Share

Bab 43

last update Last Updated: 2024-06-15 22:14:52

"Ayah, Ibu! Akhirnya kalian datang! Huhuhuhu,.........!" Rolane langsung berdiri dan segera mendekati kedua orang tuanya. Dia langsung memeluk ibunya dengan erat.

"Ibu! Tolong balaskan perbuatan mereka! Mereka telah memukuli aku sampai babak belur begini ibu!" Rolane mulai berkata dengan manja. Dia juga segera menunjuk-nunjuk gadis cantik yang masih melihatnya dengan galak.

"Apakah kau putri dari Wujin!" Fengsou langsung bertanya kepada gadis cantik itu.

"Yah benar! Aku adalah Citra, Putri tunggal dari Wujin!" Gadis cantik itu menjawab dengan lugas. Tidak ada tampak ketakutan sedikitpun di matanya, Dia melihat Fengsou dengan santai.

"Saya Fengsou, Ayah dari Rolane! Saya meminta maaf atas perbuatan Rolane kepadamu! Saya juga meminta maaf Rolane telah mengacau ditempat ini!" Fengsou berkata dengan sopan.

"Apaaa,.........! Ekh, Paman Fengsou! Sudahlah, Tidak apa-apa kog!" Citra terkejut mendengar perkataan Fengsou. Dia tidak menyangka malah Fengsou meminta maaf kepadanya.
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 44

    "Apaaaa,...........! Rehana dan Rolane melarikan diri!" Fengchai berteriak dengan sangat marah. Dia tidak menyangka misi semudah ini akan gagal. "Abang Fengchai maafkan aku! Aku tidak bisa mendidik istri dan anakku dengan baik! Aku akan menebus kesalahanku, Aku akan mencarinya dan menemukan mereka! Setelah itu aku akan langsung membawa mereka ke tempat hukuman!" Fengsou berkata kepada Fengchai dengan lembut. Dia mencoba menenangkan Fengchai yang sudah marah. Fengchai berpikir sejenak, Lalu tiba-tiba Fengbin berkata kepadanya, "Abang Fengchai, Biarkan aku saja yang menangkap mereka. Aku pasti dengan mudah menemukam mereka dan kemudian akan segera membawa mereka ke Pulan Jekulo!" Fengchai lalu tersenyum kepada Fengbin, Dia kemudian berkata kepada Fengbin, "Adik Fengbin! Kau memang benar; kau pasti dengan mudah menangkap mereka! Kalo begitu, Aku perintahkan kau untuk menangkap dan membawa Rehana dan Rolane ke Pulau Jekulo!" "Siap abang Fengchai! Aku akan melaksakannya dengan

    Last Updated : 2024-06-16
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 45

    Ansen sangat terkejut sekali, Dia tidak percaya akan bertemu lagi dengan Kakek Gongbin. Padahal sudah jelas-jelas Kakek Gongbin sudah meninggal. Ansen lalu bertanya dengan terbata-bata, "Kakek! Kau masih hidup! Bukankah Kakek Gongbin sudah mati!" Ansen bertanya dengan sangat takut. "Hahaha! Aku memang sudah mati! Aku hanyalah kesadaranku sesaat yang memang sengaja kutinggalkan untukmu!" Kakek Gongbin mulai menjelaskan siapa dirinya."Jadi kau tidak nyata! Lalu untuk apa Kakek ingin bertemu denganku!" Ansen bertanya dengan sangat penasaran. "Aku takut Proses Pewarisan itu akan menemui kegagalan! Karena itu aku membuat rencana cadangan untuk berjaga-jaga!" Kakek Gongbin lalu mulai bercerita kepada Ansen. "Sekarang dengarkan baik-baik! Aku memang sudah tidak memiliki kekuatan lagi yang bisa kuwariskan kepadamu! Tetapi justru aku akan memberikan beberapa mustika kepadamu! Mustika-Mustika itu kudapatkan dari Peradaban Langit Ketujuh! Dengan mustika-mustika itu aku bisa mencapai tingk

    Last Updated : 2024-06-17
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 46

