“Saya akan segera menanyakannya, Tuan,” bisik Zack. Dia lalu menyalakan speaker telepon genggamnya dan kembali bertanya kepada polisi yang sedang menelpon, “dimana mereka sekarang? Apakah kami bisa menemui mereka?”“Tuan Graham, maafkan aku. Sayangnya, mereka sudah mati. Kesempatan orang itu sudah mati,” jawab polisi itu. Ada nada penyesalan yang tidak bisa disembunyikan sama sekali dalam suaranya.“Apa?!” Keith dan Zack membeku dan pikiran mereka seketika terasa kosong. Jelas keduanya tidak menyangka dengan kemungkinan ini.“Mati?! Bagaimana mereka bisa mati?!” Keith meraung, merasa sangat marah. Dia merebut telepon dari genggaman tangan Zack, berharap bisa meneriaki wajah polisi itu secara langsung.“Tolong tenangkan diri Anda, Tuan Wilson ,” pinta polisi itu berusaha menenangkan amarah Keith. “Mereka berempat mati karena dibunuh. Ada beberapa luka tembakan di sekujur tubuh mereka. Tidak hanya satu, namun ada belasan peluru di setiap tubuh. Tolong kalian tenang, kami pasti akan meny
Read more