Home / Urban / Pembalasan sang Menantu Tertindas / Chapter 1161 - Chapter 1170

All Chapters of Pembalasan sang Menantu Tertindas: Chapter 1161 - Chapter 1170

1257 Chapters

Bab 1161

"Aku juga. Selama para kultivator prajurit Keluarga Salim sudah dihabisi, itu sudah cukup bagiku," ucap Sutrisno dengan ekspresi puas. Matanya berbinar sambil melirik Yoga.Sikap acuh tak acuh dari kedua orang itu membuat Yoga menahan kekesalannya. Sudut bibir pria itu sedikit berkedut. Kemudian, dia memperingatkan dengan nada dingin, "Kalau kalian terus memancingku, aku nggak akan ragu buat lempar kalian berdua keluar."Winola dan Sutrisno langsung terdiam. Mereka menoleh dan mengalihkan pandangan ke arah lain untuk menghindari tatapan tajam Yoga. Tentu saja mereka tahu, jika benar-benar dilempar keluar, mereka sudah pasti akan kehilangan nyawa.Apabila para kultivator prajurit Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma mengetahui bahwa ini semua adalah jebakan yang dirancang oleh Yoga untuk membuat mereka saling membunuh, mereka pasti akan kehilangan akal.Enam kultivator prajurit melawan mereka bertiga? Itu jelas bukan pertandingan seimbang. Di sisi lain, Yoga kembali menenangkan pikirannya
Read more

Bab 1162

"Apa? Kalian sudah gila ya? Aku ini istrinya Rafi, menantu Keluarga Kusuma!" seru Luna dengan wajah penuh keterkejutan. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Dia belum pernah dipermalukan sampai seperti ini seumur hidupnya."Jangan bicara omong kosong. Kamu sudah ambil harta karun kami dan sekarang mau memanfaatkan hubungan keluarga?"Cepat keluarkan! Kalau nggak, tempat ini bakal jadi kuburanmu hari ini!""Jangan main trik sama kami. Ingat baik-baik. Selain kami, masih ada orang-orang Keluarga Husin di sini!"Ketiga kultivator prajurit Keluarga Kusuma berbicara satu per satu dengan nada dingin dan ekspresi yang menakutkan.Sikap mereka terhadap Luna sekarang seperti menghadapi musuh bebuyutan. Di hadapan keuntungan yang besar, tidak ada lagi kepercayaan atau hubungan keluarga. Apalagi Luna hanyalah seorang menantu, bukan keturunan asli Keluarga Kusuma."Cepatlah, jangan buang waktu lagi!" timpal Farel dengan suara dingin. Tatapannya tajam menusuk ke arah Luna. Dia m
Read more

Bab 1163

"Ini ...." Ekspresi Yoga terlihat ragu dan mengernyitkan alis, lalu melihat ke arah yang lainnya. Sikapnya seolah-olah terlalu banyak yang ingin dikatakannya, tetapi tersangkut di tenggorokan. Ekspresi ini benar-benar pas sekali."Ayo katakan. Kenapa malah bengong?""Kalau kamu nggak segera bicara, kami akan langsung membunuhmu di sini.""Ada enam kultivator prajurit di sini, membunuhmu sangat mudah."Terdengar satu per satu teguran dari semua orang dengan ekspresi dingin dan menatap Yoga dengan penuh aura membunuh. Pada saat ini, Yoga menjadi sasaran semua orang."Ini ...." Ekspresi Yoga terlihat makin serius dan mengernyitkan alis, lalu melirik Farel dengan tak berdaya. Pada akhirnya, dia menggertakkan giginya dan terlihat sangat kebingungan."Apa yang sebenarnya kamu lakukan?" tanya semua orang yang tidak tahan lagi, seolah-olah ingin membunuh Yoga."Paman, kamu benar-benar ingin aku mengatakannya? Aku benar-benar nggak tahu harus mengatakan apa," kata Yoga dengan ekspresi muram."P
Read more

