Home / Romansa / Perjanjian Nikah dengan Sang CEO / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Perjanjian Nikah dengan Sang CEO: Chapter 61 - Chapter 70

146 Chapters

Bab. 61 Tanda-tanda

61. Tanda-tanda.Langkah kaki perlahan mendekati sesosok tubuh yang sedang mencari-cari sesuatu di dalam ruang kartor Arkan. "Sudah dapat yang dicari? " sebersit suara mengagetkan pemilik tubuh. Terlihat jelas wajahnya mendadak berubah pasi. Netranya menatap tak percaya. Bukankah mereka sudah berangkat lima belas menit yang lalu?, pikir Amira. Langkah kaki si lelaki, mendekati gadis yang dengan perlahan berusaha melangkah mundur. Namun, langkahnya terbentur tembok pembatas, membuatnya terpojok. Bola mata si lelaki menatap tajam netra di hadapannya. Dia raih dagu wanita dihadapannya. Kepalannya di condongkan mendekati wajah si sekretaris. " Sampaikan pada Dad, dia tak akan bisa mengobrak-abrik kerajaan bisnis Tuan Arkan."Netra gadis dihadapan Ervan berkedip khawatir. Ringisan tampak jelas di bibirnya. "Cepat angkat kaki dari sini. " perintah Ervan tegas.
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 62. Marah.

Bab 55. Marah. Dad menggebrak meja terlihat jelas kemarahan di wajahnya. " Dia memang tangguh. Tapi Dad tak mungkin kalah oleh anak kemarin sore," ucapnya nyalang. "Dan aku heran, putriku dan istrinya masih cantik anakku, pandai, smart, brengsek sekali dia menolak putriku." sekali lagi Dad menggebrak meja di hadapannya. "Dan kau bodoh sekali tak bisa menembus proyek-proyek mereka, bahkan semua orang-orang kita sudah tak ada satu pun di dalam kantor mereka." Dad menunjuk Ivander dengan ekspresi marah. Ivander hanya menunduk mendapati Bosnya marah besar. " kalau kau tak bisa menyelesaikan urusan di sini sebaiknya kau pulang ke Negri asalmu." Dad masih berteriak. Baru kali ini Dad dipermalukan sedemikian rupa oleh seorang anak muda. Awalnya ia yakin sekali jika Arkan akan tertarik dengan penawarannya. Dan siapa tak ingin kekuasaan yang dimiliki Dad. Bahkan penguasa Negri dapat dia taklukkan,
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

bab 63 Sejuta Cara Dad menghancurkan Arkan.

Bab 56. Dad mencari sejuta cara untuk menghancurkan Arkan. Di ruangan rahasia seorang lelaki tua sedang berdiskusi secara serius dengan asistennya. "Oke, semua yang sudah kita rencanakan gagal. Tak masalah karna ada plane B. Untuk plane B tak boleh gagal, karna jika gagal...." Dad menghentikan ucapannya tangannya mengetuk-ngetuk meja. Ivander menatap bosnya dengan seksama menanti kelanjutan ucapan dari lelaki tua di hadapannya. Dad mengambil cerutu dan menyalakannya. Perlahan dia hisap cerutu mahal itu. "Kalau sampai gagal aku akan mengaku kalah dan meninggalkan Negri ini, aku akan membawa keluargaku untuk tinggal di Negriku." Dad berkata mantap. Ivander membelalakan mata seolah tak percaya dengan ucapan lelaki di hadapannya. "Lalu semua perusahaan mu?" tanya Ivander. "Kita pikirkan nanti untuk masalah ini, " jawab Dad penuh penekanan.
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

bab 64 masih Morning Sicknees

Bab 64. Masih morning sicknees.Siang merambat, terik bersinar menyiram bumi memberikan hawa panas menyengat. Rumah megah dengan arsitektur belanda bernuansa putih terasa sepi. Tok. Tok. Tok.... Pintu di ketuk dari luar. " Eve... Ini Ibu!! kamu tidur? " tanya ibu mertua Evellyn masih berada di luar pintu. Wanita di dalam kamar perlahan membuka pintu "Nggak bu, " jawabnya lesu. "Eh ada Mbak Maura, " Evellyn berkata lirih melihat Maura juga berada di depan pintu. "Tadi ibu panggil Maura, habis kamu keliatan gak bergairah," ucap Amelia tersenyum lembut. Mendengar mertuanya perhatian Evellyn tersenyum senang. " Yuk masuk. " Setelah Evellyn berbaring di ranjang Maura melakukan pemeriksaan. "Semua bagus kok. Tante gak usah khawatir, di awal kehamilan memang seperti ini, bahkan ada yang lebih parah har
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

bab 65. Aneh

Bab 65 Aneh. Lagi dan lagi wanita berhidung Bangir ini memuntahkan semua isi perutnya. Setelah selesai, Amelia memapah menantunya menuju sofa. " Ya Allah Eve... Kenapa sampe begini. Ini minum dulu obat penghilang mual yang tadi di resep Maura. " Amelia memberikan obat berukuran kecil berwarna putih pada Evellyn. Dengan cepat wanita yang sedang dilanda masa nyidam itu meminum obat berwarna putih pemberian Amelia."Bik buatkan susu hangat biar badannya gak dingin begini." ucap Amelia pada Bik Sum yang sedang melintas. Beberapa saat kemudian wanita tua itu datang dengan segelas susu."Nak, minum dulu susu hangatnya," Evellyn menggeleng, sungguh saat ini perutnya bergejolak. Namun, Amelia memaksa yang pada akhirnya dengan terpaksa Evellyn meminum susu tersebut. Lalu kejadian serupa terulang lagi Evellyn berlari ke dalam kamar mandi dan memuntahkan susu tadi. Melihat kejad
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 66 Bikin Iri.

