Sita menghela napas dan melihat kanan kiri, “Kak, kemarilah.”“Kenapa harus ke sana? Apakah tidak bisa bicara di sini?”Wajahnya penuh penolakan.Sita menarik jas putih Ryan, “Kak, kenapa kamu tidak mau ikut denganku? Tidak nyaman berbicara di sini dan mudah mengganggu Nenek.”Akhirnya Ryan mengalah.Sita membawa Ryan ke ujung koridor, menundukkan kepalanya, dan berbicara dengan nada bersalah, “Kak, tolong dengarkan aku dulu tentang masalah ini.”“Baiklah, aku mendengarkan. Beritahu aku, apa hubunganmu dengan Husein? Lalu sebenarnya anak siapa yang ada di dalam perutmu?”Sita menarik napas dalam-dalam, “Kak Ryan, sebenarnya kakak sekarang juga sudah bisa menebak kalau anak dalam perutku adalah anak Husein.”“Apa? Si brengsek itu benar-benar memperkosamu? Sialan, aku bersumpah akan ku patahkan alat kemaluannya!”Setelah mendengar perkataan itu, kemarahan Ryan memuncak, dia sudah mewaspadai Husein, pria yang menikah lagi setelah bercerai itu, namun dirinya tetap tidak bisa mencegahnya!R
Terakhir Diperbarui : 2024-02-12 Baca selengkapnya