All Chapters of Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Chapter 481 - Chapter 490

810 Chapters

Bab 481

Sita sedikit penasaran, “Bisakah dibocorkan hadiah apa itu?”Yoga menggelengkan kepala, “Jika dibocorkan sekarang bukan kejutan. Paling tidak sebelum kamu meninggalkan Surabaya, dan kamu akan merasa puas dengan hadiah itu.”Beberapa kakak laki-lakinya saling bertukar pandang.Mata Ryan, Boni dan Rayhan berkedip-kedip. Saat Doni datang hari ini dan menanyakan hubungan Sita dengan Husein, mereka sama sekali tidak bisa menyembunyikannya.Ryan tidak punya pilihan selain memberitahukan pernikahan rahasia Sita dengan Husein. Namun dia tidak memberitahunya jika Sita hamil. Bagaimanapun, ini adalah permintaan adik perempuannya, jadi dia harus memiliki kode etik sebagai dokter.Jadi mereka setuju pada saat pesta kelulusan minggu depan, akan mengumumkan adik perempuannya adalah putri Keluarga Syailendra. Doni berkata dengan serius, “Benar, Sita. Aku akan membantumu memulihkan semua penderitaan yang kamu alami selama beberapa tahun ini.”Anak dari Keluarga Handoyo itu tidak ada apa-apanya!Sita
Read more

Bab 482

Saat ini, manajer toko berjalan mendekat, “Nona dan Nyonya Handoyo, ada yang bisa saya bantu?”Sandi angkat bicara lebih dulu, “Ada orang yang telah mencuri kartu member platinum. Apakah toko anda tidak akan memverifikasi identitasnya?”Setelah manajer toko mengambil kartu tersebut, sekilas melihat Sita di sebelahnya, “Permisi, apakah kartu ini atas namamu?”Sita menggelengkan kepalanya, “Bukan.”Sandi langsung tertawa terbahak-bahak, “Sudah aku bilang bahwa Sita pasti mencuri atau menemukan kartu itu. Dia bahkan tidak tahu asal usul kartu itu.”Ekspresi Nyonya Handoyo juga seketika mengejek, “Sita, miskin tetaplah miskin, selamanya tidak akan menjadi orang kaya!”“Siapa yang kamu ejek miskin?”Pintu kamar pas terbuka dan Anggi keluar. Sekilas, dia bisa mengenali siapa dua orang di depannya. Mereka adalah ibu dan adik sepupu Husein.Mereka berani mengejek Sita seperti itu. Kakak laki-lakinya bisa menahan diri, tetapi tidak dengan kakak iparnya.Anggi menyingsingkan lengan bajunya. Dia
Read more

Bab 483

Sita berbalik dan matanya menunjukkan ketidakpercayaan, karena dia tahu bahwa ponsel itu adalah milik kakak iparnya.Apakah Anggi adalah pemilik kartu itu?Tetapi tadi Sandi mengatakan jika setoran tahunan kartu itu memerlukan 20 triliun dan harus didukung dengan identitas serta status yang lainnya. Tidak sembarang orang bisa mendapatkan kartu itu.Apakah kakak iparnya begitu kaya?Sandi langsung menunjukkan ekspresi mengejek, “Sita, seharusnya kamu tidak mencuri kartu orang lain di toko ini. Sekarang kalian sudah tertangkap basah, mari kita lihat dalih apa yang kalian gunakan.”Manajer toko melirik ke arah ponsel yang berdering di atas sofa dan kemudian melirik ke pelayan, “Di mana pemilik ponsel itu? Apakah di kamar pas?”Saat ini, Anggi berjalan mendekat dan mengambil ponselnya yang bergetar, “Maaf, ini ponselku.”Sandi tampak tidak percaya, “Tidak mungkin. Jangan pikir kalian bisa sembarangan mengambil barang orang lain meskipun pemiliknya tidak ada di sini.”Sejak kapan ada orang
Read more

