Home / Romansa / Budak Nafsu Big Boss / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Budak Nafsu Big Boss: Chapter 61 - Chapter 70

79 Chapters

Bab 61. permain yang luar biasa.

Tante Bety menggelengkan kepalanya tanda tak setuju ide Antony. "Itu ide bodoh Antony, aku tak bakal melakukannya, aku berpikir siapa tau kelak anak Anjani bisa merawatasa tuaku."Mendengar perkataan tante Bety Antony tertawa ngakak. Ia merentangkan kedua tangannya ke sandaran kursi, dan mengangkat salah satu kakinya bertumpu pada kaki satunya. "Sayangku cintaku, jangan berpikir jadul, panti jompo di gelar, kalau Tante membesarkan anak Anjani, tentu Tante memfasilitasi kehidupan anak itu, dari sekolah sampai warisan, tapi dia kalau sudah pintar, pasti ingin mencari keberadaan orang tuanya," alasan Antony. Antony mempunyai inisiatif seperti itu. Agar tante Bety tidak terus mengingat Anjani yang menurut pikiran Antony Anjani sudah di bunuh Barata. Tante Bety memandang Antony tajam, ia berpikir sejenak. Setelah itu ia kembali manggut- manggut. "Ya Antony, benar apa katamu. Tumben saran kamu mengena, biasanya saranmu ngawur," sindir tante Bety yang membuat mata Antony mendelik menat
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

Bab 62. Tante Bety menjemput Ain.

Tante Bety kesal terhadap suster Mila. Yang mana ia harus menebus Ain dengan jumlah uang yang cukup banyak melebihi target Anjani dengan alasan hampir lima bulan tante Bety tidak memberi uang kebutuhan suster Mila. Adu mulut terjadi antara tante Bety dengan suster Mila. "Tante bisa membawa Ain, asal tante memberikan saya uang sebesar lima ratus juta!" ungkap suster Mila yang mana tante Bety sudah berada di rumah orang tua suster Mila di Bogor. Bak disambar petir wajah tante Bety mendengar perkataan suster Mila. Padahal tante Bety sudah mengirim uang tiap bulan sebesar lima juta. Tiga juta untuk bayar suster Mila sebagai jasa pengasuh, yang dua juta untuk biaya kehidupan Ain. Tapi suster Mila mengatakan selama tiga bulan tante Bety lupa mengirim uang pada Ain, dan pada waktu itu Ain juga sakit butuh biaya banyak selama satu minggu di rumah sakit. "Lho, kamu ini bagaimana Suster, Ain sakit ngapain kamu nggak kabari aku, harusnya kau kasih tau aku. Itu nggak benar, jangan bohongi T
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

Bsb 63. Anjani pulang dari Singapura.

Tante Bety mendongakkan kepala mengarah ke wajah Antony yang sudah duduk di dekatnya. "Katakan apa idemu?""Bagaimana kalau Ain tak usah di urusi."Mata tante Bety seketika membulat, seperti mau jatuh."Bodoh ...!" ucapnya tante Bety ketus. Antony mengkerutkan keningnya. "Kenapa? bukankah uang lima ratus juta itu banyak Tante, kalau hanya untuk ngelabuhi Ain percuma kan Tante."Tante Bety terlonjak dengan cepat ia berdiri."Dasar tolol, bodoh, laki- laki macam apa kau ini? Laki- laki yang bisanya mendompleng wanita. Otak kamu itu isinya apa sih Antony? Karuan Ain itu aset- aset keberuntungan yang bisa terjual mahal!" suara emosi Tante Bety. Yang mana kata- kata itu sudah sering terdengar di telinga Antony. Bahkan Antony sudah kebal telinganya.Kata kata ini menurut Antony masih mendingan, dibanding biasanya. Biasanya keluar kata kotor yang menyebut nama hewan, itu yang membuat Antony kadang kesal. Ingin rasanya meninggalkan Tante Bety. Tapi bagaimana lagi Antony butuh pekerjaan, apa
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 64. Istri ke tiga Abilawa melabrak.

