Masih di dalam ruangan, Russel dan Zavy pun bicara panjang lebar, membahas tentang kehidupan Zavy selama ini. Russel terharu ketika tahu betapa pahit dan pedihnya kehidupan yang Zavy lalui selama lebih dari dua puluh tahun ini.Melihat ekspresi sedih dan prihatin tersebut, Zavy agak terkejut, kenapa Russel begitu menghayati kisah hidupnya? Memangnya, siapa dirinya di mata Russel sebenarnya? Namun saat Zavy menanyakan kenapa Russel hampir menangis, Russel hanya tersenyum bahagia.Setelah lebih dari tiga puluh menit bercerita, Russel pun berkata dengan nada yang penuh kegembiraan dan haru, “Zavy, terpenting, kami sudah bertemu dengan kau. Nanti, kau akan berbicara sendiri bersama Tuan Marvin Rock biar kau tahu apa yang sebenarnya. Aku tidak bisa mendahului Tuan Marvin Rock. Sekarang ini, beliau hanya menugaskanku untuk sementara waktu.”Semakin tidak mengerti, Zavy memaksa Russel agar mau berterus terang sekarang. “Tuan Russel, siapa sebenarnya diriku? Aku sudah menceritakan tentang kehi
Read More