Semua Bab Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Bab 581 - Bab 590

810 Bab

Bab 581

Sita langsung teringat setelah dia melihat wajah perempuan itu.Pada saat itu, pihak sekolah tiba-tiba memintanya untuk menyerahkan suatu dokumen, sehingga dia pergi ke ruang kerja Husein dan menggunakan komputer Husein untuk membuat dokumen.Saat itulah, dia menemukan ada dokumen terpisah di komputer Husein.Semua yang di dalamnya adalah foto perempuan itu. Kemudian, dia bertanya siapa perempuan di dalam foto itu, tetapi Husein sangat marah, dia dengan tegas melarang Sita memasuki ruang kerjanya.Sita diam-diam mencoba bertanya pada Sandi, tetapi Sandi tidak mengetahui siapa wanita itu.Dia menduga bahwa perempuan ini adalah perempuan yang Husein sukai.Kemudian, setelah Linda muncul, dia tidak pernah menebak lagi siapa perempuan di foto itu. Sita tidak akan ikut campur karena karena dia tidak peduli siapa wanita itu.Sita tidak menyangka jika suatu hari akan melihat perempuan itu dengan mata kepalanya sendiri. Perempuan itu berdiri di samping Husein dengan tatapan yang penuh cinta d
Baca selengkapnya

Bab 582

Bibi mengangguk dengan mata memerah, “Terima kasih.”Tatapan Doni menunjukkan rasa terima kasih, “Kami yang harusnya berterima kasih pada Bibi, dan terima kasih juga telah bersedia tinggal bersama kami di kota Manado, sehingga Sita tidak akan begitu kesepian di Manado.”Sita melirik keenam kakak laki-lakinya, sudut mulutnya terangkat menunjukkan senyum bahagia.Keesokan harinya, Sita diajak keluar oleh Anggi setelah selesai sarapan.“Sita, aku sudah membuat janji dengan penata rias Dior. Kamu pasti jadi yang tercantik malam ini.”Sita tidak punya pilihan, “Kak, aku hanya akan pergi merayakan keberhasilan operasi Nenek Handoyo, bukan untuk pergi ke kontes kecantikan.”“Kamu tidak boleh bilang seperti itu. Bagaimanapun juga, hari ini kamu secara resmi akan pergi ke pesta makan malam Keluarga Handoyo sebagai putri Keluarga Syailendra. Kamu harus membuat mereka yang dulunya merendahkanmu menyesal.”Doni juga mengangguk, “Kakak iparmu benar.”Sita dengan patuh mengikuti keluarganya ke lanta
Baca selengkapnya

Bab 583

Sita bersikap kasar dan tidak memberikan sedikit pun rasa hormat pada Sandi.Sandi berdiri di tempatnya dengan raut kesal, melihat bayangan punggung Sita dan rombongannya menjauh. Dia juga ditemani oleh dua pria yang sangat tampan.Pengikut Sandi berkata dengan wajah iri, “Sandi, aku iri dengan Sita karena dia memiliki kakak laki-laki yang tampan dan protektif. Aku cukup punya satu, sedangkan dia punya enam!”“Diam!”Sandi sangat marah sampai menghentakkan kakinya. Tidak disangka Sita tidak memberinya rasa hormat sedikit pun.Apa hebatnya? Sita hanya ditemukan oleh orang tua yang kebetulan kaya. Dia juga putri dari Keluarga Handoyo. Entah apa yang Sita sombongkan?Jika bukan karena ketertarikannya kepada beberapa kakak laki-laki dari Keluarga Syailendra, dia tidak akan memedulikan Sita!Setelah Sandi dipermalukan, dia sedikit tidak terima, jadi dia juga mengikutinya ke toko Dior untuk menata rias. Di sana, setelah Sita tiba, manajer toko sudah menunggu di sampingnya, “Nona Sita, sila
Baca selengkapnya

