"Baiklah, Tuan. Nanti akan saya pikirkan lagi," ucap Dimas dengan hati berat. "Sekarang, izinkan saya pergi ke kantor polisi untuk mengurus semuanya." "Silakan," sahut Kevin, "urus semuanya dengan baik. Mudah-mudahan wanita itu bisa menyeret orang-orang yang selama ini memperdayanya. Berikan tekanan agar hukumannya cukup berat, sehingga bisa mengungkap dalang di belakangnya." "Baik, Tuan. Segera saya laksanakan," sahut Dimas lantas berpamitan dan bergegas pergi menuju ruang kerjanya. "Ayo, segera bersiap. Kita harus ke kantor polisi," ucap Dimas pada Dinda. Dinda mengangguk, tanpa menolak, kemudian ikut bersama Dimas menuju ke kantor polisi. Di dalam mobil, suasana hening dan mencekam terasa begitu jelas, seakan menambah beban di hati mereka. Dimas, pria yang berada di samping Dinda, seolah lebih memilih untuk menyelami lamunan dan keheningan daripada memulai percakapan. "Kalau kau mau bicara, bicaralah," ujar Dimas tiba-tiba, membuat Dinda yang tadinya menghela nafas berat, ter
Last Updated : 2024-04-27 Read more