Home / Fantasi / Bangkitnya Kesatria Naga Hitam / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Bangkitnya Kesatria Naga Hitam : Chapter 11 - Chapter 20

48 Chapters

Puncak kultivasi

Ling mengejar Mingyu yang melangkah melewati barisan prajurit yang berlatih. Sayangnya Pria itu tidak ingin masalah ini semakin runyam. Dia segera membaca mantra dan menghilang tiba-tiba."Argh, dimana sih dia?" ucap Ling celingukan mencari sosok sang suami misterius.Sedangkan Shuang yang tangannya masih di gandeng Ling hanya mampu terdiam dan menundukkan wajah penuh bersalahnya... Di tempat berbeda, tepatnya di air sungai dengan air terjun yang mengalir cukup deras. Longwei masih duduk bersila di batu besar. Buliran keringat sebesar biji jagung mulai keluar dari tubuh kekarnya. Tubuhnya terasa begitu panas, meskipun inti jiwa nya sedang berlatih di alam fana. Tetap saja raganya ikut merasakan hawa panas yang di terima oleh inti jiwa.Tak jauh dari tempatnya berlatih, dua orang sedang mengawasi pergerakan Longwei. Mata merah dengan tatapan tajam itu bersembunyi di balik dahan yang rindang."Apakah kita harus menyerang sekarang?" ucap seorang yang memakai topeng hitam."Tunggu Raja
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Perjanjian Ling Longwei

Tubuh Longwei melayang tinggi. Bibir tipisnya mulai membaca mantra dan mengeluarkan bola mantra berwarna biru yang kian detik semakin membesar.Mata Raja iblis terbuka lebar. Ketiga orang dibawah terpaku melihat cahaya biru yang berbentuk bola es itu.Tidak mau binasa di sini, Raja Iblis dan dua anak buahnya segera kabur. Belum sempat mereka membaca mantra untuk menghilang, bola es itu sudah menghantam tubuh mereka.Duarr ...Ketiga orang itu kembali terpental cukup jauh. Ketiga orang itu terluka parah. Terlebih Sang Raja iblis, dia tidak sadarkan diri karena serangan Longwei."Kita harus pergi sekarang," ucap pria bertopeng menatap rekannya yang juga terluka parah.Keduanya memapah Raja Iblis dan menghilang di balik hembusan awan berwarna hitam. Langit hitam kelam berangsur menghilang. Di saat bersamaan cahaya biru dari tubuh Longwei menghilang.Naga dari tubuh Longwei terbang dan menghembuskan napasnya pada rubah yang sudah tidak sadarkan diri. Seketika luka dalam di tubuh rubah itu
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Dewa langit

Ling duduk di kamarnya, tangannya masih berada di pundak Longwei. Sudah satu jam lamanya, tapi pria ini tidak kunjung menyudahi acara pijat memijat ini.Longwei tersenyum tipis saat melihat wajah sebal Ling uang terpantul dari teko perak yang berada di hadapannya."Agak keras! Aku tidak merasakan apapun," ucap Longwei dengan suara keras.Karena sebal, Ling mencekam pundak Longwei dengan kukunya. Berharap kalau pria itu merasa kesakitan dan menyudahi siksaannya."Kurang keras! Kenapa kau lembek sekali," ucap Longwei masih menggoda Ling."Kau!!!" Ling menarik napas panjang dan mencoba mengontrol emosi. Ling memutar otak, terukir senyum tipis saat sebuah ide muncul di otaknya. Dia sedikit mendekat, hembusan napasnya berhembus di tengkuk Longwei."Tuan misterius, bukankah kau ingin di layani? Bisakah aku berbuat hal lain untuk menyenangkan mu," ucap Ling menggoda.Karena gemas, Longwei memutar tubuhnya dan menarik Ling dalam dekapannya. Matanya menatap dalam manik mata yang sedang ketakut
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Menolong Longwei

