"Nara yang buat tweet itu?" tanya Dava tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop."Iyalah. Siapa lagi?" ketus Hanum.Dava menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu menyangkal. "Nggak, Num. Aku belum tidur sama dia, kita tidur terpisah. Aku di kamar kita, dia di kamar tamu.""Kamar tamu yang ada di atas?" tanya Hanum lagi."Iya, nggak mungkin juga kan aku menempatkan dia tidur di kamar yang ada di bawah?""Terus kenapa sampai dia bisa buat tweet seperti ini?""Aku nggak tau, Sayang. Nanti aku tanyakan. Aku akan melarang dia mengunggah foto atau apa pun.""Jangan cuma itu. Keluarkan dia dari rumah kita, aku nggak mau dia tinggal di sana.""Akan aku carikan dia kontrakan.""Secepatnya," tegas Hanum."Iya, Sayang." Dava meraih tangan Hanum, mengecupnya singkat, lalu berterima kasih. "Terima kasih.""Jangan dulu berterima kasih, Mas. Aku belum memaafkan kamu.""Nggak apa-apa, Num. Dengan kamu mau bicara sama aku aja, aku udah sangat berterima kasih sama kamu.""Iya, karna seharusnya aku buk
Terakhir Diperbarui : 2023-12-15 Baca selengkapnya