Share

Bab 2

Penulis: Prince Janssent
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-01 11:16:41

Malam harinya, Ansen meminta uang sebanyak 3 juta hep kepada Anaya. Tanpa pikir panjang, Anaya langsung segera memberikan uang itu.

Hal ini jugalah yang semakin membuat dahi Ansen berkerut, Anaya tidak pernah menolak apabila Ansen meminta uang. Anaya akan selalu memberikannya dengan cepat.

Setelah itu Ansen segera pergi menuju ke Kasino Mawar. Itu adalah Kasino terbesar di Kota Danzou. Kasino Mawar itu dimiliki oleh Wujin, Ketua Mafia Mawar Hitam. Itu adalah kelompok kriminal terbesar di kota itu.

Sesampainya disana Ansen langsung pergi bermain di meja kecil. Ansen ternyata sangat pintar dalam bermain judi, hanya sebentar saja uang Ansen sudah bertambah berkali-kali lipat.

Setelah itu Ansen berpindah bermain di meja besar, namun sial bagi Ansen. Dia selalu menelan kekalahan dan akhirnya semua uangnya habis. Ansen lalu pergi ke meja kasir, disana Ansen mencoba meminjam uang sejumlah 100 juta hep.

Kasir itu sangat terkejut mendengar permintaan Ansen, itu adalah jumlah uang yang sangat besar. Kasir segera menghubungi Tuan Wujin. Tak lama kemudian Wujin datang bersama beberapa anak buahnya. Wujin penasaran siapa yang berani meminjam uang sebanyak itu?

Begitu melihat Ansen, air muka Wujin berubah menjadi sangat senang. Wujin telah lama sangat menginginkan Anaya, Ini adalah peluang baik baginya untuk mewujudkan impiannya.

Wujin segera menyuruh Erlang, tangan kanannya untuk mempersiapkan sebuah surat perjanjian. Setelah itu mereka berdua menuliskan namanya dan membubuhkan tanda tangan masing-masing. Setelah itu Wujin langsung menyerahkan uang sebanyak yang Ansen pinjam.

Hanya dalam waktu yang tidak lama Ansen sudah kehabisan uangnya lagi, Ansen lalu mencoba meminjam uang kembali kepada Wujin. Wujin dengan senang hati memberikannya, namun Wujin tetap melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.

Pada akhirnya Ansen sudah berhutang sampai sebanyak 300 juta hep. Ansen juga gagal meraih kemenangan sekalipun, Ansen kalah total di meja judi. Uang sebanyak itu semuanya langsung habis. Namun anehnya Ansen justru terlihat sangat senang, tidak ada sedikitpun kesedihan di mukanya.

Ansen lalu pulang ke rumah dengan gembira, Ansen yakin kali ini rencananya akan berhasil, Anaya pasti akan segera menceraikan dirinya. Saat akan menuju kamar tidur, Ansen melihat semua orang sedang berkumpul di meja makan. Mereka semua sedang makan dengan lahap.

Melihat itu Ansen segera bergabung dengan mereka, Anaya mempersilahkan Ansen duduk dan menyiapkan makanan untuknya. Semua orang menatap Ansen sangat murka, wajah mereka semua sudah seperti singa yang ingin menerkam Ansen.

"Buat apa bajingan ini duduk bersama kita!" Rico berkata dengan sangat jengkel.

Sebelum Anaya berbicara membela Ansen, Ansen segera bangkit dari kursinya lalu pergi ke kamar tidur. Ansen berkata membentak Anaya, "Hey, Aku tidak selera makan disini. Segera bawa makananku ke dalam kamar, Aku menunggumu!"

Mendengar itu spontan wajah semua orang disitu langsung merah membara, mereka semua menatap Ansen dengan tatapan yang kejam. Rico bahkan sudah melihat pisau makan di tangannya, namun segera tatapan kakaknya Anaya membuat Rico hanya bisa menahan emosinya.

