Share

BAB 19

Penulis: Anisah97
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor Pembantu

Bab 19

PoV Author.

Jam tujuh pagi, Teguh sudah tiba di halaman rumah ibunya.

Beberapa hari ini, Teguh tidak datang ke rumah ibunya, sebab, masih merasa kecewa dengan jawaban Suci yang sudah tidak mencintainya lagi.

Hari ini, adalah hari bahagia bagi mantan istrinya itu, Teguh terpaksa harus hadir. Sebab, Bu Sukma yang meminta.

Teguh masuk ke dalam rumah yang sudah banyak keluarga yang datang. Sebagian keluarga besar dari Bu Sukma datang dan menginap di rumahnya.

Teguh menuju ke arah Bu Sukma yang sedang memangku cucunya.

"Suci ke mana, Bu?" tanya Teguh. Karena tidak melihat keberadaan wanita yang sudah memberinya satu anak itu.

"Ini 'kan hari pernikahan Suci dan Azka, jadi Suci lagi didandani, itu saja pake nanya!" Bukan Bu Sukma yang menjawab, tapi adik dari ibunya yang menjawabnya dengan ketus.

Tantenya itu selalu berkata ketus setelah mengetahui tentang pernikahan keduanya dengan Marni. Semua keluarga menjadi kompak memusuhinya.

"Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 20

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBab 20PoV Azka."Selamat, Azka! Jangan pakai pengaman ya, biar langsung jadi," celetuk temanku sambil menepuk pundakku. Dia memang suka bergurau tapi tidak tahu tempatnya, malu sekali kalau harus membahas tentang itu."Jangan keras-keras ngomongnya," ucapku, Suci yang mendengarnya langsung tersipu malu."Selamat, ya, ternyata ... istrimu mantan kakak iparmu, kok bisa?""Stok pera-wan sudah habis, di gondol setan belang!" sahut Fahara teman satu angkatan, dia perempuan yang suka berkumpul dengan teman laki-laki."Ha-ha-ha...." Semua tertawa mendengar ucapan Fahara."Janda itu lebih menggoda, tapi ingat! Tidak semua janda yang menggoda, kalau seperti istrinya Azka ini, ya jelas sangat menggoda, ha-ha-ha...." Lagi, temanku langsung tertawa keras saat salah satu temanku menyelesaikan ucapannya.Aku memandang Suci dengan perasaan tidak enak hati. Jangan sampai ucapan mereka membuatnya tersinggung."Maaf ya teman-teman, silakan nikmati makan

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 21

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 21PoV Suci."Sini peluk." Mas Azka berucap dengan mata yang masih terpejam. Dia tersadar saat ranjang bergoyang ketika aku bergerak.Jam dua malam. Kamar hotel berbintang ini sangat dingin. Aku menarik selimut untuk menutupi seluruh badanku, sejuk terasa menyerap ke tulang. Aku ingin mematikan AC namun remotnya entah pergi ke mana.Lalu. Pria yang berjambang tipis itu menepuk sebelah lengan supaya aku berbaring di atas lengannya. Aku beringsut dan berbaring menghadap ke arahnya. "Gimana tidurnya, nyenyak?" tanyanya sambil mengulas senyum di bibir tipisnya itu."Huum, nyenyak sekali," jawabku.Malam ini, putraku sama sekali tidak berjaga malam. Tidurnya nyenyak sejak jam sembilan malam. Hanya terbangun saat aku ingin memberikannya asi."Anak kita pengertian, ya? Tahu saja kalau Ibu dan Ayahnya mau hihi," ucap Mas Azka.Mas Azka meringis, saat aku mendaratkan cubitan di pinggangnya. Lalu sedikit membulatkan mataku untuk menatapnya.

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 22

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 22"Masak apa Suci? Baunya enak sekali, bikin Tante lapar mencium baunya.""Masak cumi asam manis Tante, Ibu minta dibuatin, kepengen katanya.""Baguslah, Tante senang mendengarnya, Tante minta dikit ya cuminya." Tante Erni menyendok nasi dan mengambil lauk yang masih berada di dalam wajan."Banyak itu Tante, ambil aja lagi, sengaja masak lebih biar semua bisa makan siang sekalian," kataku."Ambilkan Ibu makan juga Er, ngiler liat cuminya." Aku mengambil piring untuk Ibu makan dan Eyang. Aku bersyukur sebab Ibu sudah mau meminta makan, itu artinya Ibu sudah mulai sembuh."Apa itu, Sari?" tanyaku, saat melihat Sari memasukkan sesuatu ke dalam plastik hitam yang dibawanya dari dalam kamar Ibu mertua."Itu ... Tadi Nyonya muntah lagi.""Muntah lagi?" "Iya, dan Nyonya bilang tidak mau makan karena selera untuk makannya jadi hilang," jelas Sari, aku langsung berlari menuju kamar Ibu mertua.Ibu mertua tampak lesu, terbaring lemas sambi

