Home / Romansa / Mengejar Sekretaris Kaya / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Mengejar Sekretaris Kaya: Chapter 211 - Chapter 220

495 Chapters

Bab 211

Kenapa dia ada di sini?!Pria pendek gemuk adalah bawahan William dan buronan, dia tidak bersama William sekarang.Sekarang, dia menyerbu dengan pisau di tangan dan menusuk ke arah mereka!Ujung pisaunya sudah dekat, yang ingin dilakukan Cindy adalah mendorong Yogi menjauh dan mundur. Yogi sepertinya sudah menduga gerakan ini dari Cindy, dia dengan akurat meraih tangan Cindy yang terulur dan menarik Cindy ke belakangnya.Lalu dia menendang pisau pria pendek gemuk itu.Sayangnya jaraknya terlalu dekat, kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba sehingga tendangannya kurang akurat. Pisau pria pendek gemuk tersebut tidak tertendang sesuai ekspektasinya, melainkan hanya bergeser satu inci saja.Kemudian pria pendek gemuk menjadi gila dan menebas secara acak!Seperti kata pepatah, "Nggak peduli seberapa bagus keahlianmu, tetap akan takut dengan pisau dapur." Di hadapan seseorang yang kehilangan akal, nggak peduli seberapa bagus keahlian seseorang, dia akan dirugikan. Dalam 1/3 detik, Cindy
Read more

Bab 212

Cindy pertama-tama melihat luka di perut Yogi.Tapi, dia tidak bisa melihat dengan jelas, daging dan darahnya terlihat kabur.Wajahnya pucat karena kehilangan darah sehingga alisnya yang hitam tampak lebih hitam.Cindy berkata, "Nona Melly terluka parah, bisa dimaklumi kalau Profesor Steve pergi merawat dia dulu."Yogi menatap wajah Cindy dan berkata dengan nada dingin, "Kamu masih membela dia."Dokter sudah siap dan berjalan ke tempat tidur Cindy dengan jarum anestesi, "Pasien jangan bicara dulu, luka akan mulai dijahit."Cindy mengatupkan bibirnya dan mengangguk sambil menahan napas.Dokter di samping Yogi juga berkata, "Nggak bisa, masih mengeluarkan darah. Nggak tahu apakah ada organ dalam yang terluka. Beri tahu ruang operasi untuk bersiap."Sudah ada yang mengetahui dokter tentang identitas Yogi, sehingga dokter tidak berani gegabah, "Pak Yogi harus segera dioperasi."Qweneth mengikuti Yogi dengan cemas, "Dok, kamu harus menyembuhkan Pak Yogi!"Yogi mengangkat tangan untuk member
Read more

Bab 213

Wajah Yogi tanpa ekspresi, "Inikah alasanmu menyelamatkanku?"Kalau tidak? Cindy takut dia tidak mau mengakuinya, "Pak Yogi nggak akan menolak membalas kebaikan 'kan?"Yogi mendengus, ekspresinya menjadi dingin, dia terlalu malas untuk menatap Cindy lagi, dia berbalik dan menutupi luka di perutnya, "Tinggal dengan patuh, aku akan hapus setelah keluar dari rumah sakit."Biarpun hanya tinggal dua hari, Cindy tetap merasa risih memikirkan berada satu bangsal dengannya serta saling berhadapan selama 48 jam siang dan malam.Cindy malah berpikir, haruskah dia bilang pada perawat nanti bahwa dia akan keluar dari rumah sakit hari ini?Yogi benar-benar mengetahui apa yang dipikirkan Cindy, dia berkata dengan nada dingin, "Delapan puluh persen orang di tim terluka dan dirawat di rumah sakit. Kamu keluar jalan-jalan sendirian, apa kamu ingin diincar William?""...." Cindy terpaksa membatalkan niatnya dan cemberut karena kesal.Tapi, ketika membahas William, Cindy panik lagi, "Apa tangan itu ... j
Read more

