All Chapters of DIBUANG LAKI-LAKI PECUNDANG DINIKAHI ANAK SULTAN : Chapter 21 - Chapter 30

45 Chapters

BAB 21. TERBAWA TRUK

Ting ting ting.Tiba-tiba terdengar suara ponsel berdering. Suasana di tempat ini yang begitu sunyi, membuat suara ponsel itu terdengar begitu nyaring.Entah jam berapa sekarang tapi keadaan masih sangat gelap, hanya sedikit terbantu oleh cahaya bulan yang tadi sempat tertutup awan hitam. Semoga saja hujan segera turun, supaya kedua laki-laki itu cepat pergi meninggalkan tempat ini. Saat ini aku masih dihantui ketakutan yang teramat sangat dan belum merasa aman dari kedua laki-laki jahat itu. Tempat ini benar-benar sepi, bahkan dari tadi belum ada satu mobil pun yang melintasi jalan ini.Suara ponsel itu masih terus berdering, menandakan orang yang menelepon masih menunggu panggilannya untuk dijawab.Aku merasa sangat yakin ponsel yang berdering itu milik salah satu dari laki-laki yang menculikku, karena sepertinya di tempat ini tidak ada orang lain selain kami bertiga. Dengan tubuh yang masih gemetar, kusibak sedikit semak-semak supaya bisa mengintip ke arah dua laki-laki yang kini
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

BAB 22. RENCANA BUSUK

Kita tinggalkan dulu keadaan Mita, sekarang kita ke Jakarta dulu ya.(POV Bu Sukma)"Kurang ajar, lari kemana perempuan itu!" Teriakku kesal.Aku baru saja menelepon anak buahku yang kutugaskan untuk menghabisi Mita. Aku dan Anida memang sudah merencanakan untuk segera menyingkirkan perempuan itu dari hidup Bagus untuk selamanya.Apalagi menurut dua orang anak buahku yang kusuruh datang ke rumah sakit, mereka mendapati seorang perawat tengah mencuri dengar percakapanku dan Anida. Dan perawatan itu adalah Mita.Aku harus cepat bergerak untuk menyingkirkan Mita, karena dia sudah mengetahui rahasia kami. Mita sudah tahu kalau anak yang sedang dikandung Anida sebenarnya bukanlah anak Bagus, melainkan anak laki-laki lain. Karena memang pada saat menikah dengan Bagus, sebenarnya Anida sudah dalam keadaan hamil.Tapi barusan aku dapat kabar yang kurang baik dari orang suruhanku. Mita berhasil kabur dan sampai sekarang belum ditemukan lagi. Entah lari kemana perempuan itu, membuatku pusing sa
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

BAB 23. MASA LALU SUKMA

Namaku Sukmawati. Aku berasal dari salah satu desa yang berada di Solo. Kedua orang tuaku hanya seorang petani biasa, yang kesehariannya menggarap sawah dan ladang.Meskipun tidak berasal dari keluarga berada, tapi karena aku adalah anak tunggal, kedua orang tuaku selalu memanjakan dan berusaha untuk mengabulkan semua permintaanku. Mereka akan melakukan apa saja demi bisa membuatku bahagia.Namun bagiku itu tidaklah cukup, aku ingin lebih dari itu. Aku mendambakan hidup yang mewah. Aku ingin seperti orang lain, yang bisa punya ini dan itu. Aku ingin punya rumah besar dan juga mobil. Aku ingin pergi ke salon untuk mempercantik diri, meskipun sebenarnya aku memang sudah cantik sejak lahir. Namun apa yang sudah kumiliki selama ini, bagiku masih belum cukup. Aku ingin punya segalanya, aku ingin menjadi orang yang kaya raya.Hingga akhirnya demi mewujudkan semua impian itu, setelah lulus sekolah menengah aku putuskan untuk merantau. Dengan berbekal ijazah SMA, aku nekat pergi ke Jakarta un
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

