All Chapters of Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca: Chapter 391 - Chapter 400

973 Chapters

Bab 391

Kristin berteriak dengan lantang, "Aku nggak melakukannya!""Paling bagus kalau begitu!"Setelah itu, Sherine masuk ke kamar membawa ponsel.Sherine hanya menelepon Sisca barusan, tetapi reaksi Kristin sangat aneh.Ada yang tidak beres.Mungkinkah Kristin adalah pelaku pembunuh ibunya Sisca?Dugaan tersebut membuat Sherine berkeringat dingin.Sherine menelepon Sisca lagi.Kali ini, tidak ada yang menjawab telepon sampai terdengar suara operator yang memberitahukan bahwa nomor Sisca sedang tidak aktif.Begitu timbul kecurigaan, kecurigaan tersebut tidak akan berujung.Sisca pernah menyelamatkan Sherine. Tidak sopan untuk mendatangi Sisca malam-malam, tetapi Sisca akan pulang ke Kota Sela besok. Di rumah sakit waktu itu, Sisca mengatakan dirinya tidak mungkin bisa bersama Hendra lagi.Saat menguping di ruang kerja waktu itu, Kristin juga mengatakan Sisca dan Hendra tidak akan pernah bisa bersama lagi karena kematian ibunya Sisca.Semua informasi itu seperti potongan teka-teki.Sherine me
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Bab 392

Di Bar Wungla.Hendra duduk di sofa dan memesan banyak bir.Saat minum gelas ke-10, tenggorokan Hendra terasa panas dan perih.Alex yang diam dari tadi akhirnya membujuk, "Pak Hendra, luka tanganmu belum sembuh. Minum minuman keras akan menghambat proses pemulihan."Hendra bertanya dengan suara dingin, "Kamu minum nggak?""Aku ... nggak minum, masih harus setir nanti."Selain itu, Alex takut dimarahi istri jika pulang tengah malam dalam keadaan mabuk.Akan tetapi, Alex tidak berani mengatakan hal itu.Hendra sedang kehilangan istri karena Sisca akan pulang ke Kota Sela besok pagi."Kalau nggak minum, jangan cerewet.""Baik."Hendra ingin mabuk. Namun, entah mengapa, susah untuk mabuk di saat sedang bersedih.Makin minum, Hendra makin sadar.Merasakan rasa sakit dalam keadaan sadar.Hendra meneguk segelas bir, lambung seakan-akan terbakar oleh cairan pedas yang ditelan. Mungkin hanya dengan penyiksaan diri ini, rasa sakit di hati dapat berkurang sedikit.Hendra terus meneguk segelas bir
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Bab 393

Alex buru-buru ke luar mobil membawa payung. "Pak Hendra, luka di lenganmu belum sembuh, bisa terinfeksi kalau kena air hujan! Cepat masuk ke mobil!"Payung hitam membendung hujan dan angin.Namun, Hendra berdiri di tempatnya seraya berkata, "Saat dia menunjukku di pengadilan 7 tahun lalu, aku nggak merasa aku akan kehilangan dia. Aku pikir kalau aku sudah cukup membencinya dan ingin berbalik, dia pasti akan menungguku di tempat semula.""Mungkin Nona Sisca butuh waktu untuk berpikir. Setelah dipikirkan dengan matang, semuanya pasti baik-baik saja ...."Suara Hendra agak serak saat berkata, "Alex, sekarang aku benar-benar kehilangan dia.""Pak Hendra, kurasa Nona Sisca masih mencintaimu."Alex hanya bisa menghibur Hendra.Namun, Hendra tahu betul. Mata hitam Hendra yang menatap ke bawah penuh dengan kehampaan. "Cinta itu nggak ada gunanya."Kecuali Sisca bersedia mencintainya.Hendra telah mengerahkan 99% usaha, sedangkan Sisca hanya perlu mengeluarkan 1% usaha. Bahkan jika kurang dari
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Bab 394