Anaya cepat-cepat menyediakan sepiring nasi bersama lauk pauknya. Lalu Anaya pergi ke kamar tidurnya mengantar makanan itu untuk Ansen.

Keesokan harinya saat mereka sedang sarapan datang seorang pria berpenampilan sangat rapi kerumah Anaya. Pria itu bernama Sudiro, Dia adalah pewaris tunggal sekaligus CEO dari Firma Group. Salah satu group bisnis besar dan memiliki beberapa perusahaan hebat di kota Danzou.

"Halo semuanya, Maaf mengganggu sarapan paginya. Aku hanya tidak dapat menahan rasa rinduku kepada Anaya. Ini aku bawakan seikat bunga yang paling cantik hanya buat Anaya seorang!" Sudiro berkata dengan sangat sopan kepada mereka semua.

"Wah, Nak Sudiro datang yah! Ayo duduk sini, Ikut sarapan bersama kita!" Marina berkata menyambut Sudiro dengan sangat senang.

Anaya terlihat keluar dari kamar dengan sudah berpakaian rapi, Anaya akan segera berangkat kerja. Anaya meminta izin dari orangtuanya dan segera pergi dari situ.

Sudiro tiba-tiba berkata dengan mengejek, "Sungguh malang nian nasibmu Anaya, Memiliki suami yang sangat pemalas. Padahal jika kau menjadi istriku, Kau akan hidup senang menikmati segalanya didunia ini! Mana suamimu, Pasti dia masih tidur nyenyakkan! Memang sungguh pria tidak berguna!"

Anaya tidak mempedulikannya, Anaya segera pergi dari situ dengan muka memerah.

Ansen menguping mendengarkan semua itu, Kali ini mukanya sangat kesal. Dia memukul-mukul dinding kamarnya, kata-kata Sudiro tadi sangat menusuk hatinya. Namun Ansen bangga Anaya masih tetap tidak bergeming, Ansen jadi tersenyum bahagia.

Bab terkait

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 3

    Dua hari kemudian di sore hari yang cerah Sudiro kembali datang kerumah Anaya, Marina langsung menyambutnya dan membawanya masuk. Merekapun berbincang-bincang ringan dengan tertawa-tawa. "Pak Wiradi, Aku serius ingin mempersunting Anaya menjadi istriku. Aku sangat mencintainya Pak, Aku tidak akan mempermasalahkan Dia sudah pernah menikah. Tolong, Bantu aku mewujudkan impianku Pak!" Tiba-tiba Sudiro berkata dengan mantap sekali kepada Wiradi. "Sudiro, Kamu seharusnya mengatakan kepada Anaya langsung bukan kepada Bapak. Kalo bapak akan selalu mendukung apapun keputusan Anaya, Makanya kamu silahkan dekati Anaya!" Wiradi menjawab Sudiro dengan santun. Wiradi tahu Sudiro tidak tulus menyanyangi Anaya, sebab mereka sudah saling mengenal semenjak kecil. Jika memang Sudiro mencintai Anaya, mengapa tidak dari dulu Sudiro mengejar Anaya. "Papa, Ini peluang bagus buat kita loh! Kalo nanti Anaya menjadi istri Sudiro, Anaya tidak perlu hidup susah seperti sekarang ini! Apa papa menutup mata de

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 4

    Beberapa hari kemudian Wujin datang ke rumah Anaya dengan membawa banyak orang. Wujin segera masuk lalu memanggil-manggil semua orang, Wujin berteriak-teriak dengan sangat keras. Saat itu semua keluarga besar Anaya sedang bersantai meminun teh di ruang istirahat Sontak semua orang menjadi terkejut, lalu segera pergi bergegas menemui Wujin. "Tuan Wujin, Mengapa engkau berteriak-teriak di rumahku? Apakah kita memiliki masalah, Katakan Tuan Wujin ada apa ini?" Wiradi berkata dengan suara lembut. Wiradi tahu Wujin adalah Ketua Mafia Mawar Hitam, Wiradi yakin ada sesuatu yang tak beres. Wiradi menjadi sangat khawatir akan keselamatan mereka semua. "Wiradi, Hari ini aku ingin menagih hutang menantumu sebanyak 300 juta hep!" Wujin segera menjawab seraya menunjuk Ansen."Apaa, Dasar kurang ajar!" Wiradi segera menatap Ansen dengan sangat dingin. Begitupun dengan mereka semua, mereka menatap Ansen semakin murka. Hanya Anaya yang menatap Ansen dengan penuh keheranan. "Tuan Wujin, Ini adala

