Home / Fantasi / LEGENDA PENDEKAR MABUK / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of LEGENDA PENDEKAR MABUK: Chapter 141 - Chapter 150

180 Chapters

141. Iblis Terbang Tanpa Bayangan

"Aku berkata benar!" tandas Nenek Gua tetap pada pendiriannya titik matanya menatap Saka sungguh-sungguh."Jalan rahasia yang akan membawa kita keluar dari tempat ini hanya bisa dilalui orang-orang berkepandaian tinggi. Setidaknya memiliki tenaga dalam dan ilmu meringankan tubuh yang cukup. Kalau tidak, hanya kematian lah yang akan didapat!"Saka mengangguk-angguk. Ia percaya kalau apa yang dikatakan Nenek Gua benar. Cuma caranya saja yang tidak benar titik terlalu kasar dan sangat menyinggung perasaan Intan.Sikap dan ucapan Nenek Gua membuat hati Saka jadi tak nyaman. Rasa ibanya pun berkurang. Hanya saja ia sudah terlanjur berjanji dan lagi hanya Nenek Gua yang dapat membawa mereka keluar dari tempat itu."Mungkin kau benar, Nek. Tapi tidak seharusnya bersikap kasar seperti itu. Lagi pula tanpa Intan Aku tidak mau keluar dari tempat ini," kata Saka terus terang.Nenek gua mendengkus. "Lalu apakah kau hendak memondong kami berdua? Itu jelas tidak mungkin! Benar kau memiliki kepandai
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more

142. Duduk Perkara Yang Sebenarnya

Tawa kakek itu laksana gelagar halilintar. Seolah hendak memamerkan kekuatan tenaga dalamnya yang disalurkan melalui tawa."Kiranya kau yang datang, Ratu Begal," kata Iblis Terbang Tanpa Bayangan sambil mengedarkan pandangan. "Mana Si Raja Segala Begal, suamimu?"Nenek gua yang ternyata bergelar Ratu Begal mendengkus tajam. "Sebentar lagi kau akan segera menyusulnya!" ujar si nenek lalu menoleh kepada Saka. "Cepat habis si bangsat itu, Saka. Atau kau ingin melihat kekasihmu yang cantik dan molek ini ku bikin pecah kepalanya? "Saka tidak segera menurut. Pembicaraan kedua orang itu membuatnya bingung Nenek Gua yang bergelar Ratu Begal, menurut Iblis Terbang Tanpa Bayangan adalah istri orang yang bergelar Raja Segala Begal.Padahal menurut cerita si nenek Iblis Terbang Tanpa bayangan adalah suaminya. Saka jadi ingin tahu produk persoalan yang sebenarnya."Iblis Terbang Tanpa Bayangan," sela Saka tanpa mempedulikan perintah dan ancaman Ratu begal. Dia yakin Ratu Begal tak mungkin beran
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

143. Pertarungan Kakek Nenek

"Ternyata jagomu memang boleh juga, Ratu begal, "Puji Iblis Terbang Tanpa Bayangan. Kali ini ia yang melakukan gebrakan dengan menggunakan kecepatan geraknya yang sudah membuat geger kalangan persilatan.Sejak semula Saka memang sudah maklum dengan kelebihan yang dimiliki lawannya. Kecepatan gerak iblis terbang tanpa bayangan memang harus diakui sangat luar biasa.Namun, Pendekar Mabuk juga berhasil mengelabui lawannya. Seolah tingkatannya berada di bawah si kakek tinggi besar itu.Pertarungan terjadi lagi. Saka menggunakan jurus Congcorang Mabok yang diulang-ulang. Dia berlagak seolah dengan susah payah mengimbangi lawannya.Buktinya setelah lebih dari tiba belas jurus, Iblis Terbang Tanpa bayangan dibuat kagum dan penasaran karena lawannya yang lebih muda."Mana, katanya kesaktianmu sudah setingkat Dewa!" teriak Nenek Gua alias Ratu Begal. "Jurusmu seperti orang mabok yang kekurangan tuak. Keluarkan tuakmu, Pendekar Mabuk!"
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

