Tous les chapitres de : Chapitre 21 - Chapitre 30

200

21. Mencari solusi

Luis Charlton mengumpulkan semua orang sebelum keluar dari tempat acara, berembuk dan mencari solusi atas apa yang sedang terjadi. Semua anggota Keluarga Charlton dari yang tertua sampai yang masih kecil pun ikut dalam perundingan besar keluarga. Agaknya, pembicaraan ini seperti tentang hidup dan mati bisnis Keluarga Chartlon.Kevin, sebagai satu-satunya non-Charlton juga turut masuk memberikan solusi, bagi sebagian orang, kehadiran Kevin masih dianggap baik karena mereka tetap berpikir bahwa Kevin adalah orang yang telah mengundang Russel bisa hadir ke sini meskipun tadi mendapatkan hadiah pukulan dan uang seratus dollar.Ferdy menguraikan apa langkah yang sebaiknya mereka tempuh sesuai tadi amanah dari Russel Winston. “Kita sebaiknya mencari Zavy sekarang juga!” seru Ferdy meskipun berat dan kurang masuk di akalnya, tetapi tidak ada jalan lain.Ketiga menantu wanita dari Luis Charlton menolak mentah-mentah. Mereka tidak terima jika harus meminta maaf kepada Zavy lalu menampar wajah m
Read More

22. Ultimatum

“Tidak! Aku tidak membuat fitnah! Bukti dan saksi yang aku berikan tidak mungkin salah!” tepis Kevin dari tudingan terhadapnya. Dia jelas tidak mau dianggap sebagai pembuat fitnah.Sekarang, giliran Vinna yang berani buka suara. “Kevin, kau adalah orang pertama dan pemicu terjadinya keributan. Kalau saja kau tidak mengatakan hal kebohongan, pada saat Russel Winston datang, dia pasti bertemu dengan Zavy, lalu Keluarga Charlton tidak bakalan menderita seperti sekarang. Lihatlah karena ucapan mu, kami jauh lebih menderita. Nanti, Keluarga Rock dan Winston bakal buat perhitungan karena salah satu pemegang saham mereka telah diinjak-injak harga dirinya.”Sangat masuk akal!Luis Charlton menyeringai geram lalu berkata dengan tegas. “Kevin kau adalah pembuat onar sesungguhnya. Dan kau Ferdy, kau harus bertanggung jawab atas masalah yang baru saja menimpa kita. Kalian semua mesti sadar bahwa tadi kalian telah menghina dan menginjak harga diri Zavy, yang ternyata memang benar seorang investor k
Read More

23. Rencana busuk

Di tempat terpisah di waktu yang sama, Shane dan Edward sudah berada di mansion mewah milik Wayne Chad. Mereka akan memberikan lobian lanjutan agar tidak lagi dianggap sebagai anak yang tidak bisa diandalkan. Opsi yang masih melekat di dalam kepala mereka adalah satu : Vinna.Shane juga punya anak cewek yang sepantaran dengan Vinna. Ya, Eva. Tapi, Shane tidak sudi Eva menjadi istri dari Wayne Chad, lagi pula Eva sudah bertunangan. Sementara Edward juga punya satu anak cewek tapi masih kuliah. Mana mungkin dia rela punya menantu pria gendut penyakitan.Oleh sebab itu, dengan keji dan tanpa belas kasih terhadap keponakan sendiri, mereka berdua kembali menyodorkan nama Vinna. Kali ini bukan sebagai istri, tetapi sesuai apa yang diinginkan Wayne Chad, yaitu tidur bersama Vinna tanpa status suami-istri. Dengan kata lain Vinna jadi ‘Lonte’.Namun, sebelum menyampaikan maksud dan tujuan ke sini, mereka berdua terlebih dahulu mendapatkan ocehan yang menyakitkan hati.“Kalian Keluarga Charlton
Read More

