Semua Bab KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU: Bab 71 - Bab 80

90 Bab

BAB 14

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBab 14Teguh POV"Aduh, Mas! Kalau seperti ini terus aku mana tahan, aku capek berhemat terus, Mas!" sungut wanita yang tengah berbadan dua itu. Dan tidak akan lama lagi dia akan melahirkan.Aku hanya bisa tersenyum menanggapi ucapannya. Mau gimana lagi? Toko pakaian milikku benar-benar sepi, dalam beberapa bulan hanya hitungan jari saja orang yang berbelanja di tokoku."Pergi ke rumah Ibu kamu gih, minta duit, tidak lama lagi aku mau melahirkan dan duit pegangan sama sekali tidak ada," suruhnya dengan wajah masam."Malulah!" sahutku ketus."Kok malu? Kalo malu mau pake apa untuk membayar biaya melahirkan nanti? Pake daun? Nggak becus banget jadi suami!""Malulah! Kamu pikir aku apaan? Datang-datang minta duit, mau diletakkan di mana wajahku ini!" balasku dengan bersungut. Bisa-bisa Suci akan tertawa melihat penderitaanku sekarang.Belum lagi wajahku yang hampir tidak pernah menggunakan sabun wajah setelah berpisah dengannya. Ketampanan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-05
Baca selengkapnya

BAB 15

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBab 15POV Suci."Cieee, bahagia banget sih jadi janda," ucap Indriani saat aku keluar dari pengadilan agama sambil memperlihatkan akta cerai.Sepupu dari Mas Teguh tertawa sambil menyoroti kamera ponselnya ke arahku."Iya, dong, memang harus bahagia, masa iya? Harus nangis, ha-ha-ha...." Aku tertawa lepas sambil mengusap air mataku.Air mata bahagia yang keluar saat tertawa lepas. Ibu mertuaku yang baik hati itu langsung memelukku dan memberikan kecupan sayang di ubun-ubunku.________Sebelum pulang ke rumah, kami mampir di warung bakso. Ibu mertua mengajak Azka untuk turun dari mobil."Kamu nggak pesan bakso, In?" tanyaku pada Indriani."Nggak, aku lagi diet," jawab Indriani sambil memangku putraku.5 bulan sudah usia putraku, namun ayahnya sama sekali tidak memberikan nafkah untuk putraku, keluarnya dia dari rumah Ibu mertuaku, Mas Teguh seolah lepas tangan mengenai nafkah bagi putranya.Jangankan nafkah, untuk sekedar melihat putran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-05
Baca selengkapnya

BAB 16

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBab 16POV Author."Suci Lafatunnisa, maukah engkau menikah denganku?" ucap Azka dengan degup jantungnya yang sudah berdebar dengan sangat kencang.Pipi wanita pemilik lesung pipi itu pun memerah dan matanya membulat sempurna. Seakan tidak percaya dengan apa yang sudah didengarnya dari mulut Azka.Dalam diam Suci mencubit pinggangnya, berharap itu hanya mimpi.'Awh!' batin Suci, meringis karena terlalu kuat mencubit pinggangnya sendiri."Ada apa Suci? Kenapa meringis seperti itu?" Suci menggeleng cepat, saat Bu Sukma bertanya."Kamu tidak sedang bermimpi, ini nyata, dan aku mau menikahimu," papar Azka sambil mengulas senyum manis ke arah Suci. Bidadari yang selama ini di tunggunya."A-azka." Suci tergagap dan tertunduk langsung, perasaan malu tidak bisa disembunyikan Suci."Sebelum Teguh mengenalmu, aku lebih dulu mengenalmu Suci, hanya saja, aku terlalu takut untuk mengungkapkan perasaan, pada akhirnya, aku kalah bersaing di saat Teguh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya

BAB 17

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBab 17PoV Suci.Klink![ Jauhi Suamiku! Atau kamu akan menerima akibatnya, dasar pelakor!]Aku mengernyitkan dahi, heran saat membaca pesan dari si pengirim pesan, nomornya sama sekali tidak kukenal. Segera kuketik dan mengirimkan balasannya.[ Jangan pura-pura lugu, Suci! Namamu Suci tapi berhati kotor! Jauhi Mas Teguh dan jangan menghubunginya lagi!] Balasan dari si pengirim pesan."Bhahahaha ...." Spotan aku terbahak sambil mengetik balasan untuk pelakor yang menyebutku pelakor."Otaknya kurang se'ons. Sudah pasti ini Marni yang pernah menyamar menjadi pembantu di rumah ini, tapi tahu-tahunya pelakor."[ Punya cermin nggak? Kalau nggak punya, datanglah ke rumahku dan bercerminlah, cermin di rumahku ini cukup besar, pastinya cukup menampakkan dirimu yang sebenarnya! Pelakor teriak pelakor, 'kan lucu! Ha-ha-ha.][ Itu bukan rumahmu! Jangan ngaku-ngaku ya, kamu! Satu lagi, aku bukan pelakor, camkan itu!] balas Marni.[ Ups! Iya, ini bu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya

BAB 18

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 18PoV Teguh."Kenapa kamu menjadi orang yang tidak berhati seperti ini, Teguh? Kamu mau membunuh Ibumu yang sudah bertaruh nyawa untuk melahirkanmu, setan apa yang sudah masuk ke dalam hatimu?" Ibu berkata dengan pelan, air matanya deras turun membasahi pipinya.Waktu aku berpisah dengan Suci atau sewaktu Ibu mengetahui aku sudah menikah lagi, Ibu sama sekali tidak merasa sedih atau pun menangis. Apa Ibu benar-benar terluka sekarang? Karena sudah percaya dengan ucapan Marni."Puas kamu Teguh? Karena sudah berhasil membuat Ibu menangis!" kata Azka menudingku."Sudah, jangan kotori tanganmu untuk memukulnya." Ibu mencegah saat Azka sudah mulai menarik kerah bajuku.Hatiku mendadak sakit melihat Ibuku yang belum berhenti menangis. Marni sudah membuat Ibu percaya dengan tuduhan yang di lontarkannya padaku."Ibu, percaya sama Teguh, Marni itu sudah berbohong dan mem-fitnah Teguh," ucapku sambil bersimpuh dikaki Ibu."Menjauhlah Teguh!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-20
Baca selengkapnya

BAB 19

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBab 19PoV Author.Jam tujuh pagi, Teguh sudah tiba di halaman rumah ibunya.Beberapa hari ini, Teguh tidak datang ke rumah ibunya, sebab, masih merasa kecewa dengan jawaban Suci yang sudah tidak mencintainya lagi.Hari ini, adalah hari bahagia bagi mantan istrinya itu, Teguh terpaksa harus hadir. Sebab, Bu Sukma yang meminta.Teguh masuk ke dalam rumah yang sudah banyak keluarga yang datang. Sebagian keluarga besar dari Bu Sukma datang dan menginap di rumahnya.Teguh menuju ke arah Bu Sukma yang sedang memangku cucunya. "Suci ke mana, Bu?" tanya Teguh. Karena tidak melihat keberadaan wanita yang sudah memberinya satu anak itu."Ini 'kan hari pernikahan Suci dan Azka, jadi Suci lagi didandani, itu saja pake nanya!" Bukan Bu Sukma yang menjawab, tapi adik dari ibunya yang menjawabnya dengan ketus.Tantenya itu selalu berkata ketus setelah mengetahui tentang pernikahan keduanya dengan Marni. Semua keluarga menjadi kompak memusuhinya."Ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-20
Baca selengkapnya

BAB 20

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBab 20PoV Azka."Selamat, Azka! Jangan pakai pengaman ya, biar langsung jadi," celetuk temanku sambil menepuk pundakku. Dia memang suka bergurau tapi tidak tahu tempatnya, malu sekali kalau harus membahas tentang itu."Jangan keras-keras ngomongnya," ucapku, Suci yang mendengarnya langsung tersipu malu."Selamat, ya, ternyata ... istrimu mantan kakak iparmu, kok bisa?""Stok pera-wan sudah habis, di gondol setan belang!" sahut Fahara teman satu angkatan, dia perempuan yang suka berkumpul dengan teman laki-laki."Ha-ha-ha...." Semua tertawa mendengar ucapan Fahara."Janda itu lebih menggoda, tapi ingat! Tidak semua janda yang menggoda, kalau seperti istrinya Azka ini, ya jelas sangat menggoda, ha-ha-ha...." Lagi, temanku langsung tertawa keras saat salah satu temanku menyelesaikan ucapannya.Aku memandang Suci dengan perasaan tidak enak hati. Jangan sampai ucapan mereka membuatnya tersinggung."Maaf ya teman-teman, silakan nikmati makan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-20
Baca selengkapnya