    "Bagus sekali Ansen! Tidak kusangka Mustika-Mustika Langit itu sangat cocok denganmu! Kau pasti dengan cepat dapat mencapai tingkat kultivasi tertinggi!" Kakek Gongbin berkata dengan sangat senang. "Ansen! Sebelum aku lenyap; Aku juga memiliki hadiah untukmu! Didalam kotak biru itu ada ada sebuah pil berwarna hitam. Itu adalah Pil Kaisar! Minumlah pil itu, Maka kau akan segera mencapai Tingkat Kultivasi Kaisar Sempurna!" Kakek Gongbin berkata seraya menunjuk sebuah kotak hitam. "Ingat! Setelah meminum pil itu, Kau harus segera masuk ke dalam Pagoda Tingkat Ketujuh! Kau harus berkultivasi untuk menyempurnakan penyerapan Pil Kaisar itu!" Kakek Gongbin menjelaskan kepada Ansen. Lalu Kakek Gongbin menjelaskan cara menggunakan Mustika-Mustika itu. Dia juga langsung menyerahkan Segel Penguasa Nisan Putih itu. Kakek Gongbin menyuruh Ansen untuk membawa tempat ini. Kelak Ansen pasti memerlukannya, Ini adalah tempat yang kuat. Hanya Pendekar-Pendekar Hebat dari Langit Keenam yang dapat m

    Last Updated : 2024-06-18
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 47

    Ansen sudah memasuki Kota Danzou. Dia turun dan segera berjalan layaknya manusia biasa. Dia kemudian langsung menekan kultivasinya, Jika pendekar biasa lain memeriksanya maka mereka akan menemukan Ansen mempunyai kultivasi di Tingkat Ketiga. Ansen sengaja melakukan semua itu untuk menghindari perhatian pendekar-pendekar hebat lainnya. Ansen sadar bahwa Dia membawa beberapa Mustika Langit yang sangat hebat. Ansen berjalan dengan santai di tengah keramaian Kota Danzou. Kota Danzou sangatlah padat, Hari itu di pusat kota banyak orang berlalu-lalang kesana kemari. Tiba-tiba terdengar teriakan marah seseorang, "Sudah kukatakan berapa kali! Kalo mau berdagahg disini harus membayar uang keamanan!" Ansen mendekati suara bising itu, Dia lalu menemukan seseorang pemuda bersama beberapa temannya sedang mengelilingi seorang nenek tua renta. Nenek tua renta itu terlihat sangat pucat pasi dan ketakutan. Ansen melihat orang-orang disitu, Dia heran mengapa tidak ada yang membela nenek t

    Last Updated : 2024-06-19
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 48

    Wujin sontak terkejut begitu mendengar keluh kesah dari Boudine. Dia langsung bertanya kepada Boudine, "Boudine! Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba engkau begitu ketakutan!" "Wujin! Kau harus segera menolongku? Hanya kaulah harapanku satu-satunya?" Boudine kembali berkata dengan ketakutan. "Boudine! Tenangkan dirimu! Katakan ada masalah apa?" Wujin langsung menanggapi dengan sangat penasaran sekali. Boudine lalu menenangkan dirinya, Kemudian Dia menceritakan semua kejadiannya. Wujin langsung menanggapi dengan serius, "Jadi maksudmu Ansen sekarang sedang marah kepadamu!" "Iyah benar! Tapi aku belum tahu permasalahannya apa! Wujin, Aku takut datang kesana menemui Ansen sendirian! Kumohon, Temanilah aku Wujin!" Boudine langsung memohon dengan mengiba kepada Wujin. "Baiklah! Aku akan kerumahmu sekarang! Lalu kita akan pergi bersama menemui Ansen bersama-sama!" Wujin langsung menjawab dengan cepat sekali. "Terimakasih Wujin! Terimakasih banyak! Yah Tuhan, Aku sudah ketakutan s

    Last Updated : 2024-06-20
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 49

    "Tuan Boudine! Mereka juga memeras para pedagang di sini habis-habisan! Apakah kau tidak mengetahuinya?" Ansen berkata dengan lembut kepada Boudine, Dia tersenyum lebar kepadanya. Boudine menatap Ansen sesaat, Lalu Dia langsung menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti. Dia langsung memarahi Sepgar dan anak buahnya kembali, "Jadi kalian juga memeras pedagang disini dengan semana-mena! Bukankankah aku selalu mengatakan kita adalah Pelayan Masyarakat! Kita tidak boleh bertindak sesuka hati kita!" "Tuan Ansen! Anak buahku ini memang kurang ajar! Aku berjanji akan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada mereka nanti!" Boudine berkata dengan sopan kepada Ansen. Lalu Ansen menatap kerumunan orang banyak, Diantara mereka ada pedagang-pedagang yang selalu diperas oleh Sepgar. Boudine berkata dengan lantang sekali, "Dengarkan semuanya! Kalian ternyata telah diperlakukan tidak adil oleh Sepgar dan anak buahnya! Saya meminta maaf kepada kalian semua, Ini kesilapan saya dalam

    Last Updated : 2024-06-21
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 50

