Dipta menyipitkan matanya ketika mendapati rambut Mas Sultan yang berantakan, serta bagaimana terburu-burunya pria itu dalam memakai kembali kaus katunnya sesaat sebelum membuka pintu untuk Dipta. Jangan bilang jika Dipta mengganggu kegiatan dewasa Mas Sultan–Dia menggelengkan kepalanya, tak ingin memikirkan itu lebih jauh lagi. “Lo lagi sibuk, Mas?” tanya Dipta basa-basi. “Sibuk, tapi kayaknya lo waktu di telepon urgent banget,” balas Mas Sultan sambil membuka pintunya lebar-lebar. Mengindikasikan kesediaannya agar Dipta bisa masuk ke dalam ruang privatnya. “Kalau lo ngerasa keberatan gue ke sini, gue bisa datang lagi lain waktu–” Dipta berhenti dan mendadak ragu dengan jawaban atasannya–atau lebih tepatnya, mantan atasannya tersebut. “Masuk aja, kayak sama siapa aja sih, sungkan begitu,” balas Mas Sultan seraya mendorong bahunya agar masuk sepenuhnya ke dalam apartemen besar yang terletak di tengah jantung kota Jakarta. Dipta baru saja berjalan sebentar menuju island dapur un
Last Updated : 2024-03-24 Read more