Home / Romansa / ANSEN Menantu Naga Merah / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of ANSEN Menantu Naga Merah: Chapter 41 - Chapter 50

59 Chapters

Bab 41

Rolane mengambil handphonenya dari dalam sakunya, Kemudian Dia segera menghubungi ibunya. Rehana merasakan handphonenya berdering, Kemudian Dia melihat ternyata Rolane memanggilnya. Rehana langsung menjawab panggilan Rolane. "Ibu,......! Tolong aku! Seseorang ingin membunuhku!" Rolane langsung menjerit histeris. Sontak Rehana langsung terkejut, Lalu dengan buru-buru Dia memberikan handphone itu kepada Fengshou seraya berteriak-teriak, "Ada yang ingin membunuh Rolane! Tolong Fengshou, Anak kita dalam bahaya!" Semua orang langsung terkejut, Mereka tidak menyangka Rolane berada dalam bahaya. Fengshou dengan cepat mengambil handphone itu dan kemudian bertanya, "Halo! Rolane, Dimana dirimu! Siapa yang ingin membunuhmu!" "Aku di Klub Angsa! Ada seorang gadis yang ingin membunuhku! Dia bahkan sudah memukuli aku ayah!" Rolane berkata seraya mulai menangis. "Ayo Fengshou! Ayo cepat kita selamatkan Rolane!" Rehana berkata dengan sangat panik sekali. "Tuan Wujin! Apakah engk
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 42

Kini Fengsou harus membawa Rolane untuk menjalani hukuman. Fengsou sangat sedih membayangkan Rolane akan menjalani hukuman. Dia melirik Rehana yang menggeleng-gelengkan kepalanya. Rehana menatap Fengsou dengan sangat sedih. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya sebagai tanda agar Fengsou jangan membawa Rolane. Dia sekarang bingung harus mengatakan apa. Rolane sudah jelas-jelas melakukan kesalahan yang sangat fatal. Dia tidak akan bisa dimaafkan lagi. "Aku akan pergi menjemput Rolane dan menghantarnya untuk menjalani hukuman!" Fengsou berkata dengan tegas. Lalu Dia kemudian pergi bersama beberapa pengawal Keluarga Langit Rehana terdiam sesaat mendengar perkataan Fengsou, Dia sekarang hanya bisa pasrah dengan nasib Rolane. Rolane akan menjalani hukuman. Fengchai lalu berkata kepada Wujin, "Tuan Wujin! Katakan kepada anak buahmu agar menahan Rolane. Fengsou akan menjemputnya dan akan segera membawanya pergi" "Siap Tuan Fengchai!" Wujin lalu menjawab Fengchai dengan cepat. Lalu Wuji
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 43

"Ayah, Ibu! Akhirnya kalian datang! Huhuhuhu,.........!" Rolane langsung berdiri dan segera mendekati kedua orang tuanya. Dia langsung memeluk ibunya dengan erat. "Ibu! Tolong balaskan perbuatan mereka! Mereka telah memukuli aku sampai babak belur begini ibu!" Rolane mulai berkata dengan manja. Dia juga segera menunjuk-nunjuk gadis cantik yang masih melihatnya dengan galak. "Apakah kau putri dari Wujin!" Fengsou langsung bertanya kepada gadis cantik itu. "Yah benar! Aku adalah Citra, Putri tunggal dari Wujin!" Gadis cantik itu menjawab dengan lugas. Tidak ada tampak ketakutan sedikitpun di matanya, Dia melihat Fengsou dengan santai. "Saya Fengsou, Ayah dari Rolane! Saya meminta maaf atas perbuatan Rolane kepadamu! Saya juga meminta maaf Rolane telah mengacau ditempat ini!" Fengsou berkata dengan sopan. "Apaaa,.........! Ekh, Paman Fengsou! Sudahlah, Tidak apa-apa kog!" Citra terkejut mendengar perkataan Fengsou. Dia tidak menyangka malah Fengsou meminta maaf kepadanya.
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 44