24. JEBAKAN SUKMA

"Hentikan! Masalah apa yang membuat Anda ingin mengakhiri hidup dengan cara hina seperti ini!" teriak seorang laki-laki sambil menahan gerakanku yang siap terjun bebas dari atas jembatan yang di bawahnya adalah jalan raya dengan banyak kendaraan berlalu lalang. Kemudian laki-laki itu berusaha menarikku dan menjauhi tempat itu."Lepaskan aku, biarkan aku mati. Aku nggak mau hidup lagi," ucapku sambil berusaha melepaskan diri.Aku terus berusaha berontak dan melepaskan diri, tapi laki-laki itu semakin kuat mencekeram lenganku. Laki-laki itu bahkan terus menarikku sehingga mau tidak mau aku mengikuti langkah kakinya yang terus membawaku menjauhi pinggiran fly over.Saat sudah lumayan jauh, barulah laki-laki itu melepaskan tanganku. Merasa terbebas aku langsung mengusap pergelangan tanganku yang terasa sakit dan tampak memerah."Kenapa, sakit? Itu belum seberapa dibandingkan kalau kamu jatuh dari ketinggian seandainya tadi kamu benar-benar nekat terjun ke bawah," ucapnya memarahiku. Karen
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

BAB 25. RENCANA JAHAT

Akhirnya setelah melalui drama yang cukup melelahkan, sebulan kemudian aku resmi menjadi nyonya Agung Wicaksono. Pak Agung yang sekarang kupanggil dengan sebutan Mas Agung, tidak bisa menolak menikahiku setelah kutunjukkan bukti tentang kehamilanku. Apalagi aku mengancam akan terjun lagi dari flyover kalau dia tidak mau bertanggung jawab atas kehamilanku.Yes, akhirnya aku menang.Meskipun hanya dinikahi secara siri, tapi aku merasa sangat bahagia karena akhirnya cita-citaku untuk menjadi istri seorang pengusaha bisa tercapai.Aku tidak peduli meskipun harus menggunakan cara kotor, yang penting sekarang aku juga istri Agung Wicaksono sama seperti --Arini-- istri pertama Mas Agung yang menurutku sangat sombong. Kini aku sangat membenci rivalku itu.Dan aku sangat-sangat tidak rela Arini menjadi ratu, sedangkan aku hanya menjadi selir. Tak bisa kupungkiri aku berharap Mas Agung akan menikahiku secara resmi. Aku ingin pernikahan kami bukan hanya sah secara agama tapi juga sah dimata nega
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

BAB 26. RENCANA JAHAT 2

Sejak kematian istri dan anaknya, Mas Agung berubah drastis. Dia sering melamun dan selalu terlihat murung. Aku kesal sekali karena belum berhasil merebut hatinya. Padahal aku selalu menghiburnya dengan mengatakan bahwa dia masih punya aku dan bayi perempuan kami yang baru saja lahir.Aku merasa sangat bahagia karena ternyata putriku sangat cantik. Walaupun dia masih bayi, tapi kecantikannya sudah mulai terlihat. Dan untuk menguatkan posisinya di keluarga Wicaksono, aku sengaja memberinya nama Anida Putri Wicaksono.Aku selalu berusaha mendekatkan Anida pada Mas Agung. Walaupun Mas Agung selalu menolak dan mengatakan bahwa Anida bukan putri kandungnya, tapi aku tidak pernah putus asa untuk membuat mereka dekat dan menjalin ikatan batin layaknya ayah dan anak kandung."Mas, ayo gendong anak kita," ucapku sambil meletakkan Anida di pangkuan Mas Agung."Jauhkan dariku, dia bukan putriku," ucap Mas Agung sambil mengembalikan Anida padaku.Rasanya kesal sekali, kesabaranku benar-benar diuj
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

BAB 27. TAMU TAK DIUNDANG

Sampai saat ini aku masih sangat membenci Arini. Karena walaupun dia sudah mati, tapi namanya masih selalu disebut oleh Mas Agung. Bahkan do'anya tak pernah putus untuk almarhumah istri dan anak laki-lakinya yang bernama Akbar itu.Huuh, aku benci sekali dengan kenyataan ini.Tok tok tok.Lamunanku buyar saat mendengar suara ketukan. Aku bangun dari pinggiran tempat tidur yang kududuki, lalu berjalan ke pintu kamar.Kreeek. Pintu kamar ku buka."Ada apa?" tanyaku saat melihat--Bik Nur--salah satu asisten rumah tangga di rumah ini berdiri di depan pintu kamarku."Maaf, Bu Sukma, di bawah sedang ada keributan.""Apa?!"Dengan cepat aku berjalan melewati Bik Nur lalu turun ke bawah, Bik Nur pun mengikutiku di belakang."Memangnya ada apa sih, Bik?" tanyaku sambil terus menuruni anak tangga."Tadi ada yang datang, Bu. Laki-laki dan perempuan, mereka mencari Pak Bagus. Yang perempuan marah-marah sama Pak Bagus, tadi sempat saya dengar dia mencari adiknya yang bernama Mita."Mendengar ucapa
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

