Hari-hari berlalu begitu cepat bagi Damar, yang tetap setia dengan pekerjaannya sebagai sopir pribadi Ginda. Meskipun hanya sebagai sopir, dia menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi, siap mengantarkan Ginda ke mana pun dia pergi.Di sisi lain, Ginda, yang masih merindukan Marvin, suaminya yang hilang, terus berharap bahwa Damar adalah Marvin yang dicarinya.Sepanjang perjalanan, Ginda tak bisa melepaskan pandangannya dari wajah Damar yang sedang serius mengemudi. Setiap detailnya, setiap ekspresi, semuanya mengingatkannya pada Marvin, suaminya yang hilang. Namun, meskipun harapannya berkobar, Damar belum juga mengingat siapa dirinya sebenarnya.Dalam keheningan, Damar merasa sepasang mata memperhatikannya dengan intens. Ia menoleh dan menemukan Ginda, sang majikan, yang masih terdiam dengan pandangannya yang penuh harap. Pandangan itu membuat Damar gugup. Meskipun mencoba untuk mengalihkan perhatiannya, Ginda tetap memperhatikannya
Read more