“Kenapa aku harus marah?”“Dress Sita…”Bibi Handoyo menyela kata-kata Linda dengan tidak sabar, “Dress. Nona Linda, apakah di matamu hanya tertarik pada perbedaan?”Linda tidak pernah menyangka Bibi Handoyo akan berkata seperti itu.Bibir Sita sedikit terangkat, “Linda, kamu tahu kenapa langkahmu tidak berhasil hari ini? Karena ketika aku membeli gaun ini, kebetulan Nyonya Handoyo juga ada di tempat itu.”“Apa?”Ekspresi Linda langsung berubah, seolah-olah dia terjebak dalam ucapannya sendiri dan tidak bisa mengeluarkannya atau menelannya.Berarti gaun Sita benar-benar asli!Sita melirik Bibi Handoyo yang tampak tidak senang, dan melanjutkan perkataannya, “Apakah aku benar, Nyonya Handoyo?”Wajah Nyonya Handoyo menjadi pucat karena marah, “Iya, apakah kamu bangga sekarang, Sita?”Sita mengangguk dengan santai, “Lumayan”“Bukankah itu hanya gaun yang dibelikan oleh keluargamu? Tidak perlu terlalu pamer, seperti orang kaya baru.”Mendengar ucapan Bibi Handoyo mengejek, Sita tidak marah,
Read more