All Chapters of Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Chapter 681 - Chapter 690

810 Chapters

Bab 681

Saat itu, Vina mengira dirinya akan mati.Gilang bergegas melangkah maju untuk menghentikan, “Kak Husein, tolong tenanglah.”Baru setelah itu Husein melepaskan tangannya dengan wajah dingin dan pergi. Vina mengulurkan tangan untuk menutupi lehernya, dan menghirup udara segar dalam-dalam.Gilang menghela napas, “Vina, kamu jelas tahu jika Kak Husein tidak bisa melupakan Sita. Mengapa kamu sengaja mengatakan seperti itu sampai membuatnya marah?”Vina menurunkan kelopak matanya dan menutupi ketidakrelaan di matanya. Itu karena dia tidak ingin ada orang yang merebut Husein.Di sini, setelah Sisi kembali ke kamar, dia melirik putrinya sedang tidur. Dia diam-diam pergi ke kamar mandi untuk mandi air panas.Dia mengingat adegan di mana Husein barusan datang menyelamatkan seseorang, sedikit ejekan melintas di matanya. Seketika, kepalanya tiba-tiba pusing sejenak.Sisi memejamkan mata dan bertumpu pada wastafel. Banyak gambar seperti berkelebat di depan matanya. Orang-orang dan bangunan di dala
Read more

Bab 682

Setelah beberapa hari hujan deras, akhirnya berhenti.Hal itu berarti bahwa dia akan bisa segera meninggalkan Batam bersama putrinya.Sisi berganti pakaian dan membawa putrinya turun ke restoran untuk sarapan.Setelah memilihkan makanan untuk putrinya, tiba-tiba gadis kecil itu mendongak dan menoleh ke samping, “Ibu, om yang baik, tidak, ayah bajingan itu datang.”Ekspresi Sisi terdiam sejenak. Dia berbalik dan memang melihat Husein berjalan ke restoran bersama Gilang.Ada banyak orang di restoran, jadi Sisi hanya meliriknya dan segera mengalihkan pandangannya, “Dela, fokus makan.”Dia berbalik dan mengambil piring untuk mengambil sarapan favoritnya.Namun tidak selang lama, dia menyadari Husein berjalan mendekat dari sudut matanya. Dia tetap fokus memegang makanannya dan mengabaikan keberadaan pria itu di dekatnya.terlihat dari sudut matanya bahwa Husein berjalan mendekat. Dia hanya fokus memegang makanan dan mengabaikan melintas di sebelahnya.Saat Husein mendekat, Sisi berbalik dan
Read more

Bab 683

Tak lama kemudian, Husein menerima telepon dari asistennya, “Bos, mereka mengatakan akan mempertimbangkannya dan perlu mendiskusikan lagi harganya. Mungkin mereka ingin menaikkan harga!”Pria itu menyipitkan matanya dan melirik ke arah ibu dan anak yang sedang duduk di meja makan di sana.Nada bicaranya tenang, “Untuk sementara jangan mengatakan harga dulu. Pepet dulu baru membicarakan harganya.”Jika harganya begitu cepat memuaskan, hal ini mungkin bisa dideteksi oleh perempuan itu.Gilang secara tidak sengaja mendengar percakapan itu dan berkata dengan suara rendah, “Kak Husein, apakah kamu mengatur seseorang untuk mencari perempuan itu?”“Hmm.”“Ide bagus. Perempuan itu pasti tidak akan menjual Ganoderma Lucidium kepada kita karena dia memiliki masalah dengan kita.”Pakaian Gilang masih meninggalkan noda yang tadi. Dia berkata dengan sedikit murung, “Kak Husein, menurutku perempuan itu mungkin benar-benar bukan Sita.”Kepribadian perempuan itu sangat buruk, seperti seorang penyihir!
Read more