24. Kepercayaan

Karena penasaran, akhirnya Zavy pun mengangkat telepon dari Vinna. Saat ini, dia sedang mencari makan malam di restoran kecil pinggir jalan. Dia memberikan share lokasi kepada Vinna dan tidak lama berselang, Vinna pun datang bersama Ferdy.Ferdy sangat terkejut begitu menyaksikan Zavy makan makanan murah dan di restoran tidak ternama. “Zavy, seharusnya orang sepertimu makan di restoran mewah. Tempat ini tidak pantas bagimu.” Ferdy mengerutkan kening.Mengejutkan, Zavy kaget saat melihat Ferdy. Dia pikir, Vinna bakal datang sendirian saja. Tiba-tiba dia kikuk beberapa saat karena dia pikir bahwa Ferdy bakal marah besar padanya namun begitu dia mau menyahut, tiba-tiba Vinna buru-buru menyergah.“Ayah, selain low-profile, Zavy memang tidak suka berlebihan dalam menikmati hidup. Dia memang suka menikmati kesederhanaan, tidak seperti orang kaya kebanyakan. Bukan begitu, Zavy sayangku?” Vinna menaikkan kedua alisnya sedikit ke atas.Agak gelagapan, Zavy sebisa mungkin menenangkan pikiran dan
Read More

25. Apa adanya

Tidak seperti pemeran utama pria yang hobi menggaruk kepala menampakkan dirinya sedang bingung, Zavy malah tetap tenang dan kalem. Dia pun menjawab dengan santai. “Tampil beda.” Zavy mengelus-elus body motor itu. “Kalau sedang berada di Gloriston, aku lebih suka pakai motor. Bagiku, tidak masalah kalau aku pakai motor.”Vinna buru-buru menyerobot sebelum ayahnya menanggapi. “Ayah, jalanan ibukota sering macet. Aku yakin Zavy tidak mau membuang waktunya yang berharga selama berjam-jam di jalanan. Bukankah begitu, Zavy?”“Tepat sekali! Tentu akan menghemat waktu kalau bepergian menggunakan motor matic listrik.”Ferdy menahan napas saat memperhatikan motor bekas itu. Dia tahu bahwa harga motor ini sangat murah. Bagaimana bisa seorang investor kaya dari luar negeri mau pakai motor butut tak berharga ini? Namun, Ferdy mencari alasan lain agar dirinya tetap percaya bahwa Zavy memang tidak seperti orang kaya kebanyakan.“Baiklah, silakan duluan, Zavy. Kami akan mengikutimu dari belakang.” Fer
Read More

26. Tamparan

Mendengar kerasnya tamparan itu, Zavy langsung memejamkan mata dan menoleh ke arah lain. Seumur-umur, baru kali ini dia melihat ada orang yang menampar pipinya sendiri, sungguh menyedihkan. Setelah itu, dia mengkhawatirkan bakal ada tamparan selanjutnya.“Cukup, Tuan Ferdy. Jangan lagi.” Bahkan Zavy sendiri sampai ngilu dan merasakan nyut-nyut di pipi kanan dan kirinya.Vinna menggigit bibirnya sendiri, seolah-olah dia merasakan apa yang ayahnya rasakan. “Cukup, Ayah. Semoga dengan ini bisa memuaskan hati Russel Winston.”Zavy tidak mau bertanya banyak tentang apa yang sebenarnya diinginkan oleh Russel Winston. Besok pagi adalah hari yang berat baginya. Entah, kalimat apa yang bakal dia utarakan kepada Russel. Parahnya, dia sendiri belum pernah bertemu Russel sama sekali sepanjang hidupnya.***Keesokan paginya, Ferdy pergi dari kediamannya menuju rumah ini seorang diri. Ketika suara mesin BMW itu mati, pintu rumah pun terbuka. Zavy keluar dari rumah dengan setelan anak kuliahan, denga
Read More

27. Pertemuan dengan Russel

BMW putih itu pun tiba di depan kantor Winsoil yang megah. Winsoil milik Keluarga Winston merupakan perusahaan migas terbesar di negara ini setelah Rockxill milik Keluarga Rock. Selama lebih dari dua puluh tahun tidak ada yang menggeser dominasi mereka berdua di dalam negeri. Sementara pada level global, dua perusahaan yang masih berafiliasi di bawah payung yang sama itu masuk dalam sepuluh besar perusahaan migas terbesar.Perusahaan properti milik Keluarga Charlton, kalau dibandingkan dengan Winsoil, itu ibarat warung kecil-kecilan dan mall megah. Timpangnya sangat jauh melanting. Karena itulah Keluarga Charlton terheran-heran kenapa bisa ada perwakilan Keluarga Rock dan Winston yang hadir di acara sampah kemarin.Di bagian resepsionis, Ferdy dan Zavy berbicara dengan petugas wanita di sana agar segera dipertemukan dengan Russel.“Tuan Zavy? Anda telah ditunggu oleh Pak Presdir dari tadi. Akan kami antar.” Wanita itu tersenyum ramah lalu bersiap mengantarkan Zavy dan Ferdy menuju lant
Read More