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 5

    Keluarga besar Anaya sempat berharap ketika mendengar teriakan itu, namun ketika mereka menyadari itu adalah teriakan Ansen maka mereka semua kembali ketakutan.Mereka hanya bisa menangis dan pasrah melihat keadaan Anaya, Mereka tidak tahu harus melakukan apalagi. Mereka lalu menatap Ansen dengan sangat murka dan mengutuki Ansen didalam hatinya. Erlan dan anak buahnya juga tidak mempedulikan teriakan Ansen. Mereka tetap mendekati Anaya dengan perlahan, suasana menjadi sangat mencekam sekali. Nasib Anaya saat ini sudah berada di ujung tanduk. Ansen menatap Wujin dengan sangat marah, Ansen tidak menyangka Wujin akan menipunya. Ansen menjadi sangat murka. "Hehehehehe, Apa yang ingin kau lakukan!" Wujin tertawa terkekeh-kekeh. Wujin sangat senang rencananya berhasil, Wujin memang sudah lama menginginkan Anaya. Wujin sudah membayangkan keindahan tubuh Anaya, tanpa sadar Wujin menelan ludahnya sendiri. Ansen lalu segera berdiri, senyumnya mengembang dengan sinis. Ansen menyeringai seraya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 6

    Kejadian ini memang sangatlah aneh, kenapa Wujin tiba-tiba bersikap aneh? Padahal tadi Wujin sudah sangat bersemangat ingin menangkap Anaya. Belum lagi tindakan Wujin yang segera mengoyakkan surat-surat hutang Ansen dan bersikap seolah-olah hal itu tidak pernah terjadi. "Tuan Wujin, Ada apa denganmu? Mengapa engkau bertindak sangat aneh, Kenapa tiba-tiba engkau berubah?" Wiradi bertanya dengan sangat penasaran. Wiradi benar-benar kebingungan, dalam hatinya kemudian Dia bertanya-tanya, "Ada apa ini? Siapa sebenarnya Ansen?""Hahahahahaha, Tuan Wiradi! Aku tadi sudah mengakui bahwa kami telah silap, Dan itulah memang yang telah terjadi tadi! Sekali lagi aku benar-benar mohon maaf yah! Sekarang kami pamit pulang dulu yah, Besok pagi anak buahku akan mengantar uang kemenangan Tuan Ansen! Maaf sudah mengganggu kalian, Terimakasih!" Wujin berkata dengan hormat kepada mereka seraya pamit pulang. Ansen berjalan mendekati Anaya, Ansen berkata dengan sedih seraya mengusap air mata Anaya, "Maa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 7

    Ansen sangat senang sekali bertemu sosok yang sudah lama tidak Dia lihat. Fenghui adalah Paman Ketiga. Fenghui adalah salah satu adik ayahnya, jadi mereka semua 4 bersaudara. yang paling besar adalah Fengchai yakni ayah Ansen, lalu yang kedua yakni paman pertama adalah Fengsou, lalu yang ketiga yakni paman kedua adalah Fengbin dan yang terakhir yakni paman ketiga yang sekarang duduk dihadapan Ansen adalah Fenghui. Ansen sangat senang lalu segera memeluk pamannya, dari semua pamannya Ansen memang paling dekat dengan Fenghui. Bagi Ansen Fenghui adalah ayah keduanya. Ansen lalu ingin bertanya dengan keheranan.Fenghui langsung berkata cepat, "Ansen, Tadi Wujin menghubungi kami dan telah menjelaskan semuanya. Kebetulan paman berada dekat dari sini, Makanya paman segera kemari! Oh iyah, Kamu kenapa tidak bilang-bilang kalau sudah menikah?" "Ayah dan ibumu sangat senang sekali mendengarkan berita itu, Minggu depan mereka akan datang kemari. Jadi mereka mengutus paman terlebih dahulu untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 8

