Home / CEO / The Billionaire Trap / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of The Billionaire Trap: Chapter 11 - Chapter 20

35 Chapters

PERNIKAHAN

Seperti rencana Jevano, pernikahan di gelar di sebuah gereja yang sudah ditentukan. Setidaknya ada tiga orang yang membantu Katya merias dirinya. Semua orang itu mengenal Katya sebagai Rachel Amanda. Kecuali Kevin dan Sesyl. Untuk semakin meyakinkan mereka semua, Jevano menyuruh Sesyl mengaku sebagai saudara sepupu Rachel yang akan mendampingi Rachel selama pernikahan. Jevano juga membayar beberapa orang untuk menjadi teman-teman Rachel yang hadir di pernikahan tersebut. Karena tamunya juga akan lebih banyak kolega-kolega bisnisnya di Indonesia, Jevano tak terlalu khawatir. Toh, kebanyakan dari pengusaha-pengusaha itu tak akan terlalu mencurgainya. Yang terpenting adalah, mereka semua tahu dan melihat secara langsung bahwa Jevano adalah pria normal yang baru saja melangsungkan pernikahan. Penanganan riasan Jevano kenyataannya lebih mudah dan sebentar dibanding Katya. Sehingga Jevano masih bisa bolak-balik menemui beberapa koleganya sebelum upacara pernikahan. Sementara Katya, masih
Read more

JEVANO DAN KELUARGANYA

Aula Amour Hotel terletak di lantai 14. Katya berjalan ke arah ruangan khusus yang digunakan sebagai ruang rias untuk mengganti bajunya. Begitu juga dengan Jevano yang sudah lebih dulu berada di ruang ganti. Sebenarnya Katya sudah merasa sangat percaya diri untuk masuk dan berganti pakaian menjadi baju kebaya. Toh, ia hanya perlu menyelesaikan acara hari ini dan kembali ke kamarnya sendiri.Tapi sebelum ia masuk ke dalam ruang ganti, Leanna merasakan suara-suara ribut dan seperti ada sedikit perdebatan di dalam. Katya tak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka ributkan, tapi ia tahu di dalam ada Rosa yang sedang marah-marah sementara suara Jevano kedengaran sedang menelepon seseorang. "Rachel," panggil Sesyl yang baru saja keluar dari ruang ganti dan menahan Katya untuk masuk. Ia malah menggiring Katya menjauh dari ruang ganti."Kenapa? Ada masalah?" tanya Katya pelan.Sesyl kelihatan pucat, ia menghela napas pelan kemudian menatap Katya dengan raut wajah serius."Kayanya kamu a
Read more

KEKACAUAN

"I swear to God, she is annoying." Katya berdesis kesal sambil mengambil minuman di stand minuman bersama Sesyl yang berhasil 'menculik'nya dari kumpulan keluarga Jevano dengan alasan ada teman mereka yang ingin bertemu."Itu alasannya kenapa Jevano memberikan kode sama aku untuk membawa kamu, Kat. Karena Jevano tahu, dia gak akan bisa membawa kamu pergi gitu aja dari tengah-tengah keluarganya.""Ya, untung kamu jadi saudara aku di sini. Kalau enggak, pasti aku udah gila ngadepin orang-orang kaya itu," jawab Katya lalu meminum minumannya untuk setidaknya meredakan sedikit rasa dongkolnya. "Ya udahlah, Kat. Di dalam satu keluarga kan emang ada aja yang begitu," jawab Sesyl ikut mengambil minum."Iya, ngerti. Tapi ini pertemuan pertama kita lho. Kamu gak lihat aja, dari awal dia lihat aku, tatapannya ngerendahin banget. Seumur hidup aku gak pernah ditatap kaya begitu. Terus Om nya juga gak ada empati banget. Masa iya dia nyindir Jevano soal gosip itu? Padahal kan jelas-jelas mereka nge
Read more