Sementara di tempat berbeda, Ling semakin gusar. Dia tau kalau telah di tipu. Tapi entah mengapa dirinya begitu resah memikirkan pria yang pergi memimpin peperangan itu.Wanita itu terus mondar-mandir di depan kamar hingga salah satu pelayan kepercayaan datang, Ling menarik pelayan tersebut dan duduk di tepi ranjang."Aku minta tolong padamu," ucap Ling memohon."Tidak, aku tidak mau Nona melakukan hal yang berbahaya lagi," ucap Shuang berdiri dan melangkah menjauh.Perlu di curigai bila sang Nona memasang wajah melas dan memohon seperti ini, beberapa waktu dia bertingkat demikian dan alhasil dia pulang dengan banyak luka. Sebelumnya juga sang Nona sempat menipunya, dia bilang hanya ingin pergi ke pasar, ternyata malah pergi menangkap preman dan masuk rumah bordil. Karena itu dia hampir saja kehilangan kegadisannya."Aku mohon, aku sangat mencemaskan suamiku," ucap Ling tetap memohon."Apa!? Tidak. Sejak kapan Nona menganggapnya suami. Bahkan Nona sendiri yang bilang kalau dia tidak p
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Inti jiwa yang hilang

Terdengar suara guntur yang bergemuruh, kilatan petir memenuhi langit seolah akan ada badai besar. Panglima Hong masih terus membaca mantra dan memanggil pusakanya, begitupun Longwei.Tidak mau banyak korban berjatuhan, Longwei mulai memanggil sosok naga hitam yang bersemayam di dalam tubuhnya."Kau tidak akan mampu menghentikan ku panglima Longwei," ucap Panglima Hong terbahak.Seketika anga hitam legam keluar dari tubuh Longwei, naga itu terbang di atas awan dan menghembuskan napas api ke arah panglima Hong "Sial!" Kekuatan Longwei cukup besar, Hong tidak bisa menahannya. Tidak menunggu waktu lama, Hong terpental dan mengeluarkan cairan merah kental dari mulutnya.Melihat panglimanya terluka, semua prajurit mulai was-was. Ini kali pertama mereka di ambang kekalahan. "Serang mereka!" teriak panglima Hong.Semua prajurit di kubu Hong mulai menyerang, tidak mau kalah, prajurit dari kubu Longwei pun ikut maju.Kedua kubu saling serang, keduanya memiliki kekuatan yang setara. Satu pers
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more

Mengubah takdir

Sebuah kereta kuda melaju dengan kecepatan pelan, membawa Longwei dan Ling ke kerajaan musuh untuk mengibarkan bendera kerajaannya."Jadi sekarang kau bisa menjelaskan semua," ucap Ling menagih janjinya."Mengapa semua ini sangat penting bagimu?" Longwei menyapa lekat sepasang mata bulat di hadapannya.Ling tersenyum tipis, dia mencubit perut Longwei hingga pria tersebut merintih kesakitan," kenapa kau kejam sekali?" Longwei meringis kesakitan."Tiga bulan aku merawatmu, lalu kau mengkhianati ku seperti ini. Jadi katakan aku harus bagaimana?" Ling melotot ke arah Longwei.Sedetik Longwei terdiam, melihat tingkah Ling mengingatkannya akan wanita yang memiliki paras sama persis sepertinya, Qixuang. Keduanya memiliki karakter yang sama, mereka ceria, baik hati, dan tangguh. Kadang Longwei sampai lupa kalau di hadapannya adalah Ling, bukan Qixuang."Halo Tuan naga, apa kau ingin pura-pura lagi!" Ling bertepuk tangan tepat di wajah Longwei."Tidak sopan, bagaimanapun aku ini adalah Rajamu.
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

Kepedihan Ling

Di dalam kereta terdengar denting pedang saling bergesek. Longwei cemas, dia hendak kembali naik ke kereta tersebut tapi di halangi oleh Wencheng, sang topeng emas."Pengecut!" Longwei melayangkan pedangnya ke arah pria dengan topeng emas yang memakai jubah berwarna hitam itu.Dengan cepat Wencheng menghindari tebasan pedang Longwei, tidak mau kalah, pria berjubah hitam itu juga mengayunkan pedangnya ke arah Longwei.Dengan cepat Longwei melompat dan menghindar, dia mencari celah untuk kembali naik ke atas kereta untuk menolong Ling.Tanpa buang waktu, Longwei segera membuka pintu kereta. Di sana dia melihat Ling sedang di sekap oleh seorang wanita. Tidak mau basa-basi pria itu mengarahkan pedang ke wanita tersebut.Sementara di luar, Mingyu menahan Wencheng. Pria berjubah hitam yang mengincar Longwei. Entah apa yang dia cari, tapi siluman rubah itu merasa kalau Iblis merencanakan sesuatu."Lama tidak jumpa teman," kekeh Wencheng."Aku bukan temanmu," Mingyu menyerang pria berjubah hit
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Kau cintaku

