Semua Bab Menikah Dengan Daddy Mafia: Bab 21 - Bab 25

25 Bab

MDDM 21

Setelah selesai membahas masalah kematian Ayahnya, Bara menutup pertemuan dengan adiknya. Edgar meraih ponselnya dan menunjukkan sesuatu pada Bara."Apa ini?""Keluarga Kana. Mereka nyebarin poster kehilangan, mereka udah mulai cari Kana, Bang."Bara mengepalkan erat tangannya, marah sekali melihat deretan poster kehilangan yang sudah menyebar."Dari mana kamu dapat ini?""Mini market, tadi gak sengaja ketemu pas beli rokok. Tadinya aku kira ini bukan Kana, tapi setelah ku lihat lagi ternyata bener.""Brengsek!""Keluarga mereka gak tau, Kana nikah sama Abang?""Enggak.""Kakaknya juga?""Keluarga mereka gak harmonis, Ed. Kamu denger sendiri 'kan, Pram bilang apa? Bahkan Papahnya sendiri punya fikiran buruk itu. Kalau bukan karena Papahnya, udah Abang bunuh tu orang tua.""Terus sekarang gimana? Ini Kana udah di cari, pasti mereka bakal datang ke pihak sekolah dan cari informasi di sana. Mereka tau 'kan Abang yang jadi walinya Kana? Pasti mereka bakal bilang ke keluarga Kana,"Bara me
Baca selengkapnya

MDDM 22

"Keluarga Kana? Selama ini gak pernah mereka cari ataupun peduli sama Kana?""Kamu tau pasti tentang keluarganya?""Iya taulah, Bang. Dira tuh udah lama sahabatan sama Kana, dan setau Dira, mereka gak ada sama sekali mikir biaya hidup Kana. Masih baik Kana pinter, jadi biaya sekolah dapet beasiswa. Untuk yang lainnya, dia harus ikut balapan buat dapet uang. Kadang kerja paruh waktu di cafe atau warung kaki lima." jelas Indira panjang lebar mengenai kehidupan Kana."Terus, kenapa sekarang mereka cari Kana?""Dira curiga, pasti ada sesuatu yang gak beres. Terakhir Kak Maudy pergi gitu aja sama pacarnya karena rumah mau di sita.""Jadi, rumahnya udah di sita?""Kayanya udah. Kasihan Kana, Bang. Kalau sampe keluarganya manfaatin Kana, Dira yakin banget ada sesuatu yang buruk bakal nimpa Kana.""Kamu tenang aja, Daddy mu gak akan biarkan itu terjadi. Kana pasti aman sama Daddy Bara, kamu percaya 'kan sama Daddy mu?""Iya percayalah, secarakan keluarga Kana cuma kita. Gak yakin Dira mereka
Baca selengkapnya

MDDM 23

Malam hari, Rumah Utama |Edgar menemani Indira mengerjakan tugas sekolah yang guru berikan pada Bara waktu itu. Telaten sekali dia mengajari calon istrinya itu mengerjakan soal Matematika. Indira memang tidak secerdas Kana, dia harus ekstra keras untuk belajar agar mendapat nilai yang lumayan bagus. Tidak seperti Kana, cukup dengan sekali mengingat materi, sudah bisa mengerjakan soal dengan mudah."Bang, memangnya Daddy cerita apa aja sama Mamah di Prancis." tanya Indira mengalihkan rasa jenuhnya dengan tugas itu."Masalah apa?""Masalah Dira, kok bisa Daddy tiba-tiba suruh Abang datang dan jodohin sama Dira."Edgar tersenyum menutup buku pelajaran Indira."Sebelum Bara jodohin kita, Abang udah lebih dulu minta kamu jadi jodohnya Abang. Kamu masih kelas 6 SD, abang udah pergi ke Prancis. Dan abang udah janji, akan balik lagi buat nikahin kamu.""Kenapa Abang mikir gitu?""Karena abang suka sama kamu.""Terus, Daddy bilang apa?""Dia cerita banyak hal, Mamah mengerti maksud dia. Begit
Baca selengkapnya

MDDM 24

Di rumah | Bara dan Kana sudah sampai di rumah, para boneka yang Bara dapat tadi dia bawa ke kamar. Kana tenggelam dalam lautan boneka di atas ranjang. Dia memeluk semua boneka menggemaskan dari pasar malam. "Sayang, turunin dulu bonekanya. Mereka gak boleh tidur sama kamu." "Ish apa sih! Masa sama boneka aja cemburu." Kana mendengkus kesal melihat suaminya menurunkan semua boneka dari atas ranjang. "Ganti baju, gih." Bara memberikan dres tidur minim bahan untuk Kana. Kana mengeritkan keningnya melihat lingerie berwarna putih yang Bara berikan. Dia langasung mengerti kenapa suaminya memberikan pakaian haram itu. "Sayang." "Iya, bentar ih!" Kana beranjak dari ranjang, bukannya ke kamar mandi, dia malah ke walk in-closet mengambil piyama. Hampir 30 menit lamanya Bara menunggu sambil mengecek pekerjaan dari gawainya. Kana keluar dari kamar mandi mengenakan piyama ungu, dengan santainya mengabaikan keinginan Bara. "Ai, kenapa gak pake lingerie tadi?" "Dingin." balas Kana sekenan
Baca selengkapnya

MDDM 25

Tiga bulan kemudian |CeklekLangkah kaki pria tampan itu mendekati branker dimana perempuan kesayangannya tengah terbaring lemah dengan selang infus di tangannya. Bouquet berisi mawar merah berukuran besar yang dia bawa, di letakkan di atas nakas dekat branker."Sayang, Mas datang." bisik laki-laki dengan senyum di bibirnya seraya mengusap lembut pipi wanitanya.Seketika mata perempuan itu terbuka, membalas senyum begitu melihat prianya datang."Jangan bergerak, Ra. Tiduran aja," Bara menahan tubuh Kana agar tidak mengubah posisi tidurnya."Mas, Kana udah baikan.""Enggak, kamu gak boleh banyak bergerak. Luka tembakkan kamu masih belum pulih,"Kana tersenyum, mengusap tangan kekar sang suami dan memberinya kecupan di punggung tangannya."Cepet sembuh sayang, Mas gak tega liat kamu begini. Maaf, karena Mas kamu jadi sakit, Mas akan buat perhitungan buat Dinar.""Dimana dia?" tanya Kana dengan s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status