"Nara, kayaknya sudah waktunya aku lahiran deh," jelas Tasya dari dalam bilik."Lahiran?" Kepala Nara seakan berdengung ketika mendengarnya. Dia sontak jadi panik sendiri. "Mbak, buka pintunya dulu."Saat pintu telah terbuka, tampak Tasya sedang terduduk di closet dengan wajah pucat."Ayo mbak, kita ke rumah sakit."Nara dengan hati-hati memapah Tasya keluar dari toilet. Sepanjang jalan Nara berusaha menenangkan Tasya yang tampak merasa takut.Saat tiba di tempat parkir, mereka bertemu dengan sopir Tasya yang menghampiri mereka setelah melihat majikannya dipapah."Pak, saya mau melahirkan. Tolong anterin ke rumah sakit." Tasya berkata sambil menahan rasa sakit."Baik, Bu. Mari saya bantu," ucap pak sopir sambil ikut membantu Nara memapah Tasya."Kamu ikut ya, Nara. Temenin saya," pinta Tasya sambil menggenggam lengan Nara dengan erat."Iya, Mbak. Nara ikut kok," ujar Nara langsung menyetujuinya karena Nara pun merasa tidak tenang kalau tidak menemani Tasya.Mobil melaju dengan cepat m
Read more