Semua Bab Terpaksa Menikah dengan Paman Mantan: Bab 31 - Bab 40

124 Bab

Pelan-pelan saja

Kembali ke sisi Safna dan Callister,Masih di kamar hotel xxxxxxxx.Jantung, masih aman di sana?.Sejujurnya tidak aman sejak beberapa waktu silam. Callister terlalu gelisah, mencoba menetralisir perasaan nya, dia mencoba mencari gambar referensi sesuai dengan ucapan Safna, kadang berusaha untuk mencari tempat yang pernah dia dengar dari beberapa teman-teman nya untuk mereka kunjungi di padang. Terkadang terdengar tawa kecil Safna, terkadang gadis tersebut mencubit lembut lengan nya. Safna begitu hangat dan manja, seperti istri, tapi seperti seorang teman sejati, seperti adik kecil tapi terkadang seperti saudara yang cocok di ajak bicara dan bercerita.Dan mereka sejak tadi saling membangun komunikasi yang begitu baik dan intens, dimana Safna selalu mampu mencairkan suasana agar menjadi nyaman dan lebih intim di antara mereka."Ini tempat yang baik, mereka bilang ini di atas bukit, pemandangannya indah, saat mendapatkan pose foto bersama tempat nya begitu mendukung dan sangat rekomend
Baca selengkapnya

Pelan tapi pasti

Kata pelan-pelan saja semakin membuat Safna tidak baik-baik saja, jantung nya berdebar tidak menentu dan seketika dia kehilangan kata-kata nya, bingung harus melakukan apa."Minum." Dan otak nya bergerak secepat itu, dia merasa tenggorokan nya kering, jadi minum mungkin pilihan paling bijak untuk nya saat ini.Gadis tersebut buru-buru membalikkan badannya, mencari gelas minum di atas meja nakas, dalam gerakan terburu-buru Safna menyambar gelas berisi air putih yang ada di sisi kanan nya dengan jantung yang berdebar-debar. Gadis itu pikir apakah mereka benar-benar akan melewati malam pertama bersama harus ini?.Callister ikut serba salah melihat ekspresi Safna, apalagi saat aku di situ mencoba untuk menghindari pandangannya dari dirinya. Laki-laki tersebut pada akhirnya berkata."Jika kamu belum siap, jangan memaksakan diri," akhirnya laki-laki tersebut bicara begitu, berharap jika sang istri tidak salah paham dengan ucapannya.Sebagai seorang laki-laki mungkin dia sudah siap, tapi unt
Baca selengkapnya

Malam pertama

Safna nyatanya terbuai, dia tenggelam dalam belenggu indah yang diciptakan sang suaminya. Membiarkan diri pasrah atas apa yang akan terjadi berikutnya pada dia dan laki-laki yang kita perlahan mengukung dirinya. Kali ini tidak ada sedikitpun tolakan yang diberikan, Safna membiarkan diri mengikuti arus sang paman Callister nya, laki-laki yang telah sah menjadi suaminya. Tanpa beban di hati, tanpa perasaan terpaksa dia menerima perlakuan Callister sang laki-laki yang menjadi cinta pertama nya.Callister terus merapatkan bibir mereka, menyatukan nya dan membiarkan diri sama-sama tenggelam dalam rasa surgawi. Peraduan Indra pengecap yang terasa seperti manis semanis es tebu berhasil membuat sang musafir yang berjalan terlalu jauh melepaskan dahaga atas rasa haus yang mendera, dimana kini tiap gerakan tangan dan kaki tanpa sadar menyusuri perlahan bagian demi bagian lapisan bumi yang begitu lembut dan halus bagaikan sutra dari tiap inci tubuh milik Safna. Percayalah Callister terlihat begi
Baca selengkapnya

