Home / Rumah Tangga / Benih Terlarang Kakak Angkat / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Benih Terlarang Kakak Angkat: Chapter 61 - Chapter 70

128 Chapters

61. Junior Berbohong

Setelah bangun tidur tadi Junior sama sekali tidak memeriksa ponselnya. Dari mengantar Kasa ke sekolah, baru laki-laki itu memeriksa pesan yang masuk. Betapa terkejutnya laki-laki itu karena baru tahu kalau Ellena bilang ada perubahan jadwal. Berhubung sudah tanggung untuk dibicarakan di sini, JUnior memilih untuk bergegas ke kantor.Sesampainya di sana, kebetulan bertemu di lobby dengan sekretarisnya. “Len, kamu benar sudah pastikan lagi kalau Ibu Melinda itu meminta perubahan jadwal?”Ellena mengangguk. “Benar, Pak. Dari perwakilannya, sudah konfirmasi ke kita, kalau mereka meminta perubahan jadwal pertemuan.”Junior menggeram. “Kenapa kamu nggak konfirmasi lebih awal dengan saya?”Ellena menundukkan sedikit kepalanya. “Maaf, Pak, tapi saya sudah konfirmasi dengan Bapak lebih awal. Sayangnya, Bapak mungkin nggak memeriksa email ataupun pesan yang saya kirimkan."Iya, benar. Junior kalau sudah malam tidak suka memeriksa pekerjaannya lagi karena menurutnya sudah harus fokus pada ist
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

62. Hentikan! Ini Terlalu Mesra

Sebelumnya, Junior tidak tahu kalau Melinda Liem masih berkerabat dengan Marine. Setelah pertemuan tadi, rupanya gadis yang pernah menjadi rekan menari bersama Junior itu ada di restoran yang sama dengannya.Selesai pertemuan Junior dengan Melinda, mungkin Marine sebelumnya sudah berkomunikasi dengan tantenya itu sehingga dia bisa tahu dengan pas kapan Junior selesai.Mereka bertemu. Marine tampak sedih karena ada masalah besar yang dihadapinya.Gadis itu belum bisa berhenti mencintai Junior sekalipun sudah tujuh tahun lamanya cinta itu tidak pernah terbalas. Tidak peduli apakah saat ini Junior bisa menerimanya atau tidak, yang jelas Marine tidak bisa pergi dari pria itu.Perempuan itu masih berharap, Junior mau buka mata bahwa dirinya jauh lebih baik dari Mahes. Suami Mahes itu adalah salah satu peluang besar bagi Marine untuk bisa selamat dari perjodohan yang direncanakan ayahnya.Junior mengabaikannya. Dia tidak mau bicara dengan Marine terlebih untuk masalah pribadi yang cukup se
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

63. Aku Tanpamu, Butiran Debu

Pintu lift akan segera terbuka. Mahes tidak akan sanggup jadi tontonan orang kalau sampai dia dan Junior masih berada dalam posii seperti ini.Napas Junior menderu, tinggal satu detik lagi akan terbuka pintu lift Mahes bilang, "Oke, ayo kita ngomongin ini sekarang."Saat istrinya sudah menjanjikan demikian Junior bisa bernapas lega. Dia juga tahu malu, Tidak bisa dibayangkan kalau sampai benar harus membuka pakaiannya di sini hanya untuk mengancam Mahes.Pintu terbuka Junior menekan tombol lagi ke atas."Kak!" Mahes kesal dengan kelakuan suaminya. "Aku bilang kita bisa ngobrol. Jangan bawa aku ke atas kayak gini lagi! Kakak kira aku nggak mual apa, naik turun lift sampai tiga kali kayak gini!"Junior menyimpulkan senyum. "Ruanganku ada di lantai natas, kita ngobrolnya di lantai atas."Mahes tetap memberengut mendengar penjelasan Junior. Sampai pintu lift sudah terbuka pun dia tetap menekuk wajahnya.Junior meminta agar rantangan yang dibawa wanita itu biar dia saja yang membawanya. "
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