    Sipir-sipir penjara itu segera membawa Rehana dan Rolane ke Kantor Pusat di pulau itu. Mereka dibawa masuk ke dalam kamar. Didalam kamar itu terdapat banyak furniture-furniture uang yang sangat mewah dan berkelas. Lalu Rehana dan Rolane segera diletakkan di sebuah kursi panjang. "Cepat! Bangunkan mereka sekarang!" Seorang pria botak dengan wajah kejam langsung memberikan perintah kepada para sipir itu. Seorang sipir langsung mendekati mereka berdua dan segera meletakkan tangannya dipundak mereka berdua. Tiba-tiba mereka berdua sadar dan berteriak kesakitan, Mereka merasakan seperti baru saja disengat listrik. "Bzzzzzz,........!" "Aduh,.... ! Sakit sekali!" Rehana dan Rolane bahkan sampai melompat berdiri dengan cepat. Lalu mereka beberapa detik kemudian mereka berdua terjatuh dengan lemas di kursi tadi. Rehana dan Rolane mengedarkan pandangannya ke sekeliling, Mereka mendapati sekarang berada di sebuah ruangan yang besar. Bahkan ruangan itu sangat bagus, Didalamnya furni

    Last Updated : 2024-06-22
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 51

    Rehana akhirnya tersadar dari tidurnya, Dia sekarang berada di atas sebuah tempat tidur yang sangat besar. Dia juga memakai pakaian tidur yang cantik dengan desain kekinian. Rehana merasakan badannya pegal linu, Dia juga merasakan pangkal pahanya sangat perih sekali. Dia masih ingat dengan jelas, Semalam Dia diperkosa sampai pingsan oleh Foushan. Tak terasa air matanya jatuh lagi, Kini Dia merasa dirinya sangat kotor sekali. Dia bahkan sekarang menyesali semua tindakannya, Andai waktu dapat diputar kembali. Maka Dia tidak akan mengalami pemerkosaan ini. Rehana lalu bangkit dari tempat tidurnya, Dia menggerakkan badannya perlahan-lahan. Lalu Dia berjalan mengangkang sambil menahan sakit . Rehana keluar dari ruangan itu, Dia segera menemukan sebuah ruangan yang lebih besar. Disitu Dia menemukan Foushan yang sedang berbicara dengan beberapa orang. Tiba-tiba Rehana terkejut sekali, Dia juga melihat Rolane ada disitu. Dia mendengarkan penjelasan Foushan dengan penuh hormat.

    Last Updated : 2024-06-23

Latest chapter

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 59

    Ansen memeriksa Tingkat Kultivasi Nenek Biru, Pada akhirnya Dia mendapati kultivasinya di Tingkat Abadi. Jelas Ansen bukan tandingan dari Nenek Biru itu. Tiba-tiba Fengbin berkomunikasi dengan Ansen, Dia mengatakan bahwa Nenek Biru adalah seorang penjahat. Dia adalah salah satu kultivator hitam, Dia sangat jahat. Karena itu Fengbin berniat keluar dan akan melawan Nenek Biru. Namun Ansen melarang Fengbin untuk melakukannya, Dia bersikeras akan melawan Nenek Biru. "Nenek Biru! Kau adalah Kultivator Hitam; Karena iu kau pantas untuk mati! Hari ini aku akan membunuhmu!" Ansen berkata dengan mantap. "Heheheh,...........! Bukankah harusnya kau ketakutan. Kau berani melawanku! Apakah kau sudah siap untuk mati; Baiklah aku akan mengabulkannya!" "Bukan aku yang akan mati! Tetapi engkau!" Setelah berkata seperti itu, Ansen langsung menyerang Nenek Biru. Nenek Biru terkejut bukan main, Dia tidak menyangka akan mendapatkan serangan dengan tiba-tiba. Namun Dia hanya tersenyum den

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 58

    Ansen terdiam sesaat begitu mendengar kata-kata Sebeli tadi, Dia sekarang menjadi Dilema. Dia tahu semua orang-orang ini pantas untuk mati. "Hihihihihi,........! Kau tidak bisa menjawabkan! Kau bahkan diam saja, Karena apa yang kukatakan benar kan!" Sebeli berkata dengan sangat kesal. "Sekarang pergilah; Mereka pantas untuk mati! Sekarang biarkan aku membunuh mereka semua; Maka akan berkurang beberapa orang jahat didunia ini!" Sebeli sekarang langsung berkata dengan kasar. Dia sekarang mengeluarkan kehebatannya, Dia bersiap-siap untuk menyerang Ansen. Ansen masih bingung, Di satu sisi Dia ingin menyelamatkan orang-orang ini. Tetapi mereka memang benar-benar orang jahat; Mereka juga pasti telah melakukan banyak kejahatan. Menghukum mereka tentu bukanlah satu kesalahan. "Tuan, Kumohon tolonglah kami! Kami terpaksa melakukan semua ini. Saat ini istri dan anak-anak kami ditangkap oleh Gerombolan Rubah Merah. Mereka memaksa kami untuk memberikan gadis-gadis muda yang cantik; Ji

