Home / Urban / KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN : Chapter 211 - Chapter 220

223 Chapters

Part 53 Rekaman Suara

"Emillia benci Pappa!" Kembali Emillia berteriak di atas panggung.Gadis kecil itu memberontak dari pelukan sang guru. Dia pun melemparkan piala dan piagam yang baru didapatkan. Emillia berlari ke arah Cassandra dan memeluk wanita itu sembari terus menangis."Emillia jangan begini! Seharusnya kamu senang karena menang lomba, Principina!" hibur Cassandra dengan suara bergetar."Mammà kita pulang!" ajak Emillia lagi.Tak ingin membuat keributan, akhirnya Cassandra pun menurut. Dia mengeratkan rahang ketika mendapati Andrian ternyata masih duduk mematung di kursi paling belakang."Puas kamu mendengarnya?" tanya Cassandra dingin lalu meminta Antonio membawa Emillia ke mobil lebih dahulu.Andrian menatap Cassandra nanar. Hari ini tidak hanya Cassandra yang telah dibuat kecewa. Namun, juga Emillia. Seandainya dia tidak bodoh dan egois, maka hal ini tidak akan terjadi. Keluarganya masih utuh sembari menunggu kehadiran anak ketiga mereka. Andrian juga tidak tahu, seandainya Davidde sudah besa
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Part 54 Penghianat!

"Aku memang memiliki rencana itu. Tapi itu dulu dan aku tidak benar-benar berniat melakukannya, Zio. Kebencianku pada Helena yang membuatku melakukan itu!" Andrian berucap datar."Apa pun yang kamu lakukan sekarang, tidak lagi berpengaruh, Andrian. Surat wasiat itu sudah ditulis Tuan Gennaro. Ini bukan hanya tentang harta yang tidak diwariskan padamu, tapi lebih pada kekecewaan seorang kakek pada cucunya. Apa kamu tidak berpikir, bagaimana kecewanya Tuan Gennaro padamu sampai dia kena serangan jantung?" tanya Ivo dengan suara bergetar menahan emosi dan amarah.Tidak pernah disangka, hubungan Andrian dan Gennaro berada di titik terendah, justru ketika laki-laki tua itu menjelang akhir hidupnya. Andrian memang badung. Sebagai cucu tunggal dan calon pewaris kekayaan Petruzzelli, dia tumbuh menjadi pria arogan. Selain kehilangan kedua orang tua dalam waktu bersamaan, Andrian juga salah pergaulan. Kehidupan high class yang bebas, telah dijalani Andrian sejak remaja. Dia pun menjadi kehila
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Part 55 Mantan Suami Istri

Andrian tidak memikirkan apa pun. Tidak juga Cassandra yang sudah berkhianat padanya. Juga anak-anak yang ditinggalkan di rumah. Dia kini hanya pasrah ketika lagi-lagi hati dan akal sehatnya kalah olah nafsu.Kedua orang yang tengah digulung nafsu itu bergumul liar di tempat tidur berukuran queen size milik Marta. Suara desahan dan rintihan memuja saling bersahutan di situ.Marta tersenyum puas ketika melihat Andrian terkulai di sisi tubuhnya. Dia usap bibir merah yang beberapa detik lalu melahapnya dengan rakus. Andrian membuka mata malas, kemudian memeluk tubuh polos Marta, lalu kembali terpejam."Kenapa kamu seperti ini, Andrian? Apa kamu sudah memutuskan sesuatu?" tanya Marta penasaran.Pertanyaan yang ditahan, tidak sempat terlontar karena keduanya lantas larut dalam permainan panas. Andrian bergumam lirih, sembari mengusap punggung polos Marta."Apa kamu tidak suka aku datang ke sini? Bukankah kita sama-sama menginginkannya, Marta?" tanya Andrian tanpa membuka mata.Marta kembal
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Part 56 Dilamar