    Pagi hari merekah cerah, Anaya terbangun dari tidurnya. Anaya heran Dia sekarang sudah berada diatas tempat tidurnya, lalu ada sepasang tangan yang mendekapnya mesra. Anaya berbalik dan melihat wajah suaminya, Anaya sangat senang sekali. Ansen mulai berubah, Ansen tidak lagi kasar padanya dan bahkan sudah mulai memanggilnya "Istriku". Anaya mengelus sebentar wajah suaminya, lalu dengan perlahan melepaskan dekapan suaminya dan keluar dari kamarnya. Anaya duduk bergabung bersama keluarga besarnya di ruang makan, sebelum Anaya duduk tiba-tiba Ayahnya mengatakan sesuatu. "Anaya, Coba tanyakan dulu kepada Ansen mengenai latar belakangnya! Ayah sungguh sangat penasaran, Nanti setelah itu ajak Ansen sarapan bersama dengan kita!" Anaya menghela napasnya, namun karena mendengar niat baik ayahnya yang akan mengajak Ansen sarapan bersama maka Anayapun segera pergi kekamarnya. Diwaktu bersamaan Sudiro datang dengan wajah sumringah, sebelum Sudiro mengatakan apapun Dia melihat semua orang tel

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 9

    Sebuah mobil mewah masuk dan berhenti didepan pintu rumah Anaya. Keluarga besar Anaya tidak berani datang menyambut tamu itu. Mereka hanya memperhatikan dengan waswas, Masih ada sedikit ketakutan dengan kejadian sebelumnya. Dua pria berpakaian rapi turun dari mobil dan berjalan dengan cepat mendekati mereka. Salah seorang dari mereka membawa sebuah koper berwarna hitam yang lumayan besar. Mereka berjalan sampai didepan Ansen, lalu mereka berdua menyapa Ansen dengan membungkukkan badannya.. "Salam Hormat, Tuan Ansen! Kami adalah anak buah Tuah Wujin. Maafkan kedatangan kami mengganggu Tuan Ansen, Kami datang pagi ini diperintahkan untuk mengantarkan uang kemenangan Tuan Ansen. Terimalah uang sebesar 500 juta hep ini Tuan Ansen, Ini adalah uang Tuan!" Mereka berdua berkata dengan sopan, Lalu salah seorang dari mereka membuka koper hitam itu seraya mengulurkannya ke hadapan Ansen. "Apaaa,.....! Wujin benar-benar serius yah!" Wiradi seketika langsung terkejut, Dia sebelumnya berpikir W

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 10

    Jansen berjalan bergandengan tangan dengan mesra bersama Anaya. Anaya menyandarkan dirinya ke dada Ansen. Jantung Anaya berdetak dengan kencang, Senyumnya mengembang sangat manis. "Istriku sayang! Katakan padaku, Sayang mau sarapan apa!" Ansen bertanya dengan mesra kepada Anaya. "Aku pengen makan bubur ayam saja suamiku sayang!" Anaya menjawab Ansen sambil tersenyum. Mereka lalu pergi ke sebuah warung pinggir jalan yang menjual bubur ayam. Setelah memesan bubur ayam lalu mereka berdua duduk di kursi yang disediakan. Tak lama kemudian mereka makan dengan sangat lahap, Sesekali mereka saling pandang dengan malu-malu. Beberapa saat kemudian datang beberapa pemuda berpakaian lusuh ke warung itu. Salah satu dari mereka lalu berkata dengan marah, "Bono! Mengapa sudah sampai satu minggu engkau belum memberikan uang keamanan? Apa kau bermaksud tidak membayar nya yah?" Pak Bono menjawab dengan ketakutan, "Maaf Tuan Willy! Jualanku selama ini sepi sekali, Aku belum mampu memberikannya kepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19