Bab 584

Langkah kaki Sita terhenti, dia menoleh menatap pelayan toko di sebelahnya, “Keluarkan gelang termahal di tokomu, aku ingin melihatnya.”Wanita pelayan toko itu menunjukkan ekspresi terkejut, “Baik, tidak masalah. Ini perhiasan terbaru dan edisi terbatas dari toko kami, anda bisa melihatnya. Ini adalah satu-satunya di kota Surabaya.”“Boleh juga.”Setelah Sita menjawab, dia berbalik untuk melirik Sandi, “Aku lihat kamu tidak memiliki perhiasan yang layak. Apakah kamu ingin aku meminta mereka untuk meminjamkan satu set untukmu juga?”Sandi seketika langsung marah, “Sita, aku adalah putri Keluarga Handoyo. Aku memiliki segalanya yang aku inginkan, apa gunanya kamu meminjamkannya?”“Benarkah? Tapi aku ingat kartu kreditmu dibekukan, dan kamu hanyalah anak perempuan yang bergantung pada Keluarga Handoyo untuk menafkahimu, dan hanya sedikit uang saku dalam satu bulan. Apakah kamu bisa membeli perhiasan ini?”Sita sengaja mengatakan itu untuk mengompori Sandi.Bagaimanapun, setelah menghabis
Baca selengkapnya

Bab 585

Ketika Sita mendengar bahwa perhiasan itu telah dipesan, dia sebenarnya sedikit terkejut, tetapi dia berpikir tidak ada yang salah. Lagi pula, dia tadi memang sengaja mengatakan itu untuk didengarkan Sandi.Tapi Anggi tampak jauh lebih kesal darinya. Dia memandang manajer toko dan berkata, “Jelas-jelas aku baru mengatakannya tadi, mengapa bisa terjual begitu cepat?”Ekspresi Boni dingin, “Siapa yang memesannya?”Manajer toko ragu-ragu untuk sesaat lalu berkata, “Tuan Husein yang memesannya. Saya benar-benar minta maaf.”Yoga sedikit tidak terima, “Husein?”Manajer toko mengangguk canggung, “Saya benar-benar minta maaf.”Bagaimanapun, ini adalah Surabaya. Husein secara khusus menghubungi dan memesan perhiasan itu, jadi manajer toko tidak berani menolaknya.Mata Sita mencibir setelah mengetahui Husein yang memesan perhiasan itu. Sekilas, dia bisa menebak untuk siapa pria anjing itu memesannya.Tentu saja, perempuan yang ada di file komputernya. Dia memang berbeda bagi Husein.Anggi sedik
Baca selengkapnya

Bab 586

Husein mendongak, “Kenapa datang ke perusahaan?”“Kak Husein, aku secara khusus memilihkan syal untuk Nenek. Tetapi aku tidak tahu mana yang disukai Nenek, jadi aku ingin bertanya padamu. Siapa tahu dia tidak menyukai hadiah yang aku siapkan.”Ketika Husein melihat syal itu, dia teringat jika Sita juga menyiapkan syal merek ini ketika dia ke rumah Nenek terakhir kali. Bahkan mengungkap di tempat kalau kerabat aneh dari jauh telah membeli barang palsu.Sita menjadi semakin sulit diatur sekarang. Persis seperti kucing liar, dan temperamennya juga menjadi liar.Vina melihatnya melamun dan berkata dengan heran, “Kak Husein?”Husein kembali tersadar, “Nenek sudah memiliki banyak syal. Kamu bisa membelikan hadiah yang lain.”“Kak Husein, mengapa kamu tidak menemaniku membelinya?”“Aku sangat sibuk dan tidak punya waktu.”Seusai berbicara, Husein terus menatap komputernya dan mengurus pekerjaannya.Vina tidak berani terus mengganggu, sehingga dia hanya bisa meninggalkan kantor dengan patuh. D
Baca selengkapnya

Bab 587

Lincoln Limousine hitam terparkir di halaman. Enam pria tampan dan tinggi berdiri di luar pintu. Mereka semua mengenakan tuksedo hitam dan sarung tangan putih, menyerupai vampir tampan di komik-komik.Seluruh tamu yang hadir di sana berbisik, “Dari mana asal keenam pria tampan ini?”“Seingatku pria itu sepertinya Yoga, aktor dari Manado, dan ada satu lagi yang tampak familiar. Apakah mereka semua adalah anggota Keluarga Syailendra, orang kaya dari Manado?”“Lalu, siapa orang yang belum keluar dari mobil? Sampai ada enam pria tampan yang menunggu di sampingnya. Pemandangan ini sungguh menakjubkan.”“Anggota Keluarga Syailendra, orang kaya dari Manado datang? Aku sudah mendengar lama jika Husein akan menikah dengan Keluarga Syailendra, orang kaya dari Manado setelah bercerai. Rumor itu seharusnya benar.”Ketika semua orang membicarakan mereka, ada seseorang yang memandang Nyonya Handoyo, “Selamat, Nyonya Handoyo. Apakah Keluarga Handoyo dan Keluarga Syailendra akan menjadi keluarga?”“Be
Baca selengkapnya