Dewi membalikkan tubuhnya menghadap Abilawa, emosinya semakin memuncak. Matanya tajam mengarah ke arah Abilawa. Dan giginya gemelutuk. "Aku tak akan tinggal diam, aku akan hajar wanita simpananmu itu." Dewi meraih tas branded berlogo Hermes yang harganya hampir senada dengan harga sepuluh gram emas. Ia melangkah keluar kamar Abilawa meninggalkan Abilawa yang diam memandang Dewi. Namun baru beberapa menit Abilawa mendengar teriakan Dewi dari lantai dasar. Abilawa tersentak, ia tau kalau itu suara Dewi yang marah- marah. Tanpa berpikir panjang Abilawa berlari kecil keluar kamar. Ia takut jika Dewi menemukan kamar Anjani. Dan membuka paksa kamar Anjani. Abilawa melihat Dewi berteriak teriak. "Mana wanita yang bersembunyi disini? Ha!" bentak Dewi pada Denis. Denis hanya diam pandangannya lurus menatap anak tangga, berharap Abilawa segera membawa perempuan ini ke luar. Denis hendak bertindak sendiri tapi tak berani, sebab wanita yang didepannya istri Abilawa, kalau Deni
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Bab 65 Ayudya cemburu.

Abilawa yang berdiri di depan kasir dengan cepat membalikkan tubuhnya mengarah suara yang memanggil. Begitu juga Anjani. Mata Anjani seketika terbelalak dan darahnya berdesir melihat siapa yang berdiri di belakang Abilawa. "Tuan Barata?" gumam Anjani dalam hati. Dengan cepat pandangannya beralih ke Abilawa. Ia ingin tau bagaimana ekspresi Abilawa melihat Barata ada di depannya bersama Anjani. Namun Abilawa tersenyum dan menyalami Barata beserta Ayudya istrinya. "Kenalkan ini istri saya, yang kemarin aku nikahi."Anjani tersenyum dengan menyalami Ayudya dan Barata."Lolita ... " ucap Anjani pelan dan suaranya agak di pelankan agar mereka tak mengenali suara Anjani.Namun Anjani tak bisa membohongi dirinya sendiri kalau ketakutan tetap merajai dirinya. Takut jika Ayudya ataupun Barata mengenali suaranya. "Ayudya," balas Ayudya dengan memandang tajam Anjani. Anjani berusaha tidak kikuk berhadapan dengan mantan juragannya dulu. Ia harus biasa. Pernah Abilawa memberi saran pada Anj
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

Bab 66 pesta ultah Barata

Barata tak menghiraukan pertanyaan Ayudya, ia keluar dari mobil, diikuti Ayudya, setelah sampai di halaman rumah. Serta memberikan kunci pada Parman agar Parman memasukkan mobilnya ke garasi. "Kenapa Papa diam? Berarti benarkan Papa sering ke rumah germo itu?" Barata tetap diam dengan berjalan cepat menaiki anak tangga dan masuk kamar, tetap fi ikuti Ayudya dari belakang. Braaakk ... dengan kasar Ayudya menutup pintu kamar. Dan melangkah hendak ke kamar mandi. Namun pintu kamar mandi tertutup. Ayudya menatap sekeliling kamar, ia tak menemukan Barata ada di ruangan. Ia mengurungkan diri masuk ke kamar mandi, tau kalau Barata ada di kamar mandi. Ia hempaskan tubuhnya di pinggiran ranjang, rasa kesal hinggap dalam hatinya. Pikiran negatif terus bersarang di otaknya. "Barata pasti, sering ke Motel itu untuk menemui Anjani, aku yakin itu? Dasar laki-laki, di rumah ada istri yang cantik masih saja tergoda sama wanita murah," gumam lirih Ayudya. Ayudya merasakan omongan Barata tadi
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 67 menjemput Aini.

Pandangan tante Bety yang ditujukan Anjani tidak menyurutkan Anjani harus minder. Anjani tetap percaya diri. Ia harus bisa meyakinkan kalau dirinya bukan Anjani. "Siapa sebetulnya Anjani? Tadi Nyonya Ayudya juga mengatakan seperti itu, sebegitu terkenalkah Anjani? Hampir semua kenal padanya?" pancing Abilawa. Antony memberi isyarat tante Bety dengan mencubit sedikit lengan tante Bety, agar tak meneruskan kecurigaannya. Sebab Antony sangat yakin kalau itu bukan Anjani. Anjani sudah mati terbunuh di tangan anak buah Barata. Dan mana mungkin Abilawa kenal dengan Anjani. Disamping itu tak mungkin Abilawa orang terpandang mau menikahi Anjani yang mantan pekerja komersial. Antony juga memaklumi tindakan tante Bety yang curiga terhadap istri Abilawa yang mirip Anjani, sebab Antony sendiri tidak berterus terang kalau Anjani sudah meninggal, tante Bety tetap mengira kalau Anjani pulang kampung. "Ohh, Anjani ... Anjani dulu anak buah tante Bety, yang sekarang pulang kampung dan tak kemb
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bsb 68 Ain kelebihan dosis.