Bab 214

Yogi terlihat muram, Cindy juga tidak ingin berkata apa-apa lagi. Lengan Cindy sangat sakit sehingga dia membunyikan bel perawat.Perawat datang. Cindy bilang tangannya sakit. Perawat melihat lukanya dan berkata, "Luka jahitan pasti sakit. Kalau kamu nggak tahan, aku bisa memberimu obat penghilang rasa sakit."Cindy mengangguk, "Maaf merepotkanmu."Cindy mampu menanggung rasa sakit psikologis tidak peduli seberapa sulit atau tinggi tekanannya.Namun, Cindy tak kuasa menahan rasa sakit secara fisik.Mungkin karena sakit psikis seringkali harus ditanggung biarpun tidak bisa ditahan, sedangkan sakit fisik biasanya bisa diatasi dengan obat-obatan, sehingga Cindy tidak akan menahannya selama dia bisa.Dia tidak bisa memaksakan diri untuk menahan semuanya, kalau tidak, cepat atau lambat dia akan kewalahan.Perawat membawakan obat pereda nyeri, Cindy meminum obat tersebut dan ingin tidur.Perawat memperhatikan Yogi di ranjang sebelahnya dan bertanya, "Apakah lukamu juga sakit? Apakah kamu mau
Read more

Bab 215

Yogi tidak menjawab, dia menutup panggilan telepon, lalu mengetik di WhatsApp, "Ada apa?"Yavon tidak terluka sehingga dia bertanggung jawab untuk menindaklanjuti kejadian tersebut, dia baru saja keluar dari kantor polisi."William bilang dia dan pria pendek gemuk seta pria ceking hanyalah teman biasa dan sudah lama nggak berhubungan. Dia nggak tahu bagaimana mereka bisa melakukan hal seperti itu."Yogi terkekeh, "Omong kosong.""Siapa yang nggak tahu itu omong kosong, masalahnya adalah nggak ada bukti langsung yang membuktikan bahwa William yang memerintahkan mereka, jadi polisi hanya bisa melepaskannya dulu. Yogi, kupikir biarpun orang ini nggak punya latar belakang, tapi lebih sulit dihadapi dari yang kita duga."Yogi, "Dia bisa melatih anjing, polisi berpakaian sipil sudah melihatnya."Yavon, "Dia bilang dia hanya bersiul dengan santai, bukan melatih anjing. Dia bukan penduduk Desa Aprikot. Itu adalah anjing kampung Desa Aprikot. Mereka nggak mungkin patuh padanya. Pokoknya, dia me
Read more

Bab 216

Cindy tidak tahu apa yang mereka bicarakan tadi, mereka berhenti bicara berbarengan.Cindy melirik Yogi, lalu menatap Steve di kursi samping tempat tidurnya dan mencoba untuk duduk.Tangan kiri Cindy terluka sehingga tidak bisa menopang kasur, Steve langsung berdiri, menopang bahu Cindy dan meletakkan bantal di belakang pinggang Cindy agar Cindy bersandar lebih nyaman.Ekspresinya kembali lembut, dia bertanya dengan hati-hati, "Bagaimana kondisimu? Sakit nggak?"Cindy menggelengkan kepala, "Aku minum obat pereda nyeri, nggak sakit. Kenapa kamu datang ke sini? Apa Nona Melly terluka parah?"Steve menjawab, "Operasinya berjalan lancar. Obat anestesi dia belum hilang, dia belum bangun. Aku meminta perawat untuk menjaganya di bangsal. Perawat akan menghubungiku begitu dia bangun."Cindy mengernyit.Steve menduga Cindy ingin dia kembali untuk menjaga Melly dan meninggalkan Cindy sendirian.Sebelum Cindy berbicara, dia berkata, "Bangsal Melly juga ada di lantai ini. Aku bisa sampai di sana d
Read more

Bab 217

Cindy tiba-tiba tertawa, "Aku nggak suka telur rebus. Apa telur semur ada efek yang sama?"Yogi terkekeh.Steve tertegun sejenak, lalu memanggil, "Cindy.""Aku sudah bilang aku baik-baik saja beberapa kali, kenapa Profesor Steve nggak percaya padaku? Sepertinya berharap sesuatu terjadi padaku." Cindy berpikir sejenak, "Bagaimana kalau aku menulis surat jaminan padamu? Menjamin bahwa aku baik-baik saja?"Cindy tidak mau mengatakannya, apa yang bisa Steve lakukan?Cindy mengusirnya untuk menjaga Melly lagi.Steve dilema selama beberapa menit, lalu akhirnya menghela napas dan berdiri."Aku akan bawakan makanan malam ini. Kamu ingin teh semur 'kan? Aku ingat.""Terima kasih."Saat Steve keluar dari bangsal, ekspresinya langsung berubah menjadi dingin, sangat berlawanan dengan sifatnya yang biasanya lembut dan sabar.Yogi bersandar di tempat tidur dengan tenang dan tersenyum. Dia terlihat memiliki suasana hati yang baik dan menatap Cindy, "Kenapa kamu nggak meminta bantuan Profesor Steve? A
Read more