Bab 1164

"Apa?" tanya Farel yang ekspresinya berubah drastis dan tatapannya terlihat terkejut. Apakah orang-orang ini sudah gila sampai benar-benar percaya pada Yoga?"Berengsek, apa yang sebenarnya kamu lakukan? Cepat jelaskan semuanya!" teriak Farel pada Yoga dengan marah."Paman, apa kamu masih nggak percaya padaku? Apa aku harus mati untuk membuktikan ketulusanku?" kata Yoga sambil menghela napas dan ekspresi tidak berdaya."Nggak perlu berpura-pura di depanku. Semua ini pasti rencanamu, 'kan?" marah Farel."Terserah apa kata Paman saja," kata Yoga sambil mengangkat bahu dengan cuek dan ekspresi tenang. Kali ini ada begitu banyak orang yang bisa menjadi saksi dia tidak membunuh Farel, tetapi Farel memang dikepung dan dibunuh kultivator prajurit lainnya. Situasi ini benar-benar luar biasa."Farel, apa kamu mau menjelaskannya pada kami? Dia sebenarnya harta karun itu?" tanya salah seorang kultivator prajurit dengan nada dingin."Aku nggak tahu. Kalian semua sudah ditipu. Dasar sekelompok idio
Read more

Bab 1165

Ekspresi Yoga menjadi kaku karena merasa terkejut. Jika bukan karena itu, Farel tidak mungkin akan sehebat ini sampai lawannya ketakutan seperti ini."Apa dia selalu menyembunyikan kekuatannya ini?" tanya Winola dengan terkejut."Sialan! Jangan sampai kalah atau kita yang pasti akan menjadi target selanjutnya," kata Sutrisno dengan khawatir.Tepat pada saat itu, aura Farel makin kuat. Dia berteriak dengan keras, lalu kekuatan dahsyat menyembur keluar dari tubuhnya. Hanya tinggal sedikit lagi, dia sudah mencapai kultivator jenderal.Kelima kultivator prajurit lainnya terkejut dan gemetar saat melihat pemandangan itu. Terutama dua kultivator prajurit dari Keluarga Husin yang ekspresinya langsung berubah."Apa ... yang terjadi padamu?""Ini sepertinya aura seorang kultivator jenderal. Apa yang kamu lakukan?"Kedua kultivator prajurit dari Keluarga Husin bertanya dengan terkejut."Huh! Apa yang aku lakukan ada hubungannya dengan kalian? Kalian berdua ini pengkhianat Keluarga Husin, bersiap
Read more

Bab 1166

Saat melihat sisik hitam itu bereaksi, Yoga bertanya-tanya apakah benda di gunung itu benar-benar berhubungan dengan sisik hitam ini. Apakah ada sesuatu yang ditinggalkan dua senior ribuan tahu lalu yang terpicu sekarang? Namun, dia merasa hal itu tidak mungkin. Bagaimana mereka bisa memprediksi dia akan datang ke tempat ini?Saat menyadari sisik hitam di tangan Yoga, tubuh Winola langsung bergetar. Di benaknya, ingatan tentang kejadian yang penuh kegilaan di dalam ilusi saat itu kembali muncul. Perasaan dari kulit mereka yang bersentuhan dengan intim membuat wajah Winola langsung memerah. Apa yang sebenarnya sedang dipikirkan Yoga ini?Sutrisno segera bertanya dengan cemas, "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Mau pergi atau nggak? Semua orang tua itu sudah pergi ke sana."Jika terlambat, Sutrisno khawatir mereka hanya bisa melihat harta itu diambil semuanya oleh orang-orang itu."Ayo pergi, tapi jangan sampai ketahuan," peringatan Yoga, lalu mereka pun menyusul orang-orang itu.Win
Read more

Bab 1167

Tiba-tiba terdapat sebuah celah di penghalang gunung yang ada di depan ketiganya. Pemandangan ini membuat Sutrisno dan Winola tercengang dan ekspresi mereka terlihat terkejut."Apa ini? Kenapa ini bisa menghancurkan penghalangnya?" tanya Sutrisno dengan mata yang membelalak dan ekspresi bingung."Apa ... semua ini memang sudah direncanakan seseorang?" tanya Winola yang juga terkejut dengan pelan. Dia tidak menyangka bayangan ilusi yang pernah dilihatnya saat itu benar-benar menjadi kenyataan, sisik hitam ini akhirnya berhasil membuka jalan agar mereka bisa masuk ke sini."Apa benar-benar ada itu di dalam sini?" tanya Winola sambil menatap Yoga dengan mata yang bersinar."Aku nggak tahu. Tapi, kalau semua ini memang direncanakan seseorang, aku merasa ini terlalu berlebihan," kata Yoga dengan tenang."Kenapa?" tanya Winola dengan bingung."Kalau mereka benar-benar berharap aku bisa mendapatkan harta karun nadi naga, kenapa nggak langsung meletakkannya di sebuah gua di kaki gunung saja?"
Read more