Bab 684

“Aku akan memikirkan caranya. Aku akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan anakku.”Setelah memperbaiki suasana hatinya, Sisi bertanya, “Berapa banyak waktu yang aku miliki?”“Sesegera mungkin, paling lama sebulan.”“Aku mengerti.”Setelah menutup telepon, Sisi seketika menggosok matanya yang sedikit tidak nyaman. Dia berpikir bahwa dia tidak akan berhubungan lagi dengan Keluarga Handoyo setelah meninggalkan Batam.Tapi sepertinya hal itu tidak akan berakhir untuk saat ini.Dia segera mengirim pesan pada asistennya: [Ganoderma Lucidium jangan dijual untuk sementara waktu.]Sekarang keadaannya berubah, Ganoderma Lucidium akan digunakan untuk membuat kesepakatan dengan Husein.Tetapi, dia juga tidak ingin mengungkapkan keberadaan putranya, sehingga dia harus memikirkan cara yang aman untuk melakukannya.“Ibu, lihatlah hadiah yang kupilih!”Gadis kecil itu keluar sambil membawa banyak boneka. Dia sangat bahagia sampai menyipitkan matanya.Sisi berjalan mendekat sambil tersenyum, “Kamu m
Read more

Bab 685

Husein sedikit terkejut. Gadis kecil itu benar-benar meneleponnya. Dia hampir bisa membayangkan anak cengeng itu memegang jam tangan ponselnya.Hati pria yang biasanya dingin dan keras itu, menunjukkan tanda-tanda hatinya melunak.“Om yang baik hati, aku akan segera pergi. Aku punya hadiah untukmu om.”Setelah mendengar hal itu, bibir Husein sedikit mengait, “Mengapa kamu ingin membelikanku hadiah?”“Karena aku ingin berterima kasih karena telah membawaku dari bandara ke hotel sehingga aku bisa bertemu ibuku dengan selamat! Ibuku mengatakan bahwa sebagai manusia, aku harus mengetahui bagaimana cara membalas kebaikan.”Suara gadis kecil yang imut itu seolah-olah dapat meluluhkan hati banyak orang.Husein menjawab dengan suara lembut, “Oke.”Setelah menyepakati tempat dan menutup telepon, bibir Husein menunjukkan sedikit senyuman. Awalnya, dia tidak terlalu menyukai anak-anak, karena dia berpikir bahwa anak-anak itu sangat merepotkan, tetapi anak cengeng itu sangat berbeda.Gilang berkat
Read more

Bab 686

Sisi memandang Gilang, “Apakah ini alasan Tuan Husein menginginkan Ganoderma Lucidum? Tapi, sejauh yang aku tahu, Ganoderma Lucidum tidak dapat mengobati penyakit yang tidak dapat disembuhkan, hanya bisa digunakan untuk mencegah penipisan otot dan merangsang syaraf. Biasanya orang yang mengalami kelumpuhan atau kerusakan fungsi otak membutuhkan Ganoderma Lucidum ini.”“Benar, Neneknya Kak Husein sedang mengalami kerusakan fungsi otak, jadi dia membutuhkan Ganoderma Lucidum.”Neneknya Husein?Bukankah itu adalah Nenek Handoyo?Sisi mengerutkan kening. Berdasarkan penyelidikan informasi yang dia dapatkan bahwa dia sebagai wanita biasa yang menikah dengan Keluarga Handoyo, semua itu atas campur tangan Nenek Handoyo.Meskipun dia jelas tampak beruntung di awal, tetapi dia juga tidak tahu apakah menikah dengan seseorang yang sedang sekarat itu baik atau buruk.Namun, dia menganggap hal itu sebagai kesempatan.Sisi mengangguk, “Jadi Tuan Husein melakukan ini semua demi keluarganya yang sakit
Read more

Bab 687

Gilang tidak mengatakan apa pun, tetapi malah menggendong anak kecil yang sedang tidur itu masuk ke dalam mobil dulu, agar anak itu tidak terbangun karena mendengar suara percakapan.Hati Vina sedikit tidak nyaman saat dia melihat Gilang begitu membela gadis kecil itu.Sisi yang mengenakan kacamata hitam, menatap Vina sambil tersenyum tipis, “Kenapa, terkejut melihatku di sini? Kamu berani muncul lagi di hadapanku. Sepertinya pelajaran yang aku berikan padamu sebelumnya masih belum cukup.”Vina langsung mundur beberapa langkah karena takut. Bagaimanapun juga, kejadian sebelumnya di mana dia berada di dalam air laut dan hampir di makan hiu adalah mimpi buruk baginya.Ketika Vina teringat bahwa dia berada di Surabaya, bukan Batam, dia langsung menegakkan punggungnya dan berkata, “Nona Sisi, jangan terlalu percaya diri dulu. Ini adalah wilayah Keluarga Handoyo di Surabaya, bukan Batam, pulau kecil itu.”“Maaf, tapi aku selalu percaya diri di mana pun aku berada. Sebaiknya jangan mencoba u
Read more