BAB 21

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 21PoV Suci."Sini peluk." Mas Azka berucap dengan mata yang masih terpejam. Dia tersadar saat ranjang bergoyang ketika aku bergerak.Jam dua malam. Kamar hotel berbintang ini sangat dingin. Aku menarik selimut untuk menutupi seluruh badanku, sejuk terasa menyerap ke tulang. Aku ingin mematikan AC namun remotnya entah pergi ke mana.Lalu. Pria yang berjambang tipis itu menepuk sebelah lengan supaya aku berbaring di atas lengannya. Aku beringsut dan berbaring menghadap ke arahnya. "Gimana tidurnya, nyenyak?" tanyanya sambil mengulas senyum di bibir tipisnya itu."Huum, nyenyak sekali," jawabku.Malam ini, putraku sama sekali tidak berjaga malam. Tidurnya nyenyak sejak jam sembilan malam. Hanya terbangun saat aku ingin memberikannya asi."Anak kita pengertian, ya? Tahu saja kalau Ibu dan Ayahnya mau hihi," ucap Mas Azka.Mas Azka meringis, saat aku mendaratkan cubitan di pinggangnya. Lalu sedikit membulatkan mataku untuk menatapnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-20
Baca selengkapnya

BAB 22

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 22"Masak apa Suci? Baunya enak sekali, bikin Tante lapar mencium baunya.""Masak cumi asam manis Tante, Ibu minta dibuatin, kepengen katanya.""Baguslah, Tante senang mendengarnya, Tante minta dikit ya cuminya." Tante Erni menyendok nasi dan mengambil lauk yang masih berada di dalam wajan."Banyak itu Tante, ambil aja lagi, sengaja masak lebih biar semua bisa makan siang sekalian," kataku."Ambilkan Ibu makan juga Er, ngiler liat cuminya." Aku mengambil piring untuk Ibu makan dan Eyang. Aku bersyukur sebab Ibu sudah mau meminta makan, itu artinya Ibu sudah mulai sembuh."Apa itu, Sari?" tanyaku, saat melihat Sari memasukkan sesuatu ke dalam plastik hitam yang dibawanya dari dalam kamar Ibu mertua."Itu ... Tadi Nyonya muntah lagi.""Muntah lagi?" "Iya, dan Nyonya bilang tidak mau makan karena selera untuk makannya jadi hilang," jelas Sari, aku langsung berlari menuju kamar Ibu mertua.Ibu mertua tampak lesu, terbaring lemas sambi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-20
Baca selengkapnya

BAB 23

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 23PoV Author."Suci 'kan sangat dekat sekali dengan Bu Sukma. Makanya, Suci sangat terpukul dengan meninggalnya Bu Sukma, bisa dikatakan meninggalnya mendadak begini, saya juga kaget pas Pak Tejo memberitahu tentang meninggalnya Bu Sukma," ucap seorang tetangga pada Eyang dan beberapa tetangga yang lainnya.Para tetangga berdatangan ke rumah Bu Sukma untuk mendoakan almarhumah Bu Sukma."Iya, saya juga kaget kok. Bu Sukma itu terkenal baiknya sama menantu, beliau juga sering bilang kalau sudah menganggap Suci sebagai anak bukannya menantu, Suci juga sangat dekat dengan Bu Sukma, sudah seperti Ibu dan anak, pokoknya klop banget kalau melihat mereka berdua. Jaman sekarang sangat susah untuk melihat mertua dan menantu akur seperti almarhumah dan Suci.""Mertua seperti Bu Sukma itu langka. Benar kata Pak ustadz, yang baik pasti akan pergi lebih dulu. Ibaratnya bunga, mana yang cantik pasti itu yang akan dipetik dulu.""Mau bagaimana
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status