Home / Romansa / Dalam Jeratan Bodyguard Tampan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Dalam Jeratan Bodyguard Tampan: Chapter 21 - Chapter 30

72 Chapters

Bab 21

Sungguh, Kara sangat bosan sekali sekarang. Tak ada kegiatan selain membaca buku dan memainkan ponselnya. Semua buku yang ada di kamarnya sudah berkali-kali ia baca hingga tamat, lagipula sekarang ia juga sedang malas membaca. Kara ingin melakukan kegiatan lain, yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Tapi dengan segala larangan Anton ditambah kakinya yang masih cedera membuat Kara sulit melakukan sesuatu.Kara sedang berada di balkon kamarnya, ia melihat kegiatan orang-orang dari atas. Tak ada hal yang menarik, hanya terlihat Kaisar dan Pak Adi tengah mengobrol layaknya seorang bapak dan anak, sedangkan para pembantu ada di dalam dan belakang rumah. Dari balkon kamarnya Kara bisa melihat pemandangan sekitar, rumah-rumah tetangga yang tidak ia kenal, serta jajaran pohon-pohon besar di tepi jalan. Mata Kara tak sengaja menangkap sebuah tempat, tempat yang sering ia kunjungi dulu bersama Erlan. Sebuah danau."Danau senja," lirih Kara.Kara menamai danau itu dengan nama danau senja, al
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

Bab 22

Kondisi rumah sedang kacau saat ini, Anton yang tadinya masih terbaring lemah di kasur sekarang sudah bisa bangkit. Ia sedang memarahi para pekerja di rumahnya. Mulai dari para pembantu, Kaisar, Pak Adi dan tukang kebun juga tak luput dari amukannya. Penyebabnya hanya satu, Kara tak ada di rumah.Semua orang baru menyadari jika Kara tak ada didalam rumah setelah 1 jam semenjak kepergian Kara. Pada awalnya Anton meminta salah satu pembantu untuk memanggilkan Kara, tak disangka pembantu itu memberikan jawaban yang tak terduga, Kara tidak ada di kamarnya.Saat itu Anton masih berpikir positif, ia beranggapan mungkin Kara berada di teras,halaman belakang atau mungkin juga ia sedang bersama Kaisar. Pembantu itu lantas mencari Kara dan juga bertanya kepada pekerja yang lain. 20 menit mencari tapi tak membuahkan hasil, bahkan semua orang ikut andil mencari Kara. Tapi hasilnya tetap sama, Kara tidak ditemukan."Bagaimana? Sudah ketemu?"tanya Bi Ina.Kaisar menggeleng. Walaupun sudah berkali-k
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

Bab 23

"Maaf semuanya."Anton menatap dengan tatapan dingin, ia berjalan mendekat. Suasana hatinya sedang tidak bersahabat, amarah masih menyelimuti dirinya. Kara tahu apa yang dihadapinya sekarang, ia siap dengan segala resiko yang akan ia terima. Ia sudah berani pergi keluar dan melanggar aturan, itu berati ia juga harus berani menghadapi segala resiko."Tau apa kesalahanmu?" tanya Anton dingin. Kara mengangguk pelan sambil menundukkan kepalanya, ia tak berani menatap Anton. Lelaki itu sedang marah besar dengannya.Dalam hati Anton sebenarnya ia merasa lega karena Kara sudah pulang, tapi ia masih tetap khawatir karena gadis ini pergi tanpa izin dan Kara pulang sendirian. Itu artinya Kara tidak bertemu dengan Kaisar ataupun Pak Adi. "Maaf, Papah."Hening, tak ada jawaban dari Anton. Tiba-tiba tangan Kara ditarik oleh Anton, gadis itu terkejut dengan pergerakannya yang mendadak. Anton membawa Kara masuk kedalam rumah tanpa berkata apapun. Para pembantu yang melihat kejadian itu tidak bis
last updateLast Updated : 2024-01-21
Read more

