"Plak" Anaya menampar Rean adik kandungnya sendiri. Wajahnya merah membara, Anaya menatap Rean dengan sangat sedih. "Kau,.....Kau! Kau menamparku aku demi bajingan itu!" Rean berkata dengan terbata-bata, matanya nanar menatap Anaya. "Sudah kukatakan berapa kali! Jangan pernah memanggil abang iparmu sembarangan!" Anaya menjerit dengan sedih. "Hei, Kenapa kalian berdua ribut-ribut? Anaya, Kenapa engkau menampar adikmu sendiri?" Seorang wanita paruh baya datang mendekat, Dia adalah Marina; Ibu kandung Anaya. "Ibu, Kakak menamparku hanya karena bajingan itu!" Rean berkata dengan sangat sedih. "Ibu, Aku hanya,.....!""Plak,....!"Belum selesai Anaya berbicara kepada ibunya, tiba-tiba ibunya menamparnya. "Anaya,...Apakah terasa sakit? Katakan apakah sakit anakku? Itu tidak seberapa dibandingkan dengan sakit yang kami rasakan, Apa yang kami lihat setiap hari?" Marina berkata dengan mata berkaca-kaca. "Kau memperjuangkan suamimu, Kau selalu membelanya! Sekarang katakan apa yang dilakuk
Last Updated : 2023-12-01 Read more