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 23

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 23PoV Author."Suci 'kan sangat dekat sekali dengan Bu Sukma. Makanya, Suci sangat terpukul dengan meninggalnya Bu Sukma, bisa dikatakan meninggalnya mendadak begini, saya juga kaget pas Pak Tejo memberitahu tentang meninggalnya Bu Sukma," ucap seorang tetangga pada Eyang dan beberapa tetangga yang lainnya.Para tetangga berdatangan ke rumah Bu Sukma untuk mendoakan almarhumah Bu Sukma."Iya, saya juga kaget kok. Bu Sukma itu terkenal baiknya sama menantu, beliau juga sering bilang kalau sudah menganggap Suci sebagai anak bukannya menantu, Suci juga sangat dekat dengan Bu Sukma, sudah seperti Ibu dan anak, pokoknya klop banget kalau melihat mereka berdua. Jaman sekarang sangat susah untuk melihat mertua dan menantu akur seperti almarhumah dan Suci.""Mertua seperti Bu Sukma itu langka. Benar kata Pak ustadz, yang baik pasti akan pergi lebih dulu. Ibaratnya bunga, mana yang cantik pasti itu yang akan dipetik dulu.""Mau bagaimana

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 24

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 24PoV Suci.Hari ini, setelah berziarah ke makam Ibu mertua, aku dan Mas Azka menuju ke perumahan yang sudah kami beli untuk tempat tinggal kami nanti.Setelah menempuh perjalanan cukup jauh. Akhirnya, kami tiba di kawasan perumahan elit di Jakarta. Awalnya aku sempat protes. Sebab, tempatnya terlalu jauh kalau ingin pergi ke rumah Eyang. Ya, tempat berlabuh kami sekarang adalah ke rumah Eyang. Setelah kami keluar dari rumah Ibu, mungkin akan jarang kami berkunjung ke sana, bisa jadi tidak akan pernah berkunjung karena Ibu tidak ada lagi di sana.Karena keinginan Mas Azka yang sudah memimpikan ingin memiliki rumah mewah hasil dari keringatnya sendiri, membuatku menyetujui untuk membelinya."Bagus kan?" tanya Mas Azka, yang kini lekat memandangku."Bagus, tapi, jauh juga ya, kalau harus bolak balik pergi ke pabrik," jawabku, dan kembali mengucapkan kata jauh."Tidak masalah, yang penting kamu suka, kamu suka, 'kan?""Iya, aku suka

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 25

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 25PoV Teguh.Suara orang terdengar ramai, karena malam ini banyak anak yatim-piatu yang datang. Para tetangga juga datang untuk mendoakan ibuku. Aku memilih berada di dalam kamar. Malas bila harus keluar kamar dan mendengar pembicaraan orang-orang terhadapku.Tok!Tok!Tok!"Teguh, orang-orang sudah pada datang, kamu harus keluar untuk bantu-bantu mengangkat makanannya." Aku menutup kuping ketika mendengar suara Eyang.Aku tetap tidak mau keluar.________"Bawa saja semua yang ada di dalam rumah ini, jangan tinggalkan satu barang apa pun, biar Teguh mencarinya sendiri kalau dia butuh!" Suara Tante Erni terdengar saat aku baru membuka pintu kamar. Semua tamu dan tetangga sudah pulang ke rumah mereka masing-masing."Tidak usah Tante, di rumah kami sudah lengkap semuanya. Kami hanya membawa isi yang ada di dalam kamar Azka dan Suci saja," sahut Azka."Oh, ya? Baguslah kalau begitu, kalau gitu aku mau minta perhiasan Ibu, aku mau menju

