Home / Pernikahan / Istri Dadakan Sahabat Papaku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Dadakan Sahabat Papaku: Chapter 41 - Chapter 50

60 Chapters

Diganggu Habil

"Putri masih marah, Ma. Amala sudah enggak sanggup lagi. Amala hanya mencoba untuk menenangkan Putri namun dia malah marah seperti ini. Tapi, apakah keputusan yang Amala lakukan ini salah, Ma?"*"Dik, kenapa matanya sembab begitu? Dik Amala baru saja menangis, ya?" Amala segera menggeleng dan melempar senyum pada Pak Rido yang baru saja masuk kamar itu. Dia sendiri kini mencoba untuk memakai make up mencoba membuat wajahnya lebih cerah."Mau dipakai make up seberapa tebal juga kelihatan, Dik. Ada apa sebenarnya? Ayo cerita." Pak Rido menghampiri lalu berdiri di dekat Amala. Dia memegang pundak istrinya itu dengan lembut."Apa baru saja dari rumah Putri? Dia yang membuatmu seperti ini, Dik?""Enggak. Ini semua hanya masalah yang belum selesai, Mas. Aku janji, aku akan coba membuat Putri kembali seperti yang dulu.""Kenapa Dik Amala harus memikirkan masalah orang lain dengan seperti ini? Bukankah Putri memiliki orang tuanya yang bisa membantu, Dik?""Putri enggak akan marah selama itu
last updateLast Updated : 2024-01-23
Read more

Habil keracunan

"Ayaaah!" Kompak. Keduanya seketika kaget dan melihat Habil yang menangis itu. Pak Rido menghela napas gusar. Amala malah tertawa.*Acara berlangsung meriah. Hari guru yang sudah lama diikuti oleh Amala ketika zaman sekolahnya dulu kini dia bisa merasakan kembali. Anak-anak terlihat begitu senang dengan berbagai perlombaan yang dilakukan oleh para gur mereka.Sekian banyak lomba yang diadakan sesama guru namun Amala sendiri hanya melihat saja. Dia tidak tertarik untuk ikut. Namun anehnya dia heran ketika melihat suaminya Pak Rido itu ikut balapan karung bersama beberapa guru lelaki lain.Ternyata Pak Rido di sekolah cukup berbeda. Dia terlihat lebih hangat dan mudah dekat dengan siapa saja. Amala baru sadar jika pantas saja banyak perempuan yang memang ingin menjadi istrinya itu."Suamimu benar-benar jiwa muda sekali, Dik Amala," ucap seorang guru pada Amala yang mendadak datang duduk di dekatnya ikut menonton. Amala terkekeh pelan. Dia memang wajar dipanggil dik seperti suaminya i
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

Amala bertekad

"Habil!" Amala menjerit.*"Habil keracunan manakan, Pak. Tadi kondisinya sempat drop namun sekarang sudah membaik." Dokter menjelaskan dengan begitu tenang pada Pak Rido dan Amala yang sudah begitu panik itu. Amala sendiri cukup terkejut mendengar perkataan dokter mengenai Habil yang keracunan.Bagaimana bisa?"Dok. Bagaimana bisa anak saya keracunan? Keracunan seperti apa?" Pak Rido tidak bisa langsung menerima pernyataan begitu saja. Amala beruntung. Kala Habil sedang begitu mencemaskan tadi Pak Rido baru pulang sehingga segera menghubungi seorang dokter yang dikenalnya itu untuk datang ke rumah. "Saya tidak tahu dengan pasti, Pak. Namun itu memang efek racun yang sebenarnya tidak terlalu bahaya. Hanya berakibat seperti sakit perut atau diare. Saya sudah memberikan obat pada pengasuh Habil di dalam."Pak Rido mengusap wajahnya kini. Amala sudah tidak bisa diam lagi. Dia pun segera masuk ke kamar dan melihat Habil yang kini sedang ditidurkan oleh Mona, pengasuh yang dimaksud oleh
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

