"Masak? Untuk apa?""Untuk suami gue lah.""Hahh? Yakin lo mau masak?""Iya, gue juga mau kasih kesan buat Bara.""Jadi maksud lo, lo mau kasih kesan kaya Dinar, gitu?" Kana mengangguk cepat."Kana, lo bego banget sih. Kalo lo mau kasih kesan buat Daddy, kasih yang lain lah. Jangan masak, Kana.""Kenapa? Lo bilang dia sering masak buat Bara.""Iya, tapi kalo lo buat gitu juga, itu artinya lo sama kaya dia. Lo mau, Daddy anggap lo sama kaya Dinar.""Ya enggak lah, gila lo!""Ya makanya, Kana, kasih kesan yang lain."Kana mencebikan bibirnya kesal, kesan apa yang bisa dia berikan untuk suaminya. Dia hanya lihai dalam semua materi pelajaran dan balapan, sisahnya, nihil."Gue gak tau mau kasih kesan apa? Gue sendri gak tau, Bara sukanya apa? Hobinya apa? Gue gak tau apa-apa tentang suami gue sendiri, gimana mau kasih kesan.""Tanpa kamu lakukan apapun, Mas udah sangat terkesan sama kamu."Kana menegang melihat Bara tiba-tiba datang menghampirinya dan mengecup keningnya. Tampak juga Edgar
Baca selengkapnya