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 57

    Ansen berjalan masuk ke mobilnya, Dia berencana untuk sekedar berkeliling di Kota Danzou. Sebenarnya Ansen berencana mengajak Anaya, Dia segera menghubungi dan mengajak Anaya. Namun Anaya baru saja mengabari bahwa saat ini sudah banyak Keluarga Besarnya yang datang. Dia tidak mungkin meninggalkan mereka, Anaya hanya berpesan agar Ansen berhati-hati. Tiba-tiba Wujin berlari kecil mengejarnya, " Tuan Ansen! Biarkan aku menemanimu; Aku bisa menjadi penunjuk jalan buat Tuan!" Ansen berpikir sebentar, Lalu Dia segera menganggukkan kepalanya. Wujin pasti sangat mengetahui seluk beluk Kota Danzou. Wujin segera ikut masuk ke dalam mobil. Lalu mobil itu melaju dengan kencang membelah jalanan di Kota Danzou. Wujin lalu bertanya kepada Ansen, "Tuan Ansen! Katakan Tuan ingin kemana?" "Aku ingin meminum minuman hangat; Bawa aku ke tempat terbaik dipinggir jalan yang kau tahu!" Ansen menjawab dengan cepat sekali. "Baiklah! Siap Tuan Ansen!" Wujin langsung menjawab dengan penuh sema

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 56

    Fengchai lalu berkata kepada Fengbin, "Nanti setelah Pesta Pernikahan Ansen dan Anaya selesai. Kau pergilah ke Pulau Jekulo, Bawalah Hadil kesana dan mintalah agar Tuan Strauss menggunakan tehnik penyegel jiwanya kepada Hadil!" "Abang Fengchai, Bukan aku ingin menolak perintahmu! Aku berencana membawa Ansen ke Pulau Oenyu untuk menemui Tuan Dong'er. Dia kemarin menyuruh Ansen kesitu, Ada sesuatu yang ingin diberikannya. Aku bertaruh itu pasti sesuatu yang sangat berharga!" Fengbin menjawab Fengchai. Fengsou langsung menanggapi dengan penuh harap, "Abang Fengchai! Bagaimana kalau aku saja yang pergi ke Pulau Jekulo! Aku sekaligus ingin melihat keadaan istri dan anakku!" "Tidak! Kau tidak boleh kesitu; Nanti takutnya terjadi lagi sesuatu! Fenghui; Kalo begitu nanti kau saja yang melaksanakan tugas ini!" Fengchai dengan cepat menolak permintaan Fengsou. Dia kemudian bertanya kepada Fenghui. "Siap Abang Fengchai! Aku akan melaksanakan tugas ini dengan baik!" Fenghui menjawab d

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 55

    Fengchai, Fenghui, Fengshou, Fengbin dan Ansen kini berada didalam sebuah ruangan tertutup. Mereka sedang membahas bagaimana mencari tahu informasi dari Hadil. Mereka tentu tidak mau melepaskan kesempatan ini. Mereka jarang sekali mendapatkan seorang angggota Istana Ungu yang dalam keadaan sehat. Biasanya mereka gagal mencegah usaha bunuh diri mereka. Ansen dari tadi hanya menjadi penonton saja, Dia hanya mendengarkan dengan serius perbincangan mereka. Fenghui lalu menyarankan agar mereka pergi membawa Hadil Pulau Jekulo. Mereka ingin Tuan Strauss menggunakan Tehnik Penyegel Jiwa kepada Hadil. Dengan begitu maka mereka akan segera mengetahui dimana Markas Utama Istana Ungu. Ansen yang dari tadi hanya diam saja, Tiba-tiba langsung bertanya mengenai Tehnik itu. Dia sangat penasaran sekali. Fenghui lalu menjelaskan mengenai Tehnik Penyegel Jiwa kepada Ansen. Itu adalah Tehnik dari Keluarga Strauss yang di gunakan untuk menyegel jiwa seseorang. Begitu jiwa target tersebut tela