Bab 588

Perempuan yang operasi plastik itu seketika tidak senang lalu menoleh ke arah Nyonya Handoyo dan berkata, “Sita, janda yang diusir dari Keluarga Handoyo itu telah mengambil kartu member platinum Dior untuk berfoya-foya dan membeli begitu banyak perhiasan mahal. Semua itu bukan sesuatu yang bisa dibeli oleh seorang perempuan yatim piatu. Aku rasa Sita menjadi simpanan seorang pria!”Ibu dari perempuan yang operasi plastik itu juga turut mengangguk, “Benar, kami melihat Sita menggunakan kartu member platinum itu di mall dengan mata kepala kami sendiri sebelumnya. Aku ingat nilai dari kartu itu tidak sedikit, dan bahkan Nyonya Handoyo tidak memilikinya.”Nyonya Handoyo hampir kehilangan wajah, berapa kali disebutkan fakta bahwa Nyonya Handoyo tidak memiliki kartu member platinum Dior? Apakah dia belum cukup dipermalukan?Detik berikutnya, wajah Doni seketika menjadi gelap. Dia menatap tajam ke arah ibu dan anak yang melakukan operasi plastik itu, “Siapa pun, bersihkan mulut perempuan berw
Baca selengkapnya

Bab 589

Sita melihat Anggi menampar wanita paruh baya itu, dalam hatinya tidak bisa untuk tidak mengagumi Kakak iparnya. Sita tidak menyangka jika kakak iparnya yang biasanya begitu lembut, ternyata juga memiliki sisi yang begitu berani.Wanita paruh baya yang ditampar itu kebingungan, “Yang kamu maksud adalah Sita?”“Benar!”Ada orang lain yang turut berkata, “Keluarga Syailendra dari Manado? Keluarga Syailendra yang mana? Apakah Keluarga Syailendra yang kaya raya dari Manado itu?“Bukan, bukankah Nona Linda adalah putri Keluarga Syailendra dari Manado? Mengapa dia tidak muncul hari ini? Jika dia disini, dia pasti paham situasi yang terjadi di Manado.Doni menoleh dan berkata dengan tatapan dingin, “Linda adalah putri angkat Keluarga Syailendra, dan bukan putri keluarga kami. Masalah ini bukan rahasia umum di kalangan Keluarga kaya di Manado.”Itu juga alasan mengapa Linda merencanakan ingin menikah di Surabaya, karena tidak ada seorang pun di sini yang mengetahui latar belakangnya.Ryan meli
Baca selengkapnya

Bab 590

Mengapa masih ada orang lain yang menambah masalah saat Nyonya Handoyo sudah dalam keadaan cemas?Husein menoleh, “Karena kamu sedang tidak enak badan, kembalilah dan beristirahat lebih awal.”Perempuan kaya paruh baya itu ingin mengatakan sesuatu lagi, tetapi dia langsung diminta pergi oleh Husein.Beberapa yang lain hanya menonton dan tidak mengatakan apa pun. terutama para perempuan kaya yang sebelumnya merendahkan Sita. Mereka semua sekarang menundukkan kepala atau menyingkir ke samping bersembunyi. Mereka tidak ingin berhadapan dengan Sita.Keluarga Syailendra adalah keluarga kaya di Manado. Mereka memiliki kedudukan yang sama dengan Keluarga Handoyo di Surabaya.Sebagian besar keluarga yang hadir memiliki cabang di Manado. Jika mereka menyinggung Keluarga Syailendra, mereka tidak akan bisa menjalankan bisnis apa pun lagi di Manado.Doni menatap Nyonya Handoyo, “Sepertinya orang-orang dari keluarga Handoyo cukup bijaksana.”Senyuman Nyonya Handoyo getir, “Tidak juga, ucapkan selam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5758596061
...
81
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status