Semua Bab Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru: Bab 31 - Bab 40

465 Bab

Bab 31

Seketika, wajah Yasmin menjadi masam."Nova, kamu benaran pikiran dia sudah jadi milikmu karena kamu berada di sisinya selama beberapa tahun? Dia nggak pernah umumkan sudah pacaran. Kamu benar-benar nggak tahu diri."Hati Nova perih mendengarnya.Nova tentu tahu.Namun, Nova tidak ingin menunjukkan kelemahan sedikit pun di depan Yasmin."Dia bukan milikku, juga bukan milikmu!"Terbersit kebengisan di wajah Yasmin karena ucapan itu."Nova, jangan senang dulu. Cepat atau lambat, Brian akan jadi milikku. Kali ini, aku pulang untuk bahas masalah pernikahan dengan Brian. Jangan jadi pelakor seperti ibumu! Kalian benar-benar menjijikkan!"Nova tidak tahan lagi dan langsung menampar Yasmin."Nova!"Detik berikutnya, suara Brian datang dari arah belakang.Tangan Nova pun gemetar.Tubuh Nova membeku, bahkan tidak berani menoleh ke belakang."Apa yang kamu lakukan?" tanya Brian dengan suara dingin.Nova menoleh pada Brian dan menjawab, "Sedang tampar orang, Pak Brian nggak bisa lihat?""Kenapa k
Baca selengkapnya

Bab 32

Nova tertawa."Sebagai tokoh publik, lebih harus lagi untuk cari tahu kebenarannya. Dengan begitu, siapa yang bisa memfitnah Nona Yasmin?"Kemenangan dari pertempuran antar dua wanita itu bukanlah kebenaran, melainkan sikap Brian.Saat ini, Nova kalah telak.Nova tahu tidak ada artinya untuk menuntut kebenaran.Selama Brian yakin dia salah, walaupun kebenaran sudah terpapar di depan mata, Brian tidak akan mengakui kebenaran tersebut.Namun, Nova ingin mencoba membuat Brian mengetahui kebenaran."Nggak perlu lihat. Bu Nova, aku sudah memaafkanmu. Kamu mau apa lagi?" sangkal Yasmin dengan panik.Nova menatap Yasmin seraya bertanya, "Kenapa nggak perlu? Nanti Nona Yasmin bisa dirugikan, 'kan?"Tatapan Brian yang berdiri di samping mereka menjadi suram."Bu Nova, sebentar lagi sudah syuting. Kamu yakin mau menunda waktu semua orang?"Keberpihakan Brian sangat jelas.Seketika, Nova kehilangan semangat tempur."Maaf."Satu kata itu menghabiskan seluruh tenaga Nova.Setelah itu, Nova berbalik
Baca selengkapnya

Bab 33

Nova menelan kembali perkataan yang hendak diucapkan.Nova mengenal sifat Brian dengan sangat baik.Implikasinya adalah Brian harus bertemu dengan Nova hari itu.Nova tidak ingin mencari masalah untuk diri sendiri."Aku akan segera pulang."Sekretaris umum tersenyum seraya menambahkan, "Bergegaslah."Saat Nova tiba di rumah, Brian baru selesai mandi.Jubah mandi yang lebar sama sekali tidak dapat menutupi postur tubuh Brian yang sempurna.Brian duduk di sofa dan menyalakan sebatang rokok, menatap Nova melalui asap rokok.Sesaat kemudian, Brian tersenyum."Aku nggak tahu ternyata Bu Nova begitu hebat."Nova diam di tempat dan tidak menjawab.Nova tahu apa yang Brian maksud adalah dirinya menampar Yasmin di studio syuting."Aku nggak mau dianiaya begitu saja. Jadi, Pak Brian mau menuntut pertanggungjawabanku demi Nona Yasmin?"Brian menatap Nova selama sesaat, lalu mematikan rokok.Brian berkata, "Sini.""Pak Brian, langsung katakan saja."Brian menatap lurus pada Nova.Nova tidak punya
Baca selengkapnya