"Jadi, kamu sebagai ayah yang baik untuk mereka seharusnya tidak membatasi interaksi kami, Andrian." Antonio berkata datar, lalu menatap Cassandra. "Bukankah begitu, Bellissima?" tanyanya sembari tersenyum hangat.Cassandra mengangguk samar dan memalingkan wajah dari Andrian yang terus menatapnya. Ditatap sedemikian rupa, membuat Cassandra semakin muak saja. Cassandra segera meraih tangan Antonio, lalu menariknya menjauhi Andrian."Lama-lama dekat dengannya membuatku mual!" ucap Cassandra sedikit meninggikan suara.Andrian mematung mendengar ucapan Cassandra. Dia menatap kepergian kedua orang itu dengan hati berdenyut kecewa. Andrian mengerti bila Cassandra benar-benar membencinya. Sangat wajar jika wanita itu terluka begitu dalam. Rasa sakit yang diberikan berkali-kali dan selama itu Cassandra berusaha untuk bersabar.Namun, kesabaran Cassandra menemui titik terlelah ketika mendapati Marta hamil benih Andrian. Padahal, di saat yang sama, Cassandra berjuang untuk melewati fase sulit m
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Part 57 Rahasia Memuakkan

Cassandra mendorong pelan dada Antonio dan kembali menatap laki-laki tampan itu. "Apa kamu tidak keberatan, Antonio? Seharusnya kamu mendapatkan wanita yang sepadan, bukan sepertiku!" "Apa yang membuatmu berpikir begitu? Aku mencintaimu sejak dulu sampai sekarang Cassandra!" ucap Antonio tegas.Cassandra mengangguk samar diiringi senyuman. Senyum manis yang tidak dibuat-buat dan baru Antonio lihat semenjak wanita itu mengalami perceraian. Antonio bertekad ingin membuat Cassandra selalu menyunggingkan senyum manis dan melupakan kegagalan pernikahannya."Aku terima!" ucap Cassandra sambil mengangguk berkali-kali.Antonio tertegun sejenak, kemudian memeluk Cassandra. Sementara di depan pintu, Andrian semakin mematung menatap keduanya. Laki-laki itu membalikkan badan, yang membuat Antonio tanpa sengaja menatapnya.Lantas, Antonio melepaskan pelukan dan bangkit. Kemudian dia melangkah mendekati Andrian yang hendak beranjak dari situ."Andrian, sudah lama kamu di situ?" tanya Antonio pelan
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Part 58 Harapan Yang Pupus

Jelas, itu bukan tanda kepemilikan dari Andrian. "Sial kenapa harus ada jejak begini?" Marta menjadi bingung ketika semakin digosok, bekas kissmark itu tidak menghilang melainkan tambah memerah. Dia tidak perlu sekhawatir ini jika saja Andrian tidak datang mendadak.Entah apa yang membuat Andrian tiba-tiba datang. Padahal, sore tadi laki-laki itu mengatakan pergi ke rumah Gennaro. Marta melirik sekilas ke arah ruang tamu di mana Andrian tampak fokus dengan handphone."Oke, aku ke sana sekarang!" Laki-laki itu menarik napas panjang kemudian bangkit.Dia menoleh ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup. Marta yang mendengarkan pembicaraan Andrian justru menarik napas lega. Dia segera memakai kimono dan mengikat di depan perut, lalu segera menemui Andrian."Aku sudah selesai. Tapi sepertinya kamu mau pergi!" Marta pura-pura cemberut kecewa.Andrian menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Maaf, Davidde sedang demam. Aku harus mengantar ke rumah sakit!" ucapnya.Marta mende
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Part 59 Penyesalan

"Cassandra, apakah tidak ada kesempatan sekali lagi untukku?" tanya Andrian putus asa.Cassandra semakin kesal dengan sikap mantan suaminya yang tidak tahu malu itu. Wanita itu kembali memutar bola mata malas, lalu menatap tidak minat pada Andrian."Tidak! Kesempatanmu hanya sebagai ayah dari kedua anakku, bukan suamiku!" jawabnya tegas.Andrian tidak menyerah. Sudah kepalang tanggung karena dia telah memberanikan diri mendekati Cassandra lagi. Meskipun di sisi lain ada rasa rendah diri setelah terlalu sering melukai hati Cassandra."Aku janji, Cassandra! Aku akan melakukan apa pun yang kamu mau. Bahkan, aku tidak peduli dengan semua hartaku, asalkan kamu ...""Apa pun?" sahut Cassandra cepat hingga membuat Andrian langsung mengangguk."Ya, apa pun. Katakan, Cassandra!" desak Andrian tidak sabar.Cassandra tersenyum penuh arti lalu mengangguk pelan. Dia menatap sekeliling yang sepi karena karyawan sudah sibuk di mejanya masing-masing."Apa pun. Hm, baiklah. Sepertinya kamu ingin sekal
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

