Ailyn tengah menelepon Mohan dan menanyakan kabar. Sudah tiga hari di Jepang, wanita itu menikmati liburan dengan penuh sukacita. “Jangan khawatirkan Ayah. Di sini Ayah bekerja sebagai sopir truk. Lumayan, daripada berjudi lagi,” kata Mohan, membuat Ailyn merasa lega. Setidaknya, ia tak perlu khawatir Mohan akan mencuri atau melakukan kejahatan untuk melunasi hutang, andai berjudi lagi. “Syukurlah kalau begitu. Nanti kita bicara lagi.” Ailyn membiarkan Karan memeluknya dari belakang. Pria itu memiringkan kepala, bersandar pada pundak sang istri. “Sudah bicara dengan Ayah?” tanyanya. Ailyn mengangguk. Dilemparnya ponsel ke ranjang, lalu membalikkan badan. “Kau tidak menelepon Kiran? Dia pasti rindu. Aku khawatir terjadi sesuatu di rumah,” ujar Ailyn, membalas pelukan. “Sudah tadi. Aku rasa, Tante ingin membuatnya tak betah, makanya mulai memengaruhi.” Karan melangkah pelan, membuat Ailyn mengikuti gerakannya.
Last Updated : 2024-10-29 Read more