Melihat kesalahan pahaman Ling dan Longwei, Kedua orang dengan pakaian serba hitam itu tersenyum tipis. Usaha mereka tidak sia-sia, benar yang di katakan Raja iblis.'Pertarungan tidak melulu dengan kekuatan, melainkan otak dan ide yang cemerlang,'"Baiklah, kami tidak akan mengganggu perjalanan kalian lagi. Silahkan pergi dan lanjutkan perjalananmu," ucap Wencheng yang kemudian menghilang meninggalkan Longwei dan para pasukannya.Di tempat berbeda, Mingyu sudah berusaha sekuat mungkin untuk mencairkan inti jiwa sang naga yang membeku. Es yang menyelimuti tubuh naga tersebut sudah menghilang, napas hangat naga sudah bisa di rasakan oleh tangan Mingyu.Wajah Mingyu mulai bersemangat, dia mengerahkan semua sisa kekuatannya untuk mendorong es ini agar segera menghilang sempurna. Sayangnya semua usahanya gagal.Tubuh naga kembali dingin dan bahkan napas hangat yang dia rasakan sekian detik itu mendadak menghilang. Semua harapannya hancur sudah.Karena tenaganya sudah habis, tubuh Mingyu l
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Sejarah Negri Qing

Longwei duduk di tepi ranjang, dia sampingnya tergeletak seorang pria dengan wajah pucat masih menutup matanya."Longwei," panggil Mingyu yang baru saja membuka matanya."Kau baik-baik saja, apa yang kau rasakan?" Longwei membantu Mingyu untuk meneguk segelas air.Mingyu hendak bangkit dari tidurnya tapi segera di hadang oleh Longwei, tubuh siluman rubah itu masih sangat lemah. Dia kehilangan banyak darah di tambah luka dalam yang cukup parah."Jangan banyak bergerak, tubuhmu masih terluka parah," ucap Longwei membantu Mingyu untuk bersandar di kasur."Apakah inti jiwa nagamu terlah kembali?" tanya Mingyu dengan suara lemah.Longwei menarik napas panjang, dia teringat saat dia tidak sadarkan diri. Dia melihat naga yang pernah keluar dari tubuhnya di selimuti es."Belum, Ling sudah mencoba membantu. Tapi tetap tidak bereaksi." Longwei menundukkan kepalanya.Mingyu terdiam sesaat. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya pada Longwei, bibir pucat Mingyu mulai terbuk
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Alam berbeda

Longwei membuka matanya, rasa sakit yang dia rasakan perlahan menghilang. Ujung matanya melihat seorang wanita cantik dengan hanfu berwarna putih bersih. Sepertinya dia adalah siluman melihat ada dua telinga di kepalanya. Longwei melangkah mendekati wanita tersebut."Akhirnya Anda datang juga, saya yakin legenda itu benar adanya," ucap Sang wanita menunjukkan kepalanya memberi hormat."Siapa kau?" tanya Longwei mengerutkan alisnya.Wanita itu kembali berdiri ke posisi semula dan menatap teduh Longwei. Dua tangannya mengibaskan selendang, tiba-tiba ratusan ekor kunang-kunang berterbangan di sekitar pria tersebut."Panglima tidak perlu tau siapa aku, waktu anda tidak lama. Kunang-kunang ini akan mengantar Anda ketempat inti jiwa naga yang masih di segel." Wanita itu menunjuk ujung jalan yang sudah di terangi cahaya dari kunang-kunang."Di ujung jalan akan ada beberapa rintangan, anda harus melewati semua rintangan tersebut. Bila panglima berhasil, maka kultivasi inti jiwa naga akan sem
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status