All Chapters of Menjadi Tawanan Di Malam Pernikahan : Chapter 11 - Chapter 16

16 Chapters

Tamparan

TamparanKirana diam terpaku. Kedua tangannya mengepal kuat. Manik indahnya menatap nyalang ke arah sosok lelaki yang teramat sangat ia benci. Lelaki yang membuat dirinya berada di tempat asing ini. Meskipun di satu sisi Kirana bersyukur karena dirinya mengetahui jati diri Gibran sebelum ia terjebak semakin jauh bersama pria belok itu. Namun, hal itu tidak serta merta membuat Kirana menyukai pria asing di hadapannya itu.Kehidupan gadis cantik itu bukan hanya untuk seorang Gibran, yang ia sendiri belum yakin jika lelaki itu sudah mengisi seluruh hatinya atau belum. Ada Ayah dan Bunda yang begitu ia Rindukan. Sepasang suami istri yang sudah tidak muda lagi, akan tapi selalu mesra. Sepasang sosok yang teramat sangat menyayangi Kirana dan selalu menjadikan dirinya bak seorang putri raja.Sosok yang begitu menyebalkan itu menyeringai menatap ke arah Kirana. Ia mengganggu kan kepala kepada Ann sebagai pertanda wanita itu sudah tidak dibutuhkan lagi di sana.Badan yang membungkuk sebagai
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more

Kirana Yang Malang

Kirana Yang MalangTubuh Kirana didorong hingga terhempas ke atas kasur. Wanita itu menjerit histeri.Perlahan Keivan merangkak naik ke tempat tidur. Lelaki itu berada tepat di atas tubuh Kirana, tapi tidak sampai menindihnya. Ia memposisikan tubuhnya seperti sedang push up.“Aku mohon jangan,” ucap Kirana dengan suara bergetar hebat. Tubuhnya gemetaran. Matanya terpejam. Kedua tangannya berada di depan dada menahan tubuh Keivan agar tidak menindihnya. Sungguh wanita itu begitu ketakutan. Ia merutuki dirinya yang menampar Keivan.Bagaimana kalau laki-laki ini akan memperkosanya sekarang? Berbagai macam hal negatif terbayang oleh Kirana.Hening.Keivan bergeming, menatap lekat wajah cantik yang sedang ketakutan. Tanpa sadar ia mengukir senyuman tipis.“Aku minta maaf untuk yang tadi. Aku janji tidak akan menamparmu lagi. Aku tidak sengaja tadi. Aku....” ucapan Kirana tergantung karena Keivan menyala.“Aku sebenarnya menyukai Kau menciumku.” ejek lelaki itu.Mata Kirana langsung meloto
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

mengintsi

Mengintai“Apa Nona baik-baik saja?” tanya Lucy ketika melihat wajah cemas Kirana.“apa pria itu akan menjualku?” Tanya Kirana ragu.“Maaf Nona. Kami tidak tahu,” jawab Luna.Luna dan Lucy, keduanya kembar tidak identik.Kirana membuang nafas kasar. Percuma bertanya kepada mereka.“Apa kalian sudah lama bekerja di sini?” Tanya Kirana. Gadis cantik itu hanya ingin mengalihkan pikirannya saja.“Dari kecil kami sudah tinggal di rumah Tuan besar, karena kedua orang tua kami bekerja pada Tuan besar,” jawab Lucy.“Tuan besar itu siapa?” tanya Kirana penasaran.“Daddy nya tuan muda,” jawab Luna.“Nona. Kami akan merias wajah anda,” ucap Lucy meminta izin.Kirana hanya menggunakan kepala sebagai jawaban.Wajah Kirana di rias dengan make up tipis. Rambutnya di tata rapi. Kedua pelayan itu memang bisa di andalkan. Wajah Kirana terlihat begitu cantik. Ia sudah seperti boneka berbie yang hidup. Kirana yang tidak pernah menggunakan riasan, sekali di rias memang memberi perubahan yang begitu fan
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

canggung

Kirana memutar bola mata malas. Gadis itu kembali menggunakan sepatunya.‘Aku tidak akan pernah kapok sampai aku bisa lolos dari sini,’ batin Kirana.“Jangan pernah bermimpi menjadi Cinderella hanya karena aku memperlakukanmu dengan baik. Sampai kapan pun kau itu tetaplah tawanan dan setiap pergerakanmu selalu dalam pengawasanku,” ucap Keivan penuh penekanan.Pria itu memutar tubuhnya. “Ikut aku!” titah Keivan.Bagai ayam yang sedang mengikuti induknya, Kirana berjalan dengan patuh di belakang Keivan.Keivan menuntun Kirana ke sebuah meja makan yang sudah tersaji berbagai macam hidangan di atasnya.Para pelayan berbaris rapi. Mereka semua menggunakan pakaian seragam.Sejenak Kirana terpesona pada apa yang terdapat di hadapannya. Ia merasa seperti sedang berada di dalam sebuah serial drama Korea yang sering ia tonton.‘Tumben malam ini terlihat normal,’ batin Kirana. Tiga orang pelayan yang pernah masuk ke kamar Kirana, tidak ada satupun di antara mereka yang menggunakan seragam. Terle
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

pelecehan

PelecehanKirana pucat pasi mendengar percakapan kedua lelaki berbeda usia di hadapannya itu. Meskipun polos, tapi Kirana tidak sebodoh itu. Gadis itu jelas tahu jika yang dimaksud oleh si tua bangka itu adalah dirinya.Belum membayangkannya saja sudah membuat Kirana menggigil ketakutan.Kirana tidak berani membayangkan dirinya yang akan melayani pria tua bangka. Lebih tepatnya diperkosa sama pria yang cocok menjadi kakeknya.Entah keluarga macap apa sebenarnya kedua pria yang berada di hadapannya itu.Ingin rasanya Kirana menjerit. Namun, sebisa mungkin ia menahan diri. Kirana memilih berlari ke kamarnya tanpa pamit kepada Galih maupun Keivan.Melihat hal itu, sontak saja kedua pria beda generasi itu mengalihkan atensi ke punggung yang semakin menjauh itu.“Urus dia. Aku akan pergi sekarang,” Gibran bangkit dari duduknya, lalu melongos begitu saja. Semua pelayan menunduk hormat ke arahnya. Sementara Keivan, pria itu memilih menaiki tangga untuk menemui sang tawanan yang tidak memilik
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

bertemu

Galih membuka matanya manakala Arunika menyapa dunia. Ia menyibakkan gorden kamarnya, menikmati keindahan yang disajikan alam dari atas gedung pencakar langit.Galih tersenyum miring, ia menertawakan dirinya. Segitu tidak berartinyakah dirinya bagi putra kesayangannya?Galih masih betah berada di sana hingga mentari sudah menyinari bumi. Ia mengusap setetes embun yang membasahi pipi.Sudah lama matanya tidak berair, tapi setiap kali mengingat anak kesayangannya, matanya pasti kelilipan.Lagi, lelaki sepuh itu menertawakan dirinya.Galih baru beranjak dari sana mana kalah mendengar ketukan dari pintu kamarnya.“Masuk,” ucapnya dengan suara serak khas orang tua.“Tuan, waktunya sarapan,” ucap sang pengawal sambil membawa nampan berisi makanan.Setelah sarapan, Galih beserta pengawalnya kembali melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.Sebuah kota di tengah pegunungan menjadi tujuan dari seorang Galih kyller pagi ini. Kota dingin tanpa salju itu memang cukup memanjakan mata.“Kita lurus s
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more
PREV
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status