Semua Bab Kembalinya sang Dewa Perang: Bab 1061 - Bab 1070

1072 Bab

Bab 1061

Di dalam forum Saibu Care, Nathan menahan napas saat menekan tombol publikasi. Dia tahu, unggahan seperti ini—pengakuan tentang pembunuhan kelompok bayangan Negara Solara—pasti akan segera diblokir. Namun justru itulah tujuannya: membuat semua orang tahu bahwa ancaman Solara telah lenyap, dan dia tak lagi perlu bersembunyi. Beban yang selama ini mengekang dadanya seolah terangkat.Langit malam semakin gelap saat Nathan menutup layar. Tahun baru kian dekat, dan di benaknya hanya satu kata, penyelamatan. Sarah—cinta pertamanya—dan ibunya masih terperangkap di dalam cengkeraman Martial Shrine dan Keluraga Zellon. Dia tak punya pilihan selain menaiki jenjang kekuatan yang jauh melampaui batasnya sekarang. Setidaknya setengah level Villain, bahkan secepatnya meraih gelar penuh, jika dia ingin membebaskan mereka sebelum kembang api pertama pecah di langit Kota Moniyan.Nathan menghembuskan uap dingin, mengingat kembali bisikan Milan melalui telepon tadi. Suara temannya mengalir pelan, seaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

Bab 1062

Nathan menatap tawa itu, merasakan denyut ancaman di udara. “Sebentar lagi, kau tak akan bisa tertawa lagi,” gumamnya, suaranya serak oleh tekad.Tubuhnya perlahan memancarkan cahaya keemasan, bak matahari terbit di cakrawala malam. Sisik-sisik emas muncul, merambat di kulitnya, membentuk baju zirah tak tertembus. Aura keemasan itu mengalir bagai air, lembut namun terus-menerus, menenangkan namun penuh kekuatan.Ging mengernyit, matanya yang biasanya dingin kini memancarkan keraguan. “A-apa ini?” pikirnya, saat lapisan cahaya Nathan menyedot sedikit kegelapan di sekitarnya. Jantungnya berdetak tak menentu untuk pertama kalinya, dia merasakan Nathan sebagai ancaman nyata.Dengan satu hembusan napas, Ging membangkitkan segelnya. Kabut hitam pekat menyembur dari pori-pori tanah, melingkupi mereka dalam kegelapan pekat berdiameter ratusan meter. Angin berhenti; dedaunan gugur membeku di udara.“Hari ini, aku akan memenggal kepala Kultivator Iblis sepertimu,” teriak Nathan, suaranya mengge
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

Bab 1063

Nathan mengangkat tangan, memanggil kembali energi taiju dan bola cahaya putih kembali berdenyut di kepalan tinjunya. Namun saat tinju itu menghantam tubuh makhluk kabut, seakan meninju ruang kosong. Daya sedot gelap menghisap Nathan, menariknya masuk ke dalam perut kegelapan. Sekejap kemudian, sosoknya lenyap, hanya gema amarah Ging yang tertinggal.Dalam kegelapan, Nathan merasakan gelombang panas meluap seperti terbakar oleh matahari ratusan kali lipat. Setiap serat tubuhnya terpanggang, menjerit dalam kesunyian mutlak. Namun di balik siksaan itu, ada percikan sesuatu yang lebih murni, kekuatan spiritual hitam dan Taiju yang berkolaborasi, menyulut transformasi baru.Ging mengangkat ponsel, suaranya dingin ke Sancho. “Tiga menit lagi, dia akan menjadi abu,” Namun tak sempat dia menutup panggilan, kilatan cahaya keemasan menerobos kegelapan.BAAM!Suara ledakan gemuruh seakan menghancurkan langit. Makhluk kabut hitam meronta, tubuhnya mengerut, menyusut menjadi kilatan emas yang mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

