All Chapters of SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN : Chapter 71 - Chapter 80

116 Chapters

SAAT SEMUA TERKUAK

"Nona Patricia, setelah menebus resep obat bisa langsung pulang. Setelah obat habis, diharap ke sini untuk kontrol.""Terima kasih atas informasinya, Sus."Kedua perawat baru saja keluar, tiba-tiba Willie masuk ruangan lalu dengan gerak cepat membungkam Patricia dengan kain. Tubuh wanita ini seketika lemas lalu tidak sadarkan diri. Willie langsung membopong tubuh Patricia keluar ruangan lalu menuju lift.Saat sampai di lobby, para perawat dan nakes yang lain mengangguk karena mereka tahu bahwa pria ini adalah saudara William, pemilik rumah sakit. Willie dengan senyum lebar membopong tubuh Patricia menuju tempat parkir. Tidak ada yang mengetahui kepergian Willie dengan membawa Patricia. Baik itu Ronald, William maupun Septa. Ketiga orang ini sedang berada di ruang dokter umum. Mereka sedang berdiskusi dengan para penyidik.William tidak sampai hati untuk memenjarakan Patricia yang dalam keadaan hamil dan sekarang dinyatakan positif narkoba. Pria ini memberikan jaminan khusus untuk sepu
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

ADA EMPAT NYAWA

[William, lo jagain Septa saja. Kaga usah ikut ribet memantau kasus. Semua aman terkendali. Kesehatan Septa dan baby lebih penting.]Ronald meninggalkan bilik pemeriksaan dengan tersenyum lega. Lo, benar-benar cerdas pilih sniper. Siapkan mentalmu untuk hadapi hasil perbuatan saudara sekandung lo, batin Ronald sambil berlari menyongsong ambulans yang baru datang.Ada tiga ambulans yang datang. Ronald memandangi para nakes yang mendorong ketiga pasien di brankar dengan mata berkaca-kaca. Ronald mau beranjak ke dalam mengikuti gerak terburu-buru para nakes. Namun, langkahnya tertahan oleh sebuah panggilan dari belakang."Tuan Ronald! Kami mohon waktu."Ronald pun segera menoleh lalu membalikkan badan. Tampak dua orang polisi telah berdiri dengan salah satu membawa map di tangan."Selamat sore! Ada apa?"tanya Ronald sedikit jengkel karena kecemasannya akan nasib Patricia harus tersita waktu."Selamat sore, Tuan. Maaf, kami ada pertanyaan sedikit. Silakan ikut kami!"Kedua pria berpakaian
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

PATRICIA TAK TERKENDALI

"Whaatt? Emang dia kenapa tadi?"tanya Septa kaget hingga kedua mata terbelalak. Dia tidak menyangka bahwa Davina bisa pergi secepat itu."Menurut keterangan polisi tadi, Davina nekad terjun dari balkon lantai dua rumah Willie. Pertama dia ancam Willie, jika tidak mau mengakui anak yang dikandungnya, dia akan loncat. Sementara Patricia yang mendengar itu langsung lari cari cairan pembersih lantai dan meminumnya," Ronald menjeda omongan. Pria ini tampak kacau sekaligus sedih.Dengan kedua mata berkaca-kaca Ronald melanjutkan ucapannya. "Willie lebih mendahulukan menolong Patricia. Akhirnya, Davina nekad loncat dari balkon. Willie yang mengetahui keadaan Patricia jadi tak terkendali. Dia ngamuk gak karu-karuan. Polisi datang mau menyergap dan Willie yang sudah kalap jadi melawan. Sniper pun menembakkan jarum berisi obat bius."Baik Septa maupun William mendengarkan penjelasan Ronald dengan hati tidak karu-karuan. Dalam satu hari tiga nyawa sedang dipertaruhkan."Kaga habis pikir gue. Ken
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

