Semuanya serempak menatap ke arahnya. Ikutan kaget melihat kondisi Atiqah yang berantakan begini.“Mama…!” sahut Dilan menyongsong Atiqah, yang langsung memeluknya sambil menangis, tapi tangisan lega, melihat Dilan sehat wal’afiat.“Mama kemana saja, kok nangis mah?” tanya Dilan polos, terheran-heran melihat wajah mamanya yang sembab begitu dan terlihat sangat kecapekan.“Mama sejak kemarin hingga kini keliling kampung nyari-nyari kamu sayang. Kamu kemana saja, mama kapok izinin kamu jualan lagi. Mulai hari ini kamu jangan lagi jualan, titik!” cetus Atiqah sambil menciumi pipi Dilan, lupa kelakuannya saat ini jadi tontonan Gibran, Celica, Dyani dan Tommy.Gibran dan Celica sampai saling pandang dan kini mereka melihat sendiri, bagaimana sayangnya Atiqah dengan anak sambungnya.Setelah puas memeluk Aldi, barulah Atiqah sadar, di rumah ini bukan hanya dia dan Dilan, tapi banyak orang.Gibran sampai geleng-geleng kepala melihat ‘menantu’ nya yang berantakan begini, tapi Gibran memuji dal
Huling Na-update : 2024-07-27 Magbasa pa