Bab 1064

“Hahaha!”Tawa kegilaan Ging bergema, ranting patah di atasnya seakan menari dalam histeria. “Energi ini .… langit dan bumi ada di genggamanku!” teriaknya.Dari pepohonan gugur, cahaya sejernih kristal meletus, ribuan kilatan berpendar melayang, menari di udara sebelum menyatu ke tubuh Ging. Cahaya itu menyalurkan kekuatan alam, menambah kilau tubuh tembus pandangnya dengan kilau mutiara, seolah dia adalah iblis kegelapan yang diurapi cahaya surgawi.Nathan menatap datar, senyum tipis terlukis di bibirnya. Di bawah sinar rembulan yang memucat, radius ratusan meter di sekitar mereka berubah menjadi ladang kematian, pepohonan menghitam, hewan-hewan bergelimpangan dan tulang mereka menjulang seperti patung kaku di antara daun gugur. Setiap helaan napas membawa aroma kematian, bukti kekejaman teknik kultivasi jahat Ging.“Matilah!” desis Nathan sekali lagi, kemudian tubuhnya lenyap, muncul tiba-tiba tepat di depan Ging, jarak tak terukur yang menegaskan kecepatan supranaturalnya.“Kabut
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

Bab 1065

Nathan menatap dingin, sorot matanya menyipit bagai pedang terhunus. “Teknik kultivasi jahatmu yang busuk itu tak ada artinya bagiku,” suaranya datar, namun menusuk ke inti hati Ging.Ging menelan ludah, nadanya bergetar. “Katakan .… apa yang kau inginkan? A-aku akan memberikannya.”Senyum sinis melintas di wajah Nathan. Dia melangkahkan kakinya mendekati Ging, jarak mereka nyaris tanpa ruang. Tatapannya tertuju ke dada Ging, kemudian dia berbisik. “Aku menginginkan tubuh yang ada di dalam tubuhmu.”Sekejap, mata Ging membelalak, ketakutan merayapi setiap urat nadinya. Tubuh seorang ahli bela diri adalah harta karun, merusaknya sama saja mencabut harga diri, memenjarakan jiwa dalam kekosongan abadi.“Kumohon .…” suara Ging serak,d ia merunduk, bibirnya bergetar. "Kecuali tubuhku, selain itu—”Bugh! KRAAAAK!Sebelum dia sempat melanjutkan, tinju Nathan sudah melesat. Dentuman keras mengguncang tanah, dan kepalan besi keemasan itu menembus perisai surgawi Ging. Tulang rusuknya retak, ge
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

Bab 1066

Kraaaak!Dalam sekejap, Nathan memutar tangannya dengan kejam. Kepala Ging dipelintir dengan keras, membuat mata Ging membelalak sebelum akhirnya mati.***Suasana di Martial Shrine semakin mencekam. Sancho, yang melihat itu melalui video, membanting ponselnya ke lantai hingga hancur berkeping. Dia tidak menyangka bahwa Nathan berani membunuh Ging, seorang anggota terhormat Martial Shrine. Bagi Sancho, tindakan itu seolah merobek wajah Martial Shrine sekaligus mencemari martabatnya. “Sial! Bagaimana mungkin Ging kalah darinya!” Sancho meraung keras. “Ging, bukankah kau telah berlatih bertahun-tahun demi kultivasi busukmu itu?!”“Tuan Sancho!” Tiba-tiba seorang anggota Martial Shrine berlari masuk ke dalam ruangannya.“Katakan!” Sanco berteriak, wajahnya penuh amarah.“Nathan, dia ada diluar!”“A-apa?! Apa yang dia lakukan disini?” Sancho mengernyitkan keningnya.“Dia berkata membawa sebuah hadiah untukmu.”‘Hadiah?’ Sancho terperangah, matanya menunjukan kilatan dingin. ‘Apa dia .…’
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

Bab 1067

Kota Hulmer, kediaman keluarga Wilford.Gill Wilford, Tuan Muda berusia dua puluh tujuh tahun, duduk bersila di halaman megah. Sebagai puncak penguasa Ingras tingkat akhir, dia hampir menembus tingkat setengah Villain. Namun kabar tentang Nathan membuat alisnya terangkat.“Seorang pemuda dari Kota Vale—Nathan Sykes—membunuh anggota dewan Martial Shrine, Ging Darfiel, lalu memenggal kepalanya,” lapor bawahannya, menyodorkan ponsel.Gill mengernyit, matanya berkilat dingin. “Vale? Tak pernah terdengar ada bakat luar biasa di sana.” Dia tertawa pelan, namun bibirnya menipis. “Peringkat lima besar teratras? Bah, omong kosong, tapi aku ingin bertemu dengannya.”Bawahannya mengangguk cepat, lalu melaporkan kabar lain. "Villa keluarga Herton di Kota Yundom sudah hancur, Ramos lenyap, dan sekelompok asing mengambil alih reruntuhan.”Mata Gill menyipit, berubah menjadi bara. “Siapkan pasukan,” perintahnya tegas. “Kita akan lihat siapa yang berani menantang Wilford di Kota Yundom.”***Kota Yun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Bab 1068

