Semua Bab Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Bab 591 - Bab 600

810 Bab

Bab 591

Sita merasakan sedikit perubahan suasana di dalam aula, sehingga dia menoleh dan melihat Husein berjalan ke arahnya.Senyumannya terhenti, dia dengan cepat mengalihkan pandangannya dari pria itu setelah teringat saat dia melihat pria itu bersama wanita lain di restoran sebelumnya. Keenam pria tampan yang duduk di sofa melihat Husein bersamaan dengan tatapan ketidaksenangan.Husein mendekati Nenek, “Nenek, hampir semua tamu sudah datang.”“Kita semua sudah ada di sini. Jadi, Sita, kalian keluarlah dulu untuk makan. Aku akan menyusul.”Sita berdiri dan melirik kakak-kakaknya, “Ayo!”Keenam pria itu berdiri satu persatu. Mereka menoleh untuk melihat Husein dengan tatapan mereka yang gelap dan sangat menekan.Husein berdiri di tempatnya, menghadapi tatapan enam pria.Kepala pelayan di sebelahnya tidak bisa menahan diri untuk tidak menyeka keringat di dahinya saat melihat pemandangan itu. Jika tatapan bisa membunuh orang, tuan muda mungkin akan terbunuh berkali-kali.Keenam kakak beradik d
Baca selengkapnya

Bab 592

“Baguslah kalau begitu, pergilah.”Nenek menunjukkan ekspresi lega, akhirnya anak itu tercerahkan.Saat Husein memegang kotak perhiasaan itu, dia menatap neneknya, “Nenek, Vina ada di sini.”Ekspresi Nenek seketika berubah drastis, “Apa yang dia lakukan di sini?”“Dia mendengar kalau kamu telah menjalani operasi, dan dia ingin datang untuk menjengukmu.”“Aku masih belum mati, aku tidak butuh siapa pun untuk menjengukku.”Seusai Nenek berbicara, dia beranjak pergi.Husein tahu bahwa neneknya akan bersikap seperti itu. Dia berjalan mendekat kepada kepala pelayan dan berkata, “Bantu aku mengganti perhiasannya, dan juga beritahu kepada Vina, lebih baik dia tidak datang ke pesta untuk sementara waktu.”Kepala pelayan mengambil kotak hadiah, “Saya mengerti.”Kepala pelayan berjalan untuk mengganti kotak hadiah yang telah disiapkan sebelumnya, dan membawanya ke tempat penyimpanan di luar. Dia kebetulan bertemu Sandi berjalan dengan Vina.Kepala pelayan berkata kepada Vina, “Tuan muda memberi
Baca selengkapnya

Bab 593

Pada saat Sita melihat Husein, dia menyeruput susu di cangkir dengan tenang. Sita sedikit pun tidak merasa bersalah karena ketahuan membicarakannya di belakang.Dia hanya bisa menghela napas. Terkadang takdir itu tidak terduga.Setelah meletakkan cangkirnya, Sita melihat pria itu berjalan ke arahnya dari sudut matanya.Pada saat ini, Sandi merasa sedikit bangga dan langsung berkata pada Husein, “Sepupu, apakah kamu mendengar ucapan Sita tadi? Bukan aku yang memfitnahnya.”Sita mendengar ucapan Sandi, dan matanya menunjukkan cibiran. Namun, dia juga tidak berniat untuk menjelaskan apa pun.Pria itu sudah berdiri di depan Sita dan menatapnya, “Sebenarnya perhiasan itu…”Sita menyela dengan nada datar, “Tolong beri jalan, kamu menghalangi jalanku.”Dia juga tidak mendengarkan Husein sampai selesai berbicara, bahkan langsung pergi dengan sepatu hak tingginya.Dia tidak berminat mendengar apa pun penjelasan Husein.Husein memberikan perhiasan kepada siapa pun itu tidak ada hubungannya denga
Baca selengkapnya

