Mungkin karena Sisca menatap Hendra dengan tatapan hangat.Hendra tersenyum bercanda dan mencubit pipinya dengan jari-jarinya yang panjang. "Kalau kamu membiarkanku tinggal semalaman, aku nggak akan tidur begitu saja."Hendra sengaja mencoba menakutinya.Wajah Sisca agak memanas dan detak jantungnya semakin cepat, tetapi wajahnya sangat tenang saat dia berkata, "Nggak masalah, bukankah kamu juga sering nakal?"Hendra menyipitkan matanya.Hendra menatapnya sambil menggenggam tangannya dengan lebih erat.Seolah takut Sisca akan lari.Hendra tersenyum dan bercanda. "Ini rumah orang lain. Aku nggak masalah kalau kita terlalu berisik di kamar tamu. Sisca, mukamu tebal sekali ....""..." Telinga Sisca memerah dan dia memelototinya. "Kamu bisa nggak membuat keributan seperti itu."Kecuali Hendra melakukannya dengan sengaja.Hendra menjepit jari-jari Sisca dan berkata, "Kalau benar-benar melakukannya, mungkin kita nggak akan bisa menahannya lagi."Ini adalah kebenarannya."..."Sisca menggigit
Hendra mengangkat alisnya. "Mungkin berbisnis denganku lebih menguntungkan?""...""Masih nggak mau melepaskanku?"Begitu Sisca melepaskan tangannya, Hendra meraih pinggangnya, kemudian membungkuk dan menciumnya lagi. "Nanti jangan lupa bawa satu set pakaian dalam yang bersih saat mengantarku kembali ke hotel.""..."Sisca tersipu dan menatap Hendra meninggalkan kamar dengan bingung.Jessy mengundang Hendra ke ruang kerja Tuan Matthew.Di ruang kerja, Jessy menyalakan dupa dan aroma kayunya menyengat.Jessy secara khusus mengenakan rok wol ramping berwarna putih yang terlihat nyaman dan lembut. Sekilas, gaya berpakaiannya agak mirip dengan Sisca.Jelas ingin menyanjungnya.Hendra tentu saja tidak akan termakan trik ini karena ini cukup membosankan baginya.Pria itu berkata dengan nada dingin, "Ada apa Nona Jessy?"Jessy mendekatinya dan meletakkan jari rampingnya di bahunya dengan gerakan menggoda. "Pak Hendra, mau coba pertimbangkan untuk menikah denganku?"Hendra mengerutkan kening,
Dari sudut pintu ini, pria dan wanita terlihat dalam posisi intim seolah Hendra sedang memaksakan sesuatu Jessy.Ditambah dengan wajah ketakutan dan polos Jessy, Hendra seolah sama sekali tidak terlihat bersalah.Terutama saat dia melihat Sisca, Jessy menangis semakin keras ...."Pak Hendra, cepat lepaskan aku .... Kak Sisca, jangan salah paham! Nggak ada yang terjadi antara kami berdua! Ini nggak seperti yang kamu lihat ...."Penjelasan ini menjadi semakin mencurigakan seiring dengan penjelasannya, mencoba menyembunyikan hal yang sudah jelas.Hendra melempar lengan Jessy dengan jijik sambil mengerutkan kening dan berkata dengan amarah yang terpancar di sepasang mata gelapnya, "Orang jahat yang berteriak untuk meloloskan diri. Pandai sekali berteriaknya."Lengan kiri Jessy terkilir. Saat dia berdiri, lengan kirinya tergantung di sana dengan sangat menyakitkan sehingga dia tidak berani menunjukkan rasa sakit karena takut mengungkapkan rahasianya.Sisca berdiri di depan pintu dalam kondi
Dia membuka pintu mobil dan berkata kepada Sisca, "Masuk ke mobil dulu dan tunggu aku sebentar.""Oke."Caleb dan Hendra berdiri di koridor semi terbuka sambil mengobrol beberapa patah kata.Hendra mengingatkannya, "Identitas Jessy mencurigakan dan mungkin Tuan Matthew yang keracunan ada hubungannya dengan dia."Caleb tentu saja tahu identitas Jessy mencurigakan dan dia juga sudah mencurigainya sebelumnya.Akan tetapi ...."Kalau laporan tes DNA diubah oleh mata-matanya di rumah sakit, bagaimana dengan tanda lahir di punggungnya? Apakah itu juga palsu?"Hendra terlihat terkejut. "Tanda lahir di belakang?"Caleb menjelaskan, "Putri kandung Tuan Matthew memiliki tanda lahir oval berwarna biru muda di sisi kiri punggung tengahnya dan ada satu di punggung Jessy."Sisca juga memiliki tanda lahir berwarna biru muda seperti itu di punggungnya yang telah dia lihat berkali-kali.Hendra tertegun disana dan panik sejenak.Sampai Caleb berkata, "Aku akan terus mengawasi Jessy. Kalau dia memang ang
Sisca menoleh dan menatap mata Hendra yang membara.Ada gelombang di sepasang mata yang dalam itu, serta hasrat tidak terselubung dan agak merajalela.Sisca merasa terbakar oleh pandangan itu, jadi dia mengencangkan cengkeramannya pada kemudi dan berkonsentrasi mengemudi lagi.Biadab apanya?Ini jelas ketegangan seksual ... membuat jantung orang lain berdetak lebih cepat, tetapi "pelakunya" duduk di sana dengan tenang.Tekad yang bebas dan naluri liar adalah dua hal yang berbeda jauh.Sisca terbatuk dan mengganti topik pembicaraan, "Kamu belum memberitahuku apa yang Jessy lakukan padamu?"Hendra mengabaikan masalah utama dan hanya berkata, "Nggak melakukan apa-apa, cuma meletakkan tangan di bahuku.""Itu saja?""Iya.""..."Lalu, Hendra mematahkan salah satu lengan Jessy?Pada saat itu lengan kiri Jessy tergantung di sana, jelas tidak bisa mengerahkan kekuatan apa pun seolah telah terkilir sepenuhnya.Sisca merasa itu sangat aneh, tetapi dia tidak bisa mengatakan apa yang aneh darinya.