Bab 484

Kata-kata Sandi tertahan di mulutnya, pada akhirnya hanya bisa dia telan dan tidak bisa mengatakan apapun. Dia tidak ingin memberitahu bibinya tentang kehamilan Sita. Jika bibinya menerima Sita demi anak itu, bukankah dia tidak akan bisa tinggal di Keluarga Handoyo lagi nantinya?Nyonya Handoyo sangat marah sampai sekujur tubuhnya gemetar, “Sita, akhirnya kamu menunjukkan wajah aslimu. Aku katakan padamu, jangan bermimpi. Kamu hanya berasal dari keluarga miskin, tidak pantas untuk anakku.”“Setuju, memang tidak cocok!”Anggi berdiri untuk melindungi Sita. Dia mencibir dan berkata, “Kamu bahkan tidak memiliki kartu member. Bahkan masih berpura-pura kaya, apakah kamu tidak punya malu? Kami, Keluarga Sita tidak peduli pada kalian, Keluarga Handoyo!”Nyonya Handoyo menjawab dengan sombong, “Anakku adalah CEO Grup Handoyo!”“Lalu kenapa? Kamu bahkan tidak bisa mendapatkan kartu member! Ckckck, orang kaya baru!”Setelah Anggi berkata demikian, dia berkata kepada manajer toko, “Menurut peratu
Read more

Bab 485

Semakin Nyonya Handoyo pikirkan dia semakin marah. Sebagai istri kaya dari Keluarga Handoyo, siapa yang tidak menghormati dan tidak bersikap baik kepadanya di Surabaya?Dia belum pernah dipermalukan seperti itu sebelumnya!Jika bukan karena Nenek bersikeras bahwa kartu member platinum seperti itu terlalu mewah dan boros, dia pasti sudah memiliki kartu seperti itu dan tidak akan dipermalukan oleh Sita di sana hari ini!Sandi mengangguk dengan penuh semangat dan berkata, “Bibi, kamu harus menjelaskan kepada kak Husein. Lagi pula, pusat perbelanjaan ini adalah bagian dari keluarga Handoyo, bahkan toko kecil di dalamnya berani mengusirmu. Sepertinya, mereka tidak takut mati. Mengapa kamu tidak segera meminta kakak menutup toko itu dan biarkan pemiliknya keluar bersama Sita?”Sandi juga sangat marah dan tidak tahan dengan kesombongan Sita.Nyonya Handoyo juga berpikiran sama. Sita, seorang yang diusir dari keluarga Handoyo berani bersikap sombong terhadap dirinya!Setelah telepon tersambung
Read more

Bab 486

Hal yang mengejutkan adalah keluarga Sita memiliki kartu member platinum itu. Menurut perkataan Sandi sebelumnya, kakak perempuan Sita adalah pemilik kartu tersebut, dan tidak ada indikasi mengambil atau mencurinya.Itu berarti keluarga Sita sebenarnya sangat kaya!Tidak heran jika wanita itu tiba-tiba menjadi sangat percaya diri. Ternyata dia telah menemukan keluarganya. Mengapa dia menyembunyikan hal yang membahagiakan seperti itu? Jika nenek tahu, dia juga akan sangat bahagia.Husein merasa bahwa Sita selalu menyembunyikannya, dan merasa seperti dikucilkan.dirinya telah menyembunyikannya selama ini, sehingga dia merasa dikucilkan.“Nak, apa kamu mendengarku? Usir Sita dari pusat perbelanjaan itu.”Husein mengusap pelipisnya, “Bu, semua orang tahu aturan untuk kartu member platinum itu. Saat sebelum kamu meninggalkan pusat perbelanjaan, apakah kamu memikirkan jika kedudukan membermu lebih rendah?Nyonya Handoyo seketika tercekat, “Nak, kenapa tidak disamakan saja?“Kenapa berbeda? P
Read more

Bab 487

Sita menatap Anggi di depannya, dia merasa bahwa semuanya sedikit tidak nyata sekarang.Terutama ketika kakak iparnya menghancurkan kartu member platinum itu depan wajahnya, dia sangat keren.Anggi terbatuk, “Ada apa? Perusahaan kakakmu berkembang cukup baik akhir-akhir ini, dan ini saatnya untuk diekspos. Dulu aku memberikan semua maharku kepada mereka untuk memulai bisnis, dan sekarang mereka telah mengembalikan semuanya uangku, dan seharusnya begitu.”“Apakah perusahaan kakak-kakakku berkembang dengan baik?”Sita selalu merasa sedikit aneh, tetapi dia tidak bisa mengatakannya.Anggi tidak tahan lagi. Saat dia hendak menjelaskan, telepon Sita berdering. Dia membukanya dan melihat bahwa itu pesan dari Husein: [Apa kamu sudah selesai membeli baju?]Sita melihat pesan dari Husein, dan dia dapat menebak bahwa itu pasti karena Nyonya Handoyo menelepon manusia anjing itu untuk mengadu.“Sita, siapa yang mengirimmu pesan?”“Teman.”Sita baru saja mematikan ponselnya dan manajer toko di sebe
Read more