"Apaaaa,...........! Rehana dan Rolane melarikan diri!" Fengchai berteriak dengan sangat marah. Dia tidak menyangka misi semudah ini akan gagal. "Abang Fengchai maafkan aku! Aku tidak bisa mendidik istri dan anakku dengan baik! Aku akan menebus kesalahanku, Aku akan mencarinya dan menemukan mereka! Setelah itu aku akan langsung membawa mereka ke tempat hukuman!" Fengsou berkata kepada Fengchai dengan lembut. Dia mencoba menenangkan Fengchai yang sudah marah. Fengchai berpikir sejenak, Lalu tiba-tiba Fengbin berkata kepadanya, "Abang Fengchai, Biarkan aku saja yang menangkap mereka. Aku pasti dengan mudah menemukam mereka dan kemudian akan segera membawa mereka ke Pulan Jekulo!" Fengchai lalu tersenyum kepada Fengbin, Dia kemudian berkata kepada Fengbin, "Adik Fengbin! Kau memang benar; kau pasti dengan mudah menangkap mereka! Kalo begitu, Aku perintahkan kau untuk menangkap dan membawa Rehana dan Rolane ke Pulau Jekulo!" "Siap abang Fengchai! Aku akan melaksakannya dengan
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 45

Ansen sangat terkejut sekali, Dia tidak percaya akan bertemu lagi dengan Kakek Gongbin. Padahal sudah jelas-jelas Kakek Gongbin sudah meninggal. Ansen lalu bertanya dengan terbata-bata, "Kakek! Kau masih hidup! Bukankah Kakek Gongbin sudah mati!" Ansen bertanya dengan sangat takut. "Hahaha! Aku memang sudah mati! Aku hanyalah kesadaranku sesaat yang memang sengaja kutinggalkan untukmu!" Kakek Gongbin mulai menjelaskan siapa dirinya."Jadi kau tidak nyata! Lalu untuk apa Kakek ingin bertemu denganku!" Ansen bertanya dengan sangat penasaran. "Aku takut Proses Pewarisan itu akan menemui kegagalan! Karena itu aku membuat rencana cadangan untuk berjaga-jaga!" Kakek Gongbin lalu mulai bercerita kepada Ansen. "Sekarang dengarkan baik-baik! Aku memang sudah tidak memiliki kekuatan lagi yang bisa kuwariskan kepadamu! Tetapi justru aku akan memberikan beberapa mustika kepadamu! Mustika-Mustika itu kudapatkan dari Peradaban Langit Ketujuh! Dengan mustika-mustika itu aku bisa mencapai tingk
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 46

"Bagus sekali Ansen! Tidak kusangka Mustika-Mustika Langit itu sangat cocok denganmu! Kau pasti dengan cepat dapat mencapai tingkat kultivasi tertinggi!" Kakek Gongbin berkata dengan sangat senang. "Ansen! Sebelum aku lenyap; Aku juga memiliki hadiah untukmu! Didalam kotak biru itu ada ada sebuah pil berwarna hitam. Itu adalah Pil Kaisar! Minumlah pil itu, Maka kau akan segera mencapai Tingkat Kultivasi Kaisar Sempurna!" Kakek Gongbin berkata seraya menunjuk sebuah kotak hitam. "Ingat! Setelah meminum pil itu, Kau harus segera masuk ke dalam Pagoda Tingkat Ketujuh! Kau harus berkultivasi untuk menyempurnakan penyerapan Pil Kaisar itu!" Kakek Gongbin menjelaskan kepada Ansen. Lalu Kakek Gongbin menjelaskan cara menggunakan Mustika-Mustika itu. Dia juga langsung menyerahkan Segel Penguasa Nisan Putih itu. Kakek Gongbin menyuruh Ansen untuk membawa tempat ini. Kelak Ansen pasti memerlukannya, Ini adalah tempat yang kuat. Hanya Pendekar-Pendekar Hebat dari Langit Keenam yang dapat m
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 47