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 26

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 26PoV Author."Berikan saja anak itu pada ayahnya, aku tidak mau kamu membawa anakmu itu tinggal denganku, kamu tahu sendiri kan, kalau aku tidak mau direpotkan atau mendengarkan suara tangisan anak bayi, kepalaku bisa sakit kalau mendengarnya menangis," ucap Pria yang bernama Danu, yang menjalin hubungan dengan Marni."Bagaimana caranya? Mantan suamiku itu pasti tidak mau bertemu denganku, lalu? Bagaimana caranya aku memberikan anaknya ini." "Tenang saja, sepulang dari rumah sakit, kita ke rumah mantan suamimu, setelah itu, baru kita pergi ke luar kota menemui orang tuaku dan kita menikah di sana," ucap Danu, terdengar meyakinkan namun diiringi dengan senyum miring."Baik." Marni tersenyum senang.________"Rumahnya sepi, sepertinya tidak ada orang," ucap Marni sambil melihat ke arah rumah yang ada di seberang jalan.Rumah yang pernah memberikan kehidupan yang nyaman sewaktu Marni berpura-pura menjadi pembantu."Pintu pagarnya ka

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 27

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 27PoV Suci."Masak apa, hm? Bau masakan istriku enak sekali," ucap Mas Azka sambil menarik kursi meja makan. Lalu memperhatikan satu persatu hidangan yang sudah tersedia di atas meja makan."Cumi asam manis sama sop ayam kampung," sahutku. Menu favorit sewaktu Ibu mertuaku masih ada di dunia ini. Aku sangat merindukannya.Aku menyendokkan nasi dan lauk untuknya. Kemudian aku duduk untuk menemaninya makan."Sebelum bulan puasa nanti, kita ziarah ke makam Ibu, ya, Mas." "Iya, Sayang, nanti kita ziarah dan malam bangun sahurnya kita tidur di rumah Eyang, Kok cuma ngeliatin? Nggak ikut makan?""Aku sudah makan, sambil masak sambil makan.""Ini kamu masak sendirian?" "Dibantu sama Sari," jawabku sambil menuangkan air putih untuknya."Jangan kecapek'an, Sayang, Yusuf lagi aktif-aktifnya itu, kamu fokus ke anak kita aja, urusan dapur dan rumah biar menjadi tugas Mbok Nem dan Sari aja," ucap Mas Azka seraya mengusap punggung tanganku.Ob

Bab terbaru

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 30

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBab 30PoV Suci."Apa kalian sudah menemukan ibunya Marni?" tanya Mas Teguh sesaat aku dan Mas Azka baru sampai di lobby rumah sakit."Kami belum menemukannya, menurut informasi dari mantan suaminya dulu, ibunya Marni sudah pindah dari kampungnya, setelah menjual rumah dan tanahnya," jelas Mas Azka sesuai dengan apa yang dikatakan laki-laki yang mengaku mantan suaminya Marni."Kalau tidak salah, namanya Azril," lanjut Mas Azka."Iya, namanya Azril, Mas." Aku membenarkan ucapan Mas Azka."Di mana kalian bertemu dengan Azril?" tanya Mas Teguh, sepertinya Mas Teguh sudah mengenal pria itu, dari pertanyaannya saja sudah bisa kutebak."Di kampung Marni, itu pun ketemunya tidak sengaja, saat kami menanyakan ibunya Marni, kamu sudah kenal?""Ya, aku sudah kenal. Jadi, gimana ini?" tanya Mas Teguh dengan gelisah."Tidak punya cara lain, kita sebar foto Marni ke sosmed, siapa tahu ada tetangga baru ibunya yang melihat postingan itu," usul Azka.

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 29

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 29Teguh bersahur dan berbuka puasa pertama tanpa Bu Sukma, teguh sedih melihat kursi yang selalu Bu Sukma duduki. Sebak di dada Teguh saat mengingat Ibunya yang sudah pergi meninggalkannya.Tiada siapa yang menemaninya sahur dan berbuka puasa. Teguh sendiri menyiapkan segala sesuatu.Sudah beberapa hari ini Teguh tidak pergi ke rumah Azka. Teguh hanya tidak mau menambahkan masalah, bila Ia terus datang ke rumah Azka untuk melihat anak-anaknya.Tok!Tok!Tok!Suara ketukan dan bel berbunyi membuat Teguh urung untuk menyuap nasi ke dalam mulutnya. Entah siapa yang datang disaat hari sudah magrib? Teguh berlalu ke depan untuk membukakan pintu utama."Mas Teguh." "Marni! Ngapain kamu datang ke sini lagi!" bentak Teguh saat melihat Marni sudah berdiri di ambang pintu rumahnya."Mas, bantu aku, aku sudah disiksa sama calon suamiku dan anak buahnya," ucap Marni mengiba kepada Teguh."Kau pergi dari sini! Kita tidak punya urusan apa-apa l