PLAYING VICTIM

Dokter dan Ronald berjalan mendekati William. Dokter berucap,"Kita bicara di ruang saya saja, Tuan William.""Baik," balas William sambil mengikuti langkah kaki dokter."Moga dapat solusi terbaik Will. Gue kaga tega liat Patricia kayak gini. Ada unsur kesengajaan ini," ucap Ronald dengan wajah kacau sambil menepuk pundak William."Gue mau cari psikiater terbaik," balas William sambil berlalu. Pria berparas bangsawan Eropa ini berjalan beriringan dengan dokter. Otaknya seakan-akan mendadak full memori jadi nge-blank. Dia merasa sedikit lagi bisa gila dengan semua masalah yang datang bertubi-tubi seperti ini. Semua karena bersumber dari satu orang toxic, Willie 'anak haram' yang dinaikkan kelasnya oleh papa dia."Silakan masuk, Tuan William,"ucap dokter setelah membuka pintu ruangan."Terima kasih, Dok," balas William sambil melangkah masuk.Kini, kedua pria duduk berhadapan yang hanya dipisahkan oleh meja. Dokter mengambil sebuah dari tumpukan beberapa map. Kemudian, pria berjas putih
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

WANITA MASA LALU DAN ANAK WILLIAM

"Bapak dan anak, sama-sama playing victim," ujar Septa jengkel."Biar Abang laporkan polisi sekalian. Udah dikasih biaya pemakaman lebih dari cukup sebagai ungkapan empati. Ini malah manipulatif," ucap William yang tiba-tiba telah berdiri di dekat mereka. Saling serius membahas kasus Davina, hingga mereka tidak menyadari kehadiran William.Ketiga orang terkejut dan langsung menoleh ke arah William. Mereka segera berdiri dan William buru-buru mencium punggung tangan Bu Rita serta menyalami Dion. "Gimana kabar kalian?""Kabar kami baik, Nak William. Maafkan kami, gak kasih kabar dulu. Habisnya, para warga memojokkan kita semua gara-gara omongan bapaknya Davina," balas Bu Rita."Mama kaga bisa cuek. Daripada tensi dia naik, bisa berabe. Auto cabut kemari,"timpal Dion sambil memeluk bahu Bu Rita. Septa seketika memegang kedua tangan Bu Rita lalu menciumnya. "Ma, maafin Septa. Bikin Mama sedih mulu.""Enggak, Sayang. Kamu udah bikin Mama bahagia. Apalagi sekarang ada cucu Mama dalam perut
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

WILLIAM YANG BAHAGIA

Sebenarnya bukan Bu Rita saja yang bersemangat. Justru William lebih bersemangat daripada mertuanya tersebut. Dia tidak mau Cecilia jadi istri Dion. Wanita itu akan tetap jadi miliknya sampai kapan pun, apalagi anak buah cinta mereka. William tidak sadar telah memiliki Septa dan sekarang sedang hamil.Cecilia, kita akan segera bertemu. Anak kita sangat tampan aku lihat barusan, batin William dengan senyum manis tersemat di bibir. Itu senyum manis yang buat Septa salah paham. Wanita itu menyangka bahwa suaminya sangat mendukung pernikahan Dion dengan kekasihnya.~•••~•••~Rumah Bu RitaSedari siang, Septa telah diajak William ke rumah mertuanya. Septa begitu gembira karena merasa suaminya sangat pengertian. Wanita yang kini berpenampilan semakin modis ini tidak tahu bahwa William telah memerintahkan beberapa bodyguard di setiap persimpangan jalan menuju rumah Bu Rita.Pria ini bahkan telah menyewa sniper khusus dengan senjata obat bius untuk mengamankan Cecilia dan putranya. Pesta tela
last updateLast Updated : 2024-03-02
Read more

WILLIAM BERENCANA MENIKAH LAGI

"Abang di rumah saja. Biar gue yang bikin laporan. Tolong kasih nama lengkap mereka!"pinta William sambil membuka ponsel untuk mengetik dalam fitur catatan dalam ponsel. Dion menyebutkan nama lengkap Cecilia dan anaknya. Ada senyum penuh arti di bibir William saat sambil mencatat nama keduanya."Oke. Gue mau ke polisi. Moga saja, orang suruhan gue lekas menemukan mereka." William menepuk pundak Dion pelan. Pria ini lalu berpaling kepada Septa."Abang tinggal dulu. Kalo ada apa-apa, lekas kasih kabar.""Baik, Honey," balas Septa sambil melempar senyum manis. William jongkok lalu berkata,"Adek bayi gak boleh rewel. Biar Mama gak semakin cemas." Setelah itu William mencium perut Septa lembut. Pria ini lalu menyalami Bu Rita lalu mencium punggung tangannya.Pria ini beranjak menuju mobil sambil memasang earphone. "Ya, ada apa?""Tuan William, target sudah kami masukkan kamar depan. Tunggu instruksi selanjutnya." Terdengar suara orang suruhan William dari ujung telepon."Sediakan makanan d
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