Bab 688

Sisi langsung menyerahkan kotak yang dibawanya itu pada Husein, “Mari kita selamatkan dulu Nenek Handoyo. tetapi melihat kondisi Nenek saat ini, aku khawatir satu Ganoderma Lucidum tidak akan cukup.”Ganoderma Lucidum sulit untuk ditemukan karena hanya beredar di Rumah Lelang Pasar Gelap seperti Batam. Tidak tersedia di pasaran.Raur Husein tampak serius, “Apa pun yang terjadi, pokoknya kita coba dulu.”Ganoderma Lucidum segera dibawa oleh dokter.Sisi menyadari jika perempuan dengan parfum yang menyengat di sebelahnya itu menatap dirinya dengan terkejut, ekspresinya seolah-olah tidak percaya. Dia menoleh ke samping dan bibirnya yang merah sedikit terangkat.Sandi sangat takut dengan senyuman itu. Dia langsung berdiri dan buru-buru bersembunyi di belakang Husein, “Kakak sepupu, siapa perempuan ini?”Mengapa perempuan itu sangat mirip dengan Sita? Dia bahkan tidak melihat tanda-tanda operasi plastik di wajahnya!Sisi mendengar bahwa perempuan itu memanggil Husein dengan sebutan kakak se
Read more

Bab 689

Sisi telah menyelidiki Keluarga Handoyo, tetapi dia hanya mengetahui bahwa Nenek Handoyo sedang sakit, dan tidak mengetahui apa penyebab kondisi kerusakan pada fungsi otaknya.Satu-satunya hal yang dapat dipastikan adalah kecelakaan Nenek Handoyo terjadi empat tahun yang lalu.Waktu itu bertepatan dengan waktu dia meninggalkan Keluarga Handoyo karena kecelakaan.Dia merasa bahwa pasti kedua hal itu berhubungan.Sandi masih tenggelam dalam kegembiraan karena mendapatkan tas bermerek itu, sehingga dia langsung berkata tanpa pikir panjang, “Karena mantan istri sepupuku yang kejam, nenekku menjadi lumpuh. Awalnya dia sudah pulih dari operasi, tetapi berakhir dengan seperti ini.”Tatapan Sisi menjadi sedikit dingin ketika dia mendengar kata “mantan istri yang kejam”, “Benarkah? Katakan padaku, bagaimana mantan istrinya bisa membuat Nenek Handoyo menjadi seperti ini?”Ketika Sandi hendak mengatakan sesuatu, dia melihat wajah yang sangat mirip dengan Sita itu dan seketika terdiam. Sedikit ras
Read more

Bab 690

Sandi langsung menyela perkataan Vina dengan sedikit senang, “Kak Vina, aku sudah menyukai sepatu ini sejak lama. Aku tahu banyak tentang sepatu ini. Kamu mungkin salah.”Tidak peduli sepatu itu ukurannya terlalu besar atau kecil, dia akan tetap menginginkannya.Bagaimana bisa Vina datang dan mengacaukan semuanya pada saat genting seperti ini?Vina juga mengetahui sifat serakah Sandi, dia hanya tidak ingin perempuan bernama Sisi ini berhasil. Jadi dia menarik Sandi ke samping dan berbicara dengan pelan, “Sandi, bagaimana kamu bisa menerima hadiah dari perempuan itu dengan mudah? Apakah kamu tidak melihat bahwa dia mirip dengan siapa?”Apakah Sandi buta?Ekspresi Sandi sedikit tidak wajar, “Aku tahu Kak Sisi terlihat mirip dengan Sita, tetapi mereka tentu bukan orang yang sama, hanya kebetulan terlihat mirip.”“Sandi, kamu terlalu naif. Kamu tidak tahu betapa menakutkannya perempuan itu. Dia adalah orang yang licik. Mungkin juga dia adalah Sita yang bangkit kembali untuk membalas dendam
Read more
PREV
1
...
6768697071
...
81
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status