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 28

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 28PoV Author."Sari, kamu masuk dan tolong mandiin Zulaikha, ya, jangan beri Bu Suci melakukan pekerjaan sendirian, saya takut Istri saya sakit karena kecapek'an," ucap Azka pada Sari yang sedang menyirami bunga di teras."Baik, Pak," sahut Sari sambil mematikan keran air dan menggulung selangnya."Oh, ya, Sari. Ini uang, kamu belikan sayur katuk dan ayam kampung ya, katuknya dibening dan ayam kampungnya di sop seperti biasa," pesan Azka pada Sari. Sari mengangguk sambil menerima dua lembar uang merah dari Azka.Azka pernah mendengar dari almarhumah Bu Sukma, bahwa sayur katuk bisa memproduksi Asi lebih banyak, begitu juga dengan sop ayam kampung. Itulah sebabnya, Azka selalu mengusahakan untuk menyediakan makanan itu, ditambah Suci harus menyusui dua anak sekaligus."Sudah mau berangkat kerja, ya, Pak?" tanya Sari. Azka mengangguk dan berlalu untuk pergi ke pabrik."Mbok, Pak Azka perhatian sekali ya, aku kepengen suami seperti pa

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 27

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 27PoV Suci."Masak apa, hm? Bau masakan istriku enak sekali," ucap Mas Azka sambil menarik kursi meja makan. Lalu memperhatikan satu persatu hidangan yang sudah tersedia di atas meja makan."Cumi asam manis sama sop ayam kampung," sahutku. Menu favorit sewaktu Ibu mertuaku masih ada di dunia ini. Aku sangat merindukannya.Aku menyendokkan nasi dan lauk untuknya. Kemudian aku duduk untuk menemaninya makan."Sebelum bulan puasa nanti, kita ziarah ke makam Ibu, ya, Mas." "Iya, Sayang, nanti kita ziarah dan malam bangun sahurnya kita tidur di rumah Eyang, Kok cuma ngeliatin? Nggak ikut makan?""Aku sudah makan, sambil masak sambil makan.""Ini kamu masak sendirian?" "Dibantu sama Sari," jawabku sambil menuangkan air putih untuknya."Jangan kecapek'an, Sayang, Yusuf lagi aktif-aktifnya itu, kamu fokus ke anak kita aja, urusan dapur dan rumah biar menjadi tugas Mbok Nem dan Sari aja," ucap Mas Azka seraya mengusap punggung tanganku.Ob

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 26

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 26PoV Author."Berikan saja anak itu pada ayahnya, aku tidak mau kamu membawa anakmu itu tinggal denganku, kamu tahu sendiri kan, kalau aku tidak mau direpotkan atau mendengarkan suara tangisan anak bayi, kepalaku bisa sakit kalau mendengarnya menangis," ucap Pria yang bernama Danu, yang menjalin hubungan dengan Marni."Bagaimana caranya? Mantan suamiku itu pasti tidak mau bertemu denganku, lalu? Bagaimana caranya aku memberikan anaknya ini." "Tenang saja, sepulang dari rumah sakit, kita ke rumah mantan suamimu, setelah itu, baru kita pergi ke luar kota menemui orang tuaku dan kita menikah di sana," ucap Danu, terdengar meyakinkan namun diiringi dengan senyum miring."Baik." Marni tersenyum senang.________"Rumahnya sepi, sepertinya tidak ada orang," ucap Marni sambil melihat ke arah rumah yang ada di seberang jalan.Rumah yang pernah memberikan kehidupan yang nyaman sewaktu Marni berpura-pura menjadi pembantu."Pintu pagarnya ka