"..."Sisca merasa napasnya menjadi lebih berat.Dia ditekan di antara dada Hendra dan dinding, menatapnya dengan tatapan kosong. Tatapannya menyapu dari mata hingga bibirnya dan akhirnya mendarat di jakun putih dinginnya yang menonjol.Matanya berangsur-angsur menjadi redup.Sisca menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Kamu membawaku ke sini hanya untuk membiarkanku jatuh ke pelukanmu?"Sekarang sudah mendapatkan apa yang diinginkan dan berperilaku baik?Terdengar suara "krek".Hendra menutup pintu dan senyuman nakal melintas di matanya yang dalam. "Ya, kamu benar. Jadi, apa kamu mau lebih aktif lagi?"Suaranya dalam dan serak, terdengar memesona di telinganya.Saat Sisca hendak mengatakan sesuatu, Hendra menundukkan kepalanya dan menciumnya.Ciuman itu begitu mendadak dan kasar.Pikiran Sisca kosong sesaat, tetapi setelah bereaksi lagi, jantungnya berdebar kencang.Kantong kertas itu jatuh ke lantai dengan suara lembut.Saat Sisca mengangkat lengannya untuk merangkul leher Hendra, p
Sisca merangkul lehernya dan berkata dengan ragu, "Hendra?"Hendra mencubit pinggang Sisca dan tertawa kecil karena kecewa. "Itu saja?"Mungkin Sisca tahu apa yang ingin dia dengar.Akan tetapi, nama itu tidak tepat dan Sisca tidak bisa mengatakannya.Ada beberapa hal yang harus disembunyikan dan tidak disebutkan, lalu mengalihkan topik pembicaraan.Hanya saja mereka memiliki pemahaman diam-diam satu sama lain dan tidak akan membahas topik itu lagi dengan mudah.Sisca tidak sebodoh itu untuk membuat masalah dengannya saat ini dan hanya berbisik di telinganya, "Ayah Angel?""..."Itu panggilan yang bagus, tetapi Hendra tidak suka.Ayah Angel.Fokus dari gelar ini adalah "Angel" yang selalu memberikan ilusi kepada orang-orang kalau ayah lebih berharga daripada anak perempuan.Sorot matanya semakin dalam dan dia mencubit wajah Sisca dengan jari-jarinya yang panjang. "Apa kamu sengaja mencoba mempermainkanku?"Sisca menatap lurus ke arah Hendra tanpa tahu apa yang sedang dia pikirkan dan b
Hanya karena terjebak dalam kenangan indah masa lalu sehingga menjadi serakah dan enggan melepaskannya untuk sementara waktu, tetapi mungkin sebenarnya sudah lama tidak lagi cinta.Seperti yang dikatakan banyak orang, yang terbaik adalah tidak menjalin hubungan lebih dari tiga tahun. Kalau sudah melebihi tiga atau lima tahun, akan sulit mendapatkan hasil apa pun.Setelah pada akhirnya sampai pada apa yang mengikat satu sama lain, yang ada hanyalah usaha sia-sia dan mati rasa.Akan tetapi, Sisca tahu betul dia tidak seperti itu.Sisca tidak hanya terbiasa dengan Hendra.Bahkan setelah mengenalnya selama bertahun-tahun, jantungnya masih berdebar kencang setiap kali melihatnya.Sama seperti sekarang, seharusnya Sisca marah padanya karena tidak mengungkapkan pendiriannya, marah padanya karena tidak bertanggung jawab. Akan tetapi, hanya berpelukan dengan tenang seperti ini membuat Sisca luluh.Takutnya semuanya akan berakhir begitu Sisca marah.Manusia memang rumit. Dalam beberapa hubungan,
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!