RONALD MEMBERI KEJUTAN

"Selama lo kaga bocorin. Septa tak akan pernah tahu soal acara gue dengan Cecilia." "Itu kalo lo lakuin nikah diam-diam tanpa party. Sudah pasti kaga ada yang tahu. Lo itu orang penting yang selalu disorot kamera wartawan dan mau adain nikah beserta pestanya. Semua mata pasti akan melihatnya. Kaga perlu bocorin, semua orang hidup bakal tahu itu. Lo bisa ancurin hati Septa. Lo kaga ingat dengan bantuan dia, saat lo dikejar para bodyguard suruhan saingan lo?""Stop! Biar itu jadi urusan gue. Sekarang siapkan yang gue minta tadi.""Oke. Gue akan sediakan semua, termasuk mengantar pulang Septa. Lo pikir, gimana pikiran Septa saat lo kaga pulang?""Lo udah tau itu. Thanks, ya. Emang lo itu sodara dalam segala hal. Selalu bisa diandalkan." Usia berkata seperti itu, William buru-buru masuk kamar lalu mengunci dari dalam. Perilaku absurb William tersebut membuat Ronald geleng-geleng kepala.~•••~•••~"Selamat malam," ucap salam Ronald saat bertemu dengan Septa."Kok kamu yang kemari. Ke mana
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

SEPTA HISTERIS

Suatu saat mereka akan tahu dirinya, saat hotel ini sah atas nama Septa. Pikirannya sibuk dengan kejadian yang baru saja dialaminya di lantai lima. Hatinya terasa hancur berkeping-keping. Kenapa William bisa berselingkuh dengan Cecilia, calon tunangan Dion?Apakah semua rentetan kejadian hari ini adalah takdir yang ingin menyibak kebenaran dengan cara yang kejam?Tidak bisakah dengan cara yang tidak menyayat hati seperti ini? Pakaian seksi? Tuxedo? Hotel pemberian William?Mereka sedang berpesta apa? Saat dirinya sibuk mempersiapkan nama untuk calon buah hati. Kenapa suami yang mulai bisa dicintai sampai hati mengkhianatinya? Apa salah dia? Bagaimana bisa Cecilia mengenal William? Mereka tidak pernah bertemu sebelumnya. Septa bahkan baru pertama kali akan mengenalkan William kepada Cecilia di pesta perayaan kehamilannya.Kenapa bisa terjadi seperti ini? Begitu banyak pertanyaan yang muncul dalam benak Septa. Namun, dirinya tidak mendapat jawaban yang mampu menutupi kekalutannya saat
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

ARDAN PENASARAN

"Tadi aku titipkan resepsionis. Maaf, tadi ada amplop dan berkas yang ditujukan untuk Tuan Ronald. Jadi aku minta resepsionis untuk kasih semua ke Tuan Ronald.""Termasuk tas aku?""Pastinya,"balas Ardan sambil menatap Septa yang semakin membuatnya iba. "Kalo mau, kamu bisa tunggu di ruangan aku.""Septa!" Terdengar suara seseorang memanggil dengan derap langkah memburu."Kita cari tempat aman,"ucap Ardan yang langsung merangkul bahu Septa menuju lift terdekat. Kebetulan mereka bisa langsung masuk lift."Septa!" Suara panggilannya telah berada tepat di luar lift."Tuan Ronald bilang, kamu gak boleh berinteraksi dengan orang-orang yang mengenalmu sampe psikis stabil,"jelas Ardan sambil menekan nomor lantai 6.Septa tidak ingin bertanya apa pun. Dia mengira Ardan sangat marah dan kecewa padanya. Bisa jadi, pria itu percaya dengan ucapan Ronald bahwa saat ini berpikir mentalnya sedang terganggu dan harus disterilkan dari orang-orang toxic. Jadi segala ucapan yang keluar dari bibirnya dia
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status