Bab 24

"Kaisar!"Semua sontak menoleh ke sumber suara. Mengetahui bahwa Anton lah yang memanggil Kaisar, membuat Bi Ina dan Pak Adi terkejut. Mereka sudah tahu apa yang akan Kaisar hadapi sekarang. Pak Adi memegang sebelah pundak Kaisar, "Kau harus siap dengan semuanya, Nak."Kaisar mengangguk, lalu mendekati Anton tanpa rasa takut. Pak Adi dan Bi Ina hanya bisa melihat dari kejauhan, mereka khawatir dengan Kaisar. Pastilah lelaki itu akan dimarahi oleh Anton atau kemungkinan terburuk ia akan dipecat. "Saya sudah memberimu amanah untuk menjaga Kara, tapi kenapa tidak dilakukan?" ucap Anton tegas. Amarahnya sudah sedikit mereda, ia mulai tenang. "Saya sudah melakukan tugas saya, tapi maaf untuk hari ini saya memang sedikit lalai," ucap Kaisar. Ia tahu ini kesalahannya jadi sudah sepatutnya ia meminta maaf. Anton menatap Kaisar dengan tatapan datar, ia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana yang ia pakai. "Untung saja anak saya tidak terluka, kalau Kara lecet sedikit saja kau yang
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

Bab 25

Anton sudah mulai bekerja hari ini, ia berangkat lebih pagi dari biasanya. Sebelum berangkat ia menyempatkan diri untuk mengecek keadaan Kara. Gadis itu masih tertidur pulas, Anton hanya melihatnya dari pintu lalu menguncinya kembali. Ia juga berpesan kepada Bi Ina untuk mengantarkan Kara makanan menggunakan kunci cadangan. Dan juga memerintahkan agar tidak membiarkan Kara bisa keluar dari kamar. Gadis itu sedang dihukum atas perbuatannya sendiri. Dengan diantar oleh supir pribadi Anton menuju kantor. Sesampainya di kantor sudah banyak karyawan yang datang. Beberapa dari mereka ada yang menyapa dan tersenyum kepada Anton, sedangkan beberapa lainnya hanya menunduk dan bersikap seolah tidak melihat. Anton memang banyak ditakuti oleh sebagian besar karyawannya. Di kantor ia memang dikenal sebagai pribadi yang tegas, bijaksana dan tak banyak omong. Tapi ia bisa berubah 180 derajat saat berada dirumah, namun itu juga tergantung dengan mood dan emosinya. Saat Anton tengah berjalan menuju
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bab 26

Tidak pernah terlintas dipikiran Grita bahwa ia akan melanggar motto hidupnya sendiri. Ia sudah dari lama memegang prinsip bahwa kodrat seorang perempuan itu dikejar, bukan mengejar. Dan ia juga sangat mementingkan harga dirinya dibandingkan perasaan. Tapi saat ini ia harus melanggar itu semua, dengan mendekati Anton, bos nya sendiri. Demi uang apapun akan Grita lakukan, persetan dengan harga diri ataupun motto hidupnya yang selama ini ia pegang. Semua Grita lakukan untuk biaya berobat ibunya dan tentu untuk biaya hidup Grita sendiri. Grita masih sibuk berkutat dengan komputernya, menyelesaikan pekerjaan yang entah sampai kapan akan selesai. Berkali-kali perempuan itu menguap, segelas kopi yang hampir habis itu tidak memberikan efek bagi tubuhnya. Grita melihat arloji yang terpasang di pergelangan tangan kirinya, masih 2 jam menuju jam makan siang, masih terlalu lama. Grita tidak bisa menunggu selama itu, bisa-bisa ia tertidur di depan layar komputer yang masih menyala. Ia malas memb
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Bab 27

Dodi baru saja mengirimkan pesan kepada Grita, menghubungi untuk menanyakan perkembangan tentang apakah gadis itu sudah melakukan tugasnya sebagaimana mestinya. Setelah 20 menit pesan itu terkirim, belum ada satupun balasan dari Grita. "Apa telefon saja? Ah tidak, gadis itu pasti sedang sibuk bekerja," ujar Dodi.Dodi tidak berharap gadis itu akan membalas pesannya dengan cepat karena ia juga tahu bahwa Grita sedang bekerja dan tentu tidak sempat melihat ponselnya. Dodi akan menunggu hingga jam makan siang nanti, dan jika tak dibalas juga ia akan menemui gadis itu nanti malam. Ada banyak hal yang akan Dodi katakan kepada Grita, tentu saja tentang bisnis yang sedang mereka jalani saat ini. Juga mengarahkan gadis itu agar melakukan tugasnya dengan benar. Dodi tahu ini kali pertama Grita melakukan pekerjaan semacam ini. Dilihat dari wajahnya juga Dodi tahu bahwa Grita adalah perempuan baik-baik, jadi ia masih dibilang lugu dalam pekerjaan semacam ini, banyak hal yang harus Grita pelaja
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Bab 28