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 25

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 25PoV Teguh.Suara orang terdengar ramai, karena malam ini banyak anak yatim-piatu yang datang. Para tetangga juga datang untuk mendoakan ibuku. Aku memilih berada di dalam kamar. Malas bila harus keluar kamar dan mendengar pembicaraan orang-orang terhadapku.Tok!Tok!Tok!"Teguh, orang-orang sudah pada datang, kamu harus keluar untuk bantu-bantu mengangkat makanannya." Aku menutup kuping ketika mendengar suara Eyang.Aku tetap tidak mau keluar.________"Bawa saja semua yang ada di dalam rumah ini, jangan tinggalkan satu barang apa pun, biar Teguh mencarinya sendiri kalau dia butuh!" Suara Tante Erni terdengar saat aku baru membuka pintu kamar. Semua tamu dan tetangga sudah pulang ke rumah mereka masing-masing."Tidak usah Tante, di rumah kami sudah lengkap semuanya. Kami hanya membawa isi yang ada di dalam kamar Azka dan Suci saja," sahut Azka."Oh, ya? Baguslah kalau begitu, kalau gitu aku mau minta perhiasan Ibu, aku mau menju

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 24

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 24PoV Suci.Hari ini, setelah berziarah ke makam Ibu mertua, aku dan Mas Azka menuju ke perumahan yang sudah kami beli untuk tempat tinggal kami nanti.Setelah menempuh perjalanan cukup jauh. Akhirnya, kami tiba di kawasan perumahan elit di Jakarta. Awalnya aku sempat protes. Sebab, tempatnya terlalu jauh kalau ingin pergi ke rumah Eyang. Ya, tempat berlabuh kami sekarang adalah ke rumah Eyang. Setelah kami keluar dari rumah Ibu, mungkin akan jarang kami berkunjung ke sana, bisa jadi tidak akan pernah berkunjung karena Ibu tidak ada lagi di sana.Karena keinginan Mas Azka yang sudah memimpikan ingin memiliki rumah mewah hasil dari keringatnya sendiri, membuatku menyetujui untuk membelinya."Bagus kan?" tanya Mas Azka, yang kini lekat memandangku."Bagus, tapi, jauh juga ya, kalau harus bolak balik pergi ke pabrik," jawabku, dan kembali mengucapkan kata jauh."Tidak masalah, yang penting kamu suka, kamu suka, 'kan?""Iya, aku suka

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 23

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 23PoV Author."Suci 'kan sangat dekat sekali dengan Bu Sukma. Makanya, Suci sangat terpukul dengan meninggalnya Bu Sukma, bisa dikatakan meninggalnya mendadak begini, saya juga kaget pas Pak Tejo memberitahu tentang meninggalnya Bu Sukma," ucap seorang tetangga pada Eyang dan beberapa tetangga yang lainnya.Para tetangga berdatangan ke rumah Bu Sukma untuk mendoakan almarhumah Bu Sukma."Iya, saya juga kaget kok. Bu Sukma itu terkenal baiknya sama menantu, beliau juga sering bilang kalau sudah menganggap Suci sebagai anak bukannya menantu, Suci juga sangat dekat dengan Bu Sukma, sudah seperti Ibu dan anak, pokoknya klop banget kalau melihat mereka berdua. Jaman sekarang sangat susah untuk melihat mertua dan menantu akur seperti almarhumah dan Suci.""Mertua seperti Bu Sukma itu langka. Benar kata Pak ustadz, yang baik pasti akan pergi lebih dulu. Ibaratnya bunga, mana yang cantik pasti itu yang akan dipetik dulu.""Mau bagaimana

  • KUBUAT MEREKA KEPANASAN KARENA SUDAH MEREMEHKANKU   BAB 22

    Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor PembantuBAB 22"Masak apa Suci? Baunya enak sekali, bikin Tante lapar mencium baunya.""Masak cumi asam manis Tante, Ibu minta dibuatin, kepengen katanya.""Baguslah, Tante senang mendengarnya, Tante minta dikit ya cuminya." Tante Erni menyendok nasi dan mengambil lauk yang masih berada di dalam wajan."Banyak itu Tante, ambil aja lagi, sengaja masak lebih biar semua bisa makan siang sekalian," kataku."Ambilkan Ibu makan juga Er, ngiler liat cuminya." Aku mengambil piring untuk Ibu makan dan Eyang. Aku bersyukur sebab Ibu sudah mau meminta makan, itu artinya Ibu sudah mulai sembuh."Apa itu, Sari?" tanyaku, saat melihat Sari memasukkan sesuatu ke dalam plastik hitam yang dibawanya dari dalam kamar Ibu mertua."Itu ... Tadi Nyonya muntah lagi.""Muntah lagi?" "Iya, dan Nyonya bilang tidak mau makan karena selera untuk makannya jadi hilang," jelas Sari, aku langsung berlari menuju kamar Ibu mertua.Ibu mertua tampak lesu, terbaring lemas sambi

DMCA.com Protection Status