Selesai dokter memeriksa, dokter langganan keluarga Abilawa bertahun tahun, yang mana Abilawa sangat mempercayai dokter yang sering di panggil dokter Hamer, dokter itu meletakkan stetoskop ke dada Aini. Dalam hitungangan menit, dokter itu kembali melepas stetoskopnya. "Putri anda kelebihan dosis obat tidur Tuan Abilawa. Sepertinya sehari perutnya juga nggak terisi."Anjani bengong, berarti tante Bety dan pengasuhnya memberi obat tidur Ain tanpa di beri makan? Kurang Ajar. Awas kalau sampai Ain kenapa-napa!" batin Anjani. "Trus bagaimana dok, apakah anak saya bisa bangun?" tanya Anjani panik. "Insya Allah, untuk sementara putrinya biar rawat inap di sini dulu, menunggu putri nyonya bangun. Di lihat keadaannya lemas atau tidak, kalau tidak bisa di bawa pulang."Dokter memanggil seorang perawat, dan menyuruh untuk memindahkan Aini ke kamar lain. "Di kamar paling depan ya, Sus!" ucap dokter Hamer dan mohon pamit Abilawa untuk memeriksa pasien lainnya. Abilawa melihat Anjani begitu
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Bab 69. Anak angkat Abilawa

Airin gadis cantik, berusia tiga tahun yang mana Anjani memanggil dengan nama kesayangan AIN. Ia begitu senang mendapatkan mainan yang mana ia tak pernah punya. Abilawa tak segan-segan membelikan mainan Ain begitu banyak. Bukan hanya mainan saja, Ain pun dibelikan pakaian dengan harga yang cukup fantastik. Dalam hati Anjani merasa heran. Sebegitu besarnya rasa cinta Abilawa pada Ain, padahal Ain bukan apa-apanya. Bahkan Abilawa membuat akte kelahiran untuk Ain serta mengatas namakan kalau Abilawa sebagai orang tua kandung. Dengan memberikan embel embel namanya di belakang nama Ain. Yaitu AIRINA MARHAIN. yang mana nama panjang Abilawa. ABILAWA MARHAIN "Pa, apakah nggak berlebihan, jika Papa mengangkat Ain sebagai putri kandung Papa, apalagi memberi gelar di belakang nama Ain tertera nama Papa?" tanya Anjani saat duduk santai di taman belakang. Abilawa menanggapinya dengan tersenyum, "Kenapa Nggak boleh?" tanya Abilawa sembari "Bukan itu, itu suatu kehormatan bagi saya, tapi sep
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Bab 70 kedatangan istri ke dua Abilawa

Tak disangka- sangka Anjani, wanita itu mengacungkan tangannya dengan memperkenalkan dirinya. "Namaku Lidya, aku istri ke dua Tuan Abilawa," Wanita yang berpostur tinggi, berwajah ala orang India membuat wajah manisnya sangat terlihat, apalagi di sertai kulit eksotik. Dengan ragu Anjani membalas uluran tangan Lidya dan menyebut namanya. "Panggil saya Lolita." Lidya meraih tubuh Anjani dan memeluknya. "Kita jalin persaudara Nyonya Lolita," lirih Lidya dengan mengajak Anjani duduk. "Kita ngobrol dulu sambil mengenal pribadi masing- masing. Anjani menuruti apa yang dikatakan Lidya, apalagi Abilawa yang sejak tadi duduk di sofa memberi respon Anjani. "Ini putriku yang pertama, Namanya Grace. Ia masih sekolah klas dua SMA." Grace melirik Anjani, wajah angkuhnya sangat terlihat tanpa menyapa Anjani terlebih dahulu, bahkan Anjani yang terlebih dahulu menyalami Grace. Grace membalasnya tanpa melihat Anjani sedikitpun. Anjani memaklumi dia masih anak anak. Mungkin masih sangat labil
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status