Bonus part Safna dan Callister

Beberapa bulan kemudian.Disebuah kamar mendominasi berwarna putih terlihat tubuh seseorang berbaring di atas nya, masih tenggelam ke alam mimpi, menikmati indahnya lelap hingga pagi hari. Gerakan jarum jam terus mendendangkan irama teratur nya diiringi suara semilir angin yang menambah suasana syahdu di dalam kamar tersebut, membuat sang pemilik didalam sana semakin menenggelamkan diri dalam indahnya mimpi sejak semalam.Disisi kanan kamar tersebut, matahari perlahan menampilkan cahayanya dengan keadaan malu-malu, mengintip siapa saja yang akan terjaga karena cahayanya pada hari ini. Sengaja menyeruak masuk, menggoda sedikit para pemilik kamar yang masih terlelap dalam tidur panjang mereka.Yah di atas kasur mendominasi berwarna putih tersebut, Safna terlihat masih tenggelam didalam tidur nya, mengabaikan apapun yang ada disekitar nya karena rasa lelah dan ngantuk yang menghantam dirinya. Semalaman dia kurang tidur dan itu agak mengganggu nya.Safna seketika langsung membuka bola mat
Baca selengkapnya

Season 2 Sky Andaram & Sheena

Catatan = Kisah Safna dan Callister 1-34 endingMulai bab ini kisah Sheena dan Sky AndaramKisah di jamin seru dan bikin adrenalin naik turun.*****Bagian Gedung tersembunyipinggiran kota Paris.Derap langkah sepatu terdengar memecah keheningan malam, suara layar monitor pengatur detak jantung menggema memecah suasana dan terus memekakkan telinga semua orang, beberapa orang berpakaian serba putih bergerak dengan cepat menampilkan ekspresi wajah panik mereka mendekati satu sosok tubuh seorang gadis yang tidak berdaya.Gadis tersebut seolah-olah tenggelam dalam ke indahkan dalam alam bawah sadar nya, memilih enggan bangun karena merasa apa yang ada di hadapannya tidak penting lagi, terlalu lama berlalu bukan satu dua hari bukan pula satu dua bulan tapi sudah melewati tahun dan membuat khawatir orang-orang.Selang-selang yang menancap di tubuh nya terus berusaha untuk menyelamatkan nya, bahkan nafas nya dibantu dengan alat-alat mengerikan, bahkan saat masa kritis tiba tidak jarang AED
Baca selengkapnya

Bab 2

Dalam Senja yang temaramKutaburkan abu orang yang aku cintaiJangan kau tanya bagaimana rasanyaSeolah-olah dunia berputar dalam kehampaanKini baru aku sadari setelah terpisah kematianTidak ada tempat untuk kita saling bertemu kembali di siniSheena.*****Begitu abu terakhir telah di taburkan dan terlepas dari tangannya, gadis tersebut baru ingat ini bagian akhir dari pertemuan dalam kehampaan, Sheena berusaha tegar sambil menahan tangisnya dimana dia menatap ujung laut yang tidak pernah terlihat."Beristirahatlah dengan tenang, bu"Batin nya."Aku sudah berusaha hingga tetes penghabisan, jangan menyalahkan ku, karena aku sudah sampai pada puncak dimana kemampuan ku berada"Lagi dia bergumam, menatap Senja yang mulai memadam, membiarkan sang pembawa sampan mengarungi laut dan kembali ke tanah dimana dia berpijak biasanya. Suara deru mesin memekakkan telinga, di abaikan Sheena karena suara pemikiran nya jauh lebih tebal di balik hati nya.Dia menghela pelan nafasnya untuk beberapa
Baca selengkapnya

Bab 3

Brakkkkkk.Bugggggggg.Demi apapun saat 3 rentenir menghempas kan tubuh nya ke lantai aspal dan menendang perut nya, Sheena seketika memejamkan bola matanya atas rasa sakit yang dia terima, terlalu sakit dan nyeri, Seolah-olah kini dia pasrah jika kematian menghampiri dirinya, Sheena sudah menyerah.3 rentenir itu menyeret tubuh gadis tersebut menuju gang sempit disamping pubb malam,tuan dan nona Aoi tidak bisa mencegah,beberapa karyawan dibuat takut oleh ke 3 rentenir itu."Tuan,aku pasti akan segera melunasi hutang-hutang itu.sementara hanya bisa mencicilnya,tunggu hingga akhir bulan ini,aku pasti akan berusaha untuk melunasi nya"Sheena bicara dengan bibir bergetar, menahan tangan kokoh dan kasar yang menjambak rambut nya tanpa ampun, rasa sakit dan ngilu dari kulit kepalanya benar-benar luar biasa, dia hanya mampu meringis, mencoba membuat kesepakatan yang tidak mungkin dan menahan tangis atas rasa sakit yang menghantam nya."Cihhh bocah seperti kamu melunasi hutang 1 milyar denga
Baca selengkapnya