64. Bayi itu Bukan Anak Junior

'Jun, kamu kok lama banget nggak ke rumah Papa?' Pesan singkat saja diterima Junior malam hari sebelum dia tidur.Melihat ekspresi suaminya yang seperti orang gelisah tersebut. Mahes menyadari kalau ada sesuatu yang tidak biasa. Beberapa hari yang lalu Junior dia pergoki sedang berdua dengan wanita yang tidak lain adalah mantan rekan menarinya dulu. Kali ini kalau ada masalah apa masih dan kaitannya dengan Marine? "Ada apa, Kak?" Mahes bertanya pada suaminya. Junior tidak mau ada rahasia di antara mereka dan juga khawatir Mahes mencurigai dirinya macam-macam Jadi dia menunjukkan isi pesan di ponselnya."Papa barusan kirimkan pesan. Katanya sudah lama kita nggak ke sana."Benar juga. Sudah lama mereka tidak ke rumah Sudibja. Dulu saat hubungan mereka sedang bergolak, ditambah puncak masalah di mana Amarta terus menyalahkan Junior. Dari saat itulah jadwal mereka untuk ke sana semakin jarang. Sebenarnya Mahes mau saja ke sana. Tapi, Junior yang melarangnya dan sebagai istri juga dia
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

65. Pria Lain di Ranjangnya

Mahes menunggu momen yang tepat untuk dia bisa bicara dengan suaminya. Saat Kasa tidak ada, supaya anaknya yang satu itu tidak perlu mendengar obrolan berat seperti ini.Junior merenung di ruang kerjanya di rumah. Dia melamun cukup lama sampai tidak sadar Mahes sudah menempelkan dagu di bahunya.“Masih kepikiran soal omongan Mama?”“Aku mikirin keluarga kita dan … papa.”Mahes memijat bahu suaminya. Sebuah perlakuan yang bisa membuat Junior merasa nyaman. Sesekali perempuan utu bercanda. “Uratnya kusut semua, kayaknya lagi banyak masalah.”“Memangnya, bisa terasa dari uratku.”“Bisa, dong.”Junior mengekeh.“Nah, gitu.”Mahes lebih lega sekarang. “Kalau kamu murung, aku yang jadi nggak nyaman juga. Kalau kamu bisa senyum kayak gini keadaan akan lebih baik.”Junior juga tahu kalau dengan pikiran yang lebih positif dia bisa merasa lebih baik. Pria itu menyentuh tangan Mahes yang berada di punggungnya, meremas lembut penuh kasih sayang.“Maafin Kak Jun.” Bukan cuma mengatakannya yang begi
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

66. Minta Fotonya, Kak

Adrian tidak dapat berkutik saat dia mengetahui kalau suaminya Angela yang dikatakan sedang berada di luar negeri sekarang sudah ada di rumah. Selama setengah menit ketiganya saling diam. Bahkan bernapas juga membuat mereka tidak berani."Ada orang di sini?" tanya Yugo dengan tatapan ke sana kemari yang tidak jelas.Angela membulat matanya. Loh, bukannya dia bilang akan melakukan operasi untuk kesembuhan matanya? Lantas kenapa sekarang dia masih tidak bisa melihat? Apakah operasi yang dijalani Zane gagal?Angela melirik Adrian. Sepertinya, mereka memikirkan hal yang sama. Yugo belum bisa melihat mereka!Angela turun dari ranjang, membiarkan setengah tubuh bugilnya tampak di depan mata Yugo. Meskipun mereka ini akan bercerai, Angela yakin laki-laki di mana pun tidak akan bisa berpaling dari tubuh molek seorang perempuan.Yugo sama sekali tidak berkutik. Dia masih tampak mencari seseorang yang ada di kamar."Angela, kamu ada di sini?' tanya pria buta itu.Entah Yugo pura-pura atau tidak
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

67. Mimpi Buruk

Jo mengulurkan tangan mengajak Junior untuk berkenalan. "Maaf, Kak, kalau kami ini lancang nggak minta izin dulu sama Kakak mau foto istrinya.""Mau foto istri saya?" Junior mengerutkan alis mendengar ini."Iya, Kak." Melfin yang saat ini menjelaskan. "Kami mau memotret Kakak yang cantik ini."Jo menginjak kaki Melfin karena sudah berani memuji istri orang sembarangan. Segera dia luruskan ini. "Maksudnya, kami suka dengan gaya Kakak ini makanya mau ambil fotonya bisa sesuai dengan akun kami.""Jadi ...." Junior melirik Mahes sekilas, "kalian ini cuma mau minta foto?"Melfin mengiyakan. "Kami mau ambil gambarnya untuk ditambahkan ke akun kami, kalau Kakak nggak keberatan.""Oh." Junior kikuk sendiri. Sebelumnya, dia kira Mahes sedang digoda pria tidak jelas. Mahes hanya menepuk jidat melihat kelakuan suaminya ini.*Junior akan pergi ke Hongkong selama tiga hari. Berarti selama lima hari itu juga, Mahes tidak akan bertemu dengannya. Berat ditinggalkan sang suami meski hanya untuk tiga
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

