Bayiku menangis tiada henti. Nampaknya dia kehausan. Segera aku meraih bayi kecil itu dengan pelan. Aku merindukan momen seperti ini. Biarpun kesusahan memberikan dia asi karena terbelit tali infus tapi aku sangat bahagia.Setelah memberikan susu, aku meletakkan kembali bayiku kedalam box bayi. "Kamu istirahat dulu, Ris. Semalaman kamu belum tidur. Biar kami yang jaga Kalila!" titah bik Arum."Gak apa-apa, Bik. Biar Risma jaga Kalila," ujarku."Dengar kata Bibik, Nak. Bibik khawatir nanti malah kamu yang sakit. Kasian bayimu!" nasehat bik Arum ada benarnya juga. Namun, aku takut saat mata ini terpejam, Kalila akan diambil lagi sama ayahnya."Nanti mas Raka akan mengambil Kalila lagi, Bik. Biarlah saya menjaga bayi saya." jawabku. Kepala ini memang tetasa sangat sakit, semenjak tadi malam mata ini belum terpejam semenitpun."Tidak akan berani dia kemari, lagi pula Raka sudah masuk sel tahanan. Apa bisa dia keluar untuk mengambil bayimu? Penjagaan disana lumayan ketat loh!" jelas bik A
Last Updated : 2024-10-29 Read more