Hari mulai merekah, menampakkan cahaya fajar yang berangsur-angsur menerangi Pulau Asu. Ombak yang tadinya berkecamuk dengan keganasan, menciptakan dinding air laut setinggi tujuh meter, kini mulai mereda. Suara gemuruhnya yang tadinya menggema seperti guntur, sekarang telah berubah menjadi desiran lembut yang membelai pantai.Lia, Sera, Mira, Edu, Ronald, dan Rahez, mereka berenam, yang sebelumnya berada dalam cengkeraman ketakutan, kini mulai merasa tenang. Wajah mereka yang tadinya pucat pasi, sekarang telah kembali berwarna. Mata mereka yang sebelumnya penuh dengan kecemasan, kini berbinar dengan harapan.“Syukur banget ombak besar telah hilang!” celutuk Sera senang.“Ya, Sera. Pulau ini ternyata memiliki ombak yang sangat tinggi,” tukas Ronald, menjawab perkataan gadis itu.“Lain kali, kita harus hati-hati. Ombak besar bisa saja kembali akan menerjang!” tutur Hezki, yang dibalas anggukan oleh teman-temannya yang lain.Mereka berenam lalu duduk di tepi pantai, menatap ombak yang k
Last Updated : 2024-02-03 Read more