Bab terbaru

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 59

    Ansen memeriksa Tingkat Kultivasi Nenek Biru, Pada akhirnya Dia mendapati kultivasinya di Tingkat Abadi. Jelas Ansen bukan tandingan dari Nenek Biru itu. Tiba-tiba Fengbin berkomunikasi dengan Ansen, Dia mengatakan bahwa Nenek Biru adalah seorang penjahat. Dia adalah salah satu kultivator hitam, Dia sangat jahat. Karena itu Fengbin berniat keluar dan akan melawan Nenek Biru. Namun Ansen melarang Fengbin untuk melakukannya, Dia bersikeras akan melawan Nenek Biru. "Nenek Biru! Kau adalah Kultivator Hitam; Karena iu kau pantas untuk mati! Hari ini aku akan membunuhmu!" Ansen berkata dengan mantap. "Heheheh,...........! Bukankah harusnya kau ketakutan. Kau berani melawanku! Apakah kau sudah siap untuk mati; Baiklah aku akan mengabulkannya!" "Bukan aku yang akan mati! Tetapi engkau!" Setelah berkata seperti itu, Ansen langsung menyerang Nenek Biru. Nenek Biru terkejut bukan main, Dia tidak menyangka akan mendapatkan serangan dengan tiba-tiba. Namun Dia hanya tersenyum den

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 58

    Ansen terdiam sesaat begitu mendengar kata-kata Sebeli tadi, Dia sekarang menjadi Dilema. Dia tahu semua orang-orang ini pantas untuk mati. "Hihihihihi,........! Kau tidak bisa menjawabkan! Kau bahkan diam saja, Karena apa yang kukatakan benar kan!" Sebeli berkata dengan sangat kesal. "Sekarang pergilah; Mereka pantas untuk mati! Sekarang biarkan aku membunuh mereka semua; Maka akan berkurang beberapa orang jahat didunia ini!" Sebeli sekarang langsung berkata dengan kasar. Dia sekarang mengeluarkan kehebatannya, Dia bersiap-siap untuk menyerang Ansen. Ansen masih bingung, Di satu sisi Dia ingin menyelamatkan orang-orang ini. Tetapi mereka memang benar-benar orang jahat; Mereka juga pasti telah melakukan banyak kejahatan. Menghukum mereka tentu bukanlah satu kesalahan. "Tuan, Kumohon tolonglah kami! Kami terpaksa melakukan semua ini. Saat ini istri dan anak-anak kami ditangkap oleh Gerombolan Rubah Merah. Mereka memaksa kami untuk memberikan gadis-gadis muda yang cantik; Ji

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 57

    Ansen berjalan masuk ke mobilnya, Dia berencana untuk sekedar berkeliling di Kota Danzou. Sebenarnya Ansen berencana mengajak Anaya, Dia segera menghubungi dan mengajak Anaya. Namun Anaya baru saja mengabari bahwa saat ini sudah banyak Keluarga Besarnya yang datang. Dia tidak mungkin meninggalkan mereka, Anaya hanya berpesan agar Ansen berhati-hati. Tiba-tiba Wujin berlari kecil mengejarnya, " Tuan Ansen! Biarkan aku menemanimu; Aku bisa menjadi penunjuk jalan buat Tuan!" Ansen berpikir sebentar, Lalu Dia segera menganggukkan kepalanya. Wujin pasti sangat mengetahui seluk beluk Kota Danzou. Wujin segera ikut masuk ke dalam mobil. Lalu mobil itu melaju dengan kencang membelah jalanan di Kota Danzou. Wujin lalu bertanya kepada Ansen, "Tuan Ansen! Katakan Tuan ingin kemana?" "Aku ingin meminum minuman hangat; Bawa aku ke tempat terbaik dipinggir jalan yang kau tahu!" Ansen menjawab dengan cepat sekali. "Baiklah! Siap Tuan Ansen!" Wujin langsung menjawab dengan penuh sema