Tangis Putri

"Saya enggak bisa, Mbak. Saya akan mencari tahu siapa otak dari semua ini. Saya janji akan menemukan pelakunya." Amala bersikeras pada dirinya sendiri.*"Ibu mau temui orang itu lagi?"Andi. Kini dia bertanya dengan nada polosnya itu pada Amala seraya melihat ke dalam restoran. Benar. Orang yang dimaksud oleh Andi tidak lain adalah Brian yang kini seperti biasa sedang duduk bersama perempuan yang terakhir Amala lihat.Terkadang Amala merasa aneh sendiri. Jika memang Brian pelakunya bagaimana mungkin Brian bahkan masih berani makan di restoran yang sama setelah Amala menemuinya berkali-kali. Amala sudah tidak paham. Namun sisi lain dia juga tidak ingin membiarkan keluarganya itu terus menjadi bahan teror dan bahkan semakin kurang ajar itu.Namun, haruskah Amala menemui Brian lagi dan menuduh tanpa ada bukti apapun? "Ibu." Andi kembali memanggil pelan. "Iya, Andi.""Andi punya ide.""Ide apa, Nak?""Bagaimana kalau Andi yang beri pelajaran sama orang itu. Dia sudah jahat pada Ibu, k
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Berhasil dicelakqi

"Kanaya pasti sangat merindukan Kakaknya yang baik hati ini, kan?" tanya Putri disambut gelak tawa mereka berdua.*"Malam ini kita makan di luar, bagaimana?" Pak Rido mendadak menanyakan suatu hal yang membuat Amala merasa senang. Amala hanya ingin merayakan kembalinya persahabatan dia dan Putri sehingga kini suaminya itu mengajak dalam waktu yang tepat.Tidak ada penolakan. Pak Rido segera menghubungi Reza untuk membawa Habil ke restoran yang sudah mereka janjikan. Sementara itu, Amala mencoba untuk mempercantik dirinya dengan sebaik mungkin. Dia hanya ingin mendengar satu pujian lagi yang akan dilontarkan oleh suaminya itu padanya.Mereka tiba di sebuah restoran dengan nuansa yang begitu indah. Ada pemandangan taman yang dihiasi oleh lampu sehingga Pak Rido ternyata diam-diam sudah memilih tempat itu untuk makan bersama keluarganya.Reza sendiri datang terlambat dengan Habil. Ada hal yang membuat mereka tidak banyak bicara sehingga makan malam dengan nikmat."Bagaimana makanannya,
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Tante kembali

"Kanaya juga sempat bilang jika orang yang ingin masuk ke rumah kemarin bertubuh tinggi juga."Amala terkejut. "Jadi, itu orang yang sama?" Rasa takut kini kembali menguasai dirinya."Iya. Itu mungkin orang yang sama yang memang berniat untuk memcelakai kalian, Dik. Kita sudah tidak bisa membiarkan ini. Mau tidak mau hari ini saya akan ke kantor polisi untuk membuat laporan.""Tapi, Mas ....""Kita sudah tidak bisa mendiamkan masalah ini lagi, Dik. Ini sudah berlebihan dan bahkan membahayakan nyawa kalian. Mas tidak mau terjadi hal-hal yang menakutkan lagi di keluarga kita." Amala mengangguk kini. Dia juga tidak akan mau melarang suaminya itu untuk melakukan sesuatu. Amala sudah merasakan sendiri bagaimana rasa takut yang telah membuat pikirannya itu hancur.*"Kalau aku bertemu dengan pelakunya, aku enggak akan tinggal diam, Mal!" Putri. Kini menukas dengan begitu bersemangat. Dia memang sudah begitu kesal setelah mendengar cerita Amala beberapa hari yang lalu. Namun kini Amala ben
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Tante Pulang

"Lho, Non?" Mona kian terkejut dengan sikap Amala kini. Apakah majikannya itu benar-benar begitu marah?*Beberapa paksaan terjadi. Bahkan kini, suaminya yaitu Pak Rido ikut campur. Dia hanya mendapat aduan dari Mona jika Amala menolak untuk menghubungi nomor yang baru saja menelpon tadi.Amala yakin jika itu adalah tantenya maka dia benar-benar menolak dengan keras. Namun ada hal yang bahkan Amala sendiri tidak tahu bagaimana menjelaskan itu dengan baik.Amala tahu, jika kini suaminya sedikit jengkel dengan sikapnya itu. Namun Amala benar-benar tidak ingin melanjutkan apapun."Bagaimana kalau Tanta Nisya sedang ada masalah, Dik? Apakah Dik Amala tidak berpikir ke sana? Kita bahkan sudah lama tidak mendengar kabarnya, kan?" Pak Rido mencoba berkata dengan lembut kini.Mona sendiri hanya diam memandang. Dia benar-benar terheran dengan sikap majikannya itu yang menolak keras. Amala berpikir cukup lama. Dia tahu jika mungkin sekarang tantenya itu sedang butuh dirinya. Jika tidak mana mu
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Adlan cemas

