Air mata Harry tumpah saat duduk sendirian di balik meja kerjanya, sembari memandangi setiap fila yang ditata rapi di hadapannya. Harry sudah bukan pria brengsek seperti dulu. Kini dia sudah berubah menjadi lebih baik. Dan saat ini, dirinya sudah menyadari tentang apa yang dialaminya selama ini adalah jalan takdir yang ia yakini dan serahkan pada Sang Maha Pemberi Kehidupan. Hanya pada Tuhan, setiap makhluk akan takluk dan meminta semua hal yang terbaik, seperti itu juga Harry…‘Tok Tok Tok’Suara ketukan pintu kamar terdengar di telinganya, membuyarkan hening harunya pada Sang Pemilik Bumi. Harry bangkit dan berjalan untuk membukakan pintu kamarnya."Sayang, makan malam dulu. Sejak sore saat aku pulang kerja, kau tidak keluar kamar sama sekali. Apa kau masih merasakan sakit? Di bagian yang mana, Sayang?" tanya Milan dengan kepedulian yang tulus.Milan seperti itu perhatian pada Harry selayaknya seorang istri pada suaminya. Jika orang lain melihatnya sekilas, Milan adalah seorang ist
Terakhir Diperbarui : 2024-03-25 Baca selengkapnya