68. Ayahnya Kasa

"Junior …."Mahes yang sempat tertidur sebelumnya saat dia menunggu ayah mertuanya di ruang perawatan, buru-buru membuka mata.Sebelumnya, Sudibja tiba-tiba pingsan. Orang rumah membawanya ke rumah sakit dan dokter mengatakan kondisinya sangat buruk. Satu malam pria itu tidak sadarkan diri dan baru pagi ini membuka mata."Pa?" Mahes segera memeriksa keadaan ayah mertuanya. "Papa ini Mahes."Sudibja melirik anak menantunya itu dengan pandangan sendu. Dalam suaranya yang hampir tidak bisa didengar dia masih menanyakan Junior. "Kak Jun masih Hongkong, Pa. Besok baru pulang, Pa." Mahes belum mengabarkan kondisi ayahnya ini, takut Junior kepikiran. Perempuan itu hanya bilang kalau Junior sudah selesai dengan pekerjaannya dia harus segera pulang. "Junior …." Sudibja memanggil anaknya lagi. Mahes meraih tangan ayah mertuanya itu, menempelkan di pipinya. "Papa mau pesan apa ke Kak Jun, biar aku yang sampaikan."Sudibja termenung. Napasnya sesak. Dia bahkan menggunakan alat bantu pernapasa
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

69. Permintaan Yugo

Semua orang dalam keadaan berkabung saat ini. Mahes datang di rumah duka, menunggu jenazah ayah mertuanya, sembari terus memikirkan Junior. Bagaimana perasaan suaminya nanti saat tahu?Dalam masa dia menunggu tersebut, sebuah panggilan masuk di telepon genggamnya.“Hes, penerbanganku sampai pukul sembilan nanti. Kalau aku mau langsung ke rumah papa nggak apa-apa, kan?” Junior tidak basa-basi setelah memberitahukan jam ketibaannya nanti, dia meminta izin untuk bia segera ke rumah ayahnya.Mahes menggigit bibir. Dia bingung mau bilang bagaimana pada suaminya ini. “Kak—”Yugo ada di depannya langsung menyuruh Mahes diam. Kepalanya menggeleng, seolah memberi tanda pada Mahes supaya jangan bilang lewat telepon pada Junior.Mahes diam untuk beberapa aat. elain dia tekerjut karena Ygo mengingatkannya, dia juga bingung karena untuk orang yang katanya tidak bia melihat arah pandang Yugo cukup jela kepadanya.Oke, Mahes bisa memahami situasi ini. Dia menarik napas dalam-dalam berusaha untuk tid
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

70. Ketika Dia Diam

Usai pemakaman, Junior lebih banyak menyendiri. Dia tidak banyak bicara. Bahkan, air matanya sudah tidak tampak lagi.Mahes coba mendekati dan menghibur, tapi Junior malah mengabaikannya. Kemudian, hari-hari setelahnya Junior seperti tidak menganggap keberadaan Mahes."Pagi, Ayah ...." Kasa yang sudah bersiap dengan seragam sekolahnya menyapa Junior. "Pagi." Junior menyahut meski dengan nada lesu dan senyum yang dipaksakan."Ayah, hari ini mau mengantarku ke sekolah?" Kasa sangat mengharapkan Junior mau mengantarkannya. Sebab sudah satu minggu dia hanya sekolah dengan sopir dan ibunya. Bocah itu pikir kalau mereka bisa jalan bersama ke sekolah itu akan jauh lebih menyenangkan.Mahes dengar percakapan mereka. Dia yang baru saja selesai memasukkan bekal.Kasa ke dalam tas menginterupsi obrolan itu. "Ayahnya masih capek, Kasa. Kamu sekolah sama ibu saja, ya?"Kasa tidak membantah dia langsung setuju. Malah, junior yang tiba-tiba ingin memenuhi keinginan putra sambunya itu."Ya sudah, Ka
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status