Home / Romansa / THE ISLAND : I'M IN LOVE / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of THE ISLAND : I'M IN LOVE: Chapter 71 - Chapter 80

118 Chapters

BAB. 71 Mengolah Santan Kelapa Menjadi Minyak Goreng

Keesokan harinya setelah sarapan pagi di tepian Pulau Asu, cuaca begitu cerah dan angin sepoi-sepoi menyapa wajah mereka. Edu, Ronald, dan Hezki, tiga sahabat baik itu, sedang berdiri di bawah pohon kelapa yang tinggi menjulang. Mereka berencana untuk memanen buah kelapa dan membuat minyak goreng segar darinya. Para kekasih mereka, Mira, Lia, dan Sera, sedang berdiri agak jauh dari pohon kelapa dengan harap-harap cemas, menantikan para pria turun dari pohon. "Kalian yakin bisa turun dengan selamat nantinya?" tanya Mira dengan wajah penuh kekhawatiran mewakili kecemasan kedua temannya yang lain. Hezki, yang dikenal sebagai yang paling berani di antara mereka, tersenyum dan menjawab, "Tentu saja, Mira! Kami sudah sering melakukannya sebelumnya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."“Tapi kami tetap, khawatir!” sergah Sera. "Ha-ha-ha. Kalian tenang saja, Sera. Kami sudah menguasai teknik memanjat pohon kelapa dan kami telah terbiasa
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

BAB. 72 Berhasil Mendirikan Tiga Rumah Sederhana

Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya pengerjaan hunian tiga rumah sederhana beratap rumbia dan berdinding kayu selesai juga. Edu, Ronald, dan Hezki, tiga pemuda yang gigih dan penuh semangat, sedang berdiri di depan mahakarya mereka. Ketiga rumah itu telah berdiri kokoh di daerah pesisir pantai Pulau Asu, menawarkan pemandangan yang indah dan udara segar yang sungguh menenangkan. Matahari terbit dengan gemerlapnya, menyinari pulau ini dengan cahaya keemasan. Suara ombak yang tenang dan lembut menghiasi pagi yang damai. Edu, Ronald, dan Hezki melihat ke arah rumah-rumah yang mereka bangun dengan penuh kebanggaan dan kebahagiaan. Mereka telah melalui banyak hal selama proses pembangunan ini, mulai dari mencari bahan bangunan hingga mengatasi tantangan alam yang mereka hadapi. Edu dengan bijak berkata,"Akhirnya selesai juga! Rasanya tidak terbayangkan bahwa kita bisa membangun tiga rumah seperti ini di pulau tak berpenghuni ini." Ronald lalu menan
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

BAB. 73 Persiapan Perayaan Malam

Ronald pun menimpali,"Benar, Bro Edu. Kita harus mengatur strategi agar bisa mendekati mereka tanpa membuat mereka curiga." Hezki menjawab,"Mari kita bergerak perlahan dan mengambil posisi yang tepat. Jangan biarkan ikan-ikan itu melihat gerakan kita." Dengan gerakan yang hati-hati, mereka mulai mendekati sekumpulan ikan yang berenang di dalam air. Edu, Ronald, dan Hezki menahan napas mereka, memusatkan perhatian pada target mereka. Kemudian, dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa, mereka melemparkan tombak kayu itu ke arah ikan. Edu teriak, "Tepat sasaran! Aku berhasil menangkap satu ikan!" Ronald tak mau kalah,"Hebat, Bro Edu! Aku juga berhasil menangkap satu!" “Aku juga berhasil menangkap ikan!" tukas Hezki. Dengan kegembiraan yang meluap, Edu, Ronald, dan Hezki mengambil ikan-ikan yang mereka tangkap dan memasukkannya ke dalam keranjang. Mereka merasa bangga dengan hasil tangkapannya.
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