Sopir truk bergegas ke luar mobil.Sopir truk mengulurkan tangan ke dalam jendela kaca mobil Mercedes-Benz putih yang sudah pecah untuk mengecek napas Sherine. "Masih napas, belum mati!""Bunuh dia.""Apa?"Tebersit niat membunuh dalam tatapan Kristin yang duduk di mobil tak jauh dari sana. "Aku suruh kamu bunuh dia."Sopir truk menolak, "Aku nggak berani! Kamu sendiri saja!"Jika hanya menabrak seseorang karena mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk, itu hanya akan dianggap sebagai kecelakaan.Sekalipun digugat dan dijatuhkan vonis, masa vonis tidak akan terlalu lama.Namun, jika sopir truk membunuh Sherine, itu adalah aksi pembunuhan!"Kamu!"Kristin marah besar.Tepat saat itu, terdengar bunyi sirene mobil polisi.Sopir truk ketakutan. "Polisi datang! Cepat pergi! Kalau polisi tahu ini adalah pembunuhan yang direncanakan, hasilnya akan beda! Kalau kamu mau mati, jangan libatkan aku!"Kristin langsung menutup telepon.Prioritas saat ini adalah segera kabur.Adapun Sherine ....Tebers
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Bab 395

Billy bahkan membeli banyak buku tentang ibu hamil dan cara mendidik janin dari toko buku, tetapi belum sempat dibaca ....Anak mereka gugur.Billy berdiri di sana dengan ekspresi kosong, tetapi matanya memerah."Tolong selamatkan Sherine!"Suara Billy sedikit gemetar.Dokter pun pergi.Billy terduduk di bangku, sekujur tubuh terasa dingin seakan-akan darahnya tidak mengalir.Nada dering ponsel kembali berbunyi di luar ruang operasi yang sunyi.Kali ini, Billy menjawab telepon tanpa melihat identitas penelepon.Kristin berkata di telepon, "Kak, aku baru pulang dari bar. Kenapa nggak ada orang di rumah? Ke mana Kakak dan Sherine pergi?"Billy terdiam selama beberapa detik, lalu berujar, "Sherine kecelakaan, sedang diselamatkan di rumah sakit.""Ah? Apa Sherine baik-baik saja?"Kristin berpura-pura terkejut dan kaget."Janin sudah gugur dan Sherine masih menjalani operasi."Kristin bertanya dengan penuh perhatian, "Kak, jangan terlalu sedih. Apa perlu aku temani?""Nggak perlu."Setelah
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Bab 396

Di rumah sakit, Hendra baru selesai diinfus dua botol.Hendra beranjak dari ranjang dan ingin pergi.Alex segera berkata, "Pak Hendra, sebaiknya tinggal untuk periksa lagi!"Jangan sampai Hendra sudah pergi saat Sisca sampai di rumah sakit.Jika tidak, sia-sialah usaha Alex.Hendra mengernyit karena jengkel pada kecerewetan Alex."Buat apa tinggal di sini, nggak akan mati.""Pak Hendra ... serius, bagaimana kalau terjadi sesuatu?"Tatapan Hendra menjadi dingin saat bertanya, "Kamu mengutukku?"Alex terdiam.Bagaimana mungkin Alex berani?Saat hendak pergi, Hendra berpapasan dengan perawat.Perawat bertanya dengan tegas, "Mau ke mana?""Sudah selesai infus, aku mau pergi.""Luka di lenganmu belum diurus, mau pergi ke mana? Lukamu kena air, pasti sudah benyek di dalam sana. Kamu mau lenganmu lumpuh?"Alex segera berkata, "Ya, Pak Hendra, duduk dulu dan biarkan perawat urus lukamu. Kalau lengan kanan Pak Hendra lumpuh, Nona Sisca akan merasa sangat bersalah."Alex pintar sekali, tahu betu
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Bab 397

Alex memalingkan tatapan dan ingin memberi jalan, tetapi suara seorang wanita yang familier datang dari arah belakang."Pak Alex!"Begitu berbalik badan, Alex melihat Sisca. "Nona Sisca sudah datang."Setelah mendengar Hendra mengalami kecelakaan, Sisca buru-buru mengenakan pakaian dan melaju ke rumah sakit.Kecepatan mobil saat mengemudikan mobil di daerah perkotaan pada biasanya paling tinggi hanya 80 atau 90 km/jam. Namun, Sisca mengemudikan mobil dengan kecepatan 100 km/jam.Sisca yang memakai sandal berdiri di sana sambil terengah-engah, sepertinya langsung berlari kemari setelah keluar dari mobil."Nona Sisca, Pak Hendra ...."Sebelum Alex selesai berbicara, petugas medis yang mendorong jasad berkata, "Tolong beri jalan!"Tatapan Sisca langsung tertuju pada jasad yang ditutupi kain putih.Alex yang berdiri di samping jasad ragu-ragu untuk berbicara. Sisca pun berpikir itu adalah Hendra.Sisca terbengong di tempat dan menatap lurus pada jasad yang ditutupi kain putih.Seketika, ta
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Bab 398