BAB 28. MENCARI MITA

(POV Miranti)"Sayang, udah dong jangan nangis terus. Pokoknya kita akan berusaha mencari Mita sampai ketemu." Mas Rayhan berusaha menenangkan aku, tangan kirinya mengelus punggungku dengan lembut, sedangkan tangan kanan memegang stir mobil."Gimana aku nggak nangis, Mas, aku khawatir banget sama Mita. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi sama dia," jawabku masih sambil terisak. Lalu aku membuang ingus menggunakan tissue, cairan dari hidung itu seolah berlomba dengan air mata yang sedari tadi seakan tak mau berhenti mengalir."Iih, Bunda jorok," ucap Mas Rayhan saat melihat tissue-tissue habis pakai itu bertumpuk di pangkuanku. "Itu dikumpulin mau dijual ya?" tambahnya lagi mengajakku bercanda."Mas, jangan bercanda. Aku nggak suka bercanda saat seperti ini," sungutku sambil merenggut.Mendengar ucapanku Mas Rayhan tertawa, lalu dia membelai kepalaku yang tertutup hijab dengan perasaan sayang. Aku tahu Mas Rayhan hanya berusaha mengalihkan pikiranku, agar aku tidak terlalu bersedih de
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

BAB 29. PEREMPUAN DI DALAM TRUK

(POV Ridwan)"Astaghfirullah!"Betapa terkejutnya aku, saat membuka pintu bak belakang mobil truk yang akan aku bersihkan.Nampak sesosok tubuh tergeletak di bagian pojok dalam keadaan meringkuk.Karena kaget dan juga heran, refleks aku berteriak memanggil ibu dan bapak yang sedang duduk santai di teras rumah."Pak ... Bu ..., sini sebentar!"Mendengar teriakkanku, membuat kedua orang tuaku heran. Mereka masih duduk dan belum beranjak menghampiriku."Ada apa sih, Wan, teriak-teriak kayak gitu?" tanya ibu masih sambil menguyah singkong goreng yang sedang mereka nikmati sore ini."Iya, ada apa sih teriak-teriak kayak orang melihat hantu saja." Bapak ikut menimpali, lalu dia mengambil dan menyeruput teh panas yang baru diletakkan oleh Sri--istriku di atas meja di depan Bapak."Kesini dulu sebentar, Pak. Ini kok ada orang di dalam mobilku."Mendengar ucapanku membuat kedua orang tuaku dan juga Sri berpandangan, lalu mereka kompak bagun kemudian dengan tergesa menghampiriku. "Yang benar k
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

BAB 30. PERMINTAAN IBU

(POV Fachri)"Ibu mau kamu menikah lagi. Carilah pengganti Nindy," ucap Ibu pelan.Seketika semua terdiam. Bahkan Bang Ridwan dan Mba Sri berhenti mengunyah martabak. Mereka berdua saling tatap, kemudian mengalihkan pandangan ke arahku. Mereka mengangguk tanda setuju dengan permintaan Ibu.Mendadak suasana menjadi hening. Ya, selalu saja begini bila Ibu sudah membahas calon pendamping untukku.Ibu memang sudah sejak lama menginginkan aku menikah kembali. Begitupun dengan Bang Ridwan yang tentu saja mendapat dukungan dari Mba Sri.Hanya Bapak yang terlihat santai. Bapak memang tidak pernah mendesakku untuk menikah lagi, meskipun aku tahu beliau juga menginginkan hal yang sama. Tetapi Bapak menyerahkan semua padaku. Bapak percaya bila memang sudah waktunya, aku pasti akan menikah lagi. Tentu saja dengan perempuan pilihanku sendiri dan bukan karena paksaan.Bapak mengambil gelas teh miliknya yang isinya masih tersisa setengah, kemudian meminumnya sampai habis. Sedangkan Ibu masih menatap
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status