Ansen sudah memasuki Kota Danzou. Dia turun dan segera berjalan layaknya manusia biasa. Dia kemudian langsung menekan kultivasinya, Jika pendekar biasa lain memeriksanya maka mereka akan menemukan Ansen mempunyai kultivasi di Tingkat Ketiga. Ansen sengaja melakukan semua itu untuk menghindari perhatian pendekar-pendekar hebat lainnya. Ansen sadar bahwa Dia membawa beberapa Mustika Langit yang sangat hebat. Ansen berjalan dengan santai di tengah keramaian Kota Danzou. Kota Danzou sangatlah padat, Hari itu di pusat kota banyak orang berlalu-lalang kesana kemari. Tiba-tiba terdengar teriakan marah seseorang, "Sudah kukatakan berapa kali! Kalo mau berdagahg disini harus membayar uang keamanan!" Ansen mendekati suara bising itu, Dia lalu menemukan seseorang pemuda bersama beberapa temannya sedang mengelilingi seorang nenek tua renta. Nenek tua renta itu terlihat sangat pucat pasi dan ketakutan. Ansen melihat orang-orang disitu, Dia heran mengapa tidak ada yang membela nenek t
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 48

Wujin sontak terkejut begitu mendengar keluh kesah dari Boudine. Dia langsung bertanya kepada Boudine, "Boudine! Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba engkau begitu ketakutan!" "Wujin! Kau harus segera menolongku? Hanya kaulah harapanku satu-satunya?" Boudine kembali berkata dengan ketakutan. "Boudine! Tenangkan dirimu! Katakan ada masalah apa?" Wujin langsung menanggapi dengan sangat penasaran sekali. Boudine lalu menenangkan dirinya, Kemudian Dia menceritakan semua kejadiannya. Wujin langsung menanggapi dengan serius, "Jadi maksudmu Ansen sekarang sedang marah kepadamu!" "Iyah benar! Tapi aku belum tahu permasalahannya apa! Wujin, Aku takut datang kesana menemui Ansen sendirian! Kumohon, Temanilah aku Wujin!" Boudine langsung memohon dengan mengiba kepada Wujin. "Baiklah! Aku akan kerumahmu sekarang! Lalu kita akan pergi bersama menemui Ansen bersama-sama!" Wujin langsung menjawab dengan cepat sekali. "Terimakasih Wujin! Terimakasih banyak! Yah Tuhan, Aku sudah ketakutan s
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Bab 49

"Tuan Boudine! Mereka juga memeras para pedagang di sini habis-habisan! Apakah kau tidak mengetahuinya?" Ansen berkata dengan lembut kepada Boudine, Dia tersenyum lebar kepadanya. Boudine menatap Ansen sesaat, Lalu Dia langsung menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti. Dia langsung memarahi Sepgar dan anak buahnya kembali, "Jadi kalian juga memeras pedagang disini dengan semana-mena! Bukankankah aku selalu mengatakan kita adalah Pelayan Masyarakat! Kita tidak boleh bertindak sesuka hati kita!" "Tuan Ansen! Anak buahku ini memang kurang ajar! Aku berjanji akan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada mereka nanti!" Boudine berkata dengan sopan kepada Ansen. Lalu Ansen menatap kerumunan orang banyak, Diantara mereka ada pedagang-pedagang yang selalu diperas oleh Sepgar. Boudine berkata dengan lantang sekali, "Dengarkan semuanya! Kalian ternyata telah diperlakukan tidak adil oleh Sepgar dan anak buahnya! Saya meminta maaf kepada kalian semua, Ini kesilapan saya dalam
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

Bab 50

Sipir-sipir penjara itu segera membawa Rehana dan Rolane ke Kantor Pusat di pulau itu. Mereka dibawa masuk ke dalam kamar. Didalam kamar itu terdapat banyak furniture-furniture uang yang sangat mewah dan berkelas. Lalu Rehana dan Rolane segera diletakkan di sebuah kursi panjang. "Cepat! Bangunkan mereka sekarang!" Seorang pria botak dengan wajah kejam langsung memberikan perintah kepada para sipir itu. Seorang sipir langsung mendekati mereka berdua dan segera meletakkan tangannya dipundak mereka berdua. Tiba-tiba mereka berdua sadar dan berteriak kesakitan, Mereka merasakan seperti baru saja disengat listrik. "Bzzzzzz,........!" "Aduh,.... ! Sakit sekali!" Rehana dan Rolane bahkan sampai melompat berdiri dengan cepat. Lalu mereka beberapa detik kemudian mereka berdua terjatuh dengan lemas di kursi tadi. Rehana dan Rolane mengedarkan pandangannya ke sekeliling, Mereka mendapati sekarang berada di sebuah ruangan yang besar. Bahkan ruangan itu sangat bagus, Didalamnya furni
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status