Part 60 Permintaan

"Andrian, apa kamu tidak ingin memelukku?" tanya wanita itu menatap manik kebiruan Andrian.Andrian tersadar dari lamunan singkatnya, lalu mengangguk samar. Dengan ragu, dia mendekati Helena dan memeluk wanita itu. Wanita yang pernah dibencinya, sekaligus terpaksa dia terima karena hubungan darah itu tidak bisa dihapus oleh takdir sekalipun."Terima kasih, Andrian. Kuharap tidak ada kebencian di hati kita. Maafkan aku yang sudah merusak semuanya," ucap Helena lirih di dada Andrian. Andrian menelan saliva berat mendengar ucapan itu. Memaafkan? Jika ada yang harus mengemis maaf, maka orang itu adalah dirinya. Andrian melepaskan pelukan dan menatap Helena dengan tatapan dalam."Maaf, Helena. Aku begitu bersalah padamu dan Kakek. Jika Kakek masih hidup, mungkin aku akan bersimpuh di kakinya.""Hei, apa yang kamu bicarakan? Papa itu hatinya sangat luas. Aku yakin kamu lebih paham daripada aku, Andrian. Ayolah, kamu harus tersenyum! Kita buka lembaran baru dengan damai, bagaimana?" Helena
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

Part 61 Sama-sama Bimbang

Mendengar suara tangisan, Antonio segera mengangkat wajah Cassandra dan menatapnya dalam. Sedangkan Cassandra buru-buru menghapus air mata, lalu memunguti pakaiannya yang berserak di dekat sofa.Antonio memperhatikan sang kekasih, lalu tersenyum samar. Dia terus memperhatikan Cassandra yang memakai pakaiannya dengan terburu-buru."Ah, aku harus ke kamar mandi dulu, Amore!" pamit Cassandra pada laki-laki yang masih duduk memperhatikan dirinya itu."Hati-hati, jangan terburu-buru, Bellissima!" ucap Antonio mengingatkan.Cassandra tidak menjawab. Dia segera memasuki kamar mandi, lalu mengunci pintunya dari dalam. Di sana, dia menumpahkan tangis di depan wastafel. Cassandra meremas baju atasnya ketika melihat beberapa tanda kepemilikan Antonio bertebaran di dadanya."Aarrggh!" jerit Cassandra. Lantas, pandangan wanita itu turun pada perutnya yang membuncit. Perut berisi bayi darah daging Andrian itu, diusapnya lembut dengan hati dilema."Kenapa aku lakukan itu, Tuhan? Kenapa aku harus be
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more

Part 62 Takut Kehilangan

Mendengar jawaban Cassandra, Antonio hanya bisa mengangguk meskipun dia tahu, wanita itu tidak melihatnya. Cassandra kembali meneruskan langkah. Di ruang bawah tampak sepi, mungkin anak-anak sedang dimandikan oleh Nanny.Cassandra juga tidak melihat keberadaan Andrian dan mobil laki-laki itu. Entah ada perasaan aneh tiba-tiba menghinggapi Cassandra. Dia memaki diri sendiri yang terlalu munafik jika kepergian Andrian membuatnya merasa kehilangan."Aku pulang dulu, kamu juga segera kembali ke atas. Hati-hati naik turun tangga!" ucap Antonio begitu mereka sampai di lantai bawah.Cassandra mendongak menatap manik Antonio lalu mengangguk samar. Antonio tersenyum, kemudian mencium bibir Cassandra sekilas sebelum memutuskan berlalu dari hadapan kekasihnya itu."Ciao Amore. Hati-hati di jalan!'' ucap Cassandra mengikuti langkah Antonio sampai di depan pintu.Antonio tersenyum sebelum memasuki mobil. Segera, mobil mewah itu pun meninggalkan car port rumah megah Andrian. Sesampainya di luar pag
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status