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 54

    Fengchai sudah bersiap-siap untuk menangkap mereka salah satu dari mereka. Fengchai ingin mengintrogasi mereka. Fengchai ingin mengetahui di mana markas Istana Ungu, Dia kemudian segera berlari mendekat. Fengchai ingin menyerang dan menghancurkan Istana Ungu untuk selamanya. Keluarga Langit begitu membenci Istana Ungu, Karena mereka selalu melakukan serangan diam-diam dan tidak berani berhadapan langsung. Sudah banyak korban dari Keluarga Langit yang berjatuhan, Kebanyakan dari mereka akibat diracun oleh Istana Ungu. Ada sebagian lagi karena mendapat serangan diam-diam. Anggota Istana Ungu sangat pintar menyamar, Mereka bisa menjadi siapa saja. Lalu ketika korban lengah, Maka mereka akan langsung membunuhnya. Pasukan Langit juga langsung bergerak, Mereka ingin menangkap mereka semua. Istana Ungu adalah musuh besar yang sangat licik. Mereka selalu memakai cara-cara yang kotor. Hadil tahu niat dari Fengchai, Kini mereka akan melakukan usaha bunuh diri. Setelah Hadil berbicara

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 53

    "Tuan Hadil! Lihat, Rencana kita berhasil dengan baik! Kakek tua itu sudah memberikan tanda suarnya!" Bilal berbicara dengan sangat senang sekali. "Kau benar! Hebat sekali! Aku tidak menyangka rencanamu berhasil dengan baik! Ayo, Pasukan 15! Mari kita bergerak" Hadil langsung memberi perintah dengan semangat sekali. Hadil langsung berlompatan diantara gedung-gedung, Dia segera diikuti beberapa orang. Mereka adalah anggota Pasukan 15. Dibelakangnya Bilal mengikut dengan wajah yang cerah sekali. Kakek Woolon masih terus menggerakkan suarnya. Dia seperti menantikan kedatangan beberapa orang. Tak lama kemudian Hadil dan Bilal beserta seluruh anggota Pasukan 15 datang dengan perlahan. Kakek Woolon langsung menatap mereka semua satu per satu. Kakek Woolon lalu berkata kepada Bilal, "Aku sudah memenuhi permintaanmu; Sekarang katakan dimana cucuku!" "Hehehehehe,..........! Cucumu akan kami kembalikan! Kami harus memastikan dulu; Bahwa kau benar-benar melakukan perintahku!" B

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 52

    Semua orang langsung tersentak kaget, Mereka tidak menyangka bahwa makanan yang akan mereka makan mengandung racun. Saat itu mereka beruntung sekali, Sebab baru Ansen yang memakan hidangan itu. Fengchai lalu melemparkan sebuat potongan ayam kepada anjing peliharaan Wiradi. Anjing itu memakan potongan daging ayam itu dengan lahap. Hanya beberapa detik saja potongan ayam itu sudah habis dimakan oleh anjing itu. Lalu anjing itu duduk dengan tenang dengan muka bahagia. Mereka semua kemudian memandangi anjing itu. Jika benar makanan mereka telah diracun, Maka anjing itu pasti akan mati. Beberapa menit kemudian anjing itu tiba-tiba menjerit-jerit kesakitan, Anjing itu bahkan sampai menangis. Kemudian mulutnya berbusa, Lalu anjjng itu jatuh terkulai dengan mata melotot. Anjing itu kemudian mati dengan kondisi kesakitan. Tampaknya racun itu sangat mematikan sekali. Semua orang langsung bangkit berdiri, Kini nereka yakin dugaan Ansen benar. Makanan mereka telah diracun, Seseorang m

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 51

    Rehana akhirnya tersadar dari tidurnya, Dia sekarang berada di atas sebuah tempat tidur yang sangat besar. Dia juga memakai pakaian tidur yang cantik dengan desain kekinian. Rehana merasakan badannya pegal linu, Dia juga merasakan pangkal pahanya sangat perih sekali. Dia masih ingat dengan jelas, Semalam Dia diperkosa sampai pingsan oleh Foushan. Tak terasa air matanya jatuh lagi, Kini Dia merasa dirinya sangat kotor sekali. Dia bahkan sekarang menyesali semua tindakannya, Andai waktu dapat diputar kembali. Maka Dia tidak akan mengalami pemerkosaan ini. Rehana lalu bangkit dari tempat tidurnya, Dia menggerakkan badannya perlahan-lahan. Lalu Dia berjalan mengangkang sambil menahan sakit . Rehana keluar dari ruangan itu, Dia segera menemukan sebuah ruangan yang lebih besar. Disitu Dia menemukan Foushan yang sedang berbicara dengan beberapa orang. Tiba-tiba Rehana terkejut sekali, Dia juga melihat Rolane ada disitu. Dia mendengarkan penjelasan Foushan dengan penuh hormat.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status