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 56

    Fengchai lalu berkata kepada Fengbin, "Nanti setelah Pesta Pernikahan Ansen dan Anaya selesai. Kau pergilah ke Pulau Jekulo, Bawalah Hadil kesana dan mintalah agar Tuan Strauss menggunakan tehnik penyegel jiwanya kepada Hadil!" "Abang Fengchai, Bukan aku ingin menolak perintahmu! Aku berencana membawa Ansen ke Pulau Oenyu untuk menemui Tuan Dong'er. Dia kemarin menyuruh Ansen kesitu, Ada sesuatu yang ingin diberikannya. Aku bertaruh itu pasti sesuatu yang sangat berharga!" Fengbin menjawab Fengchai. Fengsou langsung menanggapi dengan penuh harap, "Abang Fengchai! Bagaimana kalau aku saja yang pergi ke Pulau Jekulo! Aku sekaligus ingin melihat keadaan istri dan anakku!" "Tidak! Kau tidak boleh kesitu; Nanti takutnya terjadi lagi sesuatu! Fenghui; Kalo begitu nanti kau saja yang melaksanakan tugas ini!" Fengchai dengan cepat menolak permintaan Fengsou. Dia kemudian bertanya kepada Fenghui. "Siap Abang Fengchai! Aku akan melaksanakan tugas ini dengan baik!" Fenghui menjawab d

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 55

    Fengchai, Fenghui, Fengshou, Fengbin dan Ansen kini berada didalam sebuah ruangan tertutup. Mereka sedang membahas bagaimana mencari tahu informasi dari Hadil. Mereka tentu tidak mau melepaskan kesempatan ini. Mereka jarang sekali mendapatkan seorang angggota Istana Ungu yang dalam keadaan sehat. Biasanya mereka gagal mencegah usaha bunuh diri mereka. Ansen dari tadi hanya menjadi penonton saja, Dia hanya mendengarkan dengan serius perbincangan mereka. Fenghui lalu menyarankan agar mereka pergi membawa Hadil Pulau Jekulo. Mereka ingin Tuan Strauss menggunakan Tehnik Penyegel Jiwa kepada Hadil. Dengan begitu maka mereka akan segera mengetahui dimana Markas Utama Istana Ungu. Ansen yang dari tadi hanya diam saja, Tiba-tiba langsung bertanya mengenai Tehnik itu. Dia sangat penasaran sekali. Fenghui lalu menjelaskan mengenai Tehnik Penyegel Jiwa kepada Ansen. Itu adalah Tehnik dari Keluarga Strauss yang di gunakan untuk menyegel jiwa seseorang. Begitu jiwa target tersebut tela

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 54

    Fengchai sudah bersiap-siap untuk menangkap mereka salah satu dari mereka. Fengchai ingin mengintrogasi mereka. Fengchai ingin mengetahui di mana markas Istana Ungu, Dia kemudian segera berlari mendekat. Fengchai ingin menyerang dan menghancurkan Istana Ungu untuk selamanya. Keluarga Langit begitu membenci Istana Ungu, Karena mereka selalu melakukan serangan diam-diam dan tidak berani berhadapan langsung. Sudah banyak korban dari Keluarga Langit yang berjatuhan, Kebanyakan dari mereka akibat diracun oleh Istana Ungu. Ada sebagian lagi karena mendapat serangan diam-diam. Anggota Istana Ungu sangat pintar menyamar, Mereka bisa menjadi siapa saja. Lalu ketika korban lengah, Maka mereka akan langsung membunuhnya. Pasukan Langit juga langsung bergerak, Mereka ingin menangkap mereka semua. Istana Ungu adalah musuh besar yang sangat licik. Mereka selalu memakai cara-cara yang kotor. Hadil tahu niat dari Fengchai, Kini mereka akan melakukan usaha bunuh diri. Setelah Hadil berbicara

