Sesaat kemudian Kiara juga masuk.Chandra pun tersenyum melihat wajah yang cukup dia rindukan itu.Tapi tidak dengan Kiara yang tak ingin perduli sama sekali."Aku permisi, pekerjaan itu akan aku kerjakan," pamit Chandra.Sesaat kemudian dia pun melangkah ke luar melewati Kiara.Akan tetapi dia tampak biasa saja, namun lihat saja apa yang akan terjadi pada wanita itu yang sudah berusaha untuk terus menjauh darinya.Meskipun demikian tidak akan ada kata menyerah untuk bisa mendapatkan wanita tersebut.Hingga pintu pun tertutup rapat dan Chandra benar-benar pergi.Dimas kini mengetahui jika Chandra menyukai wanita yang tidak lain adalah sahabat Dinda.Kemudian dia pun kembali melihat wajah Dinda."Buatkan kopi!" titah Dimas."15 menit lagi ada meeting, Pak Presdir," Dinda menunjuk jam di pergelangan tangannya."Lalu kenapa?" tanya Dimas."Ya ampun, itu saja tidak mengerti. Artinya, anda harus segera bersiap-siap untuk berangkat ke ruang rapat sekarang!" terang Dinda dengan sedikit kesal.
Read more