144. Bertarung Lagi

Saka dan Intan yang hendak bergerak meninggalkan tempat itu segera mengundang langkahnya. Mereka memang merasa tidak ada urusan apa-apa lagi."Tak seorangpun yang boleh pergi dari tempat ini dengan nyawa masih melekat di badan," kata Iblis Terbang Tanpa Bayangan. Dingin dan datar suaranya. "Kalian telah mengetahui persembunyianku dan harta karun itu!""Aku bukanlah jenis orang yang suka mengumbar mulut. Aku tidak tertarik dengan segala macam harta ataupun benda-benda pusaka. Semua itu boleh kau kangkangi sendiri," sahut Saka."Cuihh!" Iblis Terbang Tanpa bayangan meludah, sikapnya sangat menghina sekali. "Jangan sok berlagak alim! Kau pikir aku begitu bodoh untuk percaya ucapanmu?"Setelah dari sini, mungkin kalian akan menuju ke Kotaraja. Mengadukan diriku untuk mencari kedudukan. Begitu, bukan?""Kerajaan yang kau maksud mungkin hanya kerajaan bawahan," tukas Saka. "Aku tidak tertarik sama sekali. Aku sudah punya nama dan kedudukan di penguasa pusat, Galuh. Maharaja Wretikandayun su
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

145. Dua Pencuri

Akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu sampai Saka dan Intan mengeluarkan harta yang dipendam itu. Mereka berencana hendak merebutnya.Menurut petunjuk Iblis Terbang Tanpa Bayangan harta itu di pendam di dasar sungai pada bagian yang berhadapan dengan pondok. Sebatang pohon beringin putih yang tumbuh menjadi tandanya.Namun, alangkah heran hati pemilik dua pasang mata ini, ketika Saka dan Intan tidak melakukan apa yang diduga titik sebaliknya kedua orang itu malah pergi meninggalkan tempat ini. Kini kedua orang yang bersembunyi di semak-semak jadi dicuriga. Bisa jadi kehadiran mereka telah tercium oleh kedua orang itu. Mereka menduga Saka dan Intan berpura-pura hendak pergi meninggalkan tempat itu untuk memancing mereka.Sampai beberapa saat mereka menunggu ternyata bayangan Saka dan Intan sudah tak terlihat lagi. Dua pengintai ini saling bertukar pandang. Mereka saling bertanya satu sama lain, melalui pandang mata. Mereka merasa sud
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

146. Kembali ke Puncak Bukit

Pendeta Sesat mencoba tersenyum dengan menepis debar ketegangan di hatinya. Dipasangnya wajah serta sikap seperti pendeta alim. "Pertanyaanmu aneh!" sahut Pendeta Sesat disertai senyum. Sementara otaknya berputar mencari akal untuk dapat lolos dari Saka dan Intan."Orang muda, apakah kalian tahu apa isi peti-peti ini? Dari mana asalnya? Dan siapa pemilik yang sebenarnya?" tanya Pendeta Sesat kemudian, membuat Saka dan Intan bertukar pandang."Apakah dengan pertanyaan itu berarti Bapak Pendeta mengenal Iblis Terbang Tanpa Bayangan?" Saka baliak bertanya seraya menatap si pendeta lekat-lekat."Aku cukup mengenal siapa manusia kejam dan licik bergelar Iblis Terbang Tanpa Bayangan itu. Aku juga tahu sejarah peti-peti ini."Karena aku adalah seorang abdi istana yang mendapat tugas dari Yuwaraja untuk mencari dan mengembalikan peti-peti ini."Nantinya benda-benda ini akan digunakan untuk kepentingan dan kemajuan kerajaan." kilah Pende
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

147. Kabur

Datuk sesat itu pun sadar kalau tengah dipermainkan. Ia memang termasuk orang yang percaya dengan tahayul."Bocah edan! Kurang ajar, berani kau mempermainkan orang tua!" Amarah Raja Naga jenggot putih meledak-ledak."Dasar kau saja yang tolol," balas Saka. "Mengapa percaya dengan segala dongengan orang-orang pengecut? Mana ada setan yang seganteng aku? Gagah lagi."Saka kembali tergelak, lebih keras dari pertama. Tak dipedulikannya Intan yang tersungut-sungut. Tak ambil pusing betapa kemarahan di hati Raja Naga Jenggot Putih semakin meledak-ledak.Raja Naga Jenggot Putih membentak, disusul dengan gebrakannya yang mematikan. Angin pukulannya menyambar-nyambar, mengeluarkan suara mencicit tajam. Laksana sebatang pedang. Saka cepat mendorong tubuh Intan, dan menyuruhnya agar menjauhi arena. Lalu Pendekar Mabuk bergerak memainkan langkah-langkah ajaib dari jurus Congcorang Mabok.Selama lima jurus gempuran datang susul menyusul, Saka mulai membalas. Gebrakannya tidak kalah dahsyat.Meski
last updateLast Updated : 2024-05-06
Read more