Bab 218

Yogi akhirnya dikirim ke ruang operasi untuk dijahit kembali lukanya.Yavon bergegas datang dan bertanya pada Qweneth apa yang terjadi? Bukankah katanya hanya trauma kulit? Kenapa perlu dua kali operasi?Qweneth berkata, "Aku juga nggak tahu. Pak Yogi bilang aku nggak perlu menjaganya di bangsal. Tadi aku sedang di luar.""Artinya lukanya tiba-tiba pecah saat dia berbaring di bangsal?" Yavon bertanya lagi, "Bukankah dia di bangsal sendirian? Apa yang ada di bangsal?"Qweneth , "Pak Yogi dan Bu Cindy berbagi bangsal ...."Yavon merasa seharusnya tidak sampai demikian 'kan?Setahu Yavon, Cindy yang selalu dipermainkan oleh Yogi, seperti rubah yang tidak bisa lepas dari cakar harimau yang keluar dari hutan, apa yang terjadi hingga lukanya robek?Yavon memikirkannya, lalu pergi ke bangsal dan memandang Cindy dari jendela.Cindy sedang duduk di samping tempat tidur sambil menatap ponselnya, alisnya sedikit berkerut, dia tampak sedikit khawatir.Khawatir dengan Yogi? Yavon sedikit lega, dia
Read more

Bab 219

William berusaha bangun, tapi tiba-tiba Nando menginjak dadanya. William meringis kesakitan dan merasa tulang rusuknya seperti mau patah.William, "Kalian ... kalau berani, lapor nama kalian!""Kamu sudah begitu lama merajalela di wilayah kecilmu, apa kamu benar-benar berpikir kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan tanpa hambatan?" Steve berbicara perlahan dan memasukkan salah satu ujung pipa baja ke bawah batu."Kamu itu katak dalam sumur yang mengira kamulah pemilik seluruh langit biru. Kamu berani melakukan apa saja dan menyentuh siapa pun, melebih-lebihkan kemampuan sendiri."William merasa dibandingkan pria jangkung yang menginjaknya, pria yang berbicara pelan itu lebih menakutkan.Wajahnya menjadi pucat dan suaranya bergetar, "Kamu ... kalau kamu berani menyentuhku! Aku jamin akan membuatmu menyesal terlahir di dunia ini. Kamu! Kamu! Kamu!""Ah!"Nando menendang salah satu kakinya ke arah pipa baja dan batu yang membentuk lekukan dengan sudut 45 derajat. Steve menginjak p
Read more

Bab 220

Locky meninggalkan rumah William dan pergi ke rumah sakit.Dia kebetulan bertemu Yogi di koridor yang lukanya sudah dijahit kembali dan didorong kembali ke bangsal oleh perawat.Yavon mengikuti ranjang rumah sakit dan sedang berbicara dengan Yogi. Locky langsung menyapanya, "Kak Yogi, Kak Yavon."Ketika mendekat dan melihat wajah Yogi, Locky mengernyit dan berkata, "Cedera Kak Yogi serius sekali? Kalau begitu pukulanku terlalu lembut.""Apa yang terjadi?" Yavon menebaknya setelah bertanya, "Apa kamu pergi mencari William?""Ya, aku sudah menyelesaikan masalah ini di Desa Aprikot," Locky menyerahkan kontrak di tangannya kepada Qweneth dan tersenyum, "Mereka akan pindah malam ini."Yavon penasaran, "Bagaimana caramu melakukannya?""Aku nggak melakukan apa pun. Aku hanya memintanya berlutut padaku."Mereka sudah sampai di pintu bangsal, Cindy di dalam bisa mendengar suara mereka.Locky, "Aku masih terlambat selangkah. Salah satu kaki William baru saja patah, nggak tahu siapa yang melakuka
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
50
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status