Wajah Gill memerah, campuran marah dan terkejut. Dia menurunkan energinya, memerhatikan Kaidar dengan cermat. “Keluarga Winaya dari Kota Moniyan?” gumamnya. “Kau, pemuda yang merombak keseimbangan di Kota Yundom?”Kaidar mengangguk pelan, senyumnya dingin. “Reruntuhan ini adalah awal dari kekuasaan baru. Dan kau, Gill Wilford …. peringkat kelima teratas, aku sudah mendengar namamu.”Detik berlalu, hanya bisikan angin yang menemaninya. Di antara debu dan puing, dua titans generasi muda saling menakar, satu membawa dendam keluarga Herton, satu lagi pembawa panji Winaya.Di bawah langit kelabu Kota Yundom yang tandus, debu merah beterbangan menari di sekitar fondasi menara kegelapan, ketika Gill menatap tajam pada Kaidar dan bertanya. "Tuan Muda Kaidar, mengapa Keluarga Winaya, jauh-jauh dari Kota Moniyan, memilih membangun di tempat sepi seperti ini?”Senyum tipis Kaidar membeku di sudut bibirnya—dia tak sudi mengungkap rahasia menara itu—lalu menjawab tenang. "Meski tandus, sunyi dan p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Bab 1069

Mereka terperangah. Nathan bukan bagian keluarga Herton, namun aura dayanya memecah sangkaan, satu dari mereka membuat isyarat, memanggil sosok yang disebut Rogue. Nathan menegang ketika sosok itu muncul, seorang bekas kepala pelayan Keluarga Herton yang kini tampak gemetar.“Dia .… Nathan,” bisik Rogue, suaranya bergetar.Nathan menyeringai dingin. “Kau yang membawa mereka kemari?”Seketika, para puncak penguasa Ingras dari Keluarga Winaya mengepalkan tangan, aura mereka berkecamuk, kilatan biru dan ungu menari di sekitar bilah senjata yang mereka tuju ke arah Nathan. Bagai kilatan atom, Nathan maju dengan cepat, tangan kanannya melesat, menyerang anggota keluarga Winaya hingga gema suaranya teredam. Darah menetes di sudut bibir mereka, sedangkan Rogue matanya terbelalak ketakutan.“Kau berani membunuh anggota Winaya?” geram salah satu pemimpin, suaranya bergemuruh seperti guruh pecah di lembah.Nathan menatap mereka, otot-ototnya kencang, tetapi di balik tatapan baja dia menyimpan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

Bab 1070

“Kau kira siapa?” jawab Nathan, matanya menyala.“Hahaha!” Tawa Kaidar menggema, namun ada deru gugup di dalamnya. Dia yakin kekuatannya sudah melebihi puncak penguasa Ingras, namun dia belum tahu Nathan telah menumpas para anggota keluarga Winaya sebelumnya.“Kupikir kita berjumpa lagi, Kaidar,” Nathan melangkah turun, nada suaranya tenang, namun setiap kata bak pisau menebal ketegangan. “Kurasa kau memilih waktu yang tepat untuk .… menyerah.”Kaidar menahan tawa pahit. “Kau terlalu percaya diri. Menara ini takkan mudah kau lawan.”Nathan menyentakkan kepala, aura darah naga surgawi Taiju berkobar di dahinya. “Mari buktikan, siapa yang pantas menguasai neraka dan surga.” Setelah kata-kata itu terucap, udara menara bergetar.Nathan menatap Kaidar dengan tenang, mata mereka beradu dalam sinar obor lembam. Kaidar mengerucutkan bibirnya, tawa dingin menggema di udara dingin malam. “Tentu saja,” dia merendah, suaranya bergetar penuh kegilaan. “Hari ini aku akan menghabisimu, mengambil bat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
103104105106107108
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status