"Aduh! Tantee!" Amala sukses berteriak begitu Tantenya itu memegang tepat pada kakinya yang terkilir."Ya ampun! Maafin Tante Maal!" Tante Nisya pun ikut panik kemudian.*Ada senyum mengembang terlihat kini. Pak Rido tidak berhenti menatap istrinya itu dengan rasa senang karena telah mampu bersikap lembut.Dia tahu jika Amala ada perempuan yang tidak tega. Jika memang dia bersikap keras tentu dia akan merasa luluh kembali kala merasakan hal tersebut sudah berlebihan.Amala sejenak kini melihat Pak Rido dengan kebingungan. Semenjak berbaring di ranjang tadi dia bahkan merasa jika suaminya itu terus menatapnya dengan tatapan yang membuatnya terheran sendiri."Sebenarnya Mas kenapa?" tanya Amala kemudian."Tidak. Hanya merasa senang saja karena ternyata Dik Amala bisa memaafkan Tante Nisya."Amala mendengus pelan. "Hanya karena itu? Kenapa bisa sampai begitu rupanya? Mas ini ada-ada saja.""Dik. Kalau kamu tidak bisa memaafkan Tante Nisya itu berarti kamu masih belum menerima pernikahan
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Adlan Membongkar

"Amal, katakan. Siapa yang sudah membuatmu seperti ini? Putri bilang kamu sengaja ditabrak sama seseorang hingga jatuh, iya?"*Ada hal yang membuat Amala tidak nyaman kini. Dilihat oleh Adlan dengan tatapan yang membuat dirinya begitu takut.Amala hanya mencoba untuk bisa bersikap baik pada Adlan. Dia sebenarnya takut karena sebentar lagi pak ridho suaminya itu akan pulang maka dia tidak ingin Adlan bertemu dengan suaminya itu.Amala bahkan tidak tahu harus lakukan atau selain hanya bisa mendengar semua hal yang dapat lan katakan padanya mengenai kakinya yang terluka tersebut.Beberapa kali ditanya Amala bahkan tidak menjawab dan hanya membiarkan Mbak Mona yang menjawab semua hal yang ditanyakan oleh Adlan.Adlan beberapa kali akan menyerah namun di sisi lain dia juga mengingat bagaimana dia pernah bersama dulu.Adlan benar-benar benci ketika harus mendengar Amala yang dijatuhkan oleh orang lain seperti ini dia begitu takut sehingga langsung datang ketika mendengarkan pengakuan dari
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Rido Terbeban

"Apa yang Tante sembunyikan dari aku, hah?" Amala bergetar. Takut.*Matahari mulai terbang tertipu Mega malam yang datang. Amala menikmati dengan pandangan hampa. Dia kembali merasakan suatu hal yang membuatnya menjadikan bertanya untuk beberapa saat.Berdiri di balkon kamar. Menikmati sejenak tentang hal yang membuatnya begitu baik. Amala. Terus terpikat dengan semua perkataan dan ucapan Adlan sejak beberapa hari yang lalu.Ditanyai dengan begitu banyak hal. Namun hanya diam yang terus mengiringi dirinya. Amala tidak berkutat dengan banyak hal karena dirinya harus memikirkan hal yang pasti.Ada hal yang kemudian membuat Amala mencoba untuk tidak terlalu memikirkan apa yang menjadi kendala pikiran Adlan namun sisi lain dia benar-benar telah terikat dengan semua itu.Di sisi lain. Kini Pak Rido mencoba menelaah sikap Amala yang terlihat berbeda. Beberapa kali mencoba mendekatinya namun ada saja hal yang membuat Pak Rido bahkan tidak bisa berkutat dengan lebih."Mbak Mona, jika memang
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status