Bab 34

Mereka akan melempar batu dan lumpur pada Nova, serta kadang-kadang melempar tikus, cicak dan ular.Suatu kali, Nova tidak tahan lagi dan memukul Yasmin.Colton langsung datang ke rumah dan mencambuk Nova menggunakan ikat pinggang.Nova menangis seraya menceritakan perbuatan Yasmin.Jawaban Colton masih melekat dalam ingatan Nova sampai sekarang."Sekalipun dia pukul kamu sampai mati, kamu tetap harus terima!"Adegan yang serupa kembali terjadi di depan Nova.Ucapan Brian jauh lebih menyakitkan bagi Nova daripada ucapan Colton.Nova menekan kegetiran dalam hatinya dan bertanya, "Kenapa?"Mengapa dia harus menghindar dari Yasmin?Mengapa dia harus menghindar dari Yasmin?Dia bukan pelakor dan tidak melakukan hal tercela. Mengapa dia harus menghindar?Brian menatap Nova dan menjawab, "Karena dia Yasmin, sedangkan kamu Nova."Ucapan itu bagaikan pisau yang menikam hati Nova.Nova memaksa diri untuk tersenyum pada Brian."Kalau aku nggak mau?"Tatapan Brian pada Nova menjadi suram. "Bu Nov
Baca selengkapnya

Bab 35

Nova menenangkan diri dan menatap Brian."Sakit maag." Nova membasuh wajah dengan ekspresi natural.Brian memandang Nova tanpa berbicara.Entah berapa lama kemudian, Brian berbalik badan dan pergi.Baru setelah Brian pergi, Nova menghela napas lega.Nova keluar dari kamar mandi, mengambil obat, lalu masuk ke kamar.Nova minum semua obat yang diberikan oleh Nabila.Pas ketika Nova minum obat terakhir, Brian masuk ke kamar.Melihat botol obat di lemari samping meja, Brian memasukkan satu tangan ke saku celana dan berjalan ke sana.Brian mengambil botol obat itu dan membacanya."Obat dari mana?""Dari rumah sakit.""Kapan?"Nova terdiam sejenak, lalu menjawab, "Waktu masuk rumah sakit malam itu."Brian memicingkan mata seraya bertanya, "Kenapa aku nggak tahu kamu sakit maag? Parah sekali kali ini."Nova tersenyum. "Sudah dari lama, mungkin nggak Pak Brian perhatikan.Brian menaruh perhatian pada Nova, tetapi hanya tentang melakukan hubungan intim.Brian sepertinya tidak pernah memperhatik
Baca selengkapnya

Bab 36

Begitu mendekat, Brian merangkul pinggang Nova.Brian meletakkan dagu ke bahu Nova dan mengembuskan napas hangat berbau alkohol."Kenapa kamu datang?"Tubuh Nova menegang. "Aku kira Pak Brian benaran mabuk."Brian mencibir. "Kapan kamu lihat aku mabuk?"Nova terdiam.Ya, kapan Brian pernah mabuk?Brian sangat berwaspada dan disiplin.Brian menolak terjadi hal-hal di luar kendali, tentu tidak akan membiarkan dirinya mabuk.Dulu, ada banyak kegiatan sosialisasi.Brian tidak pernah minum bir sampai mabuk."Maaf."Nova hanya bisa meminta maaf.Brian bermalas-malasan saat menjawab, "Nggak perlu minta maaf. Aku hanya penasaran, apa Bu Nova akan datang karena ditelepon siapa pun malam ini?"Nova terdiam sejenak. "Kalau ada kaitan dengan Pak Brian, aku pasti datang."Brian berkomentar acuh tak acuh."Dasar bodoh."Kemudian, Brian bersandar ke sisi lain.Nova merenung sejenak.Ucapan Brian lebih seperti menyindir.Brian benar-benar berpikir Nova itu bodoh."Bu Nova, ayo main."Nova menolak.Aka
Baca selengkapnya

Bab 37

Semua orang menyanggupi perkataan Brian.Mereka berpikir Brian sedang mengeyel.Hanya Nova yang tahu bahwa Brian benar-benar tidak peduli.Brian tidak peduli apakah Nova akan dicium.Brian hanya peduli apakah barang miliknya akan disentuh oleh orang lain.Nova menarik napas dalam-dalam dan menenangkan diri.Permainan dilanjutkan.Kali ini, Nova tidak lagi beruntung.Dikarenakan tantangan Melvin yang canggung itu, Nova memilih jujur.Simon mencibir dan mengajukan pertanyaan."Apa Bu Nova suka seseorang? Kalau ada, sudah berapa lama?"Mendengarnya, semua orang memusatkan perhatian pada Brian.Brian mengangkat alis, seperti tertarik pada pertanyaan itu.Nova terdiam sejenak."Ada."Seketika, semua orang menjadi semangat.Brian memicingkan mata.Simon melirik kakaknya, lalu tersenyum seraya bertanya, "Sudah berapa tahun?"Sudah berapa tahun?Nova tidak ingat.Jika dihitung sejak pertemuan kembali di umur 17 tahun, mungkin sudah 10 tahun."Sepuluh tahun."Semua orang bersorak lagi.Hanya Si
Baca selengkapnya