BAB. 74 Awal Dari Perayaan Malam

Di tepian pantai Pulau Asu, Mira, Lia, dan Sera sedang sibuk mempersiapkan makan malam untuk merayakan perayaan malam. Mereka telah memasak gulai ikan, ikan bakar dan sayur tumis jantung pisang. Dengan semangat, ketiganya bekerja sama menyusun semua makanan itu di tepian pantai Pulau Asu.“Mira, jangan lupa ambil piring dan gelas di dalam dapur umum,” ucap Lia kepada sahabatnya.“Okay, Lia. Aku sudah sediakan semuanya kok,” sahut Mira.“Nih, aku bawa buah pisang dari kebun. Tadi sore aku dan Ronald memanennya,” ucap Sera kepada kedua sahabatnya.“Wah, makanan pelengkap yang sungguh enak Sera. Terima kasih untukmu dan Bro Ronald!” seru Mira.“Sama-sama, teman-teman,” jawab Sera sambil tersenyum. Sementara itu, para pria, Edu, Ronald, dan Hezki, terlihat sibuk membuat api unggun yang besar. Mereka mengumpulkan kayu bakar yang banyak agar api unggun tetap menyala sepanjang malam. “Bro,kita harus memastikan api
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

BAB. 75 Saling Mengikat Janji Suci

Malam itu, di tepian pantai Pulau Asu yang diterangi oleh cahaya bulan dan sinar terang dari api unggun, tiga pasangan romantis berkumpul untuk mengucapkan janji suci pernikahan mereka. Edu dan Lia, Hezki dan Mira, serta Ronald dan Sera, semuanya siap untuk memulai babak baru dalam kehidupan mereka. Edu dan Lia berdiri di bawah pohon kelapa yang tinggi, dengan suara ombak yang tenang sebagai musik latar yang indah. Edu memandang Lia dengan penuh cinta dalam matanya. Edu pun berkata, “Lia, sejak pertama kali aku bertemu denganmu, aku tahu bahwa kamu adalah orang yang istimewa bagiku. Kamu adalah cahaya dalam hidupku dan aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu. Malam ini aku berjanji untuk mencintaimu dengan sepenuh hati, untuk selalu mendukungmu dalam setiap langkahmu, dan untuk menjaga dan merawat hubungan kita dengan penuh kasih sayang.” Lia tersenyum bahagia, tangannya berada di atas dada Edu. Lia pun menjawab, “Edu, kamu adala
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

BAB. 76 Berdansa Bersama Di Bawah Cahaya Bulan

Sementara itu, Ronald dan Sera berdiri di tepian pantai yang indah, dengan deburan ombak yang menjadi saksi bisu dari kebahagiaan mereka. Ronald pun berkata dengan lantang,“Sera, kamu adalah cinta sejatiku. Kamu telah mengisi hidupku dengan kebahagiaan dan cinta yang tak tergantikan. Aku berjanji untuk mencintaimu dengan setulus hatiku, untuk selalu menjadi pendampingmu dalam setiap langkahmu, dan untuk menjaga dan memelihara hubungan kita dengan penuh kepercayaan dan keberanian.” Sera tersenyum lembut, dia pun membalas ucapan sang kekasih,“Ronald, kamu adalah orang yang membuatku merasa lengkap. Kamu telah memberikan kehangatan dan kebahagiaan dalam hidupku. Aku berjanji untuk mencintaimu dengan sepenuh hati, untuk selalu mendukungmu dalam setiap perjuanganmu, dan untuk menjaga dan merawat hubungan kita dengan penuh ketulusan dan kebaikan.” Malam itu, setelah saling mengucapkan janji suci pernikahan mer
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

BAB 77 Malam Panjang Ronald Dan Sera

Malam semakin larut di tepian pantai Pulau Asu. Setelah merayakan acara malam, pasangan suami istri Ronald dan Sera, Mira dan Hezki, serta Edu dan Lia, kini memasuki rumah-rumah sederhana mereka yang berdiri kokoh di tengah hembusan angin pantai. Rumah-rumah tersebut terbuat dari bahan-bahan alami, dengan atap rumbia yang menjulang tinggi, dinding kayu yang kokoh, dan lantai tanah yang memberikan kesan alami.Saat mereka berjalan memasuki rumah masing-masing, suara ombak yang berasal dari pantai mulai mereda, digantikan oleh kerlap-kerlip bintang di langit malam. Ronald membawa tangan Sera sambil tersenyum lembut, "Senang sekali hari ini bisa terlewati bersama-sama, Sayang."Sera tersenyum membalas, "Iya, betul sekali. Pantai pulau ini selalu membawa kedamaian bagi kita."Mira dan Hezki mengikuti di belakang mereka, dan saling berpegangan tangan. "Pantai ini begitu indah malam ini," ucap Mira sambil memandang langit yang dipen
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