Bab 488

“Kamu terlalu baik. Terlihat menyedihkan. Jangan khawatir, seluruh keluarga kita akan mendukungmu saat pesta makan malam akhir pekan nanti!”Anggi menggeretakkan gigi secara diam-diam. Dia mendengar bahwa ada juga lelang amal di pesta makan malam, yang akan diadakan oleh keluarga Handoyo. Dia harus memberi pelajaran kepada keluarga Handoyo!Hal itu tidak tertahankan lagi untuk kakak laki-laki Sita, terlebih lagi untuk kakak iparnya.Sita mengira kakak iparnya sudah menyerah, jadi dia menghela napas lega, “Aku sudah selesai membeli bajunya. Ayo kita pulang.”“Oke, bayar!”Sita melihat kakak iparnya telah membeli banyak pakaian. Membeli merek-merek terkenal seperti membeli kubis, seolah-olah hal yang biasa.Dia merasakan sedikit keanehan di dalam hatinya. Jika kakak laki-laki dan yang lainnya menghasilkan begitu banyak uang, seharusnya tidak menjadi masalah bagi kakak iparnya menghabiskan begitu banyak uang.Mereka berdua menenteng tas belanja mereka ke rumah. Bibi melihat begitu banyak
Read more

Bab 489

Keesokan harinya, ketika Sita bangun, kelopak matanya terus berkedip-kedip!Dia selalu merasa akan terjadi sesuatu yang buruk. Dia naik taksi ke sekolah. Pembimbing langsung menemuinya dan berkata, “Sita, apakah sekarang kamu bisa menghubungi Dian?”“Dian? Sejak aku tahu dia adalah orang yang menyebarkan rumor tentangku secara anonim, kami belum pernah berkomunikasi lagi. Ada apa dengannya?”“Begini. Sekolah telah menyelidiki beberapa hal tentang Dian dan kami menemukan bahwa dia juga sudah melanggar peraturan sekolah di masa lalu. Selain itu, berita kemarin berdampak sangat negatif bagi sekolah, jadi sekolah berencana untuk mengeluarkan Dian. Sekarang, Dian harus datang ke sekolah untuk mengurus prosedurnya, tetapi dia belum bisa dihubungi.”Dikeluarkan dari sekolah?Sita tidak menyangka hukumannya akan seberat itu, dia mengira hanya sebuah peringatan.Pembimbing menyadari keraguan Sita dan langsung berkata, “Dian juga dicurigai melakukan pelanggaran cukup serius sebelumnya. Dia menga
Read more

Bab 490

Saat itu, Linda menanam benih kecemburuan dan bekerja keras belajar piano untuk menebus penyesalan di masa kecilnya.Namun sekarang, melihat Sita muncul di depannya lagi, rasa iri di dalam hatinya tidak bisa dikendalikan.Linda langsung mengubah topik pembicaraan, “Apa yang kamu lakukan di sini dengan Dian?”“Bukankah harusnya aku yang menanyakan kalimat itu?”Sita berjalan mendekati Linda dengan senyum tipis di wajahnya, “Kamu sengaja membuat Dian mendekatiku dan dia menyebarkan rumor tentangku secara anonim kan?”Ekspresi Linda sedikit aneh, “Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan. Sebagai temanmu, tetapi Dian menyebarkan rumor tentangmu. Kamu harus merenungkan dirimu sendiri.”Setelah mendengar ucapan itu, Sita mengangkat tangannya untuk menjambak rambut Linda dan langsung menariknya masuk ke dalam kelas.Linda berteriak dan berkata, Sita, lepaskan aku. Dasar wanita gila!”Sita menjambak rambut Linda dengan kuat sambil menunduk untuk menatapnya, “Dengar, sebagai orang asing, aku t
Read more
PREV
1
...
4748495051
...
81
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status