Sisca tersenyum mencela. "Apa aku begitu nggak berharga?"Harga diri memberitahunya, "Sisca, nggak boleh."Alasan memberitahunya, "Sisca, jangan berdebat lagi. Pria ini bahkan nggak mau menikah denganmu. Lupakan saja, jangan salahkan dirimu lagi."Akan tetapi, suara lembut namun tidak bisa diabaikan terus datang dari dalam dan berkata ...."Sisca, dia adalah Hendra. Orang yang kamu pikirkan selama tujuh tahun ada tepat di depanmu. Kalau kamu lebih berinisiatif, mungkin kamu bisa mendapatkannya?"Sisca tidak yakin.Akan tetapi, tubuh lebih kuat dibandingkan otak.Hendra menatapnya dalam diam. Sepasang matanya yang memerah penuh kelembutan yang tak terlihat, tetapi juga ada kesuraman yang membara.Sisca terlihat patah hati dan rapuh.Wajah Hendra tenang dan dingin, tetapi dia diam-diam sudah mengkhawatirkannya.Hendra tidak bisa mengendalikan hati yang melunak. Dia tidak bisa menghitung berapa kali hatinya melunak.Dia membuka bibir tipisnya, ingin mengatakan "tidak", ingin menolaknya.A
Terakhir Diperbarui : 2024-02-21 Baca selengkapnya