Bab 4

Mansion utama Sky Andaram.Terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi mendominasi berwarna hitam tersebut,dimana aliran lembutnya terdengar menembus dinding mansion mewah tersebut sejak tadi, sesekali pula terdengar gerakan berbeda yang menimbulkan suara-suara yang berbeda pula,selang beberapa waktu suara itu terdengar terhenti berganti dengan suara gesekan pintu yang terbuka secara berlahan.Seorang laki-laki yang memiliki tinggi tubuh hampir 1,90 dan wajah tampan yang terkesan sangat tidak bersahabat keluar dari arah dalam kamar mandi.Bola mata yang tercipta begitu tajam di antara pahatan wajah rupawan bak patung dewa Yunani tersebut di penuhi oleh bulu-bulu halus yang dapat membuat perempuan manapun yang menyentuh nya atau bahkan merasakan nya akan menjadi tergila-gila.Sensasi geli pasti mereka rasakan ketika melewati percintaan panjang dengan laki-laki tersebut karena menyentuh bagian-bagian bulu-bulu halus disepanjang wajah nya tersebut.Percayalah nilai tertinggi dar
Baca selengkapnya

Bab 5

Club malam xxxxxxx."Hutang mu belum sepenuhnya lunas, selesaikan sisa nya secepat nya"Sheena memejamkan bola matanya."Para rentenir tersebut pasti sudah gila"Salah satu temannya bicara sembari menggelengkan kepalanya, menatap ke arah Sheena dengan pandangan iba.tentu saja para rentenir itu sudah pasti gila, setelah mendapat kan surat rumah, merampas kalung nya kini berkata jika hutang mereka masih belum lunas dan memiliki banyak sisa."mereka benar-benar pejabat kelas kakap, memeras dari orang miskin untuk kekayaan mereka, itu sangat menjijikan sekali menurut ku"lagi suara orang lain terdengar menyahut.Yah mereka benar-benar gila, menekan Sheena dan berkata dia masih punya tagihan hampir setengah milyar.Katakan pada nya bagaimana caranya dia mendapatkan uang sebanyak itu dalam 1 bulan? hanya orang tidak waras yang mampu mendapatkan uang sebanyak itu dalam satu bulan.Sejenak gadis tersebut menghela kasar nafasnya, kepalanya terasa berdenyut-denyut tidak menentu saat dia ingat
Baca selengkapnya

Bab 6

Ruang inap club malam tuan Aoi.Setelah usai bekerja.Sejenak Sheena mengerutkan keningnya saat tiba-tiba seseorang menghubungi dirinya dari handphone nya."Maaf, anda siapa?"Tanya Sheena dengan perasaan bingung , bertanya dari balik handphone nya sambil menggigit bibir bawahnya."Saya dari pihak bank, ini benar nona Sheena?"Saat mendengar sahutan dari ujung sana, membuat Sheena seketika khawatir.Pihak Bank?!.Dia tiba-tiba ingat dengan surat-surat rumah nya yang telah di rampas oleh para rentenir."Tuan maafkan aku, bisakah memberikan aku waktu? aku akan menebus surat rumah ku secepat nya, aku butuh waktu untuk mengumpulkan uang menebus rumah nya"Sheena bicara khawatir, dia benar-benar merasa kacau setiap kali mengingat soal surat rumah mereka, takut jika mereka menyita nya."Bukan masalah, bisakah kita bertemu secepat nya? mari bicara secara resmi dan langsung tatap muka"Dan Sheena lagi-lagi mengerut kan keningnya saat dia mendengar sahutan diseberang sana.Bertemu dan bicara l
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status