BAB. 78 Malam Panas Edu Dan Lia

Di dalam kamar sederhana mereka di tepian pantai Pulau Asu, Edu dan Lia duduk berdampingan di atas dipan kayu rotan, yang telah dialasi sleeping bag agar terasa empuk saat mereka tiduri nanti. Sementara sinar rembulan yang terang menyinari ruangan dengan lembut. Suasana malam yang tenang menciptakan kesempatan sempurna bagi mereka untuk berbagi momen intim berdua sebelum memulai ritual malam pertama mereka, di rumah sederhana ini.Edu menatap Lia dengan penuh kasih sayang, senyumnya terasa hangat di wajahnya. "Lia, Cintaku … betapa indahnya malam ini. Aku merasa begitu bersyukur bisa bersama denganmu di sini."Lia tersenyum, matanya berbinar di bawah cahaya rembulan. "Ya, Edu. Malam ini begitu spesial bagiku. Kita akan memulai petualangan baru bersama di sini."Edu mengangguk setuju,"Benar sekali, Sayangku Lia. Aku berharap kita bisa membuat kenangan yang tak terlupakan di Pulau Asu ini."Mereka terdiam sejenak, menikmati keheningan
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

BAB. 79 Malam Hangat Hezki Dan Mira

Hezki dan Mira melangkah perlahan menuju rumah sederhana mereka di tepian pantai Pulau Asu. Malam itu, angin sepoi-sepoi laut membelai wajah keduanya, sementara deburan ombak membawa harmoni alam yang menenangkan. Setelah acara perayaan selesai, kini mereka memasuki malam pertama sebagai suami istri.Rumah sederhana mereka berdiri tegak dengan atap rumbia yang menawarkan perlindungan dari hembusan angin malam. Dinding kayu yang kokoh memberikan kesan hangat dan alami. Saat mereka membuka pintu rumah, aroma kayu segar menyambut keduanya, turut menciptakan suasana yang intim dan akrab."Selamat datang di rumah kita, Sayang," ucap Hezki sambil memeluk Mira erat. "Ini malam pertama kita sebagai suami istri. Semoga kita selalu bahagia di sini."Mira tersenyum lembut, matanya berbinar-binar dalam cahaya remang bulan yang memasuki ruangan. "Aku tak sabar untuk memulai hidup baru bersamamu, Hezki," jawabnya penuh cinta.Mereka kemudian masu
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

BAB. 80 Pagi Yang Istimewa

Pagi pun tiba di Pulau Asu, sebuah pulau terpencil yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Dalam keheningan pagi yang masih sepi, tidak ada aktivitas apapun yang terlihat dari keenam penghuni pulau itu. Tiga rumah mereka yang sangat sederhana masih tertutup rapat, menandakan bahwa para penghuni pulau ini masih terlelap dalam tidur mereka setelah melewati malam pertama yang panjang dan penuh keromantisan. Di salah satu rumah, terdapat pasangan Edu dan Lia. Mereka adalah pasangan muda yang baru saja mengikrarkan janji suci. Setelah perayaan pernikahan yang meriah kemarin malam, keduanya masih terlelap dalam tidur yang pulas. Aura cinta membara masih terpancar jelas di wajah mereka, menggambarkan kebahagiaan yang dirasakan setelah memulai babak baru dalam kehidupan mereka sebagai suami dan istri.Edu mulai terbangun dari tidurnya, matahari pagi yang hangat menyinari kamar yang sederhana tempat dia dan Lia tidur semalam. Dia mengucek-ngucek matanya, menco
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status