28. Mengharap hadiah kembali

Walaupun sangat gugup dan gelagapan, Ferdy menguatkan dirinya, lalu memperlihatkan video rekaman dia meminta maaf kepada Zavy dan menampar dirinya sendiri.Melihat itu, Russel sangat kaget. “Ferdy, kenapa kau sendirian? Aku sudah meminta pada mu agar semua orang yang sudah mengejek dan menghina Zavy, siapa pun mereka, harus melakukannya juga!” Darah Russel mulai mendidik, alisnya bertaut. Sewaktu muda Russel orangnya memang tempramental dan gampang emosi. Dia belum bisa menghilangkan kebiasaan itu hingga sekarang.Ferdy bergidik ngeri. Ujung jarinya gemetaran saat mendengar bentakan itu. Ketika dia ingin bicara, tiba-tiba lidahnya terasa kelu dan sulit mengeluarkan kata-kata.“Ferdy! Aku sudah bilang pada mu kemarin. Kau pasti belum lupa apa yang aku katakan. Aku tidak peduli mereka mau atau tidak. Sekarang, kau sudah membuat kesalahan fatal!” cecar Russel berapi-api, wajahnya merah padam seusai melepaskan amarah yang menggumpal di dadanya.Ferdy hanya bicara dalam hati. ‘Zavy, aku cum
Read More

29. Vibra

Masih di dalam ruangan, Russel dan Zavy pun bicara panjang lebar, membahas tentang kehidupan Zavy selama ini. Russel terharu ketika tahu betapa pahit dan pedihnya kehidupan yang Zavy lalui selama lebih dari dua puluh tahun ini.Melihat ekspresi sedih dan prihatin tersebut, Zavy agak terkejut, kenapa Russel begitu menghayati kisah hidupnya? Memangnya, siapa dirinya di mata Russel sebenarnya? Namun saat Zavy menanyakan kenapa Russel hampir menangis, Russel hanya tersenyum bahagia.Setelah lebih dari tiga puluh menit bercerita, Russel pun berkata dengan nada yang penuh kegembiraan dan haru, “Zavy, terpenting, kami sudah bertemu dengan kau. Nanti, kau akan berbicara sendiri bersama Tuan Marvin Rock biar kau tahu apa yang sebenarnya. Aku tidak bisa mendahului Tuan Marvin Rock. Sekarang ini, beliau hanya menugaskanku untuk sementara waktu.”Semakin tidak mengerti, Zavy memaksa Russel agar mau berterus terang sekarang. “Tuan Russel, siapa sebenarnya diriku? Aku sudah menceritakan tentang kehi
Read More

30. Zavy berhasil

Ketika Zavy sudah keluar dari gedung kantor Winsoil dan telah tiba di halaman parkir, dia pun melangkah panjang ke arah BMW putih di sana.“Zavy, kau membawa 4,6 juta dollar-nya?” Biji mata Ferdy seakan mau keluar dari tempatnya, sangat terperangah.“Tentu saja, Tuan Ferdy. Tolong antarkan aku pulang! Aku ada urusan yang penting.”***Sementara itu, Melda dirayu bakal dapat duit lima ratus ribu dollar dan perhiasan mahal kalau berhasil merayu Vinna. Tidak lain dan tidak bukan, tentu saja dua ipar brengsek dia yang memberikan rayuan persuasif, Shane dan Edward.“Vinna cukup tidur selama satu minggu bersama Wayne Chad,” kata Shane, membujuk Melda dengan nada suar yang menyentuh hati. “Keluarga kita akan terlepas dari masalah dan kau bakal dapat untung seandainya berhasil.”Lima ratus ribu dollar?Apa iya?Tidak, Shane dan Edward bohong! Dari mana mereka bisa membayar Melda sebanyak itu? Sedangkan Wayne Chad tidak pernah bilang seperti itu sebelumnya. Kesepakatan tersebut hanyalah tentang
Read More
Dernier
123456
...
20
DMCA.com Protection Status