Bab 38

Pria seperti apakah yang disukai oleh Nova selama 10 tahun?Sepuluh tahun.Sekarang, Nova baru berusia 27 tahun.Nova telah menyukai seorang pria selama 10 tahun.Mungkin pria itulah yang dipikirkan Nova saat melakukan hubungan intim dengannya.Pikiran itu membuat Brian marah."Sepuluh tahun, kamu sudah suka dia dari umur 17 tahun?"Tubuh Nova menegang, tetapi segera kembali normal."Benar.""Kenapa nggak pacaran?"Nova terdiam sejenak. "Dia nggak suka aku."Brian menyeringai sinis. "Ternyata begitu.""Kalau dia suka kamu suatu hari?"Nova tertawa. "Nggak mungkin, dia suka wanita lain."Brian melirik Nova seraya bertanya, "Bu Nova memang budak cinta. Dia suka wanita lain, tapi kamu masih suka dia?"Nova tersenyum. "Ya, rasa suka dan cinta memang di luar kendali."Wajah Brian sedingin es."Berhenti."Brian berkata tiba-tiba.Nova bergegas memutar kemudi dan memberhentikan mobil di pinggiran jalan."Pak Brian, ada apa?"Brian memegang dagu Nova dan menciumnya.Nova terkejut dan secara re
Baca selengkapnya

Bab 39

Saat Nova keluar dari toilet, seorang karyawan magang dari Divisi Pemasaran bergegas berlari ke arahnya."Bu Nova, gawat, Kak Cindy berkelahi."Nova mengernyit."Apa yang terjadi?"Karyawan magang itu ragu sejenak. "Sepertinya ada yang menggosipi Bu Nova. Kak Cindy nggak senang dan berdebat dengan mereka. Lalu, mereka bertengkar dan berkelahi.""Di mana mereka?""Dipanggil ke kantor Pak Brian."Nova menarik napas dalam-dalam, lalu pergi ke lantai atas.Di depan kantor CEO, sekretaris umum sedang menunggu Nova."Bu Nova."Nova mengangguk. "Bagaimana mereka?"Sekretaris umum menjawab seraya menatap Nova, "Mungkin akan kehilangan jabatan."Nova terkejut.Cindy telah bekerja di bawah pimpinan Nova selama tiga tahun sejak Nova masuk kerja.Nova mengetahui kondisi keluarga Cindy.Ibu Cindy sering sakit. Cindy juga memiliki satu adik laki-laki dan adik perempuan.Nova benar-benar merasa sangat bersalah jika Cindy dipecat karena membelanya.Nova merapatkan bibirnya. "Bagaimana suasana hati Pak
Baca selengkapnya

Bab 40

Nova tersenyum tak berdaya. "Jangan, nggak perlu mengabdi padaku. Ke depannya, jangan bertindak dengan gegabah."Cindy berkata dengan cemberut, "Tapi ucapan mereka sangat ketus."Nova tersenyum. "Nggak masalah, itu nggak bisa menyakitiku."Cindy merasa sedih untuk Nova. "Nggak boleh mereka mengataimu seperti itu! Apalagi Yasmin benar-benar bukan orang baik, tapi tukang pura-pura. Aku jijik melihatnya. Nggak tahu apa yang rusak dengan mata Pak Brian."Nova menasihati, "Hati-hati. Kalau Pak Brian dengar, aku nggak bisa selamatkan kamu."Cindy langsung diam. Sesaat kemudian, Cindy berseru kaget, "Kak Nova, kamu panas dalam? Bibirmu pecah-pecah."Nova merapatkan bibirnya yang baru saja digigit oleh Brian.Kemudian, Nova menjawab dengan ekspresi kosong, "Ya, lagi panas dalam."...Menjelang jam pulang kerja, Nova ditelepon Nabila.Mereka sepakat untuk bertemu di kedai kue.Saat Nova sampai, Nabila sedang memegang segelas teh susu.Melihat Nova datang, Nabila langsung memberikan segelas air
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
47
DMCA.com Protection Status