TEKA-TEKI JEVANO

"Bagas!" marah Katya sambil mendorong Bagas sekuat tenaganya hingga tangannya terlepas dari cengkeraman Bagas."Kat..." Bagas menatap Katya tak percaya. Perempuan yang selama ini ia anggap perempuan penurut dan tak pernah berbuat kasar, bisa sampai mendorongnya begini."Aku bener-bener gak ngerti ya sama kamu, Kat. Jadi ini kamu yang sebenernya? Perempuan kasar yang menipu laki-laki kaya? Kamu menolak tinggal sama aku karena kamu bukan jadi wanita yang pertama, kan?"Katya menahan napasnya, ia melangkah mundur hendak pergi."Kamu gak bisa pergi sebelum selesaikan masalah dulu sama aku-"Katya refleks mendaratkan sebuah tamparan di pipi Bagas begitu laki-laki itu menarik tangannya untuk kembali menghadapnya."Masalah kita udah selesai sejak kamu menikah dengan orang lain, Bagas. Belum puas kamu nyakitin aku? Kasih aku banyak harapan. bikin aku merasa sangat buruk karena selama ini aku adalah seorang selingkuhan. Kamu tahu? Aku bahkan gak sudi lagi lihat laki-laki pengecut kaya kamu!" T
Read more

PENGUNTIT

"Kamu pikir Jevano adalah laki-laki yang sempurna. Dia orang yang akan meredupkan cahaya dari gadis polos seperti kamu.Dia memiliki banyak misteri."Sepanjang langkah Katya menuju kamar yang dipesankan oleh Jevano, perempuan itu terus berpikir apa yang dimaksud pesan itu. Siapa orang yang telah mengirimkannya? Dan kenapa harus mengatakannya?Katya menempelkan kertu masuk kamar yang telah ia temukan, lalu berjalan masuk ke kamar. Ia membuka sepatu heels setinggi 7 cm yang sejak tadi membuat kakinya pegal. Kemudian ia bergerak duduk di atas sofa.Ketika ia kembali meraih ponselnya untuk melihat pesan tadi, perhatiannya lebih dulu teralihkan pada pesan masuk dari Jevano yang baru saja masuk beberapa menit lalu.Kat, saya ada di apartemen. Kamu udah di kamar? Di seberang kamar kamu ada Martin, kalau kamu butuh sesuatu jangan sungkan kasih tahu dia.Sebelum membalas pesan itu, Katya jadi berpikir, apakah ia perlu memberitahu Jevano mengenai pesan ini? Katya merasa sangat tak tenang. Dan se
Read more

JEVANO'S ROMANCE

Untuk kesekian kalinya, Katya terbangun di dalam kamar mewah nan megah yang sebenarnya selalu ia bayangkan.Dulu, tepatnya sejak bertemu dengan laki-laki baik hati yang menjanjikan seperti Bagas itu, Katya selalu bisa membayangkan nanti, hidupnya tak akan seburuk selama ini. Tidur dalam kamar kos kecil, tanpa AC, kamar mandi yang selalu rusak kerannya, dan kemana-mana menggunakan motor tua. Bagas benar-benar membuatnya membayangkan hal-hal indah setiap harinya.Katya mendesah pelan, ia tak mau merusak paginya dengan memikirkan Bagas. Ia memutar sedikit tubuhnya dan memutuskan untuk memejamkan matanya sebentar lagi. Membiarkan dirinya tidur di kasur empuk dengan tenang, dan AC yang nyaman.Tapi begitu memejamkan mata, tiba-tiba Katya teringat kembali dansanya dengan Jevano. Kenangan yang indah.Ini bukan kali pertama bagi Katya dicium oleh seorang laki-laki. Tapi Jevano benar-benar berbeda. Dia bersikap sangat lembut, hati-hati, tapi terlihat sesuatu yang entah mengapa bagi Katya ada
Read more

ANCAMAN

Katya benar-benar tak bisa fokus. Sekarang, meskipun Katya berjalan bersama Martin, ia merasa takut. Sudah jelas kalau semua ini mengarah pada ancaman. Berhati-hatilah, jangan lengah. Apa maksudnya selain mengancam?"Mohon tunggu sebentar, Mam," ucap Martin meminta Katya menunggu di depan lobby hotel sementara dirinya mengambil mobil.Katya bukanlah orang yang akan memainkan ponselnya ketika berada di ruang terbuka begini jika tidak untuk dalam hal penting misalnya menghubungi seseorang. Jadi pandangan Katya ke sana kemari.Hingga pandangan Katya menangkap sebuah mobil yang berjalan pelan sambil membuka kaca mobilnya. Dan saat itu juga Katya melihat seorang perempuan yang mengemudikan mobil itu, memakai kacamata hitam dan topi fedora sedang menoleh ke arahnya.Meskipun perempuan itu memakai kacamata hitam, Katya tahu kepalanya benar-benar menoleh ke arahnya. Bahkan, laju mobilnya pun sangat pelan seolah orang itu sengaja sedang memperhatikannya. Katya terdiam membeku ketika tiba-tiba
Read more