Anton pulang pukul 9 malam lebih. Keadaan rumah sudah sepi, hanya terlihat Kaisar dan Pak Adi tengah menonton siaran pertandingan sepakbola didalam pos satpam. Anton tak menghiraukannya dan memilih masuk kedalam rumah. Bukannya menuju kamarnya, Anton malah menaiki tangga menuju kamar Kara. Anton ingin memastikan keadaan Kara saat ini. Pintu kamar Kara masih dalam kondisi tertutup dan terkunci, tentu saja karena ia yang memiliki kuncinya dan juga kunci cadangan yang dibawa Bi Ina. Anton membuka pintu secara perlahan, ia hanya membuka setengah dari pintu itu. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah seorang gadis cantik yang tengah tertidur, selimut menutupi seluruh tubuhnya hingga ke leher. Setelah memastikan bahwa Kara baik-baik saja, Anton lalu menutup pintu dan berjalan pergi. Tanpa mengucapkan selamat malam dan mencium kening Kara seperti dulu. Setelah Anton benar-benar sudah pergi, Kara langsung menyibakkan selimutnya, lalu bangun dari tidur bohongannya, ia sebenarnya hanya ber
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Bab 29

Semenjak kejadian tadi malam, Kaisar menghindari untuk melihat kearah balkon kamar Kara lagi. Sudah cukup semalam perasaannya dibuat tak karuan, Kaisar tidak mau merasakannya lagi. Kaisar duduk di depan pos satpam sembari menikmati secangkir kopi panas. Karena hari ini hari minggu maka Anton tidak berangkat kerja, pria itu masih berada di kamarnya. Pak Adi sedang ke toilet sementara para pembantu sibuk dengan tugasnya masing-masing. Kara juga tidak terlihat, mungkin gadis itu masih tertidur, tapi Kaisar juga tak ingin melihatnya.Tak banyak hal yang Kaisar lakukan, hanya duduk meminum secangkir kopi panas di pagi hari yang cukup dingin ini sembari menikmati pemandangan sekeliling. Rumah tingkat dua dengan cat dominan warna putih itu tampak megah berdiri. Di depannya terhampar halaman yang sangat luas, di depan pos satpam berdiri juga sebuah bangunan yang ukurannya lebih kecil dari rumah utama, rumah atau lebih tepatnya kamar para pekerja, baik pembantu, satpam, hingga bodyguard seper
last updateLast Updated : 2024-02-15
Read more

Bab 30

Kaisar duduk di depan pos satpam sambil terus sesekali mengawasi kedalam rumah. Dua lelaki tadi tak kunjung keluar, entah apa yang mereka bicarakan didalam sana. Sebelumnya Kaisar tidak pernah merasa penasaran seperti ini dengan urusan orang lain terutama dengan urusan Anton, tapi entah kenapa kali ini terasa ada yang berbeda. 2 jam berlalu semenjak kedua lelaki asing tadi menginjakkan kaki di kediaman Anton, dan selama itu juga Kaisar masih memikirkan apa yang sedang ketiga lelaki itu bicarakan. Lebih tepatnya Kaisar benar-benar penasaran dengan dua lelaki asing tadi, terutama yang muda yang perkiraan Kaisar seusia dengannya. Kaisar sudah mencoba mencari jawaban atas segala rasa penasarannya itu kepada Pak Adi, tapi ia juga tidak tahu tentang siapa mereka dan tujuan mereka datang kesini. Disaat Kaisar sedang memikirkan semua pertanyaan yang ada dipikirannya, seseorang berjalan keluar dari rumah. Refleks Kaisar menoleh, bukan dua lelaki asing tadi yang keluar, bukan juga Anton atau
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status