Bab 594

Vina menurunkan kelopak matanya, nada suaranya lemah, “Jika mereka menikah kembali, Nenek seharusnya sangat senang. Setidaknya itu juga merupakan acara yang membahagiakan bagi Keluarga Handoyo.”“Kak Vina, kamu bodoh. Jika mereka menikah kembali, apakah masih ada tempat untuk kita di keluarga? Sekarang Sita adalah putri Keluarga Syailendra, siapa yang berani mengganggunya? Selain itu, Sita sedang mengandung anak sepupuku.”Raut wajah Vina seketika berubah, “Apa?”Sandi sengaja menurunkan suaranya, “Hanya aku di Keluarga Handoyo yang mengetahui masalah ini, Sita menyembunyikannya dengan sangat baik.”“Tapi tidak masuk akal jika Sita tidak mengatakannya, kan?”“Dulu aku mengira Sita ingin bermain tarik ulur dan memanfaatkan anak itu untuk mengancam sepupuku, tapi kemudian aku menyadari jika anak itu bukan anak sepupuku. Sampai sekarang aku masih belum tahu pasti apakah anak itu anak Husein. Jika Sita benar-benar menikah kembali dengan sepupuku, maka nantinya aku akan menderita.”Vina mel
Baca selengkapnya

Bab 595

Sita bahkan mendengar seorang gadis di sebelahnya berseru, “Tampan sekali! Ibu!”“Tampan, kan? Kamu tidak senang saat aku memintamu untuk datang. Sekarang kamu menyesal karena tidak berdandan,”“Bu, apakah masih sempat untukku berdandan sekarang?”Gadis itu mengeluarkan cermin kecil dari tasnya dan langsung mengenakan lipstik.Yoga menyeringai dan tertawa, “Apakah seperti dia bisa disebut tampan?”Setelah mendengar suara itu, ibu dan anak perempuan yang berdiri di dekatnya menoleh untuk melihat siapa yang berani mengatakan hal seperti itu. Ketika mereka melihat enam pria yang sangat tampan, mereka benar-benar terkejut.Perempuan paruh baya itu melirik Sita dan tidak mengatakan apa pun.Namun, gadis muda itu menatap Yoga, “Apakah kamu aktor terkenal dari Manado?”“Iya, itu aku.”“Astaga! Ya Tuhan, aku benar-benar melihat pria idamanku. Bu, cubit aku untuk memastikan apakah ini mimpi. Kenapa ibu tidak memberitahuku dari tadi?”Wanita paruh baya itu terlihat sedikit marah karena tidak ses
Baca selengkapnya

Bab 596

Ryan turut mengangguk dan berkata, “Benar. Sita adalah putri tercinta dari keluarga Syailendra. Dia akan menghabiskan sisa hidupnya dengan menikmati kebahagiaan di Keluarga Syailendra.”Salah satu perempuan paruh baya yang baik berkata, “Apakah Sita tidak akan pernah menikah seumur hidupnya?”Anggi menjawab dengan tenang, “Menikah bukanlah suatu hal yang mustahil, tetapi keluarga kami sudah berencana untuk mencarikan suami untuknya.”Pernyataan itu benar-benar mematikan. Bagaimanapun, bisnis Keluarga Handoyo sangat besar sehingga mereka pasti tidak akan hanya menjadi menantu yang tinggal di rumah keluarga istrinya. Bahkan Nyonya Handoyo yang tadinya sedikit berantusias, sekarang menjadi sedikit tidak senang. Bagaimana mungkin dia akan membiarkan Husein menjadi menantu yang tinggal di rumah keluarga istrinya? Itu benar-benar mustahil!”Sita berdiri di tempat yang sama dengan percaya diri. Beberapa perempuan yang bergosip tadi sengaja menyuruhnya menikah lagi, mereka sebenarnya hanya in
Baca selengkapnya

Bab 597

Ketika Husein membuka kotak kayu cendana itu, hampir semua orang menoleh.Sita juga melihat kotak itu dengan sedikit terkejut. Tetapi ketika dia melihat apa yang ada di dalam kotak itu, ekspresinya tertegun.Di dalam kotak itu terdapat sebuah mahkota emas berkilau dan tampaknya sudah ada sejak lama. Meskipun demikian, permata di atasnya masih mengkilat, bahkan ada sebuah daun tanduk rusa yang terlihat hidup. Apakah itu mahkota Kerajaan Singasari?Para tamu yang berdiri di dekat situ semua menarik napas setelah melihat mahkota Kerajaan Singasari di dalam kotak.Setelah melihat putranya benar-benar membuka kotak itu, Nyonya Handoyo sangat marah sampai tidak bisa berdiri dengan mantap. Itu jelas karena dia menunggu perhiasan itu sangat lama, dirinya baru bisa mendapatkan itu setelah menunggu Nenek menghembuskan napas terakhirnya.Di sebelahnya ada orang yang mengompori Nyonya Handoyo, “Bukankah ini adalah mahkota Kerajaan Singasari yang digosipkan itu? Katanya mahkota itu dikenakan oleh
Baca selengkapnya