RENCANA BULAN MADU

Rosa tersenyum lebar ketika melihat Pramono berjalan menghampirinya bersama Jevano. Dua laki-laki beda usia itu segera duduk di kursi mereka masing-masing. Tentunya, Jevano tepat di sebelah Katya yang sejak tadi terlihat mengobrol seru dengan neneknya."Katanya, ada yang mau Nenek bicarakan?" tanya Jevano. Sementara itu, beberapa pelayan tambahan yang Jevano sewa untuk beberapa hari ini, terlihat sibuk menata makanan di atas meja mereka. Kemudian mereka berjalan pergi setelah melakukan tugasnya."Kamu nih, kebiasaan ya, Jevan. Gak pakai basa-basi dulu," ucap Rosa sedikit kaget karena Jevano langsung bertanya hal itu padahal ia baru saja sampai. "Rachel, bagaimana cara Jevan melamar kamu? Apa langsung pada intinya seperti ini?" ledek Rosa yang hanya disahuti tawa kaku Katya. Ia bisa membayangkan hal itu, tapi sayangnya tak ada proses melamar antara dirinya dan juga Jevano."Nek ...""Iya, Nenek cuma mau nanya. Kira-kira kalian mau honeymoon ke mana? Kita punya banyak tempat bagus di I
Read more

MONTMARTRE PARIS

Jevano melangkahkan kakinya menuju ruang kerja. Ia sudah menyelesaikan pekerjaannya, hari ini lebih cepat karena Kevin sudah menangani semuanya. Jevano hanya perlu memeriksa di akhir, dan mengerjakan beberapa tugas yang tak bisa dikerjakan Kevin. Jevano membuka laptopnya untuk memerika pergerakan beberapa saham yang dimilikinya. Tapi baru sebentar ia memeriksa, perhatiannya teralihkan pada layar ponselnya yang berkedip memunculkan notifikasi dari alat penyadap yang terhubung dengan ponsel Katya. Lantas, Jevano pun segera menyalakan ponselnya dan menghubungkan alat penyadap itu untuk mendengarkan yang dibicarakan oleh Katya."Jevano ... Apa dia punya mantan yang ... Yang mungkin menaruh dendam sama dia?" "Kat, ada apa? Ada yang ganggu kamu lagi?" Dari suaranya saja, Jevano sudah tahu kalau Katya sedang bicara dengan Sesyl. Dan sepertinya, Jevano ketinggalan rekaman awal percakapan mereka. Ia mengerutkan keningnya menunggu jawaban dari Katya atas pertanyaan yang diajukan oleh Sesyl.
Read more

TRUST ME, PLEASE

Rosa menghela napas lega ketika melihat Katya dan Jevano akhirnya menghampirinya ke Forest Cafe. Meskipun Jevano sudah menelepon neneknya untuk mengabari Katya bersamanya, tetap saja ia merasa tak enak karena membawa Katya ke sini dan menyebabkan menantunya itu kembali merasa pusing."Kamu baik-baik aja, Chel?" tanya Rosa khawatir. "Rachel gak apa-apa kok, Nek.""Tadi emang niatnya Jevano nyusul ke sini, Nek. Gak sengaja ketemu Rachel di luar, dan lihat Nenek juga lagi ngobrol seru sama Renee, jadi Jevan yang narik Rachel jalan-jalan," ucap Jevano menjelaskan sambil menenteng jas nya yang tadi dipakai Katya.Rosa tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya. Ia jauh lebih bersyukur karena ternyata Katya malah sedang jalan-jalan dengan Jevano."Wah, kalau begini, kalian memang bulan madu setiap hari rupanya. Kamu bisa aja, Jevan. Setiap ada kesempatan, pasti ngajak Katya pergi berdua," ledek Rosa tertawa pelan. Sementara Katya hanya tertawa geli sambil melirik ke arah Jevano yang hanya
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status