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 53

    "Tuan Hadil! Lihat, Rencana kita berhasil dengan baik! Kakek tua itu sudah memberikan tanda suarnya!" Bilal berbicara dengan sangat senang sekali. "Kau benar! Hebat sekali! Aku tidak menyangka rencanamu berhasil dengan baik! Ayo, Pasukan 15! Mari kita bergerak" Hadil langsung memberi perintah dengan semangat sekali. Hadil langsung berlompatan diantara gedung-gedung, Dia segera diikuti beberapa orang. Mereka adalah anggota Pasukan 15. Dibelakangnya Bilal mengikut dengan wajah yang cerah sekali. Kakek Woolon masih terus menggerakkan suarnya. Dia seperti menantikan kedatangan beberapa orang. Tak lama kemudian Hadil dan Bilal beserta seluruh anggota Pasukan 15 datang dengan perlahan. Kakek Woolon langsung menatap mereka semua satu per satu. Kakek Woolon lalu berkata kepada Bilal, "Aku sudah memenuhi permintaanmu; Sekarang katakan dimana cucuku!" "Hehehehehe,..........! Cucumu akan kami kembalikan! Kami harus memastikan dulu; Bahwa kau benar-benar melakukan perintahku!" B

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 52

    Semua orang langsung tersentak kaget, Mereka tidak menyangka bahwa makanan yang akan mereka makan mengandung racun. Saat itu mereka beruntung sekali, Sebab baru Ansen yang memakan hidangan itu. Fengchai lalu melemparkan sebuat potongan ayam kepada anjing peliharaan Wiradi. Anjing itu memakan potongan daging ayam itu dengan lahap. Hanya beberapa detik saja potongan ayam itu sudah habis dimakan oleh anjing itu. Lalu anjing itu duduk dengan tenang dengan muka bahagia. Mereka semua kemudian memandangi anjing itu. Jika benar makanan mereka telah diracun, Maka anjing itu pasti akan mati. Beberapa menit kemudian anjing itu tiba-tiba menjerit-jerit kesakitan, Anjing itu bahkan sampai menangis. Kemudian mulutnya berbusa, Lalu anjjng itu jatuh terkulai dengan mata melotot. Anjing itu kemudian mati dengan kondisi kesakitan. Tampaknya racun itu sangat mematikan sekali. Semua orang langsung bangkit berdiri, Kini nereka yakin dugaan Ansen benar. Makanan mereka telah diracun, Seseorang m

  • ANSEN Menantu Naga Merah   Bab 51

    Rehana akhirnya tersadar dari tidurnya, Dia sekarang berada di atas sebuah tempat tidur yang sangat besar. Dia juga memakai pakaian tidur yang cantik dengan desain kekinian. Rehana merasakan badannya pegal linu, Dia juga merasakan pangkal pahanya sangat perih sekali. Dia masih ingat dengan jelas, Semalam Dia diperkosa sampai pingsan oleh Foushan. Tak terasa air matanya jatuh lagi, Kini Dia merasa dirinya sangat kotor sekali. Dia bahkan sekarang menyesali semua tindakannya, Andai waktu dapat diputar kembali. Maka Dia tidak akan mengalami pemerkosaan ini. Rehana lalu bangkit dari tempat tidurnya, Dia menggerakkan badannya perlahan-lahan. Lalu Dia berjalan mengangkang sambil menahan sakit . Rehana keluar dari ruangan itu, Dia segera menemukan sebuah ruangan yang lebih besar. Disitu Dia menemukan Foushan yang sedang berbicara dengan beberapa orang. Tiba-tiba Rehana terkejut sekali, Dia juga melihat Rolane ada disitu. Dia mendengarkan penjelasan Foushan dengan penuh hormat.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status