148. Malam Indah

Hati lelaki tua ini seketika berdebar keras, saat mengenali sosok bayangan yang berkelebat itu. Iya sadar cepat atau lambat lelaki itu pasti akan dapat mengejarnya.Perkiraan Raja Naga Jenggot Putih adalah kenyataan. Ilmu lari cepat yang dimiliki Saka jauh lebih tinggi daripada dirinya, tapi datuk sesat ini tidak mau menyerah begitu saja dan kelicikannya juga kembali muncul.Saat Saka semakin dekat, tinggal sekitar dua tombak di belakangnya, mendadak saja Raja Naga Jenggot Putih menghentikan larinya. Tubuhnya diputar disertai ayunan tangan kiri.Wesss!Adanya suara desiran angin halus yang menuju ke arahnya, tahulah Saka kalau Raja Naga Jenggot Putih telah melepas jarum-jarum beracun yang menyebar bagai menutup jalan keluar baginya.Namun, bukan Saka Sinting si Pendekar Mabuk namanya kalau tidak bisa mengatasi keadaan yang berbahaya.Dengan menjejakan kakinya di tanah seketika tubuhnya melambung tinggi ke udara. Setelah bersalto
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

149. Tugas Lagi

Akhirnya pecah sudah perawan Intan. Gadis ini memekik kesakitan, tapi kedua tangannya malah mendekap erat ke punggung Saka.Sepasang kakinya pun melingkar menjepit bagian bawah tubuh Pendekar Mabuk. Badan si gadis bergetar, mengejang.Gadis ini merasakan seperti ada yang robek pada bagian paling berharganya. Dia menyadari hal itu. Sekarang sudah tidak suci lagi, tapi tidak menyesal sama sekali."Uh, sakit. Perih," desisnya di dekat telinga Saka yang saat ini membenamkan wajahnya ke sisi leher Intan."Tapi ini belum berakhir," ujar Saka lirih."Tunggu sebentar sampai rasa perih ini menghilang." Intan mengerti, tapi dia meminta demikian agar bisa lebih siap lagi ke permainan berikutnya.Selanjutnya setelah Intan merasa siap, maka kemesraan dilanjutkan. Awalnya memang masih terasa perih, tapi lama kelamaan Intan mulai menikmati keindahan tiada tara yang baru pertama dialami.Beberapa lama kemudian dua orang dimabuk asmara ini terkulai lemas di atas rerumputan tebal saling berpelukan deng
last updateLast Updated : 2024-05-08
Read more

150. Kera Besar

Untung saja Saka memadukan ilmu Sukma Pamungkas dengan ilmu Berpindah Alam. Sehingga dia bisa membawa gelas tuaknya.Saka memperhatikan alam yang disinggahinya. Jelas ini alam siluman. Hawanya sama persis ketika dia memendam labu Ajaib dulu.Lalu Pendekar Mabuk perkuat penglihatannya. Menembus alam yang hampir semuanya gelap. Sampai dia menemukan satu titik cahaya kecil di kejauhan.Segera saja Saka berkelebat ke arah sana. Tubuhnya ringan melesat tanpa menimbulkan suara. Sepertinya di alam ini tidak ada udara, tapi masih bisa bernafas.Sejauh sepuluh tombak dari titik cahaya tersebut, Saka berhenti. Terasa hawa sakti semakin kuat, seolah menekan agar tidak bisa bergerak, tapi Saka bisa mengatasinya dengan mudah.Cahaya itu ternyata berasal dari sebuah bangunan besar dan megah. Bentuknya seperti istana, tapi penuh dengan aura menyeramkan.Pandangan mata Saka yang tajam mampu menembus ke dalam bangunan tersebut. Di salah satu ruangan tampak seorang gadis yang terbaring melayang.Gadis
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status