“Kamu … ngapain?” Dandi memperlambat langkahnya ketika menuruni tangga. Sebenarnya, tanpa ditanya pun, Dandi sudah tahu yang dilakukan Rumi saat ini. “Bersih-bersih rumah, Mas.” Rumi hanya menoleh sebentar pada Dandi, kemudian kembali menyapu lantai. “Oia, jam sembilanan saya mau ke kantor mau ambil surat referensi sama ngajarin anak baru sebentar. Habis makan siang, saya pulang.” “Sudah ada orang yang datang dua atau tiga kali seminggu untuk bersih-bersih rumah.” Dandi tidak melangkah ke mana pun, ketika kakinya sudah berada di lantai satu. Ia hanya melihat pergerakan Rumi yang gesit dan tidak memedulikannya sejak tadi. “Jadi, habis ini kamu nggak perlu lagi nyapu, ngepel, atau … kamu nggak perlu ngerjain kerjaan rumah.” Rumi berhenti mengayunkan sapunya, kemudian menatap Dandi. “Rumah ini memang kelihatan selalu bersih, tapi saya nggak pernah lihat ada orang datang terus—” “Karena kamu selalu berangkat ke kantor terlalu pagi, Rumi,” putus Dandi kemudian beranjak menuju sofa dan m
Terakhir Diperbarui : 2024-01-26 Baca selengkapnya