Bab 598

Nyonya Handoyo buru-buru menjawab, “Benar, yang dikatakan itu benar. Pelayan, tolong segera ambil kotaknya. Barang berharga itu harus disimpan dengan baik.”Untungnya, Sita tidak menginginkannya. Jika tidak, dia pasti akan sangat marah sampai tidak bisa tidur malam ini.Barang itu adalah warisan Keluarga Handoyo yang diwariskan turun temurun dari beberapa generasi. Bagaimana mungkin bisa diberikan kepada orang asing begitu saja?Nenek menghela napas dalam diam dan langsung mencairkan suasana dengan berkata, “Baiklah, semuanya silahkan menikmati makanan dan minumannya.”Semua orang juga menurut, seolah-olah hal memalukan seperti tadi tidak ada.Tapi masih banyak orang yang membicarakan tentang mahkota emas barusan dengan iri dan ingin memiliki dalam ucapan mereka. Siapa pun yang menikah dengan Keluarga Handoyo pasti akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan mahkota emas itu.Seseorang menyanjung Nyonya Handoyo, “Mahkota emas itu pasti akan diwariskan kepadamu. Entah gadis beruntung man
Baca selengkapnya

Bab 599

Sita menyentuh perhiasan di pergelangan tangannya, tampaknya tidak satu set dengan kalung yang melingkar di lehernya.Perempuan yang berbicara tadi langsung melihat pergelangan tangan Sita dan berkata, “Apakah itu sapphire and diamond bracelet from Christie’s yang dirancang oleh desainer ulung untuk seorang gadis yang diam-diam dikaguminya? Itu satu-satunya!”Sita melihat pergelangan tangannya dengan terkejut. Meskipun dia bukan seorang desainer perhiasan, namun dia juga pernah mendengar nama desainer ulung itu. Bagaimanapun juga, nama itu sangat terkenal di industri perhiasan.Perhiasan yang disebut sapphire and diamond bracelet itu masuk ke dalam sepuluh desain terbaik desainer ulung itu.Saat ini, Dior memiliki perhiasan yang merupakan replika dari sapphire and diamond bracelet itu.Para perempuan kaya di sekelilingnya semua menarik napas.Nyonya Handoyo menatap pergelangan tangan Sita dengan masam. Keluarga Syailendra juga terlalu memanjakan Sita.Anggi menjawab dengan tenang, “Ben
Baca selengkapnya

Bab 600

“Grand Arya Hotel? Apakah itu hotel misterius dan terbesar yang bisa memenuhi semua kebutuhan tamu yang melakukan reservasi?”Anggi mengangguk, “Benar, hanya tempat itu cocok untuk mengumumkan Sita ke publik pertama kalinya.”Suasana hati Nyonya Handoyo menjadi tidak karuan lagi setelah mendengar nama hotel itu.Sandi di sebelahnya berkata dengan sedikit sinis, “Itu hanya sebuah hotel, apa hebatnya?”Setelah berkata demikian, seorang perempuan kaya di sebelahnya tertawa terbahak-bahak, “Hotel ini bukan hotel biasa. Jika orang biasa sama sekali tidak bisa melakukan reservasi, bahkan aku dulu pernah bertanya lewat telepon, dan reservasi paling awal akan dijadwalkan dua tahun kemudian.”Sandi sedikit kesal, “Kalau begitu, bagaimana Sita bisa memesan hotel itu? Apakah dia bisa memotong antrean? Terakhir kali, bibiku ingin pergi ke hotel itu untuk liburan, tetapi dia tidak bisa melakukan reservasi.”“Sandi, kenapa kamu banyak omong?”Nyonya Handoyo benar-benar malu. Dia memang sudah pernah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5859606162
...
81
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status