Bab 1168

Ekspresi Winola dan Sutrisno langsung menjadi muram karena ternyata mereka sudah ditipu. Apakah benda yang berada di dalam makam seperti ini juga bisa dipalsukan?"Ayo kita pergi. Kalau ini adalah sebuah istana bawah tanah, pasti ada sesuatu yang tersembunyi di sini. Kita cari di sekitar dulu," peringatan Yoga.Oleh karena itu, ketiganya melanjutkan perjalanan mereka sampai ke dalam sebuah aula besar. Jalan di dalam sini sangat rumit, tetapi sangat luas dan hanya terdengar suara gema langkah kaki mereka di mana-mana. Keheningan di tempat ini membuat mereka merasa cemas. Mereka tidak bisa menemukan apa pun, hanya jalan tak berujung dengan dinding batu hijau di kedua sisi.Pada saat yang bersamaan, Farel dan kultivator prajurit lainnya sudah tiba dan juga masuk melalui lubang yang sama. Saat melihat mutiara bercahaya yang menyilaukan di langit aula besar itu, mereka semua tercengang."Astaga. Ternyata ada mutiara bercahaya yang sebesar ini di dunia ini.""Kalau kita membawa ini pulang, e
Read more

Bab 1169

"Apa kita sudah memicu jebakannya?" kata salah seorang lagi dengan cemas dan ragu.Saat ini, semua orang cemas karena merasa ada sesuatu yang tidak beres.Namun, raksa yang mengalir di langit itu hanya berkumpul dan mengisi lengkungan karena mutiara bercahaya yang tercabut saja. Setelah itu, raksanya tidak mengalir lagi."Sepertinya nggak ada apa-apa lagi. Syukurlah," kata salah seorang sambil menghela napas lega."Ayo pergi," kata Farel sambil mengernyitkan alis dan berusaha menahan amarahnya. Semua ini karena sekelompok sampah ini, sehingga jebakannya terpicu. Jika seluruh istana ini dipenuhi dengan raksa, mereka akan mati. Namun, sekarang yang paling penting adalah segera mencari harta karun itu.Semua orang segera melanjutkan perjalanan dengan langkah yang terburu-buru. Namun, mereka mendengar ada suara langkah kaki lainnya di tempat itu. Seorang kultivator prajurit memiliki indra yang lebih tajam, sehingga mereka bisa mendengar lebih banyak suara di ruangan tertutup seperti ini."
Read more

Bab 1170

Pasukan prajurit tengkorak bergerak serempak dan menciptakan kegemparan besar di seluruh ruangan. Mereka memegang pedang panjang dan senjata tajam, lalu menyerbu ke arah semua orang.Farel dan kelompoknya yang merupakan para kultivator prajurit, tentu tidak takut. Mereka segera terjun ke dalam pertempuran.Seseorang berseru kaget, "Aneh, makhluk-makhluk ini ternyata punya kekuatan setara sama kultivator dasar. Di luar nalar banget!"Orang lain bertanya dengan penuh takjub, "Ada begitu banyak kultivator dari dunia bela diri kuno mati di sini? Siapa sebenarnya yang melakukan ini?"Para prajurit tengkorak itu terus ditumbangkan satu per satu oleh kelompok Farel. Pada awalnya, mereka terlihat seperti mampu mengalahkan para tengkorak itu dengan mudah. Namun, jumlah tengkorak yang sangat banyak mulai menjadi masalah."Astaga! Apa yang sebenarnya terjadi? Tengkorak-tengkorak ini bisa kembali ke bentuk semula!" seru salah satu orang dengan wajah pucat ketakutan.Semua kultivator prajurit di te
Read more
PREV
1
...
115116117118119
...
126
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status