Hendra merangkul punggung Sisca dengan tangan kiri.Mereka berpelukan selama beberapa detik.Petugas medis yang mendorong jasad menegur dengan jengkel, "Jangan halangi jalan! Eh, minggir!"Hendra menggendong Sisca dengan satu tangan dan bergeser ke samping.Setelah jasad didorong pergi, koridor itu kembali normal.Sisca memeluk Hendra dan perlahan-lahan menjadi tenang karena merasakan kehangatan dari tubuh Hendra.Kemudian, Sisca merasa sangat malu.Sisca mendongak dan mencoba untuk menjelaskan, "Aku ...."Hendra membungkuk dan menyeka air mata di wajah Sisca. Kemudian, Hendra tersenyum. "Menangis sampai bengong?"Sisca terdiam."Mungkin kamu hanya akan menangis untukku saat aku mati."Sisca terdiam lagi.Hendra menyeringai sinis, lalu meneruskan, "Tapi itu sudah cukup, Sisca."Setidaknya, dia cukup penting di dalam hati Sisca.Sisca menggigit bibir dan air mata mengalir turun dari mata.Hendra menyeka air mata Sisca dan menghibur dengan suara rendah, "Jangan menangis, aku nggak mati.
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Bab 399

Pukul 3 subuh, mereka sampai di Cemara Praya.Hujan sudah berhenti.Sisca ingin memakai sandal dan keluar dari mobil, tetapi Hendra menggendongnya.Hendra menopang paha dan bokong Sisca dengan satu tangan sehingga Sisca berpegangan pada leher Hendra."Aku bisa jalan sendiri."Alih-alih menurunkan Sisca, Hendra menggendong Sisca ke dalam vila. "Nggak tahu kapan baru bisa gendong kamu lagi."Itu mungkin adalah terakhir kalinya.Setelah dipikir-pikir, Hendra berkata, "Sisca, aku senang kamu pergi ke rumah sakit untuk mencariku."Sisca menatap Hendra dan merasa sedih.Sisca juga tidak tahu mengapa mereka bisa menjadi seperti sekarang.Mungkin itulah takdir.Takdir adalah sesuatu yang mutlak dan tidak dapat diubah, hanya dapat diterima dengan pasrah.Pada akhirnya, Sisca tidak tega. "Luka di lenganmu belum sembuh. Sebenarnya, masih ada 5 hari dari batas waktu yang kita sepakati. Kamu benaran nggak mau ...."Hendra tersenyum seraya berujar, "Sisca, kalau kamu hanya kasihan padaku, jangan. Ak
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Bab 400

Begitu membuka pintu, Kristin bertemu dengan Billy yang tampak lesu."Kak, Sherine ... bagaimana kondisinya?"Dilihat dari ekspresi Billy, sepertinya kondisi Sherine sangat buruk.Mungkinkah ... Sherine sudah mati?Billy menunduk ke bawah dan tidak menjawab.Kristin berkata lagi, "Kak, jangan terlalu bersedih. Itu hanya kecelakaan, jangan terlalu menyalahkan dirimu.""Sherine pasti akan siuman. Acara pernikahan kami di akhir bulan ini."Suara Billy lesu, tetapi sangat tegas dan keras kepala.Kristin terkesiap.Jadi, Sherine belum mati, tetapi belum siuman?Sherine benar-benar beruntung ... bahkan masih bertahan hidup.Namun, mobil Sherine sudah penyok dan Sherine sedang hamil. Peluang Sherine siuman sepertinya tidak terlalu besar.Ponsel Billy berdering.Di layar ponsel, tampak nama Martino."Halo?"Martino melapor, "Pak, aparat kepolisian berhasil mendapatkan riwayat operasional mobil dan GPS Nona Sherine. Tujuan terakhir yang dibuat oleh Nona Sherine adalah Cemara Praya."Cemara Pray
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more
PREV
1
...
3839404142
...
98
DMCA.com Protection Status