Bab .66 Bikin Iri."Kenapa? Ibu mau kaya mereka lagi? Yuk kita ulang, " Maulana menaik turunkan Alis menatap wanita setengah abad itu, senyumnya menggoda. "Iihhh Ayah, bikin baper aja, " gelendot Amelia pada tangan suminya yang sudah tak sekekar dulu, mereka pun berlalu menuju kamar. "Jangan ngiri, Rit," ucap Bik Sum yang melihat Rita sedang memandang adegan romantis dua pasangan beda jaman. "Semoga aku dapet suami kaya Tuan sama Mas. Anak sama Bapak sama-sama romantis sama pasangannya," Rita tersenyum membayangkan dirinya mendapatkan suami model-an Arkan yang bucin abis. "Aamiin," ucap Bik Sum. "Sudah sana mumpung kamar Mas Arkan kosong bersihkan lagi," perintah Bik Sum yang langsung dilaksanakan oleh Rita. Makan malam berlangsung harmonis keluarga Maulana berkumpul di ruang makan malam ini. Annisa berceloteh riang, bibir Ibu selalu tersungg
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

Bab 67 Mulai Menyebalkan

Bab 67 Mulai Menyebalkan.Sinta menunduk saat menaruh gelas kopi di hadapan lelaki yang selalu membuat jantungnya berdegup. Buah dadanya terlihat menyembul dari kemeja broken white yang dia kenakan. Tanpa sengaja Arkan melihat penampakan gunung kembar milik sekretarisnya itu. Dengan cepat dia mengalihkan pandangannya. "Kopinya, Tuan. " Sinta berucap, netranya melirik pada lelaki di hadapannya. Hhhmmm... Hanya gumaman yang diberikan Arkan, netranya terfokus pada kertas-kertas dihadapnnya tangannya terus bergerak memberikan tanda tangan.Setelah menaruh gelas kopi Sinta berlalu dari hadapan bosnya. Setelah pintu terdengar tertutup lelaki maskulin itu menengadahkan wajahnya dan menghembuskan nafas kasar. Klek... Pintu kembali terbuka. "Bos." Suara Ervan menggetkan Arkan dia kira Sinta yang muncul di hadapannya. "Ada apa, Bos? Kau tampa
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

Bab 68.

Bab 61Melihat para karyawan yang seolah kecewa menunggu lama tapi tak membeli, Arkan pun memgucapkan maaf pada mereka. Lelaki itu menangkupkan kedua tangannya, yang di angguki para karyawan. "Buseettt deh tu laki sabar banget ya, udah ganteng sabar, dan kayanya tajir deh." kasak kusuk para karyawan setelah dua sejoli itu meninggalkan toko. "Ke foodcourt yu, sayang," ajak Evellyn. Dia seolah tak melihat wajah suaminya yang sudah masam. "Ini sudah malam Eve, foodcourt pasti sudah tutup. Kita pesen makan di restoran aja di atar ke atas ya? " tawar Arkan masih dengan mode sabar. "Liat dulu aja, gak afdol kalo belum di lihat. " Wanita hamil itu memaksa, membawa langkahnya menuju foodcourt yang lumayam jauh dari tempatnya sekarang berada. Dan setelah sampai. " Yaa... Udah tutup semua, tertulis tulisan closed di setiap tempat pembelian makanan. Pulang aja deh udah gelap Mall nya. Lelaki
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Bab 69. Gak Mempan.

Bab 69. Gak Mempan.Evellyn mengendus keberadaan suaminya sudah ada di sebelah dia berada. Wanita itu menjulurkan tangan melingkarkan pada perut rata lelaki tampan yang masih dalam ke adaan pulas. Merasa ada yang menyentuh, Arkan membuka mata melihat jarum jam, dia terlonjak kaget." Eve kita kesiangan." lelaki itu bangun dan membopong istrinya ke dalam kamar mandi.Setelah melakukan ibadah yang tertinggal Arkan bergegas mandi, pikirannya sedikit kacau oleh masalah baru di kantornya. Bahkan pagi ini godaan yang di lancarkan istrinya tak membuatnya bergeming, saat ini pikirannya hanya fokus pada perusahaan. Hasrat yang lama ingin dia tumpahkan seolah terlupakan. "Eve... Aku berangkat dulu, jangan lelah-lelah," Arkan mengecup singkat bibir istrinya. Setelah suaminya pergi Evellyn duduk di kursi, seperti ada yang berbeda dari suaminya. Sejak dia hamil belum pernah Ia di sentuh, dan saat
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

Bab 70 Dapat di Andalkan.

Bab 70. Dapat Di Andalkan Evellyn mengelus lengan suaminya menyalurkan hawa kedamaian, agar Arkan mengendalikan emosi."kejar Dad sampai dapat kali ini aku tak akan mengampuninya. ""Mereka sudah pergi ke tempat asal mereka, membawa serta putrinya sebulan yang lalu, aku kecolongan, selama ini aku pikir kita sudah memenangkan peperangan terhadap Dad, ternyata dia melakukan rencana di luar dugaan ku. " Arkan mendesah panjang, menyesalkan kegagalannya kali ini."Sudah lah, sekarang yang perlu kita lakukan memperbaiki keadaan," ucap Arkan, kali ini perusahaanya benar-benar diporak porandakan, semua kolega menarik uangnya dengan alasan desain iterior yang tak memuaskan."Maaf, sepertinya saya bisa bantu untuk meyakinkan para investor. " kedua lelaki tampan itu berbarengan menatap Evellyn - wanita cantik yang saat ini menggunakan hijab toska. "Eve... Nanti kamu lelah," ujar Arkan, Evellyn menge
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status