Karena pintu yang dari tadi diketuk tak juga kunjung terbuka tiada pula sahutan dari dalam sana membuat Neimara semakin ketakutan. Feeling-nya mengatakan sesuatu yang buruk sudah terjadi kepada anak sematawayangnya. Ia memutarkan tubuhnya, lalu berlari ke bawah, menghampiri suaminya untuk memberitahu situasi yang tidak baik ini. Usia yang tidak lagi muda membuat Neimara ngos-ngosan ketika ia sampai diambang pintu kamar. “Abang. Anak kita, Abang,” ucap wanita itu panik. Revan yang sedang menatap keluar jendela, mengalihkan pandangannya ke arah sang istri yang terlihat masih ngos-ngosan di ambang pintu. “Anak kita kenapa, Sayang?” tanya Revan seraya berjalan menghampiri sang istri. Beginilah Neimara, jika sedang panik otaknya sulit bekerja. “Kirana, Bang. Kirana!” Neimara tidak bisa lagi melanjutkan kata-katanya. Nafasnya tercekat Karena kelelahan berlari. Wanita itu ingin menjelaskan secara singkat, padat, dan terperinci, tapi ia bingung harus mengatakannya seperti apa, karena I
Terakhir Diperbarui : 2023-12-01 Baca selengkapnya